Tadinya kepikiran membuat tulisan setiap tempat yang dikunjungi saat liburan tahun baru 2025 di Kuala Lumpur. Akan tetapi karena kami sering mengulang ke tempat yang sama di hari yang berbeda, sepertinya saya akan menuliskan hari demi hari kami berada di Kuala Lumpur saja.
Contents
Jalan-jalan ya banyak berjalan
Sebelum kami berangkat ke KL (dan hampir setiap kali akan berjalan-jalan), saya selalu mengingatkan anak-anak kalau perjalanan ini tujuannya mendapatkan banyak pengalaman. Seperti pepatah bilang pengalaman ada guru yang terbaik. Daripada mengetahui fakta seperti apa sebuah kota dari bacaan dan atau video, akan lebih baik kalau mereka mengalami sendiri.
Satu hal lagi yang sering saya ingatkan ke anak-anak adalah: jalan-jalan ya banyak berjalan. Setelah setiap hari jalan pagi dan sore untuk main Pikmin, anak-anak sudah terbiasa berjalan kaki, malahan saya yang sering ketinggalan di belakang. Saya bersyukur juga kalau mama saya masih bisa banyak berjalan juga, rata-rata selama di KL kami berjalan kaki belasan ribu langkah setiap harinya, padahal ya nggak jauh-jauh amat lokasi yang kami tuju.
Tujuan setiap perjalanan tentu saja mengikuti pepatah jauh berjalan banyak dilihat. Saat ini kami sudah tidak lagi membelikan mainan. Alokasi dana untuk mainan dialihkan untuk jalan-jalan, baik di Chiang Mai atau sesekali berjalan agak jauh seperti ke KL ini.
Saat ini merupakan usia yang cukup enak membawa mereka berjalan-jalan, karena mereka tidak harus digendong lagi dan sudah lebih mudah diatur, walaupun untuk urusan makanan, si kecil masih agak banyak pilih-pilih. Tingkat ingin tahu mereka juga masih cukup tinggi, dari melihat mereka bisa belajar mempertanyakan berbagai hal dan mendapat pengalaman yang berbeda dari apa yang ada di Chiang Mai.
Mengandalkan Google Maps
Sebelum kami tiba di KL, saya sudah menyimpan beberapa titik tempat yang akan dikunjungi di Google Maps. Untuk tujuan hari ke-2 (yang merupakan hari pertama kami keluar dari penginapan), kami memilih tempat yang jaraknya paling dekat dari penginapan. Tujuan utama ke Petrosains: The Discovery Center yang lokasinya ada di Suria KLCC Mall yang juga merupakan lokasi dari menara Petronas.
Karena lokasi penginapan kami memang sangat strategis, Google Map menyarankan 2 rute yang jaraknya kurang lebih sama. Kami mencoba memilih yang lebih dekat. Karena hari tersebut merupakan hari pertama kami mengeksplorasi KLCC, kami belum tau kalau kami seharusnya mengambil pedestrian walkway yang langsung sampai ke Suria Mall KLCC.
Area KLCC ini cukup mudah untuk berjalan kaki karena hampir selalu ada tempat untuk berjalan kaki dan juga lampu penyeberangan jalan. Tetapi karena kami keluar saat matahari sudah mulai tinggi, rasanya lumayan panas dan silau juga di beberapa area.
Suria Mall KLCC: Kinokuniya, Petrosains, dan Little Penang Cafe
Awalnya kami agak bingung mencari pintu masuk untuk tujuan ke museum Petrosains. Kami agak menebak-nebak saja masuk ke Suria KLCC. Lokasi Petrosains memang di dalam mall di lantai 4. Setelah menemukan lokasi petrosains, kami tidak langsung membeli tiket masuk, malah memilih untuk melihat buku dulu di Kinokuniya.

Selesai membeli buku, kami baru menyadari kalau ternyata seharusnya kami membeli tiket dulu dan atau bahkan membeli tiket secara online terlebih dahulu. Antrian masuk sudah panjang, dan tiket yang dijual tersedia untuk masuk pukul 2 siang! Padahal saat itu belum lagi jam 11 pagi.
Apa boleh buat, namanya juga hari Sabtu, pastinya banyak orang yang juga sedang berlibur memiliki tujuan yang sama dengan kami untuk mengunjungi Petrosains.
Karena belum jam makan siang, dan nggak tau mau ngapain, kami duduk minum kopi dulu. Setelah minum kopi, kami ekplorasi mall mencari food court dan mencari menu yang sesuai untuk Joshua.
Karena nggak menemukan yang kira-kira Joshua mau, kami akhirnya makan siang di Little Penang Cafe, setidaknya Joshua bisa makan nasi goreng di sana.
Sebelum pukul 2 siang, kami mengantri untuk masuk ke Petrosains, dan ternyata bener aja rame banget! Sudah dibatasi saja masih ramai ya. Namanya juga datang di hari Sabtu, kemungkinan ada yang sudah sejak pagi belum keluar juga.
Anak-anak sibuk mencoba berbagai hal di dalam Petrosains, tapi ya nggak bertahan lama banget juga, ga sampai 2 jam kami mencoba berbagai hal dan mengambil banyak foto (sampai bingung mau upload yang mana).
Beli mini ricecooker
Sebelum pulang dari Suria KLCC mall, kami membeli ricecooker kecil. Pengalaman di hari pertama, kami mencoba membeli makanan dan minta supaya nasi dan lauk dipisahkan, ternyata katanya harusnya nggak boleh.
Berhubung anak yang kecil masih pilih-pilih makannya, daripada selalu repot urusan makan, mendingan beli ricecooker kecil saja. Sekarang ricecooker itu jadi berguna juga dipakai setiap hari.
Kami pikir membeli beras di area KLCC akan semudah di Thailand. Rasanya di berbagai mini market kita bisa membeli beras dengan mudah. Ternyata kami salah, karena setelah mencari di berbagai mini market, kami tetap tidak menemukan beras mentah ataupun yang jual nasi saja.
Tadinya kepikiran mencari di mall, tetapi karena mall itu masih baru buat kami, rasanya mencari super market pasti butuh waktu juga. Setelah mencari di berbagai mini market dan ga ketemu, kami jadi agak menyesal juga nggak mencari sekalian di mall.
Untungnya saya kepikiran untuk bertanya kepada petugas mini market yang ada di lantai 3 dari gedung penginapan. Jadi mini market tersebut buka 24 jam, nah saya tanya kira-kira di mana bisa membeli beras, ternyata katanya agak jauh. Untungnya dia bersedia dititip untuk beli beras. Bersyukur juga kalau mini marketnya bisa dibilang warung serba ada, kalau ga ada pesan aja dan bisa jadi ada, hehehe.
Egg tart paling laris di KL dari Oriental Kopitiam
Selain membeli ricecooker, anak yang besar melihat ada egg tart yang klaimnya dijual paling banyak di KL, selain itu katanya paling tebal. Tetapi karena sudah kenyang karena makan melulu sepanjang beberapa jam di Suria KLCC, saya memutuskan beli untuk dibawa pulang. Setidaknya buat snack sore hari.
Bentuknya memang tebal banget kalau dibandingkan dengan egg tart biasa. Tapi bisa aja mereka bikin jualan makin laris dengan membuat ketebalan egg tartnya lebih dari biasanya.
Kehujanan
Saat kami memutuskan untuk pulang (dengan membawa ricecooker dan juga egg tart 1 kotak), langit mulai terlihat mendung. Memang teman saya bilang kalau KL lagi sering hujan, tapi biasanya ya sebentar saja.
Karena kami pikir toh penginapan dekat, kami memutuskan cepat-cepat pulang. Eh di tengah jalan hujan tambah deras, akhirnya kami perlu menepi dulu.
Kami memang tidak menyangka kalau bulan Desember juga masih ada hujan di Malaysia, makanya nggak bawa payung sama sekali, padahal biasanya saya membawa setidaknya 1 payung di tas. Waktu bulan April kami pergi ke Johor, hujannya juga lebih deras dan awet. Ternyata bulan Desember masih sama saja musim hujan.
Akhirnya setelah hujan mulai agak reda, kami menembus hujan dengan pakai plastik yang ada di kepala. Setelahnya tentu saja kami membeli payung dan membawa payung setiap keluar. Setelah pengalaman kehujanan, kami baru tahu kalau ternyata ada pedestrian walkway dari Suria KLCC sampai dekat sekali ke penginapan kami.
Dengan adanya pedestrian walkway dan payung, sepanjang kami di KL kami tidak perlu berhujan-hujanan lagi. Kami juga cukup beruntung karena dari sekian hari pergi keluar, kami hampir selalu tiba di penginapan sebelum hujan turun dengan deras.
Cerita hari ke-2 berhasil ditutup dengan rasa lega karena masalah beras bisa ditemukan solusinya.