18 Tahun Menikah

Kadang ketika ingin menuliskan tentang ulang tahun pernikahan, biasanya saya sudah terpikir satu topik tertentu yang ingin saya tulis. Tapi tidak semua hal bisa dituliskan, atau setidaknya belum bisa dituliskan sekarang. Biasanya saya posting mengingat masa sekian tahun menikah, kali ini saya ingin menuliskan sedikit tentang rencana masa depan.

Tenang dan Bahagia

Walaupun dulu kami tidak pernah diburu untuk segera menikah oleh orang tua, kami sadar bahwa jika kami menikah di usia terlalu lanjut, maka belum tentu bisa melihat anak-anak tumbuh, apalagi melihat cucu. Kami bukan orang yang menikah muda (dulu saya 27 dan Risna 30), jadi dulu ingin segera memiliki anak, tapi baru diberi ketika kami sudah 4 tahun menikah.

Masak sarapan bareng

Dari dulu kami terpikir untuk memiliki lebih dari satu anak, dengan harapan supaya mereka tidak kesepian, baik ketika kecil maupun nanti ketika dewasa. Supaya anak-anak mereka punya paman dan bibi. Hampir 5 tahun setelah anak pertama lahir, kami dikaruniai anak kedua.

Di setiap langkah sepertinya selalu ada titik kekhawatiran berikutnya: dari sejak bayi: kapan puput pusarnya? kapan belajar berjalan, berbicara, dst. Perjuangan berikutnya adalah mempersiapkan dana untuk anak-anak, dan juga untuk pensiun kami, sambil menunggu anak-anak dewasa. Ada tahun-tahun di mana saya harus bekerja keras, dan sekarang sudah bisa agak santai. Kami bersyukur sepanjang kami di sini diberi kesehatan.

Sejak beberapa tahun terakhir ini hidup kami sudah cukup tenang dan rutin dan tidak merasa dikejar apa-apa lagi. Setiap hari ada jadwal rutin, bahkan punya jadwal makanan tiap hari. Tentunya tidak semua membosankan, ada hal istimewa seperti jalan-jalan di saat liburan. Dan kadang ada peristiwa yang tidak bisa diprediksi (seperti cerita banjir tahun lalu).

Charge Mobil bareng

Karena sekarang pekerjaan bukan hal yang paling utama lagi, saya bisa lebih banyak lagi menghabiskan waktu berdua Risna dan juga bersama anak-anak. Saat ini beberapa hal saya kerjakan bersama Risna, misalnya rutin mempersiapkan sarapan di pagi hari, Charge mobil di malam hari sambil ngobrol, dan kadang juga mencuci mobil.

Cuci mobil bareng

Masa depan

Beberapa hari lalu terpikir: hidup ini senang dan bahagia, tapi juga terpikir apakah ingin begini saja sampai akhir hidup kami sambil menunggu anak-anak dewasa? apakah sebaiknya mulai berpikir pindah kota? atau ganti kerjaan? atau mungkin mengambil PhD? Intinya: apakah kami menyia-nyiakan talenta kami dengan hidup santai bahagia seperti sekarang ini?

Sampai saat ini kami masih belum tahu jawabannya. Dulu kami punya banyak rencana, tapi Tuhan selalu memilihkan jalan yang lebih baik. Mungkin tidak apa-apa hidup santai seperti ini, karena kadang hal-hal yang membuat hidup lebih menarik bisa tiba-tiba datang tidak diundang (seperti kasus PDN tahun lalu). Mungkin juga kami perlu keluar dan mencoba petualangan baru dalam hidup ini.

Apapun jawabannya nanti, semuanya akan kami hadapi bersama, dan kami berdoa supaya kami berdua diberi umur panjang untuk lebih banyak berkarya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.