Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha

Hari Senin 28 Juli 2019 merupakan hari libur di Thailand. Awalnya sempat khawatir kalau tempat wisata bakal ramai sekali, tapi ternyata perjalanan masih lancar dan tidak ada tempat yang terlalu padat.

Hari ini rencana perjalanan adalah ke Aquarium Phuket, Mall dan Big Budha.

Sewa Supir dan Mobil di Phuket

Untuk perjalanan hari tersebut, saya menyewa mobil seharian dengan supir. Setelah cek harga di sana-sini, supir ini sama dengan yang menjemput kami dari bandara.

Kalau airport transfer 800 baht (jarak airport ke hotel yang kami tempati hampir 50 km), nah untuk sewa mobil seharian dia bilang dari pagi sampai jam 7 sore (sekitar 10 jam) 2000 baht. Harga di web yang saya temui untuk sewa dengan supir sekitar 8 jam itu semuanya lebih dari 2200 baht. Phuket memang mahal kalau dibandingkan Chiang Mai.

Aquarium Phuket

Selesai sarapan, sekitar jam 9.30 kami sudah menuju Aquarium Phuket. Perjalanan dari hotel ke aquarium lancar dan jalanan relatif sepi. Karena kami punya tiket MusePass, kami tidak perlu membayar sama sekali.

Jika harus bayar harga tiket masuk orang asing dewasa 180 baht dan anak-anak 100 baht. Harga orang lokal sekitar setengah dari orang asing.

video beberapa foto selama di aquarium phuket
Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha”

Phuket hasil editan Google Photos

Berhubung waktu liburan gak bawa laptop, jadilah saya cuma bisa ngeblog 1 kali dari Phuket. Setelah kembali ke Chiang Mai, ceritanya akan saya lanjutkan sedikit demi sedikit. Sebelum ceritakan perjalanannya, saya mau berbagi foto-foto selama di sana yang diedit oleh Google Photos.

Sudah tahu belum, kalau foto-foto kita diupload ke Google Photos, nantinya dengan algoritma AI (artificial inteligence), Google akan mengedit sebagian foto kita dan membuatnya jadi lebih indah lagi hehehe (lokasi asli dilihat mata langsung tentunya masih lebih indah).

Foto-foto berikut ini diambil dengan HP Joe (iPhone XR), HP saya (Xiaomi Note 5), dan HP Jonathan(Xiaomi Redmi 4X). Foto Panorama yang ada merupakan panorama otomatis oleh Google. Yang kami lakukan cuma foto sekeliling dan upload ke Google Photos.

Pantai Yanui

Pantai Yanui di siang hari
Panorama Pantai Yanui

Foto dan Panorama Pantai Yanui di atas difoto oleh Joe dengan iPhonenya. Setelah diedit oleh Google, saya lebih suka biru langit yang bukan panorama.

Lanjutkan membaca “Phuket hasil editan Google Photos”

Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1

Untuk sementara saya berhenti dulu dengan tulisan bahasa Thai, karena sekarang ini kami sedang liburan ke Phuket.

Pantai Yanui Phuket

Setelah 12 tahun tinggal di utara Thailand, akhirnya kami sampai juga di kota Phuket yang lokasinya di bagian selatan Thailand ini. Yaaa seperti halnya ke Bali saja kami baru sekali, walaupun Phuket ini sama-sama di Thailand, kesempatan mengunjunginya baru datang sekarang.

Sebelum berangkat, saya baru menyadari kalau saya sama sekali belum pernah mencari tahu soal Phuket hehehe.

Setelah beli tiket, baru deh bingung mau di bagian mana Phuket nih tinggalnya. Ternyata ada banyak pilihan pantai untuk dikunjungi di Phuket. Phuket juga lebih besar dari Chiang Mai, bentuk wisatanya juga berbeda, kalau di Chiang Mai lebih banyak pegunungan, kalau di sini ya umumnya pantai dan olahraga air.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1”

Konsonan Ganda dalam Bahasa Thai (2)

Kali ini konsonan ganda yang akan saya tuliskan memiliki konsonan awal yang tidak dibunyikan dan perannya hanya sebagai pengubah nada baca.

Berbeda dengan konsonan ganda di bagian pertama, walaupun ada 2 konsonan, kata yang dihasilkan hanya memiliki 1 silabel. Tanda baca yang ada di atas konsonan ke-2 mengikuti aturan baca dari kelas konsonan pertama.

Ada 2 konsonan yang dipakai sebagai konsonan awal yang tidak dibunyikan yaitu อ นำ ย (o nam yo) dan หอนำ (honam)

อ นำ ย (o nam yo)

Huruf pertama อ diikuti dengan ย, hanya ada 4 kata dalam bahasa Thai. Kata dibaca mengikuti aturan dari konsonan อ yaitu kelas konsonan tengah.

หอนำ (honam)

Sesuai dengan namanya, konsonan pertama yang digunakan adalah ห (ho)diikuti dengan konsonan rendah tanpa pasangan ง น ม ย ญ ร ล ว.

Huruf pertama tidak dibaca dan silabel tersebut dibaca menggunakan aturan dari konsonan ห yaitu kelas konsonan tinggi.

Kenapa sih ada kata yang membutuhkan huruf ห di awal? Kata yang berawalan konsonan rendah seperti งอย tidak akan mungkin memiliki nada rendah walaupun dengan tambahan tone mark, kalau dilihat lagi aturan baca untuk konsonan rendah tidak ada caranya menghasilkan nada rendah. Dengan adanya huruf ห dari kelas tinggi, maka silabel tersebut mewarisi aturan baca dari huruf yang tidak dibunyikan tersebut. Untuk membuat kata tersebut menjadi nada rendah, kita bisa menambahkan tone mark mai eek dan dituliskan menjadi หง่อย (ngooi dibaca dengan nada rendah).

Kenapa yang membutuhkan pengubah nada ini dari kelas konsonan rendah tanpa pasangan? Karena untuk kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan, kita bisa menggunakan pasangannya dari konsonan tengah atau konsonan tinggi untuk menuliskan bunyi silabel yang diinginkan.

Berikut ini contoh kata-kata yang dimulai dengan ห dan diikuti dengan konsonan kelas rendah yang tidak memiliki pasangan.

Ada banyak kata-kata lainnya yang tidak bisa saya tuliskan semuanya. Tapi perhatikan saja kalau huruf depannya ห dan diikuti dengan kelas konsonan rendah tanpa pasangan, maka ingat aturan bacanya berubah mengikuti kelas konsonan tinggi untuk silabel tersebut dan huruf ห nya tidak dibaca.

Konsonan Ganda dalam bahasa Thai (1)

Konsonan ganda atau disebut cluster, biasanya selalu ada dalam setiap bahasa termasuk bahasa Thai. Karena aturan pembacaan bahasa Thai sangat tergantung dengan kelas konsonannya, bagaimana jadinya kalau ada konsonan ganda dengan kelas yang berbeda?

Ada beberapa pengelompokan cluster dalam bahasa Thai. Saya akan mulai dengan pengelompokan cluster yang disebut aksonnaam อักษรนำ dimana aturan membaca silabel konsonan ke-2 tergantung dari jenis konsonan pertamanya (leading konsonan). Konsonan pertama bisa dari kelas konsonan mana saja, tapi konsonan ke-2 bisa dari kelas konsonan tengah dan kelas konsonan rendah.

Sebelum masuk aturan lebih lanjut, coba kita lihat kembali tabel inisial awal di post sebelumnya. Dari tabel tersebut, kita bisa membagi konsonan kelas rendah dalam 2 kelompok, yaitu kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan dengan konsonan tinggi, dan kelas konsonan rendah tanpa pasangan.

  • Kelas konsonan rendah yang memiliki pasangan: ค, ฅ, ฆ,ช, ฌ, ฑ, ฒ, ท, ธ, พ, ภ, ฟ, ซ, ฮ
  • Kelas konsonan rendah tanpa pasangan: ง, ณ, น, ม, ญ, ย, ว, ร, ล, ฬ  

Bentuk umum:

Konsonan1 ( ะ ) + Konsonan2 + Vokal + Konsonan Akhir

Aturan yang perlu diingat:

  1. sebuah kata yang memiliki 2 konsonan awal diikuti hanya 1 vokal, biasanya ketika dibaca harus dibaca menjadi 2 silabel. Silabel ke-2 bisa memiliki konsonan akhir.
  2. Konsonan1 menjadi silabel pertama selalu dibaca dengan vokal a pendek (-ะ) walaupun tidak terlihat ada vokal tersebut.
  3. Jika Konsonan2 merupakan konsonan rendah tanpa pasangan, maka aturan membaca silabel ke-2 tergantung dari kelas konsonan1
  4. Jika Konsonan1 merupakan kelas konsonan tinggi dan Konsonan2 dari kelas konsonan tengah atau konsonan rendah dengan pasangan, maka aturan membaca silabel ke-2 akan tergantung dari kelas konsonan2 tersebut.

Untuk lebih jelas aturan ke-3 dan ke-4 akan dijelaskan dengan contoh.

Contoh untuk aturan nomor 3:

  • Konsonan1: kelas rendah/tengah/tinggi
  • Konsonan2: kelas rendah tanpa pasangan
  • silabel ke-2 akan mengikuti aturan kelas konsonan1

contoh: แขนง dibaca khanaeeng (nada rendah – naik)

konsonan1: ข merupakan kelas tinggi

konsonan2: น merupakan kelas rendah tanpa pasangan

silabel pertama dibaca kha dibaca nada rendah sesuai aturan kelas tinggi,

silabel ke-2 dibaca naeeng nada menaik sesuai dengan aturan kelas konsonan1 yaitu kelas tinggi

contoh lain: เจริญ dibaca ja-reen (nada rendah-tengah)

ada yang bisa menjelaskan kenapa dibaca seperti itu?

konsonan1: จ dari kelas konsonan tengah, silabel pertama dibaca ja dengan nada rendah sesuai dengan aturan konsonan tengah dan vokal pendek

konsonan2: ร dari kelas konsonan rendah tanpa pasangan, silabel ke-2 dibaca reen dengan nada tengah mengikuti aturan konsonan tengah dengan akhiran hidup.

Contoh berikutnya, masih ingat kata สวัส dari ucapan salam bahasa Thai? sekarang sudah mengertikan kenapa dibacanya sa-wat dengan nada rendah-rendah?

Contoh untuk aturan nomor 4:

contoh: สบาย dibaca sa-baai (nada rendah-tengah)

Konsonan 1: ส, silabel 1 dibaca sa dengan nada rendah sesuai dengan aturan konsonan tinggi

Konsonan 2: บ , silabel ke-2 dibaca baai dengan nada tengah sesuai aturan konsonan tengah dengan akhiran hidup.

contoh: ขบวน dibaca kha – buan (nada rendah – tengah)

Konsonan 1 : ข , silabel pertama dibaca kha dengan nada rendah sesuai aturan konsonan tinggi

Konsonan 2: บ, silabel ke-2 dibaca buan dengan nada tengah.

Contoh berikutnya: สภาพ dibaca sa-phaap dengan nada rendah-turun. Bisa menjelaskan sendiri kenapa nada baca silabel ke-2 demikian?

Konsonan 1: ส merupakan konsonan tinggi, sehingga silabel pertama dibaca sa dengan nada rendah.

Konsonan 2: ภ merupakan konsonan rendah yang punya pasangan dengan konsonan tinggi. Silabel ke-2 memiliki vokal panjang dan akhiran mati, sehingga silabel ke-2 dibaca dengan nada menurun sesuai dengan aturan membaca konsonan rendah dengan akhiran mati.

Perhatikan juga, tidak selamanya, konsonan yang tidak kelihatan itu dibaca dengan huruf a pendek. Jangan lupa ada huruf o pendek yang bisa muncul diantara 2 konsonan. Terus taunya darimana? ya kalau kita sudah sering berlatih membaca, nanti lama kelamaan akan terbiasa dan tahu langsung huruf a atau o yang muncul di situ. Beberapa kata yang tidak terlihat vokalnya misalnya:

  • ถนน dibaca tha-non dengan nada rendah-naik (berdasarkan aturan ke-3)
  • ขนม dibaca kha-nom dengan nada rendah – naik

Dari 2 contoh kata di atas, silabel pertama mendapatkan sisipan a pendek, sedangkan silabel ke-2 mendapatkan sisipan o pendek. Konsonan ke-3 merupakan konsonan akhir.

Sepertinya cukup dulu hari ini tulisan untuk konsonan ganda. Berikutnya masih akan ada lagi jenis konsonan ganda lainnya. Yang perlu diperhatikan hari ini adalah mengenali konsonan rendah yang memiliki pasangan atau tidak memiliki pasangan.

Review: Edutainment Storybots

Source Wikipedia

Storybots ini salah satu tontonan anak-anak yang awalnya gak sengaja ditemukan di Youtube, dan ternyata sekarang ada di Netflix juga. Sudah agak lama sebenarnya Jonathan dan Joshua suka menonton acara ini, tapi dulu saya tidak ingat menuliskannya. Sekarang ini mereka minta lagi untuk menonton acara ini waktu lihat saya buka Netflix. Saya juga lebih suka memasang di Netflix karena di YouTube terkadang terlalu banyak iklannya.

Apa sih storybots itu? Ini cerita edukasi tentang animasi 5 bots yang bernama Beep, Bing, Bang, Boop, dan Bo. Mereka tinggal dalam komputer tapi berkelana ke banyak tempat untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajarkan berbagai hal dengan lagu-lagu yang bikin anak-anak makin betah nontonnya.

It’s a Great big World with a lot to know

let’s follow Beep, Bing, Bang,
Boop, and Bo

We Might go to outer space or ride in a truck
we might visit a farm hear the chicken Cluck Cluck Storybots!

theme song Storybots
Lanjutkan membaca “Review: Edutainment Storybots”

Tawaran Content Placement

Saya tahu sekarang ini menjadi blogger profesional itu sudah menjadi target beberapa orang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi saya baru tahu ada yang namanya content placement alias nitip tulisan yang biasanya mengandung link ke situs tertentu.

Sudah beberapa kali blog kami mendapatkan penawaran kerjasama untuk menitipkan tulisan dengan masa penayangan tertentu, tapi kami tolak. Alasan kami menolak ya karena itu bukan tulisan kami. Kami lebih memilih mereview/testimoni/opini berdasarkan pengalaman kami walaupun tanpa bayaran. Senang rasanya kalau bisa berbagi pengalaman dan informasi. Mungkin kalau ada tulisan kami yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, ya bisa dipikirkan untuk menambahkan link tambahan tersebut, tapi kalau itu tulisan orang lain, rasanya tidak sesuai dengan tujuan kami ngeblog.

Tujuan kami ngeblog memang buat mendokumentasikan berbagai hal sekarang ini untuk dibaca dikemudian hari. Berbagi informasi dan tips seputar kota tempat tinggal, pengalaman dan juga berbagi ilmu. Kadang-kadang waktu menuliskannya saya merasa aduh ini tulisan “receh” banget ya, tapi ternyata tulisan tentang garam bawang putih aja ternyata bisa banyak yang merespon hehehe.

Dulu blog ini pernah kami pasang iklan dari google adsense, hasilnya sebenarnya lumayan. Tapi karena kami juga pada dasarnya gak suka melihat iklan dari situs yang kami kunjungi (kami bahkan memasang adblocker di browser), jadi ya dipikir-pikir lebih baik gak usah pasang iklan adsensenya deh. Apalagi blog ini kan kontennya bahasa Indonesia, dulu iklan adsense itu umumnya bahasa Inggris saja, jadi iklan yang muncul terkadang agak random.

Mungkin ada yang bertanya, apakah kami gak berniat menjadi blogger profesional? Sekarang ini saya tidak kepikiran buat jadi blogger profesional. Saya menulis setiap hari begini juga untuk berlatih konsistensi menulis saja sambil mengisi blog ini dengan berbagai cerita. Sekarang ini blog kami ini lebih terasa manfaatnya untuk mengumpulkan orang Indonesia yang berdomisili di Chiang Mai. Sebagian besar teman-teman yang tergabung dalam komunitas orang Indonesia di Chiang Mai juga menemukan kami dari blog ini. Kami sudah merasakan menjadi pendatang yang gak punya teman sebangsa setanah air, jadi senang rasanya kalau bisa mengumpulkan orang Indonesia yang merantau ke sini. Kalau ada orang Indonesia yang tahu kami dan tidak mau bergabung dengan orang Indonesia lainnya juga tidak apa-apa sih.

Tulisan-tulisan dari keisengan Joe juga sering menjadi penawaran kerjaan. Tapi ya bukan menolak rejeki, tidak semua pekerjaan bisa diambil karena Joe juga sudah punya banyak pekerjaan dan tetap ingin punya waktu main dengan anak-anak. Kadang-kadang sih, kalau pekerjaannya bisa dikerjakan dengan cepat dan memang tidak sedang banyak kerjaan, dia bisa kerjakan. Tapi kalau tawarannya misalnya harus datang ke lokasi tertentu dan tidak bisa dikerjakan dari sini, ya tentu saja tidak bisa dipenuhi.

Tulisan saya tentang belajar bahasa Thai juga sebenarnya sekedar catatan untuk saya juga. Sekarang ini belum saya teruskan lagi karena saya sedang memikirkan bagaimana menuliskan topik berikutnya supaya lebih sederhana dan tidak semakin bikin pusing pembaca hehehe. Buat yang menunggu kelanjutan tulisan bahasa Thai, harap bersabar ya, semoga minggu depan bisa mulai meneruskannya.

Nah ini tulisan udah kemana-mana dan jadi jauh dari judul. Ya kesimpulannya sih kami tidak menerima titipan tulisan, tapi kalau ada yang mau kirim Indomie dan Ceres diterima dengan senang hati hahahaha… maksudnya kalau ada yang mau menanyakan hal tambahan seputar Chiang Mai atau hal-hal lainnya, silakan saja kirim pesan melalui Facebook Page kami.