Diet cara Hacker

Selama beberapa tahun terakhir berat saya naik terus, dan sudah memasuki daerah overweight dan bahkan mulai mendekati Obese. Jadi tahun ini saya meniatkan untuk menurunkan berat badan. Sejauh ini saya sudah berhasil menurunkan hampir 10kg dari awal tahun secara perlahan-lahan. Di sini saya akan menjelaskan metode diet saya yang tanpa suplemen khusus, tanpa olahraga khusus.

Progress tahun ini

Ada buku karangan John Walker (co-founder Autodesk) tentang cara diet ala hacker, berjudul: The Hacker’s Diet, dan versi digital bukunya bisa didownload gratis di https://www.fourmilab.ch/hackdiet/. Bukunya sudah lama, sejak tahun 1991, tapi saya baru tahu buku ini ketika menulis posting ini. Buku ini menjelaskan dengan detail cara menurunkan berat badan dengan memandang proses ini sebagai engineering problem tepatnya lagi pada bagian control system.

Prinsip Diet

Saya tidak mengikuti cara tepat di buku Hacker’s Diet, tapi saya setuju dengan segala macam prinsip di buku tersebut. Intinya segala macam fad diet tidak akan berhasil. Jika kita relatif sehat dan tidak ada masalah kesehatan khusus, maka masalah berat badan ini bisa direduksi menjadi masalah kalori masuk dan kalori keluar. Diet apapun yang dipilih, kalau kalori masuk lebih dari kalori keluar, hasilnya berat badan akan naik. Jika ingin detail lebih lanjut, bacalah buku tersebut.

Ada metode diet serupa bernama CICO: Calories In Calories Out, yang berusaha menghitung dengan tepat berapa kalori yang dibutuhkan seseorang, lalu menghitung makanan apa yang perlu dimakan dan seberapa banyak. Ini cara yang menurut saya terlalu sulit dan banyak pikiran bisa terbuang untuk menghitung ini.

Lanjutkan membaca “Diet cara Hacker”

Xiaomi Bukan Cuma Ponsel Saja

Sejak beberapa tahun lalu, setelah mencoba berbagai merk ponsel, kami mencukupkan diri dengan ponsel Xiaomi yang harganya cukup murah untuk mendapatkan fitur yang tidak kalah dengan ponsel Samsung ataupun iPhone sekalipun. Memang, Samsung dan iPhone jelas sudah lebih punya nama, tapi untuk berbagai hal yang kami butuhkan belakangan ini, ponsel murah Xiaomi sudah cukup.

Berbagai benda selain ponsel di Mi Store

Nah setelah merasa cocok dengan ponsel Xiaomi, berikutnya ketika membutuhkan benda-benda lain, kami jadi mempertimbangkan merk Xiaomi ini juga. Tulisan ini isinya kurang lebih katalog barang Xiaomi yang sudah kami pakai. Beberapa benda mungkin sudah pernah dituliskan reviewnya, tapi untuk yang belum direview, mudah-mudahan bisa ingat menuliskannya lain kali.

Lanjutkan membaca “Xiaomi Bukan Cuma Ponsel Saja”

Bunga Liar di Halaman

Kemarin, saya memperhatikan ada sekuntum bunga berwarna pink tumbuh di halaman rumah. Saya tidak pernah menanam bunga ini, dan saya belum pernah melihat bunga ini di halaman sebelumnnya. Memang, sekarang ini Chiang Mai sedang sering hujan. Rumput di halaman yang baru dipotong minggu lalu, sudah tinggi lagi. Rumput liar juga tumbuh sangat subur.

Ada 1 bunga di antara rumput liar yang tumbuh subur sehabis hujan

Melihat ada sekuntum bunga di tengah-tengah halaman, saya langsung tertarik mencari tahu jenis apakah bunga ini. Dipikir-pikir, bunga ini cantik sekali, coba kalau tumbuhnya lebih dari 1, mungkin halaman rumah kami akan terlihat lebih indah lagi walau banyak rumput liarnya.

Cantik ya, bunga lili hujan merah jambu
Lanjutkan membaca “Bunga Liar di Halaman”

Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?

Topik tantangan menulis KLIP minggu ini mengenai Merdeka sebagai Wanita. Grup KLIP memang isinya wanita semua, yang mana sebagai wanita punya multi peran. Ada yang sudah menikah dan menjadi istri, lalu sudah punya anak dan juga berperan sebagai ibu, lalu juga ada yang berprofesi di kantor. Semuanya itu dilakukan tanpa melupakan kalau dirinya sebagai wanita yang tidak punya kekuatan super, tapi mampu melakukan tugas multi peran tersebut.

Sabda Alam yang dipopulerkan kembali oleh White Shoes & the Couples Company tahun 2006

Pertama kali mendengar kata merdeka sebagai wanita, yang terpikir oleh saya adalah: Siapa yang menjajah wanita? Kenapa tidak merdeka? Lalu saya teringat dengan sebuah lirik dari lagu lama yang diciptakan Ismail Marzuki tahun 1956 dan sudah didaur ulang beberapa kali. Dari hasil pencarian Google, saya bahkan baru tahu kalau judulnya adalah Sabda Alam. Saya tahunya Sabda Alam itu lagunya Chrisye doang, hehehe. Ayo coba disimak lagunya…

Lanjutkan membaca “Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?”

Bahasa dan Leluconnya

Hari ini mau menulis singkat dan iseng yang terinspirasi dari obrolan ketika sarapan tadi pagi.

Joe memberikan pertanyaan ke Jonathan dengan nada serius. “Jonathan, do you know what is the opposite of the opposite of wrong?” Jonathan diam dan berpikir sejenak dan menjawab: “left”. Terus Jonathan malah balik nanya ke papanya, “Do you know what is the opposite of the opposite of the opposite of wrong?”. Saya pikir jawabannya bakal: “right”. Ternyata bukan dong, versi Jonathan jawabannya: “arrived”.

Lanjutkan membaca “Bahasa dan Leluconnya”

Pilih Fungsi atau Warna?

Kenapa pensil warna ada banyak sekali warnanya? Karena dunia ini penuh dengan warna. Dengan adanya aneka warna, kita bisa melihat berbagai hal yang indah. Melihat warna tertentu, terkadang bisa membawa perasaan tertentu.

Banyak orang juga sangat menyukai warna tertentu sehingga semua benda yang dimilikinya akan didominasi dengan warna tersebut. Ada yang ketika membeli sesuatu, bersedia mengunjungi berbagai toko supaya mendapatkan warna yang dia mau. Ada juga yang bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan warna yang dirasa lebih dari yang lain.

Lanjutkan membaca “Pilih Fungsi atau Warna?”

A Series of Unfortunate Events

Memikirkan hal-hal yang terjadi di 2020 di mana banyak kejadian yang tidak nenyenangkan datang silih berganti, saya jadi teringat dengan buku anak yang saya tonton filmnya di tahun 2004 dan sudah pula menjadi serial TV oleh Netflix yang berjudul A Series of Unfortunate Events.

Saya belum membaca bukunya, waktu itu pernah membeli buku versi bahasa Indonesianya, tapi kami tinggal di Indonesia. Saya tidak berhasil menyelesaikan membaca bukunya, karena dari awal ceritanya banyak kejadian menyedihkan.

Biasanya, buku anak-anak itu diberikan akhir yang membahagiakan, atau kisah yang menyenangkan. Tapi, buku ini berbeda. Dari judulnya dan dari bagian awal buku ini, sudah diberitahukan kalau mencari kisah yang membahagiakan, jangan baca buku tersebut.

Oh ya, karena ingat dengan buku tersebut, saya juga jadi ingat dan memulai menonton serialnya di Netflix. Serialnya di Netflix juga cukup menarik dan dari dialognya, saya merasa seakan-akan sedang dibacakan bukunya.

Lanjutkan membaca “A Series of Unfortunate Events”