Ulang tahun pernikahan ke 13

Hari ini sudah 13 tahun pernikahan kami. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami berusaha menuliskannya di blog, sebagai kenangan untuk kami sendiri. Pertama yang ingin saya ungkapkan adalah rasa syukur: kami berdua masih diberi umur panjang dan kami masih bisa menjalani rumah tangga bersama. Kami belum terlalu tua, tapi sudah ada teman yang bercerai dan ada yang pasangannya sudah meninggal dunia. Saya juga bersyukur untuk kedua anak kami. Sedangkan masih ada teman yang belum punya anak dan ada juga yang belum menikah.

Lanjutkan membaca “Ulang tahun pernikahan ke 13”

Happy 12th Wedding Anniversary

Hari ini sudah 12 tahun kami menikah. Tiap tahun bingung menulis topik apa yang ingin diposting di hari pernikahan. Beberapa hari yang lalu saya teringat lagi posting saya di tahun 2011 (Terima kasih Tuhan untuk semuanya), dan teringat bahwa ada banyak hal yang perlu disyukuri yang belum dituliskan. Jadi di posting ini saya ingin mengupdate beberapa hal setelah posting tersebut (jadi di tulisan ini yang dimaksud “posting sebelumnya”, adalah posting yang saya sebutkan tersebut).

Honeymoon tahun 2007, kami masih kurus

Seperti saya tuliskan di posting sebelumnya: Agak takut menceritakan hal-hal yang membahagiakan kalau tiba-tiba keadaan berubah dari segala yang indah yang diceritakan di posting ini. Tapi kalau dipikir-pikir, justru itu kenapa posting ini harus ditulis. Kalau tiba-tiba keadaan berubah, saya sudah pernah mengungkapkan syukur untuk apa yang sudah diberikan Tuhan pada saat ini.

Lanjutkan membaca “Happy 12th Wedding Anniversary”

10th Wedding Anniversary

Sudah sepuluh tahun kami menikah. Artinya lebih dari saya sudah menjalani lebih dari seperempat hidup saya bersama Risna. Dihitung dari sejak pacaran, sudah lebih dari sepertiga hidup saya mengenal Risna.

Melihat perjuangan berbagai pasangan lain, kami bisa bilang bahwa kami bahagia dan kami bersyukur berbagai tantangan yang kami hadapi tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan. Kami melihat ada pasangan yang mendapat restu dengan mudah, dan ada yang harus menunggu 10 tahun (kami harus menunggu, tapi hanya 3 tahun), ada yang bisa dengan mudah mendapatkan anak, sementara yang lain harus menunggu belasan tahun (kami hanya menunggu 3 tahun).

Waktu melihat berbagai peristiwa yang muncul di berita atau wall facebook, rasanya dunia ini semakin suram dengan banyaknya kebencian yang terlihat. Kami senang bisa saling membantu dalam berbagai hal dan bercerita mengenai segala macam hal, dan kami memiliki pandangan yang sama berbagai hal sehingga kami tidak ikut menambah panas suasana media sosial.

Banyak hal terjadi sejak tahun lalu. Jonathan sekarang sudah masuk grade 1, Joshua sekarang sudah bisa berjalan. Kami mengunjungi kampung halaman saya di Sukoharjo. Jonathan sekarang ikut Tae Kwon Do dan sudah sabuk kuning (sebagian kisah sudah dituliskan di blog ini).

Kami merasa cukup dengan dua anak yang kami miliki dan kami berharap bisa sukses dalam mendidik dan membesarkan anak-anak kami, mempersiapkan mereka untuk masa depan.

9th Wedding Anniversary

Sejak tahun lalu sampai sekarang, banyak hal yang kami alami dan syukuri. Setelah tahun sebelumnya mobil kami ditabrak, akhirnya kami sudah membeli mobil baru. Di saat Risna hamil, kami sempat pulang ke Indonesia, Eyang kakung dan putri sempat datang ke sini dua kali tahun lalu, Opung juga bisa datang menyambut kelahiran Joshua.

IMG_0029

Jonathan tumbuh dengan baik dan sehat, sekarang sudah masuk Foundation dan tahun ini rencananya akan masuk Grade 1. Kemampuan bahasa Thai Jonathan berkurang, dan bahasa Inggrisnya meningkat dengan baik. Dia juga semakin lucu secara verbal. Contohnya setelah melihat Doraemon episode di mana Suneo diculik, saya menjelaskan agar dia selalu berhati-hati ketika di mall atau tempat umum (dia mulai suka lari-lari sendiri), saya jelaskan juga kalau nanti kita bayar penculiknya nanti duit kita habis, Jonathan membalas “mungkin penculiknya punya kembalian? jadi duit kita gak abis”.

Joshua juga tumbuh dengan sangat cepat, bahkan sekarang beratnya sudah melebihi normal (11kg di usia 8 bulan), tapi karena dokter bilang tidak apa-apa, kami tidak merasa khawatir. Meski sering diganggu oleh Jonathan, Joshua sangat senang kalau diajak main oleh Jonathan.

Kami bersyukur atas segala berkat dan penyertaan Tuhan sepanjang hidup kami dan sepanjang pernikahan kami. Kami masih punya banyak rencana ke depan, kiranya kami masih diberi umur panjang dan bisa banyak berkarya.

20160124_142600-2

Happy 8th Anniversary

image

Sudah 2922 hari berlalu sejak kita mengucap janji pernikahan di depan Tuhan dan jemaat gereja. Sudah banyak kejadian yang kita alami bersama terutama sejak Tuhan menitipkan Jonathan kepada kita, dan kurang lebih 20 minggu lagi jika Tuhan berkenan kita akan bertemu dengan adik Jonathan.

Banyak hal yang telah kita pelajari bersama sebagai pasangan dan sebagai orangtua, dengan tambahan anggota baru kita masih harus belajar lagi supaya Jonathan dan adiknya nantinya bisa kita didik menjadi anak yang takut akan Tuhan dan berhasil di masa depannya. Puji Tuhan kalau kita selalu bisa sependapat dalam berbagai hal dalam rumah tangga kita selama 8 tahun ini.

Gak bisa membayangkan kalau semua urusan rumahtangga dan urusan anak diserahkan ke mama sendiri. Gak bisa membayangkan kalau ga punya teman diskusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup terutama soal anak. Gak bisa membayangkan kalau gak bisa menceritakan semua unek unek yang ada dalam pikiran kepada papa, mungkin bisa jadi semua ketulisnya jadi di facebook :p. Syukur kepada Tuhan kalau papa mau membaca teori parenting dan kita bisa memilih mana yang kita sepakati buat diterapkan dan mana yang nggak. Terimakasih juga kalau sesekali papa mau terjun ke dapur dan sabarrrr menahan lapar kalau sesekali mama telat masaknya. Terimakasih juga kalau mengajarkan mama menjadi orang yang lebih sabar dan ga buang energi buat orang-orang yang kadang memancing emosi. Terimakasih mau selalu mendengarkan semua ocehan baik penting maupun ga penting dari mama. Terimakasih karena papa setiap hari mau mengajak Jonathan main walaupun papa sudah cape pulang kerja dan sebenernya masih pengen mrogram atau berkarya lainnya.

Setahun terakhir ini banyak hal yang mungkin ga semua ditulis di blog, mulai dari pindah rumah ke deket kantor, pulang ke Indonesia 2 x setahun, ditabrak orang dari belakang yang bikin mobil masuk bengkel selama 3 bulan (puji Tuhan kita ga kegores sedikitpun), Jonathan mulai masuk sekolah preschool, mama dapat kesempatan kerja part time lagi, eyang datang berkunjung ke Chiangmai dan Jonathan yang akan dapat adik. Semuanya itu susah ataupun  senang membuat kita tambah kenal satu sama dan semakin menambah kebahagiaan kita karena kita semakin solid bekerjasama dalam setiap hal. Semoga di tahun-tahun mendatang kita tetap satu hati dan Tuhan senantiasa memberkati pernikahan dan keluarga kecil kita.

7th Wedding Anniversary

Sebenarnya anniversarynya kemarin, tapi kemarin ragu mau nulis apa. Kondisi saat ini masih seperti tahun sebelumnya: kami sangat berbahagia, kami sehat, kondisi keuangan baik, mobil yang kami pakai baik-baik saja, kami tidak kecelakaan, adik saya akhirnya akan menikah bulan depan, semua baik-baik saja. Tapi hari ini terpikir: justru saat seperti ini harus dituliskan supaya ingat masa-masa sangat bahagia yang diberikan Tuhan saat ini.

Kami selalu berdoa agar semua hal tetap baik-baik saja dan membahagiakan, tapi suatu hari kita akan menjadi tua, dan tentunya tidak akan punya energi untuk melakukan hal-hal yang dilakukan sekarang ini. Jonathan akan bertumbuh besar, dan kelucuannya masa kecilnya akan hilang diganti dengan kedewasaan.

Saat ini Jonathan tumbuh dengan baik dan sehat. Kemampuan bicaranya semakin bagus dalam Bahasa Indonesia dan Thai (dan bahasa Inggrisnya juga mulai membaik). Teman-teman Jonathan makin banyak, dari nursery (kiddee house, dari sekolah minggu, dari Co-Op homeschool).

Kelakuan Jonathan tiap hari membuat kami tertawa dengan komentar-komentar yang tak terpikirkan. Misalnya waktu saya sedang memberi tahu nama-nama pohon di belakang rumah “ini pohon nangka”, “ini pohon singkong”, “ini pohon cabe”, “ini pohon pisang, tapi udah abis buahnya”), tiba-tiba Jonathan menunjuk ke tanaman hias dan berkata: “ini pohon nasi goreng, tapi udah nggak ada nasi gorengnya”.

Atau dua hari yg lalu ketika kami semua belum mandi, dan Jonathan berusaha menyuruh mamanya untuk mandi duluan. “Mama, ayo mandi, kalo nggak nanti dicoakin loh”. Kami bingung maksudnya apa, jadi kami bertanya pada Jonathan apa maksudnya “dicoakin”, dia menjawab: “dicoakin, dibeliin kecoak”. Jadi waktu kami pertama kali pindah, rumah yang kami sewa ada banyak kecoak, dan beberapa minggu pertama kadang muncul di kamar mandi, Jonathan tidak takut, tapi sering mencari-cari “kecoaknya mana?” Sampai sudah hampir setahun dia kadang masih suka bertanya: “mana kecoaknya?”. Sampai suatu saat saya bilang: “kecoaknya udah nggak ada, Jonathan mau dibeliin kecoak mainan?” “Nggak mau ah”. Tiba-tiba saja dia teringat lagi soal “beli kecoak”.

Tahun ini Risna semakin sibuk mengurus Jonathan dan juga lebih terlibat dalam Co-Op Homeschool (kali ini mengajar Pre-School Math). Aktivitas Jonathan makin banyak. Pekerjaan saya juga masih berjalan lancar.

Sulit mengungkapkan semua hal yang ingin kami syukuri (dan mungkin jika dituliskan semuanya malah bisa bikin iri sebagian orang). Saat ini bukan orang yang super kaya ataupun super sukses, tapi kami bahagia. Jadi postingya ditutup saja dengan lagu dari NKB 133 ini:

Syukur padaMu, ya Allah, atas s’gala rahmatMu;
Syukur atas kecukupan dari kasihMu penuh.
Syukur atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban;
Syukur atas kasih sayang dari sanak dan teman.

Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FimanMulah pelita agar kami tak sesat

Syukur atas keluarga penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan kini dan selamaNya!

Syair: Thanks to God!; August Ludvig Storm,
Terjemahan Inggris: Norman Johnson,
Terjemahan: Tim Nyanyian GKI,
Lagu: John Alfred Hultman

Ulang Tahun Pernikahan ke-6

Sudah 2192 hari kita menikah, bukan waktu yang singkat tapi rasanya masih seperti baru kemarin kita dag dig dug mau kasih tau orangtua soal pilihan hati kita dan keinginan untuk menikah. Syukur kepada Tuhan kalau Dia menjawab doa kita dan memberi jalan yang cukup mulus untuk mendapat restu dari orangtua walau kita beda latar belakang suku. Setelah 6 tahun menikah, semakin terasa kalau kita itu ga banyak bedanya. Iya kita memang beda suku, tapi kita punya cara pandang hidup dan prinsip-prinsip dasar yang sama. Ga kebayang klo nikah dengan suku yang sama tapi cara pandang hidup dan hal-hal lainnya beda banget :P. Ga kebayang kalau suami cerita sesuatu, dan saya hanya bisa bengong ga ngerti apa lucunya atau dimana serunya ceritanya. Ga kebayang kalau cara komunikasi berbeda dengan suami, gimana caranya menyampaikan apa yang ada di hati.

Saya bersyukur sekali punya suami Yohanes Nugroho. Suami yang mau turun tangan membantu saya di saat saya membutuhkan. Suami yang tidak banyak menuntut dan mau aja makan apa saja yang saya masak walau kadang agak hambar. Suami yang selalu menyemangati saya untuk mempunyai passion dan terus berkarya dalam mengisi hidup ini. Suami yang menjadi pemimpin keluarga dengan menjadi teladan dan memberi contoh dan bukan nasihat panjang lebar. Suami yang mengkritik kalau saya salah dan ga selalu belain buat seneng-senengin hati saya doang. Suami yang mau melayani dengan ikut serta mengurus anak, bermain dengan anak dan juga sesekali masakin nasi goreng special ataupun mie instant :D. Suami yang mau dengerin saya, mulai dari keluh-kesah ataupun komen ga penting soal apapun yang terlintas dipikiran saya. Suami yang ajarin saya untuk tidak terlalu khawatir akan hidup ini dan fokus dengan masa sekarang daripada mikirin masa lalu ataupun terlalu khawatir akan masa depan. Suami yang membuat saya merasa temperamen saja jauh lebih tenang dibanding dulu waktu masih single. Suami yang selalu menyabar-nyabarkan saya kalau saya lagi emosian atau lagi cape ngurusin anak. Suami yang sangat membantu saya dalam proses pemberian ASI ke Jonathan mulai dari awal sampe proses menyapihnya berjalan dengan mulus. Suami yang punya talenta dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Punya passion dibidang pemrograman komputer dan mau berbagi hasil karyanya dengan banyak orang. (sebenernya masih banyak lagi, intinya sih he is the best for me lah).

Punya suami yang sangat menyukai pekerjaan itu ada banyak plusnya. Yang paling jelas papa ga pernah mengeluh soal kerjaan di rumah, karena papa sangat suka dengan apa yang dia kerjakan, tapi untungnya papa bukan workaholic. Papa bisa menghabiskan banyak waktu di depan komputer untuk mrogram berbagai hal, seperti aplikasi alkitab di handphone symbian dan blackberry. Plus tambahannya bisa membuat aplikasi yang mungkin saya butuhkan dan sekarang membuat aplikasi untuk Jonathan juga. Aplikasi yang juga bisa dijual untuk menambah tabungan Jonathan :D. Harus saya akui, usaha untuk membuat aplikasi alkitab bisa diakses dihandphone itu bukan pekerjaan seminggu. Dimulai dengan komputer yang sangat lambat sekalipun waktu jaman masih pacaran, papa terlihat sabar mrogramnya supaya program SymbianBible bisa dipakai banyak orang. Terus ketika anak mau lahir masih aja sibuk berusaha merilis program serupa supaya bisa diakses di Blackberry juga. Sudah sibuk dikantor, masih mau sibuk dirumah buat mrogram yang akhirnya dibagi-bagi secara gratis, dan masih tetap punya waktu buat saya dan Jonathan. Sekarang ini, mulai juga berusaha membuat aplikasi yang bisa dijual dan melibatkan saya juga supaya saya ga “nganggur” dan bagian dari mendorong saya untuk tetep berkarya di bidang IT. Tapi walaupun sesibuk apapun papa dengan program-programnya, papa masih saja selalu ada waktu buat saya dan Jonathan.

Rasanya kalau sedang bermain dengan Jonathan, hidup ini terasa seperti di film-film saja, indah sekali. Ingin rasanya mengabadikan tiap detik momen-momen indah bermain dengan Jonathan, mengajari dia banyak hal, melatih dan mendisplin dia untuk banyak hal. Jonathan juga sangat senang sekali punya papa yang selalu punya waktu untuk bermain dengannya dan tentunya lebih sabar dari mamanya :P. Semoga kita tetap bisa bersyukur dalam segala situasi ya papa. Bisa membesarkan anak-anak kita sampai mereka dewasa dan memiliki keluarga masing-masing. Kita ga tau mengenai hari esok, tapi kita tau kalau hari ini dan saat ini kita bersyukur karena Tuhan selalu jagai dan sertai kita dan cukupkan kita. Banyak hal yang kita ga minta Tuhan sediakan buat kita, dan semoga kita juga bisa mengajarkan pada anak-anak kita untuk mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, dan setelahnya semuanya akan ditambahkan pada kita.

I love you Papa Yohanes Nugroho.