Balada Nonton Ongoing Korean Drama

Hari ini kembali ngobrolin topik kokoriyaan ke- 15. Tidak terasa, sudah sampai ke titik tengah dari 30 topik yang direncanakan untuk nulis bareng dengan teman-teman di grup drakor dan literasi.

Setelah menonton sekian banyak drama Korea yang ada di Netflix (atau sumber-sumber lainnya), biasanya akan ada titik di mana perasaan lelah karena nonton maraton muncul. Salah sendiri sih, siapa suruh nonton beberapa episode sekaligus.

Ongoing Korean drama yang sedang diikuti di Netflix saat ini

Memang kalau dramanya sudah tersedia lengkap sampai tamat, ada kebiasan untuk nonton sambil dicepetin atau mengintip akhirnya dulu. Drama yang katanya bagus, bisa terasa biasa saja karena menontonnya dengan setengah hati atau sambil terkantuk-kantuk akibat begadang. Lama-lama jadi tidak seru rasanya.

Lanjutkan membaca “Balada Nonton Ongoing Korean Drama”

Cerita dari Webinar Merdeka dan PANDAI dengan Computational Thinking (Bagian 1)

Hari Sabtu, 11 Juli 2020 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti acara Webinar yang diadakan Bebras Biro Bandung Raya. Materinya tentang computational thinking. Sebelum mikir rumit, computational thinking (CT) ini sebenarnya proses berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah dengan landasan komputasi (menyelesaikan masalah yang diinspirasi dari cara orang menyelesaikan masalah di ilmu komputer).

Webinar Merdeka dan PANDAI dengan computational thinking

Sebelum makin bingung, saya akan perkenalkan terlebih dahulu apa itu Bebras. Bebras adalah sebuah inisiatif internasional yang tujuannya adalah untuk mempromosikan Computational Thinking (Berpikir dengan landasan Komputasi atau Informatika), di kalangan guru dan murid mulai tingkat SD, serta untuk masyarakat luas. Di Indonesia, pelaksanaan promosi CT ini dilakukan oleh National Bebras Organization (NBO) Indonesia, dengan perwakilan sejumlah Bebras Biro yang tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Lanjutkan membaca “Cerita dari Webinar Merdeka dan PANDAI dengan Computational Thinking (Bagian 1)”

YouTube, Sahabat Drakorian

Jumpa lagi di tulisan kokoriyaan. Kali ini masuk tema ke-14 tentang channel YouTube pelengkap dan pendamping hobi nonton para drakorian (orang yang nonton drakor). Untuk menuliskan tentang topik ini, saya perlu melihat lagi apa yang muncul di Youtube saya.

YouTube ini loginnya terhubung dengan Google. Seperti Google, YouTube juga punya catatan dari apa saja yang saya cari, baca, dan tonton sebelumnya. Hasilnya, beginilah halaman pertama ketika saya membuka YouTube saya.

YouTube Home saat ini

Sekarang ini lagu-lagu dari drama Hospital Playlist memang yang paling sering saya dengarkan. Selain itu, YouTube juga menawarkan klip pendek dari acara Twogether yang pernah saya tuliskan di topik sebelumnya. Kemarin saya baru mencoba mendengarkan sountrack dari drama yang sedang saya ikuti saat ini: “It’s Okay to Not Be Okay”, dan selain itu saya juga baru mendengarkan lagi permainan piano Capt Ri dari CLOY (Crash Landing on You).

Kalau dilihat dari video yang direkomendasikan oleh YouTube ini, saya lebih mengikuti yang namanya search box alias kolom pencarian. Jadi setiap kali saya ingin melihat lagu dari drama tertentu, atau klip singkat dari acara tertentu, atau behind the scene dari drama tertentu saya akan ketikkan saja kata kunci yang ingin dicari. Kadang-kadang bahkan ada potongan scene yang menarik dari drama tertentu bisa dilihat ulang di YouTube daripada harus mencari sendiri dan mengingat-ingat ada di episode berapa menit ke berapa.

Lanjutkan membaca “YouTube, Sahabat Drakorian”

Macam-macam Face Shield

Ketika perjalanan ke Bangkok kemarin, saya perhatikan ada beberapa orang menggunakan face shield selain masker. Sebenarnya sudah tahu lama tentang face shield ini, tapi mau beli langsung kok tidak ketemu juga. Akhirnya pulang dari Bangkok, kami membeli face shield secara online.

Secara garis besar ada 3 jenis face shield yang tersedia online. Tapi karena sekilas berbeda, kami membeli 5 face shield yang harganya mulai dari 19 baht sampai 150 baht. Saya akan mereview masing-masing faceshield tersebut.

Tipe pertama, model kacamata

model ini kebesaran untuk anak-anak

Waktu pertama kali melihat ini, datangnya berupa lembaran plastik dan kacamata yang terlepas dari plastiknya. Awalnya saya merasa aneh karena terlihat plastiknya buram dan tidak bening. Lalu saya berhasil melepas 1 lapisan di bagian luar plastiknya, tapi terlihat masih tetap buram. Akhirnya saya baru menyadari kalau ternyata ada 1 lapisan lagi di bagian dalam yang perlu dilepas. Dan sekarang plastiknya terlihat lebih bening.

Lanjutkan membaca “Macam-macam Face Shield”

Bermain di Taman Kota

Hari Senin yang lalu, merupakan hari libur di Thailand. Tapi kantornya Joe tidak libur. Jonathan ada kegiatan homeschool grup dengan teman-temannya. Setelah mengantar Jonathan, saya ajak Joshua jalan-jalan berdua.

Saya bawa Joshua ke taman kota, mumpung udara cerah. Tujuan utamanya ya tentu saja main di playground. Saya pikir akan ada banyak anak-anak bermain di sana. Tapi mungkin saya datang kepagian, anak-anaknya belum banyak yang datang bermain di sana.

Tujuan Utama, playground

Mungkin karena tidak banyak teman bermain, Joshua tidak terlalu bersemangat main di playgroundnya. Selain kami, ada 2 anak perempuan yang agak lebih besar main di sana. Tapi anak-anak itu mainnya bukan meluncur ke bawah, tapi memanjat ke atas.

Sebenarnya, saya ingat sebelumnya waktu kami ke sini bersama Jonathan, Joshua dan Jona juga mainnya bukan cuma meluncur ke bawah, tapi manjat ke atas baru meluncur ke bawah. Main dengan cara ini bagus untuk motorik kasar anak-anak, selama tidak membahayakan anak lain, seringnya saya biarkan mereka main perosotan dengan cara memanjat dulu baru merosot.

Lanjutkan membaca “Bermain di Taman Kota”

Ngemall di New Normal Thailand

Setelah hampir 4 bulan di rumah saja, mulai dari gara-gara polusi sampai dengan pandemi Covid-19, hari Minggu kemarin kami ngemall lagi. Bersyukur kalau di Thailand tidak ada polusi lagi dan penyebaran infeksi Covid-19 sudah tidak ada transmisi lokal selama 40 hari lebih.

Hari yang cerah, langit biru dan bebas polusi.

Semua yang dulu ditutup sudah mulai dibuka kembali. Semua sudah terasa normal, bedanya selama di luar setiap orang disarankan memakai masker. Sebelum masuk mall tetap ada pemeriksaan suhu tubuh dan check-in dengan aplikasi. Kalau masih ada kasus infeksi setiap harinya, pastinya kami masih di rumah saja.

Saya perhatikan, check-in aplikasi ataupun mendaftarkan nama dan nomor telepon sebenarnya bisa saja tidak dilakukan. Tapi kami memilih tetap melakukannya, supaya kalau tiba-tiba ada penyebaran kasus baru, kami bisa dihubungi dan segera diperiksa. Tidak berharap ada kasus baru sih, tapi namanya juga lebih baik menjaga daripada terkena.

Lanjutkan membaca “Ngemall di New Normal Thailand”

Kenapa Nonton Ulang Drakor?

“What, nonton ulang? Kurang kerjaan bener deh. Ngapain nonton ulang 16 episode atau lebih? Nonton ulang film yang 2 jam sih masih bisa dimengerti, lah ini nonton ulang drama? Emang udah selesai semua drama yang lain ditonton makanya nonton ulang?” Mungkin begitulah komentar orang yang prinsipnya nonton itu tidak mau diulang, sama seperti baca buku cukup sekali, tapi tidak demikian dengan saya.

Daripada lama memilih, kadang-kadang saya pilih yang ada di Watch it Again nya Netflix

Saya terkadang lebih memilih menonton ulang daripada kelamaan mencari tontonan baru. Bukan hanya drama Korea, serial Amerika juga ada kok yang saya tonton ulang. Alasannya bisa bermacam-macam. Waktu nonton ulang, saya sering mendapatkan informasi baru yang sebelumnya tidak diperhatikan waktu nonton pertama.

Nonton ulang ini bisa nonton sebagian, nonton acak langsung di episode tertentu, atau nonton ulang dari awal sampai akhir. Beberapa judul yang pernah saya tonton ulang secara utuh itu misalnya: My Lovely Samsoon, Secret Garden, Hyde Jekyll and Me, What’s Wrong with Secretary Kim, Memories of the Alhambra dan Jealousy Incarnate. Beberapa yang saya tonton sebagian misalnya Her Private Life, Crash Landing on You, The Producers, dan Hospital Playlist.

Kembali ke judul, kenapa nonton ulang? kurang kerjaankah? Alasannya beda-beda. Tergantung situasi juga sih kenapa akhirnya nonton ulang, hehehe.

Lanjutkan membaca “Kenapa Nonton Ulang Drakor?”