Baca Buku: Show Your Work!

Setelah membaca buku pertama dan ketiga dari Austin Kleon, tadinya hampir tidak membaca buku ke-2 ini. Tapi ya, karena sudah dipinjam dari ipusnas, saya pikir tidak ada salahnya saya baca juga. Ternyata…isinya tidak kalah menarik dari buku ke-3. Jadi memang mungkin lebih enak bacanya kalau berurutan ya, masing-masing buku membuat saya tetap mengangguk-angguk setuju.

Oh ya, jadi ada 3 buku Austin Kleon (dan semuanya sudah saya baca):

  1. Steal Like An Artist atau mencuri seperti seorang seniman. Berisi tips-tips untuk meniru orang lain sambil menemukan gaya berkreasi diri sendiri.
  2. Show Your Work! ini buku yang akan saya tuliskan di sini. Isinya tentang bagaimana “pamer karya” dan membuat orang tertarik dengan karya kita.
  3. Keep Going. Bagaimana kalau kita sudah berkarya dan sudah mulai merasa berhasil, lalu mengatasi perasaan mentok ketika kita merasa karya kita tidak sebaik sebelumnya.

Nah, sebenarnya beberapa hal yang dibahas di buku ketiga itu ada sebagian di buku pertama, makanya tadinya saya hampir tidak membaca buku ke-2. Tapi tetap saja ada hal-hal yang terasa baru dan menyemangati diri untuk tetap berkarya.

Ah kepanjangan pendahuluan nih, langsung aja deh ke bagian-bagian yang menurut saya menarik.

Lanjutkan membaca “Baca Buku: Show Your Work!”

Langganan Gramedia Digital

Setelah membaca beberapa buku berbahasa Indonesia di ipusnas, akhirnya Joe memutuskan untuk mencoba langganan Gramedia Digital. Udah punya banyak buku, udah ada ipusnas, udah banyak buku di Kindle, masih nambah lagi? Tentu saja. Alasannya: tidak semua buku ada di ipusnas, dan buku berbahasa Indonesia tentunya lebih banyak di Gramedia daripada di Kindle. Selain itu, sasarannya untuk melihat-lihat majalah anak-anak juga sih, sekalian menyemangati Jonathan belajar baca bahasa Indonesia.

Karena hari ini baru hari pertama, belum bisa review banyak tentang aplikasinya. Awalnya mencoba membacanya di HP Android, tapi sepertinya, kalau mau puas bacanya, lebih baik baca di tablet. Kenapa? aplikasinya tidak ada setting memperbesar huruf. Bisa kita zoom tapi selanjutnya harus digeser-geser untuk membacanya.

Berapa sih biaya untuk langganan Gramedia Digital? Ada 3 paket yang ditawarkan:

Lanjutkan membaca “Langganan Gramedia Digital”

Polusi dan Cuaca di Chiang Mai Februari 2020

Minggu lalu udara Chiang Mai tiba-tiba sangat dingin, dan beberapa hari ini mulai terasa panas lagi. Polusi udara tidak juga berkurang dan bahkan ada hari-hari di mana matahari terasembunyi dibalik kabut asap. Saya ingat, tahun lalu awal Februari masih tidak sepanas ini.

Hampir setiap hari polusinya ya begini

Akhir pekan ini, mulai hari Jumat sampai Minggu akan ada festival bunga di Chiang Mai 2020 yang merupakan kegiatan tahunan. Biasanya akan banyak sekali turis datang ke Chiang Mai untuk melihat acara ini.Taman kota juga sudah ditutup sejak minggu lalu untuk dihias dan mempersiapkan tempat acara akhir pekan ini.

udara akan semakin panas sampai akhir pekan ini

Biasanya, saya cukup semangat merencanakan melihat festival bunga ini walaupun sudah beberapa tahun tidak melihat paradenya. Paling tidak ya jadi kegiatan untuk melihat mobil hias dan juga bunga yang disusun di taman bunga. Saya ingat, festival bunga tahun lalu mama saya menyempatkan melihat event ini sebelum pulang ke Medan. Tapi tahun ini sepertinya ada keragu-raguan untuk melihat festival bunga.

selfi pake masker hehehe

Selain karena prakiraan cuaca yang sepertinya akan lebih panas dari beberapa hari ini, polusi udara juga mengurangi niat untuk berjalan-jalan di tengah keramaian. Bisa saja berjalan-jalan menggunakan masker dengan filter terhadap pm 2.5, tapi sepertinya kurang seru foto-foto pake masker begini hehehe.

Untuk mengakali cuaca panas, sebenarnya bisa saja pergi ke festival bunganya agak pagi. Tapi kita lihat saja bagaimana kondisi udara di hari Jumat sampai Minggu nanti. Kalau tiba-tiba udaranya bersih, bisa juga dipertimbangkan lagi untuk datang ke festival bunga.

Saya agak heran sebenarnya kenapa tahun ini polusi di Chiang Mai mulai sangat awal, biasanya juga mulai di akhir Februari. Padahal saya yakin banyak yang tertarik untuk liburan ke Chiang Mai untuk menghadiri festival bunga ini. Semoga tahun-tahun mendatang polusi di Chiang Mai tidak terulang lagi (walaupun ini menjadi harapan di setiap tahunnya).

Palindrom: 02022020

Dari pagi saya sudah melihat banyak yang menyebut-nyebut tanggal hari ini sebagai tanggal cantik. Memang kalau dilihat dari tanggalnya, urutan angka 02022020 ini terlihat bagus dan mudah diingat. Sebenarnya apa sih bagusnya urutan angka hari ini?

Saya ingat pertama kali belajar tentang palindrom itu ketika kuliah pemrograman dasar. Apa sih istimewanya palindrom itu?

palindrome is a word, number, phrase, or other sequence of characters which reads the same backward as forward, such as madamracecar, or the number 10801.

Wikipedia Palindrome

Jadi sebenarnya palindrom itu bukan hanya angka saja, tapi juga bisa berupa kata bahkan kalimat yang kalau dibaca dari depan dan dari belakang, sama saja.

Biasanya, cara penulisan tanggal kalender ada yang tanggal-bulan-tahun atau tahun-bulan-tanggal atau bulan-tahun-tanggal. Nah untuk hari ini, bagaimanapun format penulisannya, angkanya akan tetap menjadi palindrom: 02022020 atau 20200202.

Kemungkinan hari ini akan banyak yang sengaja mengadakan pesta pernikahan ataupun operasi caesar supaya anaknya punya tanggal lahir tanggal cantik. Lalu mungkin saja diberikan nama yang juga merupakan rangkaian huruf yang palindrom seperti: Hannah, Ava, Anna, Bob, atau Saras.

Jadi apa istimewanya palindrom ini? Ya bisa dibilang istimewa karena untuk mengingatnya kita cukup mengingat setengah bagian pertama saja, lalu sisanya kita tuliskan berdasarkan urutan karakter yang sudah kita ingat tersebut.

Dalam pemrograman, pengecekan palindrom ini juga merupakan soal latihan yang bagus untuk memproses sejumlah karakter dan mengetahui apakah memang setengah bagian dari rangkaian karakter pertama merupakan cerminan dari setengah bagian rangkaian karakter di akhir.

Jadi kamu sudah bikin karya apa di hari palindrom ini?

Joshua Potong Rambut

Dulu saya pernah menceritakan Jonathan potong rambut. Hari ini giliran cerita Joshua. Sengaja dituliskan di sini, supaya ingat kapan terakhir Joshua potong rambut. Ceritanya sebelum hari ini, terakhir kali potong rambut itu bulan Juli 2019. Waktu itu, mulai dari masuk ke tukang cukur sampai selesai, Joshua nangis dan meronta-ronta. Karena badan Joshua sudah besar, potong rambut yang harusnya bisa 15 menit, jadi hampir 40 menit. Kami sampai gak enak dengan orang yang juga datang ke tempat cukur rambutnya.

Mengingat kejadian dulu, walau sudah mulai panjang, kami menunda-nunda membawa Joshua ke tukang cukur. Kami tidak ingin kejadian nangis sepanjang potong rambut terulang lagi. Salah satu cara memperkenalkan potong rambut kami tunjukkan video waktu Jonathan potong rambut. Bulan Juli lalu sebenarnya juga begitu, tapi tidak berhasil. Kali ini, kami tambahkan dengan mainan aplikasi Toca Hair Salon (kapan-kapan saya tuliskan tentang game ini). Intinya Joshua tahu kalau rambut panjang itu perlu di bawa ke salon untuk di potong.

Sudah sejak bulan Desember, saya dan Joe sering bertanya ke Joshua, apakah dia mau potong rambut. Kami bilang yuk ke Hair Salon kayak di game, terus kita potong rambut Joshua. Dia tidak menjawab dan belakangan malah menjawab nooooo dengan tegas. Kalau bukan karena dia sudah terganggu dengan rambut yang masuk ke mata, rasanya mau saya biarkan saja rambutnya panjang. Apalagi sebenarnya rambutnya bagus hehehe.

Beberapa minggu belakangan ini, Joshua punya permintaan untuk dibelikan mainan ABC dan angka. Karena Joshua sudah punya banyak sekali mainan sejenis dan dia sudah tau semua huruf dan angka, saya tidak ijinkan untuk dibeli. Tapi namanya anak kecil, walau tidak menangis merengek dalam meminta yaaa tetap saja sering minta lagi minta lagi. Akhirnya kemarin saya kepikiran menawarkan beli mainan dengan syarat Joshua potong rambut dulu.

Ternyata… dia langsung setuju. Mulai dari pagi, dia sudah mengulang-ulang hari ini ke salon, potong rambut terus beli mainan. Mainannya ini harus beli online, karena tidak ada di Chiang Mai. Dia udah ngerti kalau mainan beli online tidak bisa langsung dimainkan. Tapi ya udah bagus dia mau potong rambut tanpa acara nangis waktu melihat salonnya aja.

Nih buktinya, dia disuruh duduk langsung nurut. Disuruh foto dulu, langsung kasih senyum manis. Sambil dipotong rambut, dia masih ngomongin mainan yang akan dibeli papanya. Tukang salon yang udah tau sejarah tangisan Joshua sampai takjub: wah kok bisa hari ini baik begini, katanya.

foto sebelum mulai, masih happy
Lanjutkan membaca “Joshua Potong Rambut”

Pelajaran Menulis Kreatif Jonathan

Salah satu kegiatan homeschool Jonathan adalah pelajaran menulis kreatif. Kebetulan hari ini saya lagi gak ada ide menulis dan melihat bahan pelajaran Jonathan. Jadi ya sekalian deh dituliskan di sini, siapa tau bisa dipakai untuk teman-teman yang juga lagi belajar menulis kreatif.

Oh ya, pelajaran Jonathan ini menggunakan bahasa Inggris, tapi idenya tentu bisa dipakai untuk menulis dalam bahasa apa saja.

Biasanya, untuk memulai menulis itu lama di bagian mencari ide. Nah untuk mempermudah memulai menulis, kita bisa membuat pohon ide seperti contoh di sini. Jadi kita diminta untuk menuliskan apa yang menjadi subjek utama atau ide utama dari tulisan kita. Lalu dari ide utama itu kita bisa menambahkan hal-hal apa yang ingin kita ceritakan dari subjek utama kita. Lalu setiap cabangnya bisa kita jabarkan lagi menjadi hal-hal yang lebih rinci.

pohon ide untuk mulai menulis

Satu pohon ide ini bisa untuk memulai menulis 1 paragraf, atau bisa juga untuk menulis 1 tulisan lengkap. Tergantung dari berapa banyak cabang dari pohon ide ini berkembangnya. Pohon ide seperti ini sebenarnya bentuk lain dari apa yang kita pelajari di pelajaran bahasa Indonesia waktu SD dulu.

Lanjutkan membaca “Pelajaran Menulis Kreatif Jonathan”

Tentang Rasa Khawatir

Tulisan hari ini singkat saja. Sejak 1 Januari 2020, ada banyak kejadian yang tidak begitu baik terjadi di sekitar kita. Mulai dari banjir Jakarta sampai belakangan ini maraknya beredar virus dari Wuhan. Reaksi dan komentar banyak orang tidak akan saya bahas, karena pada dasarnya semua orang khawatir. Respon dan opini yang banyak beredar merupakan cerminan dari rasa khawatir masing-masing orang.

Di Chiang Mai sudah ada beberapa kasus positif virus Corona, dan beberapa masih terduga. Saya tidak akan menuliskan angka dan statistik, tapi intinya ya ada yang sembuh dan ada yang masih dalam perawatan. Bagaimana dengan angka yang diduga? ya biarkan saja ahlinya bekerja untuk menentukan angka-angka tersebut. Tapi yang saya lihat adalah: penyakit ini bisa disembuhkan.

Seminggu ini udara Chiang Mai menjadi dingin lagi. Anak-anak di rumah juga mulai bersin-bersin dan batuk-batuk. Saya sendiri juga mulai tidak enak tenggorokan. Terus apakah saya khawatir kena virus tersebut? Saya lebih khawatir dituduh orang yang papasan di jalan kalau saya menyebarkan virus. Namanya virus, senjata paling ampuh saat ini tentunya istirahat dan mengusahakan supaya kekebalan tubuh bisa menang dari virusnya.

Kekhawatiran dalam hidup ini bukan cuma masalah virus yang marak saja. Pasti ada banyak hal-hal lain yang akan datang silih berganti. Saya ingat, di suatu masa, saya merasakan kekhawatiran yang berlebihan – yang mana saya bahkan sudah lupa apa yang saya khawatirkan saat itu – terus Joe bilang gini ke saya: Yuk kita berdoa, kita serahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Kita lakukan apa yang kita bisa untuk menyelesaikan masalah kita.

Ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, percuma kalau kita khawatir dan akhirnya jadi larut dalam kekhawatiran dan tidak mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Kalau kita sudah berdoa, kita percaya Tuhan akan memberi jalan keluar untuk apa yang kita khawatirkan itu.

Sejak saat itu, setiap saya khawatir, saya akan berdoa dan melakukan apa yang saya bisa lakukan. Untuk kasus virus saat ini, saya percaya sudah banyak ahlinya sedang bekerja meneliti dan berusaha menemukan obat ataupun vaksinnya. Yang saya bisa lakukan saat ini tentunya mengikuti anjuran mengenai menjaga kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Saya berdoa untuk orang-orang yang saat ini bekerja membantu pasien yang masih dalam masa observasi maupun yang sudah ketahuan sakitnya. Saya kagum dengan dedikasi para dokter dan suster yang tetap mau bertugas padahal pasti keluarganya khawatir juga. Saya juga berdoa semoga orang-orang yang berada di Wuhan dan sekitarnya bisa mendapatkan cukup supply makanan dan minuman yang dibutuhkan selama masa karantina dan semoga penyebaran virus ini bisa berhenti.

Saya tidak akan ikut-ikutan menyebarkan ketakutan mengenai virus ini. Ilmu pengetahuan sudah cukup maju, sudah ada banyak vaksin ditemukan untuk penyakit-penyakit yang pada masa itu mungkin lebih heboh dari virus yang sekarang heboh. Cari berita yang sumbernya jelas, dan tidak meneruskan berita yang gak tau valid atau nggak. Kalau memang nggak tau kebenarannya, lebih baik beritanya berhenti di kamu daripada bikin orang lain ikutan khawatir berlebihan.

Semoga sisa tahun 2020 ini lebih banyak berita baiknya daripada berita yang mengkhawatirkan.