Stories of Life

Ini ada beberapa kisah menarik yang kutemui yang belum sempat ditulis

Cerita #1 (Souvenir pernikahan): Adikku punya temen yang menikah, dan seperti biasa, memberikan cindera mata kepada para tamu. Tapi temen adikku ini nggak ngasih souvenir kecil, tapi sebuah CD lagu-lagu cinta, yang bajakan. Semoga Tuhan masih merestui pernikahan mereka, meskipun CD yang diberikan adalah CD bajakan.

Cerita #2 (Admin yang rajin): Admin di tempat pelaksanaan OSN (Olimpiade Sains Nasional) sangat rajin, dia menginstall semua komputer (100 komputer) satu persatu, menggabung semua komputer ke domain (satu persatu), menginstall freepascal (satu persatu), pergi ke server, lalu membuat 100 account, satu persatu, dst.

Aku hampir gila melihat orang itu bekerja, tapi karena dia nggak meminta bantuan, dan sepertinya sangat bangga dengan pekerjaannya, ya aku biarkan aja. Sebagai informasi, menginstall dan mengkonfigurasi komputer sebanyak itu cuma butuh beberapa jam kalau mau belajar menggunakan tools yang tepat (seperti yang kulakukan di pekan baru).

Sayangnya admin itu nggak cukup rajin bangun pagi, jadi waktu di hari lomba, dia belum sampai ke lab tempat lomba, padahal dia yang bawa kunci, jadi pintunya terpaksa kami jebol.

Lanjutkan membaca “Stories of Life”

Ngapain aja sih para ahli IT itu? Intro ke PGP/GPG

(jika ini menyinggung sebagian orang: biarin aja :p)

Udah ada banyak banget kasus dimana email atau identitas palsu menjadi kasus di Internet. Bahkan “pakar” seperti Roy Suryo pun sempat kena. Roy Suryo bahkan merasa perlu untuk menjelaskan di media massa (melalui surat pembaca) bahwa emailnya hanya satu, dan bahwa yang lain itu cuma palsu.

Nah, para pakar ini pernah nggak sih tau yang namanya PGP (Pretty Good Privacy) atau GPG (GNU Privacy Guard)? Kedua program tersebut mengimplementasikan email yang aman dengan public key cryptography (kriptografi kunci publik), yang bisa menjamin kerahasiaan, keaslian, dan non repudiation.

Lanjutkan membaca “Ngapain aja sih para ahli IT itu? Intro ke PGP/GPG”

Titanic

Ini adalah pengantar dari buku “Djeritan Tengah Malam”, terjemahan dari “A Night To Remember” karangan Walter Lord (terjemahan oleh Sjafi R. Batuah). Hak Cipta 1955 pada Walter Lord. Diterbitkan oleh Henry Holt and Company, New York. Diterbitkan di Indonesia atas kerjasama dengan Yayasan Penerbitan Franklin Jakarta NewYork oleh Penerbit K. Isnaeny Jakarta.

[Buat yang nggak tahan baca ejaan lama, silakan skip ke bagian “Saduran”. Sebagai catatan tahun 1955 kita sudah tidak memakai oe untuk u, dan sebenarnya huruf c dan y sudah ada dan dipakai untuk kata tertentu (chajali = khayali, terachir=terakhir), atau untuk istilah/nama asing (Fulitity, New York)]

Dalam tahun 1898 seorang pengarang jang bekerdja keras bernama Morgan Robertson menjiapkan sebuah novel tentang sebuah kapal dongeng di Atlantik, jang djauh lebih besar dari sesuatu jang pernah dibuat. Robertson memuat kapalnja dengan orang2 kaja dan kemudian membenturkannja kepada gunung es dalam suatu malam April jang dingin. Bagaimana djugapun ini menundjukkan kesia – siaan sesuatunja, dan ternjata buku tersebut diberi judul Futility (kesia – siaan) ketika muntjul di tahun itu, diterbitkan oleh firma M.F.Mansfield.
Lanjutkan membaca “Titanic”

Kuliah Informatika

Cukup sering aku ketemu orang yang menganggap kalau belajar Informatika itu nggak perlu. Bahwa jurusan apapun bisa belajar bikin program komputer dan terjun ke dunia IT. Menurut orang-orang tersebut, belajar 4 tahun kuliah informatika nggak terlalu berguna. Menurutku itu salah.

Kalau hanya ingin membuat program bisnis sederhana, atau membuat aplikasi web biasa, memang sembarang orang bisa belajar dengan cepat, tapi untuk aplikasi yang besar dan rumit, segala ilmu yang dipelajari di kuliah informatika sangat perlu.
Lanjutkan membaca “Kuliah Informatika”

Gelang ONE

Gelang ONE

Udah mengunjungi ONE apa belum? Kalau belum, klik dulu, ikut tanda tangan, lalu teruskan baca posting ini.

Nah, ceritanya sejak lihat gelang (tepatnya wristband) LiveStrong di TV, pengen juga punya gelang kayak gitu, terus nyari-nyari deh ke mall, dan ternyata “bajakan” gelang ini udah banyak banget. Ada satu tempat di BIP (lantai 4) yang sepertinya jual gelang asli, tapi harganya jauh di atas harga resmi 1 USD (antara 35 ribu – 80 ribu). Mestinya gelang-gelang ini kan buat amal, tapi orang-orang itu mengambil untung terlalu banyak, jadi diputuskanlah untuk beli aja gelangnya di Internet.

Lanjutkan membaca “Gelang ONE”

Don’t Push Your Luck

Ceritanya…kemaren gue masih ngebet pengen dapat raup2an buku itu, tapi…ternyata emang keberuntungan tidak berpihak di gue. Terus…berharap dapat grand prize deh kalo ga dapat buku sapa yang menolak motor? Pulang gereja setelah dari BEC, nongkrong lagi di Sabuga buat ngedengerin penarikan undian, hasilnya? cuma dapat komik, itupun bukan hasil undian :P. Ya ternyata keberuntungan emang ga bisa di paksain

Anyway… gue liat ada comment di posting gue tentang investasi bank mandiri . Too bad, orang tersebut tidak mencantumkan alamat mailnya, jadi gue ga bisa lacak apakah orang itu emang bener atau dia udah dapat berapa saat ini, atau..jangan2 dia merasa sudah menyesal saat ini karena ga balik2 duitnya. Karena ternyata, investasi sejenis itu bukan hanya ada di bank mandiri, gue nemu di BCA dan BNI juga ada jenis investasi yang sama dengan cara kerja yang sama, anehnya….setiap contoh transfer selalu deh makenya yang di Premier Cihampelas. Bisa jadi kemungkinannya emang penipunya rumahnya dekat Cihampelas (jika itu penipuan) atau… yang banyak tertipu orang2 yang rumahnya di Cihampelas (jika memang mereka tertipu). Yang jelas… seperti judul diatas, kalau emang mo investasi ngapain sih make cara2 yang tidak jelas begitu dan belum tentu bisa dipertanggungjawabkan? mendingan juga pake cara yang jelas, banyak program Investasi yang disediakan secara legal di Bank baik Bank Pemerintah ataupun Bank Swasta. Ngapain juga sih maksain investasi ga jelas gitu, walaupun katanya cuma 100 rebu, mendingan juga 100 rebu dipake buat makan, setidaknya bisa buat mengenyangkan :D. Kalo masih maksa juga ikutan investasi, ya silahkan aja, ga ada yang larang kok.