Kerja di Chiang Mai

Dah ada beberapa orang yang nanya: enak nggak sih kerja di Chiang Mai? Ada juga yang menyangka kalo aku studi S3 di sini, sedangkan yang lain pengen tau kerjaan di Chiang Mai ngapain sih? Setelah 4 bulan di Chiang Mai, saatnya cerita sedikit pengalaman di sini.

Di sini aku kerja sebagai programmer (tepatnya senior programmer) di perusahaan startup yang baru berdiri bulan April 2007. Karena belum tahu apakah bos mengijinkan membeberkan apa yang dikerjakan oleh perusahaan ini, saat ini aku nggak akan cerita mengenai produk perusahaan ini. Mungkin ada yang mikir: ngapain jauh-jauh ke Thailand cuma kerja di startup company, tapi yang jelas si Bos alias Prof sudah berpengalaman punya perusahaan di sebuah negara di Eropa, dan sudah cukup sukses, sampai perusahaanya dia jual. Dalam bidangnya si Bos juga adalah termasuk pionir (sudah masuk buku).

Lanjutkan membaca “Kerja di Chiang Mai”

Komentar di Blog

Paling sebel dengan orang yang meninggalkan komentar di blog yang tidak nyambung dengan postingan. Paling sebel lagi dengan orang yang nulis panjang lebar dan tidak membaca postingan dengan baik lalu menuduh-nuduh sembarangan. Herannya lagi, orang-orang suka bikin komentar yang panjaaaaaaang banget (mending kalau nyambung, kalau nggak males banget deh). Kalau mau bikin komentar yang panjang, kenapa ga set up blog sendiri, tulis di situ, dan tinggal ngetrace back ke sini. Paling gampang, di masa yang akan datang, untuk jenis komentar yang tidak berkenan akan di hapus saja.

Sebulan jadi Istri

Sudah sebulan ga hidup sendiri lagi. Sudah cukup lama ga posting panjang (mungkin posting ini pun ga akan panjang). Perasaan waktu sebulan ini berlalu dengan cepat, tapi ternyata dalam sebulan ini banyak tempat dijalani, banyak urusan yang bikin sibuk, dan baru beberapa minggu mulai memasak :P. Sebenernya pengen menulis banyak hal, persiapan menikah ala batak, kejar-kejaran dengan airasia, perjalanan ke bali, dsb dst. Tapi… bukan karena saya sangat sibuk, tapi terkadang sulit menemukan waktu yang tepat untuk menuliskan kalimat yang tepat (bahkan menuliskan posting ini juga masih rada sulit).

Anyway, hal-hal di atas akan dituliskan kemudian, sekarang ini saya sedang belajar memasak. Lebih 10 tahun jadi anak kost saya tidak pernah tergerak untuk memasak setiap hari, tetapi sekarang setelah jadi istri, memasak itu bukan karena kewajiban sebagai istri, tapi lebih sebagai upaya menghemat pengeluaran 😛 (pola pikir mulai pelit deh). Nah sebagai pemalas yang baru belajar masak, saya mencoba untuk lebih rajin memasak dengan menuliskan resep-resep untuk pemalas (seperti saya). Berhubung domain saya yang lain belum diisi, ya kenapa tidak dimanfaatkan saja untuk memisahkan hal-hal berbau dapur dari blog ini.

Ah ya, setelah sebulan jadi Istri Joe dan hampir 12 tahun menjadi anak kost di Bandung, akhirnya…saya punya Kartu Tanda Penduduk Bandung, bukan KTP Musiman, bukan pula KTP Sementara. Tapi sepertinya saya sudah tidak terlalu membutuhkannya sih (dulu sih butuh buat buka rekening BCA, sekarang mah rekening BCA mau ditutup aja, ga ada yang ngisi sih :P).

Medan saat ini…

Konon kabarnya, di Medan sering mati lampu, dulu aku tak percaya, sekarang aku mengalaminya sendiri. Sehari bisa lebih 3 kali mati lampu (yang anehnya lampu jalan kadang-kadang tetap menyala). Entah apa yang terjadi dengan sumber energi listrik di kota ini, mungkin semua energi listrik terpakai untuk menerangi merdeka walk dengan lampu hias yang sesungguhnya tak terlalu diperlukan.

Cuaca di kota Medan juga sangat tidak bersahabat, sudah 2 hari ini pagi hari sampai jam 8 cuaca hujan, gerimis dan pagi yang sangat dingin menusuk tulang. Setelah itu mentari akan hadir dan cukup terik sampai bisa menggosongkan kulit, lalu agak sore, ketika jemuran sudah mulai agak kering, tiba-tiba akan turun hujan yang cukup besar, cukup untuk membasahkan kembali cucian yang hampir kering itu, yang paling menyebalkan, hujan turun hanya beberapa menit, setelah yakin semua kain cucian kembali basah matahari kembali hadir disertai angin yang cukup kencang *sigh*

Sebagai orang yang biasa hidup di Bandung (yang belakangan hawa mulai panas), dinginnya kota Medan tidak jadi masalah, tapi kasian dengan orangtua yang biasa dengan kota Medan yang agak hangat, mereka sering merasa kedinginan dengan cuaca yang ada.

Satu hal lagi yang kurang menyenangan dari kota Medan, banyak nyamuk yang ganasssss higs…badan aye bentol-bentol digigitin nyamuk walaupun udah pake sofell, mungkin harusnya pake autan ya (untungnya ntar ga pake baju pengantin Jawa heheh).
Dan malam ini hujan turun dengan derasnya, sepertinya hujan ini akan terus mengguyur bumi sampai pagi menjelang… bisa diprediksikan besok hari tidak berbeda dengan hari ini, pagi yang diselimuti kabut dan dingin…brrr…

Keluhan mengenai CS XL (lagi?)

Beberapa waktu lalu, empat hari berturut-turut gue setiap hari nelponin 818. Empat hari itu gue kecewa berat dengan pegawai CS XL. Jawaban yang diberikan tidak seragam, padahal mereka itu gunanya untuk membantu pelanggan bukan membingungkan pelanggan. Usut punya usut, ternyata banyak orang yang mengalami masalah dengan CS XL yang jawabannya ga seragam, baik melalui 818 maupun yang di counter XL Center. Apakah ini tandanya XL semakin banyak pelanggan sampai ga punya waktu mendidik para CS nya untuk memberi informasi yang sama? bukan asal bunyi saja?. Lanjutkan membaca “Keluhan mengenai CS XL (lagi?)”

Cyber Colony Quasar Mengecewakan

Bulan Mei 2006 yang lalu, dengan berbagai pertimbangan kebutuhan akan akses internet, kami berlangganan cyber colony dari Quasar karena tertarik dengan informasi yang ada di situsnya. Kami menghabiskan dana sebesar 2.875.000 untuk biaya paket standard Grid dan berlangganan bulan pertama. Jumlah yang cukup besar, tapi mengharapkan besar juga.

Akan tetapi.. sampai sekarangpun kami masih merasakan kekecewaan dengan pelayanan Quasar, bahkan sejak saat survey sampai maintenance. Berikut kronologisnya.

Lanjutkan membaca “Cyber Colony Quasar Mengecewakan”

Online Booking yang Aneh

Iseng-iseng ngeliat situs Lion Air dan terpikir untuk melakukan pemesanan dengan melihat jadwal pada tanggal yang tidak pernah ada (31 Nov), hasilnya cukup mengejutkan, karena sepertinya programmernya waktu kuliah ga belajar bikin fungsi validasi kalendar (atau mungkin programmernya ga kuliah formal kali ya). Berikut gambar capture layarnya :

Keisengan berikutnya yang terpikir adalah, mencoba memesan route dari Jakarta (CGK) ke Jakarta (CGK) pada tanggal 1 November yang lalu. Saya tidak tahu kenapa saya masih bisa melihat jadwal penerbangan yang sudah berlalu (posting ini tanggal 7 November). Saya tidak tahu kenapa hasilnya seperti berikut (jujur saya kaget, karena kok dari Jakarta ke Jakarta yang jelas-jelas CGK ke CGK waktunya lama banget ya? hampir 1 setengah jam, udah mau nyampe Medan kalau dari Jakarta (atau emang ada orang yang iseng terbang dari CGK ke CGK ya?), berikut ini capture layarnya:

Dari Cengkareng ke Cengkareng? Query SQL nya apa ya...
Dari Cengkareng ke Cengkareng? Query SQL nya apa ya...

Jadi inget kemarin waktu mau pulang mau konfirmasi tiket pulang via sms, ada yang aneh juga oleh si Lion Air, dia ngasih format pesan dan contoh tidak sinkron misalnya format pesan: CONFIRMED lalu contohnya : CONFIRMED Risna JT570 CGK MDN 18.30 (ada perbedaan urutan format dengan contoh). Sempat beberapa kali dapat pesan: Maaf format Anda salah, lalu kembali dia memberikan pesan format yang berbeda dengan contoh (sampai saya mencoba menggunakan format contoh). Lalu konfirmasi ulang dari Lion Air saya terima bukan setelah saya mengirimkan sms itu, tapi setelah saya check in di Bandara! Sungguh konfirmasi via sms yang tak berguna dan hanya menghabiskan pulsa saja :(.

Anyway, tulisan ini tidak untuk menjatuhkan Lion Air, tulisan ini hanya sekedar sharing pengalaman sebagai salah satu orang yang memanfaatkan jasa Lion Air. Pelajaran dari sini adalah, booking online yang banyak digembar gemborkan oleh sebuah perusahaan (dengan biaya promosi yang tidak sedikit dan mungkin membayar orang cukup mahal untuk mendevelopnya) sayangnya seringkali masih tidak terpakai (alias buang-buang duit saja). Untuk pemesanan Lion Air saya masih lebih percaya menelpon ke Travel Agen terdekat saja.