Jonathan 12 Tahun

Hari ini Jonathan bersia 12 tahun. Tahun depan resmi jadi teenager. Masih seperti tahun-tahun pandemi, kami tidak mengadakan perayaan undang teman tapi hanya merayakan bersama sebagai keluarga saja.

Kebetulan juga hari ini dia mengikuti Tantangan Bebras 2022. Selain itu juga ada kegiatan lain yang harus dilakukan jam 3 – 4. Puji Tuhan, hari ini Jonathan tetap bisa menikmati hari ulang tahunnya, walaupun tidak dirayakan dan tetap banyak kegiatan.

Masih main Pikmin Bloom

Mulai bulan November tahun lalu, bermain Pikmin Bloom ini merupakan kegiatan Jonathan berdua papanya saja. Setelah beberapa lama, kegiatan ini resmi menjadi kegiatan jalan pagi bareng seluruh keluarga. Tidak terasa, kami sudah melakukan kegiatan jalan pagi ini hampir setahun.

Kegiatan jalan pagi terasa lebih seru karena ada Pikmin Bloom. Game keluaran Niantic ini juga sudah semakin berkembang walaupun tidak serumit Pokemon Go.

Hari ini, seperti hari-hari lainnya, kegiatan pagi hari dimulai dengan jalan pagi keliling komplek. Tentunya setelah mengucapkan selamat ulang tahun terlebih dahulu ke Jonathan.

Tantangan Bebras 2022

Mengerjakan Tantangan Bebras 2022

Sesuai dengan jadwal Pekan Tantangan Bebras 2022, Jonathan yang sudah SMP mengikuti Tantangan Bebras hari ini. Seperti halnya Joshua, saya memilih jadwal jam 10 pagi. Alasannya tentu saja supaya tidak terlalu pagi, tapi juga tidak terlalu sore.

Jonathan sudah bisa mengerjakan dengan mandiri. Tahun ini dia harus menyelesaikan 15 soal dalam waktu 30 menit. Katanya sih, waktu yang diberikan pas-pasan banget. Setelah dia submit pekerjaan, dia hanya punya sisa waktu 1 menit.

Karena dia mengerjakan Tantangan Bebras jam 10 pagi, saya meliburkan dia mengerjakan buku homeschoolnya. Sehabis mengerjakan Tantangan Bebras, dia meneruskan kegiatan menulis bebas di komputernya.

Makan Siang ke Mall

Hari ulang tahun anak = hari ulang tahun ibu melahirkan. Kami memutuskan untuk makan siang di luar supaya saya tidak harus masak, hehehe. Sebenarnya sekalian juga untuk membeli kue ulang tahunnya.

Jadi kami sengaja makan siang ke Central Airport Plaza dan kemudian membeli kue ulang tahun seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu kue es krim dari Swensens.

Sempat foto-foto dulu di pohon Natal raksasa yang sudah terpasang di Mall Central Chiang Mai Airport

Oh ya, kami juga mampir membeli Mister Donut. Kalau yang ini sih membelikan untuk Joshua karena dia sudah mau mengerjakan Tantangan Bebras di hari Senin.

Tiup Lilin di Rumah

Udah kayak anak kembar aja ya

Kue yang kami beli sebenarnya ukurannya kecil, tapi Jonathan ingin kuenya dipasang 12 lilin. Untung saja lilin sisa beli kue dari ulang tahun saya masih ada, hehehe.

Sengaja memang membeli kue dan tiup lilin di rumah, jadi kalau ada sisa kuenya bisa disimpan untuk besok. Tetapi kami sengaja membeli kuenya yang tidak terlalu besar juga, pengalaman membeli kue yang terlalu besar, akhirnya kewalahan menghabiskannya berhari-hari.

Acara tiup lilin sengaja agak sore, karena kalau abis makan siang masih terlalu kenyang kalau langsung makan kue es krim. Selain itu, tadi anak-anak masih ada kegiatan jam 3 – 4 di luar rumah.

Beberapa hobi Jonathan di usia menjelang 12 tahun

Selain main game, ada beberapa hal yang menjadi hobi baru Jonathan. Saya sengaja menuliskannya di sini supaya bisa dilihat kembali apakah hobi ini akan bertahan atau menghilang.

Menulis Cerita Science Fiction

Setelah mulai lancar mengetik di komputer, Jonathan akhirnya mulai menulis cerita. Awalnya dia hanya menuliskan deskripsi atau spesifikas dari benda-benda yang dia rencanakan di dalam game yang dia mainkan, tapi lama-lama dia mulai menambahkan ceritanya juga.

Saat Joe bercerita kalau bulan November itu ada kegiatan bernama NanoWrimo, dia berusaha untuk menulis setiap hari sesuai dengan persyaratan NanoWrimo. Saya belum tahu sekarang ini ceritanya sudah sepanjang apa. Biarkan saja dia menuliskan imajinasinya selama sebulan ini.

Masak Roti Kismis pakai Bread Maker Machine

roti di dalam bread machine

Bertahun-tahun lalu, saat Jonathan baru lahir, saya pernah membeli bread maker dari teman yang akan pindah dari Chiang Mai. Setelah mencoba beberapa resep, saya tidak pernah mendapatkan rasa yang tepat. Lalu kemudian, saya lupa meletakkan paddlenya di mana dan hilang.

Hilangnya paddle ini membuat saya sempat terpikir berkali-kali untuk membuang bread makernya. Saya juga sudah pernah ingin memberikan saja mesin itu ke orang lain. Tapi ya, kebayang dong mesin tanpa paddle, mana ada yang bisa memanfaatkannya. Akhirnya, selama masih ada tempat untuk meletakkannya di atas lemari yang ada di dapur, saya biarkan saja bread maker itu bertahun-tahun di sana.

Beberapa waktu lalu, Joe terinspirasi memesan paddle bread maker di toko online. setelah mengukur tempat meletakkan paddlenya dan mengestimasi ukuran paddle yang bisa dibeli. Ketika paddle datang, Jonathan paling semangat ingin masak roti. Dia yang mencari resepnya dan menyebutkan butuh apa saja bahannya.

Sudah 2 kali dia mencoba memasak roti dengan menggunakan bread maker machine dengan menggunakan 2 resep yang berbeda. Sejauh ini sih, hasilnya cukup bisa di makan. Hasil yang ke-2 masih lebih baik dan enak dimakan dibandingkan hasil pertama. Tapi ya tetap saja resep yang dipilih Jonathan cukup enak dibandingkan resep yang dulu saya pilih, hehehe.

hampir lenyap dalam sekejap

Di hari ulang tahun Jonathan yang ke-12, kami tetap berharap dia bisa tumbuh besar menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab dengan tugas-tugas yang dia miliki. Selain itu tentu saja menjadi anak yang takut akan Tuhan dan sayang keluarga terutama pada kami orangtuanya dan Joshua adiknya.

Penulis: Risna

https://googleaja.com

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.