Pengalaman Memakai Modul Numerasi dari Kemdikbud

Pandemi Covid-19 masih belum ada tanda-tanda berakhir. Kegiatan belajar di rumah yang tadinya dipikir hanya beberapa minggu saja, ternyata masih berlanjut sampai sekarang. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjadi salah satu yang paling sibuk di masa pandemi ini untuk mempersiapkan supaya pendidikan tetap berjalan. Salah satunya dengan mempersiapkan modul belajar yang bisa dipergunakan sekolah-sekolah.

Saat ini untuk tahun ajaran 2020/2021 sepertinya masih belum tahu kapan bisa mulai kelas tatap muka. Walaupun sudah ada beberapa keputusan yang memperbolehkan sekolah di buka di berbagai zona, tapi tetap saja pelaksanaannya masih butuh persiapan. Menunggu bisa sekolah tatap muka lagi, program belajar dari rumah tetap harus berlangsung.

Mulai dari guru, orang tua dan siswa semua sibuk dengan kegiatan belajar di rumah. Ada berbagai keluhan dari siswa yang merasa stress karena seharian harus di rumah mengerjakan tugas-tugas dan tidak bisa bermain dengan teman. Ada keluhan orang tua yang juga masih harus bekerja sambil mendampingi anak belajar, lalu masih harus merekam video atau foto anaknya melakukan kegiatan untuk dikirimkan ke guru. Ada keluhan guru yang harus mempersiapkan materi dan tumpukan pekerjaan murid yang harus diperiksa.

Lanjutkan membaca “Pengalaman Memakai Modul Numerasi dari Kemdikbud”

Merdeka Finansial ala Saya

Hari ini mau nulis topik tantangan KLIP tentang merdeka finansial. Kalau dari hasil googling, ada berbagai definisi dan tips sehubungan dengan financial freedom ataupun financial independence. Tapi, saya juga punya definisi sendiri tentang kemerdekaan finansial ini.

Pohon Uang? (Sumber https://mightyinvestor.com/financial-freedom-quotes/)

Seperti halnya kemerdekaan menjadi diri sendiri, kemerdekaan finansial juga ada batasannya. Jadi merdeka itu bukan berarti bebas tanpa batas, tapi justru keleluasaan dalam keterbatasan. Keterbatasan karena uang bukan dari daun-daun yang tinggal petik di pohon.

Merdeka finansial menurut saya bukan ketika kita punya uang yang sudah tidak bisa dihitung lagi karena punya investasi yang sangat besar sehingga dalam setiap detiknya nilainya sudah berubah dan selalu bertambah. Karena walaupun mungkin ada saja orang-orang yang seperti ini, saya tidak pernah bercita-cita seperti itu.

Lanjutkan membaca “Merdeka Finansial ala Saya”

Muffin Apel Kismis

Sesekali nulis cerita masak-masak di sini. Sebenarnya dari dulu udah sering banget bikin aneka olahan muffin banana ataupun banana bread. Nah, lama-lama setiap masak udah ga pake resep lagi. Tapi juga sebenarnya udah jarang aja masak muffin, hehehe.

Muffin oatmeal apel kismis (rupanya ya sama saja dengan muffin lainnya)

Nah hari ini, lagi agak rajin, lagi ga punya pisang, tapi ngat masih punya apel di kulkas. Anak-anak tidak mau disuruh makan apel fresh. Jadi keidean masukin apelnya ke muffin aja deh.

Lanjutkan membaca “Muffin Apel Kismis”

Kdrama: It’s Okay to Not be Okay

Drama ini baru selesai tayang hari Minggu kemarin, tapi saya baru selesai nontonnya hari Senin. Awalnya drama ini hampir saya tinggalkan karena beberapa menit pertama terkesan menyeramkan. Cerita dimulai dengan sebuah dongeng ala Rapunzel, seorang anak wanita yang dikekang seorang penyihir yang merupakan ibunya dan dikurung di sebuah kastil dan dilarang mempunyai teman.

Poster di Netflix

Saya memang tidak mencari tahu detail dari drama ini sebelum menontonnya, tapi mengambil asumsi dari judulnya kalau ceritanya akan membahas seputar psikologi manusia. Apalagi judul lainnya adalah Psycho but It’s Okay.

Waktu melihat bagian awalnya ada cerita penyihir, saya pikir drama ini akan menjadi drama horor. Saya memang tidak suka cerita fantasi yang mengarah ke horor, tapi ketika ceritanya berlanjut dengan pembacaan buku dongeng, saya pun jadi terpikat dengan drama ini.

Ada beberapa daya tarik dari drama ini yang membuat saya meneruskan menontonnya sampai akhir. Kalau Anda termasuk yang tidak suka horor seperti saya, ceritanya bukan cerita horor kok jadi coba teruskan saja menontonnya. Saya akan berusaha menuliskannya tanpa memberikan spoiler.

Lanjutkan membaca “Kdrama: It’s Okay to Not be Okay”

Ketinggalan Kacamata

Hari Sabtu pagi, hari mengantarkan anak kelas mewarnai. Dari rumah sudah siap-siap bawa laptop untuk menulis sambil menunggu mereka. Lumayan 2 jam daripada bengong. Hari Sabtu lalu, saya cukup berhasil menggunakan waktu dengan mengerjakan sesuatu. Apa daya, ternyata hari ini saya lupa membawa kacamata.

Memaksakan menuis walau penglihatan blur, hehehe…
Lanjutkan membaca “Ketinggalan Kacamata”

Pentingnya Komunitas untuk Keluarga Homeschool

Manusia tidak dapat hidup sendiri, namanya komunitas itu dibutuhkan semua orang, tapi tentu saja kita tidak selalu bisa mengikuti semua komunitas yang ada. Untuk keluarga homeschool, komunitas itu terasa sekali diperlukan, bukan untuk anak usia sekolah saja, tapi juga untuk orang tua.

Ketika orang tua memutuskan untuk terjun untuk meng-homeschool anak, komitmen untuk homeschool bukan oleh anak itu saja, tapi juga terutama oleh orang tua sebagai pelaksananya. Terlepas dari apakah orang tua yang akan mengajar sendiri, atau orang tua mencarikan guru untuk setiap bidang studinya, tetap saja komitmen dari orang tua sangat dibutuhkan, termasuk mencari komunitas untuk mendukung kegiatan homeschool tersebut.

Kegiatan Homeschool Group Jonathan (sumber: FB Kids Yoga Garden)
Lanjutkan membaca “Pentingnya Komunitas untuk Keluarga Homeschool”

Catatan Homeschool tahun ke-4

Tidak terasa, bulan Agustus tahun 2020 ini kami memasuki tahun ke-4 menghomeschool Jonathan. Kami menghomeschool Jonathan sejak dia kelas 2, dan sekarang sudah memasuki kelas 5. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami masih setia memakai kurikulum dari Christian Light Education. Buku-buku yang dipesan beberapa bulan sebelumnya, sudah tiba sejak akhir bulan Juni yang lalu.

Sebagian buku untuk kelas 5 Jonathan

Setelah 3 tahun terbiasa dengan kegiatan homeschool, sebenarnya kami sempat mempertimbangkan untuk mendaftarkan Jonathan kembali ke sekolah biasa. Jonathan juga ketika ditanya ada sedikit keinginan kembali ke sekolah, tapi pada dasarnya dia masih senang dengan kegiatan selama 3 tahun ini. Tapi sebelum kami sempat mencarikan sekolah secara serius, ternyata pandemi terjadi dan kamipun mantap melanjutkan homeschooling saja.

Lanjutkan membaca “Catatan Homeschool tahun ke-4”