Go Green = Hidup tanpa plastik?

Posting ini ga ada hubungannya dengan kasak kusuk kenaikan BBM, hanya tulisan ngalor ngidul setelah membaca artikel di reader digest edisi bulan ini mengenai bagaimana melakukan Go Green dengan cara yang sangat mudah.

Seperti biasa, ketika membaca, pikiran mengembara dan bertanya-tanya. Sekarang ini di tempat perbelanjaan, banyak dijual tas yang disebut bersahabat dengan lingkungan karena bukan dari plastik dan bisa dipakai berulang-ulang. Masalahnya terkadang sepertinya kalau belanja di hypermarket, 1 tas besar saja tidak akan cukup, lalu apa gunanya membeli tas kalau akhirnya ga kepake?

Lanjutkan membaca “Go Green = Hidup tanpa plastik?”

Singapore dan Kembali ke Chiang Mai

cimg3663 Seperti halnya di KL, kami menginap 2 malam di Singapore. Misi utama ke Singapore adalah mengunjungi teman-teman. Perjalanan dari KL ke SG berjalan dengan lancar, petugas imigrasi Singapore yang ramah dan menawarkan permen, kartu keberangkatan dan kedatangan yang tidak harus diisi 2 kali dan akses ke public transport yang mudah.

Seperti halnya di Malaysia, kami menarik tunai dari ATM untuk mendapatkan uang SGD. Rasanya menarik tunai di ATM ini memang solusi yang mudah daripada ke Money Changer. Berdasarkan pengalaman, menarik tunai di ATM nilai tukarnya cukup baik (setidaknya nilai tukar bank di Thailand).

Lanjutkan membaca “Singapore dan Kembali ke Chiang Mai”

Cerita di Kuala Lumpur

Pirate's Revenge Ship Setelah liburan dan misi pulang ke Medan selesai, sebelum kembali ke Chiang Mai kami singgah di Kuala Lumpur dan Singapore.

Penerbangan MDN – KL

Berhubung punya pengalaman terlambat check-in Air Asia, dalam perjalanan kami ini kami lebih prepare. Kami tiba cukup awal di Airport Medan. Airport Medan masih seperti dulu, banyak calo nya :P. Sebelum berangkat kami sudah sediakan pulpen untuk mengisi form keberangkatan dan bebas fiskal. Proses check-in berjalan lancar. Loket bebas fiskal tidak seramai bulan Januari. Dalam form isian bebas fiskal diminta nomor bebas fiskal sebelumnya, untung saja kertas bebas fiskal yang lalu belum kami buang. Passport Joe yang baru dikasih tanda untuk melaporkan diri ke KBRI lagi.

Lanjutkan membaca “Cerita di Kuala Lumpur”

Medan-Tongging-Samosir-Medan

cimg2793Misi utama ke Medan adalah menghadiri pernikahan adikku yang paling kecil. Berhubung di Thailand aku tidak punya tukang jahit, maka jahit menjahitpun dilakukan di Medan. Beruntung tukang jahit yang menjahit bajuku ketika menikah Januari tahun lalu masih bisa ditemukan dan sekarang lokasinya sudah lebih dekat dari rumah. Hari pertama kami di Medan disibukkan dengan urusan baju kebaya yang dikerjakan express dalam 1 hari, ke Imigrasi Belawan untuk urusan memperbaharui passport Joe, dan menjemput keluarga Joe yang datang ke Medan untuk acara pernikahan dan juga sekalian jalan-jalan keliling danau toba dan samosir.

Lanjutkan membaca “Medan-Tongging-Samosir-Medan”

Perjalanan CM-KL-MDN

Rute perjalanan kami kemarin menggunakan air asia sebagai berikut:
berangkat : CM-KL-MDN
pulang : MDN- KL, menginap di KL 2 malam, KL-SGP, menginap di SGP 2 malam, SGP-BKK-CM Penerbangan Air Asia dari Chiang Mai langsung ke Medan masih belum tersedia, rute alternetifnya adalah Chiang Mai – Kuala Lumpur, lalu menunggu beberapa jam untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Medan.

Penerbangan CM – KL

cimg2476Kami tiba di airport Chiang Mai cukup awal, tapi ternyata tidak cukup awal. Untuk pertama kalinya di Chiang Mai kami menyadari kalau banyak sekali orang Malaysia yang berkunjung ke Chiang Mai. Sebelum kami ada rombongan wisata dari Malaysia yang hendak kembali ke KL. Bukan ingin mengeneralisasi, tapi sepertinya mereka tidak kenal kata Antri. Semua orang pingin berdiri paling depan. Melihat orang yang di depan banyak sekali tanpa antrian yang jelas, membuat kami dengan mudah diserobot oleh rombongan tour lain (yang sepertinya dari Filipina).

Lanjutkan membaca “Perjalanan CM-KL-MDN”

Setahun di Chiang Mai

00083Sebelum menceritakan perjalanan kemarin, pengen nulis tentang setahun di negeri orang. Secara keseluruhan hidup di kota Chiang Mai cukup menyenangkan dan nyaman.

Kota yang tidak terlalu padat penduduk dan tidak macet. Kecepatan internet yang cukup memadai. Makanan dan minuman yang cukup enak. Bioskop dengan film yang tidak terlalu ketinggalan dibandingkan dengan Bandung. Tempat pijet yang tinggal milih disesuaikan dengan dana yang tersedia. Parkir gratis di banyak tempat.

Cuaca yang gak jauh berbeda dengan Indonesia (walaupun belakangan ini sangat panassss sekali lalu tiba-tiba hujan sepanjang minggu). Dan ga pernah membayangkan bakal bisa menyetir mobil otomatis (di negeri sendiri nyetir bahkan ga bisa sama sekali). Biaya hidup bisa dibilang setaralah dengan di Bandung.

Beberapa hal yang masih belum bisa membuat merasa benar-benar senyaman di negeri sendiri adalah BAHASA. Kebanyakan teknisi komputer ataupun mobil hanya bisa bahasa Thai :(. Yang bisa bahasa Inggris umumnya sales doang. Jadilah kita masih kesulitan setiap kali kalau harus berurusan dengan perbaikan ini dan itu. Papan nama di kota ini juga kebanyakan pakai huruf Thailand (yang mana jenis hurufnya ga cuma 1 jenis saja).

Bayangkan saja bagaimana jadinya kalau harus mencari tempat yang papan namanya bertuliskan Thai di daerah yang sangat crowded. Walaupun kita punya nomor teleponnya, tapi jadi percuma kalau kita ga bisa bertanya dalam bahasa Inggris. Jadi mengerti slogan: "berantas kebodohan dengan memberantas buta huruf". Berasa banget kalau kita ga bisa membaca itu kita jadi gak bisa mendapat informasi dengan mudah.

Anyway, bulan ini tepat setahun jadi perantau di negeri asing. Entah berapa lama lagi masih akan terdampar di negeri ini.

Kuala Lumpur (lagi)

PutrajayaCeritanya panjang…, perjalanannya juga panjang. Cuma mo posting pendek aja. Saat ini lagi di KL (lagi). Kali ini ga cuma transit di airport doang, tapi singgah sini dan situ. Besok udah mo berangkat lagi ke SG. Emang rencananya short visit doang, buat merencanakan perjalanan berikutnya :). Sepertinya kota ini menyenangkan, nggak semacet bangkok, dan banyak tempat hiburannya.

Capek mode on nih. Lumayanlah 2 hari tapi udah bisa liat KLCC dengan menara petronasnya dan Petrosainsnya, udah bisa lihat Putra Jaya, capek main di Theme Park Sunway Lagoon, udah merasakan makanan nasi lemak khas malaysia, udah cape deeh.. Cerita versi panjangnya ntar aja ah setelah balik ke Chiang Mai. Thanks to Iya yang udah cape nemenin dan ngusulin tempat yang bisa dilihat dalam waktu singkat :).