Beli Baju Bekas? Kenapa Tidak

Sebenarnya namanya jual beli baju bekas bukan hal yang baru dan bukan cuma ada di Chiang Mai. Dari jaman dulu di Medan, saya sering dengar tentang MonZa alias Mongonsidi Plaza. Tempat penjualan baju-baju bekas (yang konon didatangkan dari luar negeri) dan berlokasi di jalan Mongonsidi. Lalu di Bandung juga ada namanya CiMol (Cibadak Mall) yang di jual di jalan Cibadak. Tapi dulu, saya belum pernah berkesempatan mendatangi tempat-tempat tersebut. Kabarnya, kalau mau mencari baju-baju winter (misalnya mau berpergian ke negeri bermusim dingin), biasanya berbelanja di penjualan baju bekas itu bisa dapat baju winter bergaya dengan harga sangat miring. Tapi karena pada dasarnya saya tidak hobi belanja dan tidak punya kegigihan buat mencari bahkan di tempat yang jual sale 90 persen sekalipun, jadi saya tidak pernah berniat mengunjugi toko baju bekas tersebut.

Oh ya jadi ingat, kalau di Bandung saya pernahnya ke toko BaBe (Barang Bekas) yang menurut saya beberapa barang bekasnya masih tergolong agak mahal. Tapi ya mereka sepertinya memang menyeleksi barang bekas jualannya. Dulu juga pernah ke sana jaman udah lulus kuliah sih, tapi tetep aja semangat memilihnya gak terlalu tinggi hehehe.

baju-baju begini 1 nya 20 baht
kalau yang ini buat saya, 30 baht saja

Setelah tinggal di Chiang Mai, awalnya saya hanya mengincar kebutuhan bayi dan mainan, jadi saya bergabung dengan grup-grup jual beli barang bekas. Setelah anak-anak besar, saya perhatikan banyak juga ibu-ibu yang menjual baju anaknya yang sudah tidak muat lagi. Bukan cuma baju, semua kebutuhan anak yang masih bagus dan bisa dijual biasanya mereka jual lagi. Tindakan jual beli barang yang sudah tidak dipakai lagi ini sebenarnya ada bagusnya, jadi kita tidak langsung serta merta menambahi sampah di muka bumi ini. Kalau meminjam istilah Marie Kondo, sesuatu yang sudah tidak spark joy lagi buat kita mungkin masih mendatangkan kebahagiaan buat orang lain. Jadi ya, kalau masih ada yang mau beli bisa kita jual dan digunakan untuk membeli kebutuhan berikutnya. Atau kalau ada yang kita tahu butuh, bisa kita berikan juga secara gratis.

Setelah sebelumnya saya memperhatikan fenomena banyakan toko yang menjual barang bekas dari Jepang, sekarang ini saya menemukan ada banyak sekali toko yang menjual baju bekas. Saya kurang tahu baju-baju ini asalnya dari mana, tapi kalau melihat dari jumlahnya yang sangat banyak dan ukurannya yang juga mulai dari anak-anak sampai orang besar, kemungkinan baju-baju tersebut bukan dari dalam Thailand.

Toko baju bekas ini ada berbagai model. Ada yang sudah mereka pilih dan digantung sehingga kita memilihnya cukup mudah. Toko ini sudah membagi-bagi kategori bajunya mulai dari harga 5 baht sampai dengan beberapa ratus baht. Untuk bahan baju dan celana dari jeans yang bermerk biasanya dikategorikan secara khusus dengan harga “khusus” juga. Tapi bisa dipastikan yang harganya sangat murah tidak akan lebih bagus model, warna dan kualitasnya dibandingkan dengan yang mereka kategorikan 60 baht atau bahkan 100 baht. Tempat yang menjual dengan gantungan ini biasanya ada kamar cobanya segala. Toko mereka ada banyak kipas anginnya, tapi biasanya ya tetap saja panas hehehe.

Model tempat penjualan lainnya dikategorikan tapi kita masih harus memilih dari tumpukan. Kategorinya ya baju anak, baju dewasa, celana jeans, bahkan kadang ada baju renang. Nah biasanya tempatnya ini sangat besar dan panas. Mereka juga kadang ada bagian yang sudah digantung, tapi entah kenapa toko model ini sangat berdebu. Tapi kalau kita sabar, kita bisa menemukan baju-baju yang masih bagus dengan harga murah. Mereka biasanya menjual harga per potong 30 – 50 baht, tapi kalau beli 10 potong bisa jadi 100 baht – 300 baht. Diskonnya lumayan ya hahaha.

Ceritanya karena belakangan ini saya mendapatkan teman yang rajin dan gigih memilih, saya jadi sering ikut-ikutan ke toko baju bekas. Hasilnya, setiap kali menemukan baju-baju buat anak-anak dengan harga 10 potongnya 200 baht itu rasanya senang sekali. Kaos sejenis, kalau beli baru, dengan harga sale pun bisa mulai dari 250 baht. Kemarin juga pernah menemukan celana uniqlo dengan harga 60 baht, terasa mahal kalau dibandingkan kaos 20 baht, tapi kalau dibandingkan dengan harga beli celana baru di uniqlo dengan kualitas yang sama seharga 350 baht tentunya 60 baht itu jadi murah dong ya.

kalau beli baru paling murah 250 baht, ini harganya 20 baht saja 1 nya.

Tapi namanya memilih barang bekas ini untung-untungan juga. Berdasarkan pengalaman beberapa kali ke toko baju bekas, berikut ini tips yang bisa saya berikan:

  • perginya bareng temen, lebih baik kalau temannya gak punya selera baju yang persis sama biar ga rebutan hahaha. minimal bisa diskusi dan saling memeriksa apakah bajunya ada cacatnya atau kurang bagus
  • harus punya waktu lebih untuk memilih, kalau cuma punya waktu sedikit biasanya gak akan bisa menemukan yang bagus
  • karena namanya beli barang bekas, teliti sebelum membeli, gak perlu beli banyak-banyak, yang penting yang dibeli itu memang yang masih bagus dan harganya masih masuk akal
  • biasanya saya akan memeriksa deretan harga yang murah dulu dan tidak akan mencari barang yang diatas 100 baht, karena kalau harganya 100 baht-an pasti banyak godaanya dan bisa-bisa jadi kalap borong.
  • kalau perginya barengan teman ke tempat baju yang ada diskon untuk per 10 potong, bayarnya barengan biar dapat potongan harganya hehehe.
  • kalau memang gak menemukan yang cocok, jangan dipaksakan beli, masih banyak toko baju bekas lainnya yang bisa dikunjungi.

Oh ya, saya juga menemukan beberapa toko baju bekas ini juga ternyata ada facebook page nya segala. Mereka rajin sekali mengupdate foto baju yang baru akan dijual keesokan harinya. Jadi bisa juga kita follow aja tuh halaman FB nya, kalau memang keliatan dari foto ada yang menarik, bisa langsung deh kunjungi tokonya. Tapi ada kemungkinan barang-barang bagus yang di foto dan dipajang di FB itu yang masuk ke kategori agak mahal. Namanya juga usaha ya hehehe. Saya kurang tahu berapa menguntungkannya bisnis jualan baju bekas ini, yang jelas belakangan ini saya perhatikan ada semakin banyak tokonya jadi kemungkinan cukup menguntungkan ya.

Perkiraan Musim Dingin 2019 di Chiang Mai

Kemarin baca berita kalau dalam minggu ini Thailand keseluruhan termasuk Chiang Mai akan banyak hujan badai dan suhu udara akan turun beberapa derajat pengaruh dari badai di Cina.

Hari ini baca berita kalau pemerintah Thailand mengumumkan musim dingin akan segera tiba tanggal 17 Oktober ini. Perkiraannya juga tahun ini musim dingin akan lebih dingin dari tahun-tahun sebelumnya dan berlangsung sampai bulan Februari 2020.

terjemahan dari chiangmai news

Menurut berita ini Bangkok di bulan Desember dan Januari bisa mencapai 15 – 17 derajat celcius, sedangkan Chiang Mai bisa jadi berkisar antara 12 – 14 derajat celcius. Beberapa tahun terakhir ini musim dinginnya bisa dibilang sangat singkat, tahun lalu malah siang harinya ya gak terlalu dingin dan mataharinya super terik. Tahun lalu musim dinginnya baru terasa setelah minggu ke-2 bulan November.

Hari ini, sesuai perkiraan hujan deras turun sejak jam 12-an tadi dan belum ada tanda-tanda berhenti. Biasanya kalau sudah ada pengumuman, pemerintah kota Chiang Mai sudah akan siap sedia pompa air supaya tidak terjadi banjir. Semoga saja mereka tetap sigap seperti tahun-tahun sebelumnya. Polisi lalu lintas juga biasanya akan lebih sibuk dari biasanya, karena efek lain dari hujan deras ya jalanan macet. Perkiraan hujan ini masih akan berlangsung sampai beberapa hari ke depan. Walau pemerintah kota sudah bersiap-siap, saya berharap hujannya ada jedanya. Kadang-kadang efek lain dari hujan bukan cuma jalanan macet dan banjir, tapi juga bisa jadi pemadaman listrik kalau ada pohon tumbang yang bisa saja nyangkut di kabel listrik.

Prakiraan hujan setiap hari sampai hari Jumat

Buat yang mau jalan-jalan ke Thailand terutama ke Chiang Mai, waktunya untuk melirik harga tiket ke sini. Musim dingin itu waktu yang baik untuk berjalan-jalan, karena musim dingin di sini biasanya tidak ada hujan ataupun salju. Matahari bersinar menghangatkan udara yang dingin. Bunga-bunga juga biasanya bermekaran dan ya udaranya cukup segar (asal gak ada yang bakar-bakaran).

Biasanya awal musim dingin tidak selalu dimulai dengan hujan. Saya juga tidak tahu kenapa tahun ini curah hujannya sepertinya banyak sekali. Udah beberapa bulan ini sering hujan, sampai-sampai rumput di halaman baru juga di potong sudah meninggi dengan cepat.

Semoga musim dingin tahun ini juga tetap tanpa hujan seperti biasa jadi bisa enak jalan-jalan dengan anak-anak ke taman atau ke tempat-tempat lainnya. Semoga juga orang yang bakar-bakar sawah nggak mulai lebih awal, jadi bisa menikmati musim dingin tanpa kuatir polusi.

Oh ya, mungkin ada yang bertanya-tanya, di Chiang Mai ada apa yang menarik di musim dingin? Yang paling dekat itu festival Loy Kratong dan Yi Peng di bulan November. Kalau tahun lalu festival ini jatuhnya di akhir November, tahun ini bisa jadi di minggu ke-2 antara 9 – 13 November (tergantung bulan purnamanya kapan). Walaupun bukan hari libur nasional (karena toh acaranya bisa dilakukan sore hari), festival ini cukup meriah. Selain festival di bulan November, bulan Desember dan awal Januari biasanya banyak bunga-bunga bermekaran di sekitar Chiang Mai, termasuk bunga sakura. Atau kalau tidak bisa ke Chiang Mai di akhir tahun, bisa juga merencanakan datang di awal Februari 2020 untuk festival bunga. Biasanya sih musim dinginnya masih terasa di awal Februari. Tahun depan festival bunga itu jatuhnya antara 7 – 9 Februari 2020.

Dingin di Chiang Mai harus bawa apa aja nih persiapannya? Ya kalau biasa di negeri yang bersalju, ke sini itu 12 derajat sih malah terasa hangat, jadi gak perlu baju yang tebal-tebal. Tapi kalau gak biasa dengan suhu di bawah 20 derajat, mungkin sediakan baju tebal 1 dan topi, karena kadang-kadang udara dingin itu bikin pusing kepala hehehhe.

Toko 20 Baht di Chiang Mai

Baru-baru ini teman saya bercerita kalau dia menemukan toko serba 20 Baht, tokonya 3 lantai dan full AC, tokonya juga menyediakan minuman gratis di lantai 3 buat orang yang mungkin udah capek keliling dan naik tangga. Saya pikir: kok bisa ya mereka menjual benda seharga 20B, sedangkan makanan saja 1 porsi skrg ini paling murah 30 baht.

minuman gratis di lantai 3

Sebelum ke sana, saya langsung menuduh dalam hati: pasti yang dijual barang-barang jelek dan gak berkualitas. Ada yang bilang ada harga itu tidak berbohong. Ada harga ada rupa. Jadi ya, apa yang bisa diharapkan dari benda seharga 20 baht?

Jam dinding 20 baht, lumayanlah berfungsi baik dan lucu

Tapi walaupun saya udah berpikir benda 20 baht itu kurang berkualitas, saya tetap saja penasaran pengen lihat apa saja sih yang dijual sampai 3 lantai? Ternyata saya gak sepenuhnya benar. Ada juga benda-benda 20 baht yang sepertinya cukup masuk akal dibeli di sana daripada beli dengan harga lebih mahal.

Kemarin itu, saya beli sendal jepit untuk Jonathan yang sejauh ini dipakai masih baik-baik saja. Sendal jepit sejenis kalau beli di toko lain pastinya tidak ada yang jual lebih murah dari 20 baht. Selain itu saya beli jam dinding kecil bergambar penguin. Sekilas jam dindingnya plastiknya memang tipis, tapi masih menunjukkan jam dengan benar sampai sekarang. Terakhir beli jam dinding dengan ukuran yang sama itu di toko 60 baht. Pernah juga beli jam dinding dengan harga lebih dari 100 baht, tapi tak lama kemudian jarum jamnya bermasalah dan selalu tiba-tiba jadi terlambat jamnya walaupun baterenya baru diganti.

Selain sendal jepit dan jam dinding, saya juga beli tudung saji plastik, tempat sendok dan juga celengan plastik yang bisa dibuka bawahnya. Sejauh ini, benda-benda tersebut masih baik dan bahan plastiknya juga tidak terlalu jelek. Saya perhatikan kalau di toko lain, untuk barang sejenis mereka akan menjual di atas 40 baht.

Saya perhatikan di toko itu juga di jual berbagai aksesori HP. Nah saya coba lihat 1 dudukan HP untuk mobil, beneran deh barangnya gampang rusak hehehe. Sepertinya untuk kabel charger, earphone, ataupun screen guard dan casing HP, kualitas 20 baht nya tidak bisa diandalkan. Jadi saya pastikan tidak beli di situ.

Toko itu juga menjual gelas keramik, bukan cuma 1 nya 20 baht, tapi beberapa gelas dijualnya 2 seharga 20 baht. Ada beberapa benda lain yang dijualnya juga lebih dari 1 seharga 20 baht.

Jadi toko itu ada apa saja? macam-macam. Ada baju, kacamata hitam, celana pendek, mainan anak-anak dari plastik (sebagian besar kurang bagus kualitasnya), boneka, obeng, peralatan dapur, bahkan kosmetik juga ada. Biasanya kosmetiknya berupa sample yang di dalam sachetan. Tapi ada juga sih lipstik, pensil alis, maskara, bedak compact, shampo, masker muka dengan harga 20 baht itu. Saya tidak tahu kualitas dari kosmetik yang dijual. Beberapa merk yang dijual samplenya cukup pernah dengar, tapi beberapa merk saya belum pernah tau. Yang jelas saya ga beli kosmetik karena selain saya gak makai banyak kosmetik, saya juga gak beranilah membeli yang tidak pernah saya pakai sebelumnya.

Jadi kira-kira menarik gak toko itu untuk dikunjungi? Ya menarik aja, tapi perlu teliti sebelum membeli. Walaupun rasanya 20 baht itu murah, tapi kalau belinya banyak padahal gak butuh ya jadinya mahal. Saya pakai prinsip, kalau gak butuh gak akan beli. Kalau butuhpun biasanya beli kalau memang kualitasnya terlihat cukup bagus. Kalau memang kualitasnya jelek, ya mendingan beli yang lebih mahal dari 20 baht tapi kualitasnya lebih baguslah ya.

Oh ya, ternyata toko 20 baht ini bukan cuma ada di 1 lokasi. Ternyata ada beberapa toko 20 baht di Chiang Mai, tapi yang saya kunjungi baru yang 1 ini saja. Lokasinya juga cukup dekat dengan tempat wisata yang sering jadi tujuan turis datang ke Chiang Mai.

Ular di Halaman Rumah

Udah lama ga nulis blog! Awalnya gara-gara kecapean, lalu kemalasan, lalu seperti biasa malas berkelanjutan hahaha. Padahal ada banyak yang pengen diceritakan, tapi ya ternyata memang hukum Newton soal kemalasan ini harus dikalahkan dengan niat!

Salah satu yang perlu dituliskan (supaya diingat) adalah: hari Minggu yang lalu ada ular masuk ke halaman rumah kami. Ularnya kepalanya kecil sih, tapi saya tidak berhasil melihat badannya secara lengkap karena terhalang rumput yang sangat subur di musim hujan ini. Kira-kira apa yang akan kamu lakukan kalau melihat ada ular di halaman rumah?

hasil foto di zoom terus di screen capture biar bisa keliatan lebih dekat

Sedikit cerita, beberapa hari sebelumnya kakak saya yang di Medan bercerita kalau ada ular masuk ke rumahnya. Untungnya dia punya teman yang bisa bantu menangkap ularnya. Waktu itu saya mulai kepikiran, aduh ini halaman rumah rumputnya sudah tinggi, waktunya manggil tukang rumput untuk memotongnya. Kami memang tidak memotong rumput sendiri, soalnya halamannya lumayan besar dan ga punya alat potongnya. Terus biasanya panggil tukang potong rumput 1 bulan sekali (kalau lagi musim kering malah bisa 2 bulan baru panggil). Saya udah kepikiran harus panggil tukang rumput, jangan sampai ada ular di halaman rumah.

Daerah komplek rumah kami masih banyak bagian seperti “hutan”, jadi tanah kosong berisi pohon-pohon dan rerumputan. Bahkan di bagian belakang tembok pagar rumah juga ya isinya pepohonan juga. Di satu sisi, karena tidak punya tetangga belakang rumah, sinar matahari masuk ke rumah tanpa penghalang. Di sisi lain, kepikiran akan ada kemungkinan berbagai binatang bisa saja ada di sana. Beberapa waktu lalu, pernah ada teman yang anter Jonathan bilang dia melihat ular menyeberang jalan di depan rumah kami. Tapi saya pikir: selama masih di luar halaman rumah, gak masalah.

Nah, jadi waktu hari Minggu itu, saya lagi melihat ke luar pintu dapur, abis cucipiring. Terus saya pikir eh itu apaan ya berdiri tegak di halaman. Saya perhatikan lagi…dan ternyata oh no…. itu ular! Karena Joe juga lagi ada di rumah, saya langsung panggil dia. Saya pikir kalau ular dengar suara dia akan langsung kabur. Tapi ternyata saya salah. Joe datang, lalu hal berikutnya yang terpikir adalah: mari kita foto ularnya! Untung kamera HP saya bisa zoom jadi ga harus terlalu dekat juga untuk memfotonya. Terus? diapain fotonya? Cari di Google Lens ular itu jenis apa.

Hasil pencarian ternyata jenis ularnya itu namanya Bandotan tutul kalau dalam bahasa Indonesia atau Checkered keelback. Hal yang pertama dicari tahu tentunya apakah ini ular berbahaya? Kalau wikipedia benar, ular ini tergolong non venomous alias tidak berbisa. Jadi walaupun tetap aja kuatir ularnya masuk rumah, kami memutuskan tidak mengganggu ularnya dan menutup pintu rumah. Ularnya sepertinya nyasar ke halaman kami dari belakang rumah. Kalau membaca deskripsinya, ularnya kan tinggal emang di tempat basah dan berumput, jadi dia tidak akan masuk rumah. Tapi tentunya, kami gak berharap ularnya tinggal terus di halaman rumah kami. Hari Senin, langsung deh panggil tukang rumput untuk memotong rumput.

Perasaan sebenarnya agak takut. Apalagi waktu saya cerita ke mbak yang bantu di rumah dia bercerita ada tetangga yang lihat ular besar di komplek ini. Ular besar itu konon makan anak kucing. Nah ini sebenarnya ceritanya gak ada hubungannya dengan ular yang ada di halaman rumah kami. Tapi seperti biasa, adalah berbagai spekulasi: jangan-jangan itu anaknya? jangan-jangan ada induknya di dekat rumah ini (bisa jadi sih di hutan belakang rumah). Tapi ya saya tetap dengan prinsip: selama tidak di dalam rumah, ular tidak akan mengganggu kalau tidak kita ganggu.

Terus, ada lagi nih cerita tidak berhubungan yang dihubung-hubungkan. Biasanya ada kucing suka main ke halaman rumah kami dan pup sembarangan karena ada sedikit tanah yang agak berpasir di dekat parkiran mobil. Saya sering jengkel karena jadinya berasa bau banget tiap keluar masuk rumah. Nah, entah berhubungan atau tidak, kucing itu tidak pernah kelihatan lagi selama seminggu ini. Saya merasa senang rumah tidak bau, tapi jadi masih agak kuatir apakah benar ada ular pemakan kucing itu di komplek sini. Yang pasti sih, halaman rumah kami rumputnya sudah tidak tinggi lagi. Setiap keluar masuk rumah, saya perhatikan sekeliling halaman rumput dan sejauh ini tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan hehehehe (tetap saja ya merasa kuatir sedikit).

Nah, jadi kesimpulannya kalau ketemu ular di foto? ya tergantung juga, kalau ularnya besar jangan pakai mikir, cari orang buat ngusir deh hahaha. Kami berani memfoto (dari agak jauh) karena ularnya gak bergerak walaupun dengar suara kami. Ularnya juga keliatan kecil. Terus ya setelah tutup pintu, cari tau kira-kira apa yang bisa dilakukan supaya ular tidak masuk rumah.

Awalnya kepikiran tabur garam di depan pintu (kan biasanya diceritakan kalau orang kemping di alam tabur garam tuh sekeliling). Ternyata untuk ular, bukan garam yang ditakuti, tapi wewangian! Nah jadi rumah bersih dan wangi itu ada manfaatnya juga supaya ular takut ya hehehe.

Terus waktu Joe baca-baca soal wewangian pengusir ular, terus entahlah bagaimana sampai juga ke bagian sejarah pohon kemenyan yang merupakan sarang ular dan metode mengusir ularnya adalah dengan membakar getah pohonnya.

Sejarawan Yunani bernama Herodotus yang akrab dengan kemenyan dan mengetahui bahwa kemenyan dipanen dari pohonnya di Arab Saudi bagian selatan. Dia juga melaporkan bahwa getah berbahaya untuk di panen karena ular berbisa juga hidup di pohon-pohon tersebut. Dia juga menjelaskan metode yang digunakan oleh orang-orang Arab untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan membakar getah dari pohon kemenyan sehingga asap akan mengusir ular tersebut pergi

sejarah kemenyan dari Wikipedia

Berikutnya jadi ada imajinasi menghubungkan cerita kemenyan dan ular. Cerita jaman dukun yang bisa mengusir ‘Iblis’, jangan-jangan sebenarnya yang mereka pikir iblis itu ya ular. Jadi waktu sebelum membakar dupa kemenyan, ularnya ga takut dan mematuk korban. Nah berikutnya setelah orang-orang ‘berdoa’ sambil bakar kemenyan, somehow ularnya kabur dan merekapun selamat gak dipatuk ular. Jadi dari dulu yang jadi masalah itu ularnya, bukan iblisnya (ya namanya imajinasi ya).

Kesimpulannya: jagalah kebersihan dan kewangian lingkungan (loh kok ga nyambung). Hahaha ya maksudnya, jangan biarkan rumput tumbuh terlalu tinggi kalau ga mau mengundang hewan-hewan tak diundang bersembunyi di antara rerumputan apalagi di musim hujan. Terus berikutnya kalau rumah bersih dan wangi, mudah-mudahan ularnya gak mau masuk karena dia akan memilih habitatnya dong ah. Gak perlu panik juga, selama tidak diganggu dan memang jenis tidak berbahaya, tidak ada alasan untuk membunuh ularnya. Kalau gak ada rumput tinggi, ularnya pasti cari tempat lain yang lebih nyaman dan ga diganggu orang toh. Tapi yaaa tetap ya, saya ga berharap ketemu ular lagi. Nggak yang kecil ataupun yang besar. Eh tapi juga ga berharap kucing yang suka pup balik lagi hehehe.

Festival Makanan Vegetarian di Thailand

Sejak datang ke Chiang Mai, kami diberitahu kalau setiap tahunnya ada yang namanya festival makanan vegetarian di Thailand, biasanya dalam 9 hari akan banyak tukang jualan makanan yang mengkhususkan menjual makanan vegetarian dan bisa dilihat dengan tanda bendera kuning bertuliskan เจ (dibaca: je ) yang artinya makanan vegetarian.

Tanda makanan vegetarian (sumber: wikipedia)

Festival makanan vegetarian (เทศกาลกินเจ) ini diadopsi dari Nine Emperor Gods Festival, di mana dalam 9 hari yang berlangsung dalam bulan ke-9 dari kalendar Lunar Cina, mereka tidak akan makan daging dan hanya makan makanan vegetarian.

Untuk tahun ini, festival makanan vegetarian ini berlangsung dari tanggal 29 September sampai 7 Oktober 2019. Informasi lebih lengkap bisa dibaca-baca di link ini.

Kalau liat begini, sosis dan bakso mana percaya ini vegetarian
Menu makanannya ya seperti makanan non vegetarian juga
vegetarian thai festival
Melihat yang ini saya lapar hehehe…

Selain tempat jual makanan dadakan, biasanya restoran yang besar juga menyediakan menu khusus karena banyak orang yang memilih untuk makan vegetarian selama festival ini. Tapi walaupun banyak yang berjualan makanan vegetarian, makanan biasa yang dengan daging juga tetap ada dijual seperti biasa. Jadi jangan sampai salah pilih dank kalau mau beli makanan vegetarian pastikan saja menunya ada tulisan dengan tanda kuning dan 2 huruf berwarna merah.

Makanan vegetarian identik dengan makanan sehat
Penampilannya sama aja deh dengan menu makanan biasa

Tadi kami iseng nyobain makanan cemilan vegetarian, enak juga loh ternyata. Terus Joe juga coba pesen makanan yang katanya pakai “vegan chicken” alias ayam palsu. Terlihat mirip daging ayam, tekstur juga mirip, tapi rasanya tetep daging ayam lebih enak buat saya hahaha…

Festival makanan vegetarian ini kesempatan mencoba berbagai kuliner yang berbeda dari biasanya. Selain makanan untuk dimakan dengan nasi, ada banyak juga cemilan yang menggoda (lupakan diet). Jadi kalau yang lagi diet, jangan mentang-mentang katanya makanan vegetarian lebih sehat jadi malah makan kebanyakan ya hehehe.

MusePass Thailand = Kartu jalan-jalan

Kali ini saya mau cerita tentang MusePass atau museum pass yang kami juga baru tahu sejak awal tahun 2019 ini (padahal dari nomornya aja tahun ini sudah masuk MusePass 7).

Apaan sih MusePass itu? singkatnya kartu sakti untuk mengunjungi banyak museum di Thailand. Dengan harga 299 baht, bisa masuk ke banyak tempat di Thailand yang biasanya berupa museum dan tempat wisata.

Kartu MusePass 7 ini bisa dipakai selama 1 tahun sejak pertama kali digunakan, tapi ada syarat pertama kali pakainya paling lambat 30 September 2019. Wah udah mau habis dong waktunya ya, kemungkinan akan ada MusePass berikutnya kok, nanti akan saya update informasinya kalau ada MusePass 8.

Kami beli 4 kartu MusePass, karena 1 kartu itu bisa dipakai untuk 1 orang. Tapi karena kartunya tidak pakai nama, sebenarnya bisa dipakai siapa saja. Misalnya waktu awal tahun mama saya datang ke Chiang Mai, kami pakai 4 kartu MusePass untuk masuk ke Art in Paradise dan cukup beli 1 tiket anak untuk Joshua (dapat harga Thai pula). Kalau beli harga tiket untuk orang asing ke Art in Paradise itu per orangnya saja bisa 400 baht.

Waktu kami ke Phuket, kami juga pakai MusePass ini untuk mengunjungi Phuket Aquarium. Kalau beli tiket masuknya Phuket Aquarium itu dewasa 180 baht dan anak-anak 100 baht untuk orang asing. Tapi dengan MusePass jadi gratis dong. Sebenarnya ada beberapa tempat lain juga yang gratis di Phuket tapi kurang menarik buat kami jadi kami tidak kunjungi.

Nah kalau mau tau daftar yang bisa dikunjungi dengan MusePass ini bisa di cek di websitenya. Tiap tahun tempat yang bisa dikunjungi ini berubah-ubah tergantung kerjasamanya. Selain tiket masuk gratis, ada juga kupon diskon untuk beberapa tempat, misalnya untuk Chiang Mai Aquarium, ada kupon diskon 30 persen, lumayan kan buat ajak anak jalan-jalan. Di MusePass 6, Chiang Mai Aquarium ini padahal termasuk dalam daftar gratisannya. Semoga yang ke -8 ntar masuk lagi hehehe.

Mumpung cuaca cerah, yuk kita jalan-jalan

Hari ini kami pakai Muse Pass nya untuk mengunjungi Royal Flora Rajapruek. Terakhir ke sana itu akhir tahun 2018, tahun ini kami tidak sesering tahun lalu ke sana karena sistem membershipnya berubah dan jadi mahal banget. Mumpung cuaca lagi cerah di musim hujan yang tidak menentu ini, kami menggunakan kesempatan buat memanfaatkan si MusePass yang hampir expired. Harga tiket masuk ke Royal Flora Rajapreuk ini untuk orang asing 200 baht/orang dan anak-anak 100 baht/orang, dengan MusePass jadi gratis.

Total penghematan untuk jalan-jalan memanfaatkan kartu ini sudah terasa hehehe. Ada banyak tempat di seluruh Thailand yang menarik untuk dikunjungi, semoga sampai awal tahun depan kami ada waktu mengunjungi Bangkok dan Pattaya (kartu kami pertama di pakai Januari 2019).

Dari daftar yang ada, tempat yang masih ingin dikunjungi itu misalnya Space Inspirium dan Museum Ripley’s Believe It or Not di Pattaya.

Kartu sejenis MusePass ini sangat terasa manfaatnya buat ngajak anak jalan-jalan sekalian belajar. Selain tempat wisata, tempat-tempat tujuan yang diajak kerjasama oleh MusePass ini juga memberi informasi/pengetahuan buat pengunjungnya.

Kalau memang sudah ada rencana jalan-jalan ke Thailand sebelum 30 September 2019, bisa dilihat apakah tempat yang akan dikunjungi ada dalam daftar MusePass ini dan masih ada waktu untuk membeli kartu MusePass 7 (dan dipakai segera). Nanti kalau kartunya gak dipakai lagi bisa disimpan siapa tahu tahun depan datang ke Thailand lagi ke kota yang lain.

Oh ya, kartu ini berlaku 1 orang 1 kartu dan hanya bisa dipakai untuk mengunjungi tempat tersebut 1 kali. Ya kalau berkali-kali tentunya mereka rugi dong ya hehehe. Tapi ya pemakaian pertama kami saja misalnya ke Art in Paradise sudah lumayan banget daripada beli tiket harga full nya.

Saya belum menemukan informasi tentang MusePass berikutnya, nanti kalau sudah ada akan kami update dan tentunya kami akan beli lagi tiket MusePass nya hehehe.

Kalau di Indonesia ada tidak ya kartu sejenis MusePass ini?

Serba serbi SomTam (Thai salad)

ส้มตำ atau Som Tam dibaca dengan som nada turun dan tam nada datar merupakan salah satu makanan khas Thailand yang bisa ditemukan di pinggir jalan ataupun di restoran dan mall. Makanan ini seperti rujak asinan dengan bahan utama pepaya mentah yang di serut diberi bumbu asam pedas. Salad Thai ini lebih seperti sayur karena isinya biasanya ada wortel, kacang panjang dan tomat.

Waktu awal tinggal di Chiang Mai dan pertama kali diperkenalkan dengan somtam, saya merasa aneh melihat orang Thai makan siang bisa pake makanan pedas asam ini. Makannya juga pakai nasi ketan doang. Terus saya juga taunya cuma 1 jenis somtam yang isinya pepaya mentah serut alias green papaya salad saja.

Setelah sekian lama, akhirnya saya baru mengerti ada banyak jenis somtam dan bahkan saya jadi bisa makan siang dengan somtam ini karena ternyata tingkat pedasnya bisa diminta dikurangi kalau kita tidak tahan pedas.

Selain sayuran, somtam ini juga bisa ditambahkan beberapa sumber karbohidrat seperti jagung atau sumber protein seperti telur asin, seafood, kepiting, udang maupun sejenis sosis babi atau kerupuk kulit.

Aneka Rasa Somtam

Ini contoh aneka menu somtam yang bisa dipilih dari sebuah tempat jualan somtam. Menu ini tidak semua selalu ada, tapi biasanya selain somtam pepaya muda ตำมะม่วง (tam ma muang), mereka juga selalu sedia somtam buah ตำผลไม้ (tam pohn la mai) dan somtam jagung telur asin ตำข้าวโพดไข่เค็ม (tam khaw phoot khai khem) .

menu somtam yang bisa dipilih
somtam bukan hanya sayuran saja

Bumbu SomTam

Ada 2 jenis bumbu somtam: pakai terasi atau tidak pakai terasi. Untuk yang tidak pakai terasi biasanya warnanya jadi lebih bersih dan tidak terlalu asin. Kita bisa memesannya dengan menyebutkan Somtam Thai. Sedangkan untuk versi yang pakai terasi biasanya disebut Somtam Pla Ra ส้มตำปลาร้า (pakai ikan dan kepiting kecil yang sudah difermentasi). Somtam yang pakai terasi ini kadang disebut somtam Laos atau Isan style (Isan ini nama tempat di Thailand yang berlokasi dekat Laos).

Untuk memesan rasa yang tidak terlalu pedas, kita bisa bilang phet noi (เผ็ดหน่อย) atau bahkan bisa disebutkan berapa cabe พริก (prik) yang ingin dimasukkan ke dalam bumbunya.

Di dekat rumah ada juga model somtam yang dijual dengan bumbu dipisah, jadi kadang saya beli bumbu dipisah buat dapatin sayurnya aja dan anak-anak makan pakai mayonaise sedangkan saya makan pakai bumbu somtamnya. Bumbu dipisah ini juga ada beberapa level pedas. Biasanya saya minta yang pedas sedikit saja, karena saya tetap tidak tahan kalau mengikuti level pedasnya orang Thailand.

Saya lebih suka somtam dengan bumbu tanpa terasi. Kadang-kadang saya beli somtam buah, tapi sering juga beli somtam jagung tanpa telur asin. Kalau kamu ke Thailand kira-kira mau pesan yang mana?