Pesan Berantai : teliti sebelum meneruskan!

Kemarin beberapa kali saya menerima forward message di Yahoo Mesengger mengenai kabar (yang katanya dari CNN) bahwa lempeng australia bergerak ke arah Asia dan akan mengakibatkan adanya Tsunami pada tanggal 7 Juni di selatan Pulau Jawa. Forward message tersebut disertai dengan pesan: “teruskan ke semua orang dan jangan berhenti di tangan Anda”. (belakangan saya tahu kalau pesan tersebut ada yang memforward via e-mail dan sms juga). Reflek pertama saya adalah berpikir: Apakah berita ini benar? lalu saya mencoba mencari segala kombinasi kata kunci di situs CNN untuk mencari bagaimana kabar yang tertulis di sana. Sejujurnya 99% saya tidak ada keinginan meneruskan pesan berantai, tapi…sehubungan dengan adanya bencana yang tak habis-habisnya di negeri ini, tak ada salahnya untuk waspada dan mencari tahu kebenaran sebuah berita. Tidak lama kemudian, setelah gagal mencari di CNN, saya coba googling, dan hasilnya, dari detik.com saya mendapat kabar kalau berita itu ulah orang “jahat”. Argh…teganya orang itu, ditengah kegalauan suasana akibat bencana, ada saja yang memancing di air keruh :(. Lanjutkan membaca “Pesan Berantai : teliti sebelum meneruskan!”

Internet vs Listrik: Mengajari yang tak mau belajar

Aku lagi bingung, mengenai kebodohan orang dan kesoktahuan orang, terutama orang yang iri. Ceritanya begini: Di kost mbak Risna akhir-akhir ini mulai sering listrik mati lagi. Dengan daya 2200 watt yang dibagi 19 orang (lebih dari setengah punya komputer, dan hampir semua punya TV), maka sebenarnya dayanya tidak cukup. Mereka masih beruntung sampai sekarang ini karena selalu ada yang pergi, jadi pemakaian daya tidak pernah penuh. Namun sekarang hampir semua orang ada di kost.

Mbak Risna sedang dituduh menyebabkan listrik mati di rumah, karena menggunakan *Internet* via koneksi wireless ke ISP. Mereka menyangka demikian karena adanya antena di luar yang mereka pikir tentunya membutuhkan daya yang besar.

Di kost mereka, menurut peraturan, mbak Risna boleh membawa komputer. Namun sebagian orang menyatakan bahwa mbak Risna tidak boleh “menyalakan” Internet. Dengan menggunakan analogi yang sangat aneh (analogi telepon seluler), salah seorang lulusan S1 elektro bahkan menyatakan bahwa ketika mendownload akan dibutuhkan daya yang sangat besar karena membutuhkan transmisi radio yang kuat. Padahal, Wifi card yang dipakai mbak Risna adalah versi PCI, yang menurut spesifikasi PC, hanya bisa memberikan tegangan maksimum 5 volt pada arus 5 ampere (25 watt, namun biasanya PCI card hanya akan memakai 5-15 watt).

Tadi mbak risna dan anggota kost lain mengadakan rapat untuk menjelaskan duduk masalah, dan dalam rapat tersebut mbak Risna merekam semua percakapan mereka dengan MP3 Player. Setelah saya dengarkan, saya gak percaya dengan kekeraskepalaan satu group yang bodoh, padahal ada yang sudah lulus S2! (group yg lain pro Mbak Risna). Sebelum dengan berani mengatakan mereka bodoh, perlu dicatat bahwa mbak Risna juga sudah memprint aneka artikel dan meresumekan fakta pemakaian listrik di kost (yang tidak mau mereka baca dan mengerti).

Jadi menurut mereka: mbak Risna boleh memakai PC (tadinya hanya laptop), tapi tidak boleh memakai Internet, karena menambah daya yang besar. Sedangkan ada anak baru yang memakai komputer dengan daya total > 250 watt tidak apa-apa. Sebagai catatan. PC mbak Risna sudah saya set sangat hemat enegergi, termasuk memakai monitor LCD yang membutuhkan daya 1/3 monitor CRT.

Dengan sejuta penjelasan, mereka tetap berpikir bahwa Internet pasti butuh listrik. Saya jadi inget iklan Internet Goes to Schoolnya telkom, salah satu pernyataan orang awam adalah “Ati-ati jangan lupa pake sendal, nanti Internetnya nyetrum”. Ternyata bukan cuma orang awam yang masih buta Internet.

*Duh, kalo gak memperatikan privasi, mau posting audio/MP3-nya, lucu*

Catatan: Sebelum ada yang protes mengenai penggunaan daya: memang akan ada perbedaan pemakaian listrik ketika komputer beroperasi (misalnya jika disk berputar untuk menyimpan download, atau ketika cdrom digunakan), namun perbedaan tersebut tidak cukup signifikan untuk membuat perbedaan > 50 watt yang membuat listrik padam.

Yah, mungkin pernyataan ini benar:
Never argue with an idiot. They drag you down to their level then beat you with experience.

Electronic Mail

Coba hitung, berapa alamat e-mail yang Anda punya? Mari menghitung alamat mail saya. Yahoo Mail 1, Gmail 2, Vfemail 1, Mail dari kampus 2, Mail dari domain 1, Mail dari ISP 1, Mail yang terlupakan….ada lebih dari 5, lupa di mana saja daftarnya, dan juga lupa bagaimana cara loginnya, lupa apa passwordnya dan sudah tentu yang terlupakan tidak pernah diperiksa lagi. Lanjutkan membaca “Electronic Mail”

Hati-hati dengan metode “Segitiga Kehidupan” untuk gempa

Mungkin banyak di antara teman-teman yang menerima email yang berisi informasi mengenai “segitiga kehidupan” untuk menghadapi gempa. Sayangnya email ini tidak/kurang benar.

Informasi lengkap bisa diakses di sini: http://snopes.com/crime/warnings/triangle.asp

Secara singkat begini:

  1. Metode ini belum terbukti benar (walaupun sebagian dari 10 nasihatnya tidak salah). Satu-satunya “eksperimen” metode ini adalah yang dilakukan oleh Doug Copp, dan inipun tidak bisa disebut “eksperimen” karena tidak mensimulasikan gempa yang sesungguhnya. (jika Anda ingin bukti lebih ilmiah, silakan baca ini).
  2. Dog Copp bukan orang seperti yang digambarkan di slide yang dikirimkan ke aneka milis. Orang ini kurang dapat dipercaya (segala pengakuannya mengenai penyelamatan, dll adalah tidak benar), dan bahkan he is under investigation by a U.S. Department of Justice fraud unit.

Jika Anda ingin informasi yang benar mengenai cara menghadapi gempa, sebaiknya Anda membaca dokumen yang dikeluarkan oleh Palang Merah Internasional di URL berikut ini:

http://www.redcross.org/services/disaster/0,1082,0_583_,00.html

atau yang dikeluarkan oleh FEMA (Federal Emergency Management Agency):

http://www.fema.gov/hazard/earthquake/eq_during.shtm

(ada banyak halaman di bagian Earthquake, termasuk juga apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah gempa).

Saya tahu bahwa banyak orang yang memforward informasi mengenai segitiga kehidupan tersebut berniat baik. Namun sayang sekali jika ternyata niat baik tersebut justru menimbulkan lebih banyak korban dari yang seharusnya.

Tolong beritahu entry blog ini kepada teman-teman Anda yang mengirimkan dan/atau menyebarkan slide power point mengenai Triangle Of Life/Segitiga kehidupan. Oh iya, jangan lupa mencari info lebih banyak di Internet mengenai gempa dengan kata kunci earthquake preparation, dan cross cek informasi yang didapat dengan aneka situs lain.

Pasca bayar Fren (Mobile-8)

Beberapa hari yang lalu aku dan mbak Risna mendaftar untuk pasca bayar Mobile-8 karena tergiur tarif yang murah untuk data (Rp 2/kb) dan tanpa abonemen (jadi sangat berguna untuk backup koneksi Internet kalo di kantor dan di rumah keduanya mati).

Syaratnya pendaftarannya gampang (Kartu Kredit saja sudah cukup, atau jika punya tagihan pasca bayar selular lain, cukup bawa tagihan 3 bulan terakhir), dan aktivasinya cepat. Tapi agak aneh, aku dapet notifikasi aktivasi pasca bayar, sedangkan mbak Risna nggak dapet notifikasi (jadi berhati-hatilah ketika menghabiskan pulsa prabayarnya, karena kalo tiba-tiba beralih ke Pasca, pulsa Pasca bayar yang kepake).

So far Internet dengan M8 baik2 saja, dan billingnya realtime, jadi nggak perlu khawatir akan menggunakan pulsa terlalu banyak (dan pemakaian pulsanya juga bisa dibatasi per bulan, sesuai dengan permintaan pelanggan).