Langit di bulan Juni

Coba lihat keluar, bagaimana langit di kota Anda. Sepanjang bulan Juni, langit kota Chiang Mai sangat indah. Bukan hanya ketika matahari bersinar cerah, bahkan ketika mendung menggulung di langit kelam semuanya terlihat indah. Setiap kali melihat keindahan langit yang terbentang di depan mata, ingin rasanya mengabadikannya menjadi foto yang dipigura indah, berdecak kagum dengan indahnya ciptaan Tuhan. Foto-foto ini saya ambil ketika sedang dalam perjalanan sekitar Chiang Mai, ketika jalanan kosong jadi berani untuk menjepret langit dengan kamera handphone. Ada juga yang dijepret Joe ketika dia dan Jona bersepeda.

Saya tidak pernah bosan melihat langit biru, baik itu langit biru bersih ataupun dengan hiasan gumpalan awan putih atau hitam tanda hujan kan datang.

Dulu pernah belajar namanya ada cumolus, stratus, cumolonimbus maupun cirostratus. Sekarang sudah lupa mana yang namanya siapa, harus buka contekan biar tau yang mana. Tapi apapun namanya, langit bulan Juni di kota ini terasa sangat istimewa. Coba tebak, dari cuplikan langit yang ada, sedang musim apakah di kota ini?

Kalau ditanya langit mana yang jadi favorit, saya tidak bisa memilih. Pengennya lebih banyak lagi menjepret langit, apa daya saat menyetir itu keselamatan lebih utama.

Melihat langit biru dengan hiasan putih atau kelabu terlalu indah untuk disimpan sendiri. Mengakhiri bulan Juni, saya bagikan foto langit Chiang Mai yang berhasil diabadikan di bulan Juni 2019. Siapa tau bisa jadi inspirasi atau malah jadi puisi untuk yang mampir ke blog ini.

Tentang Trauma Masa Kecil

Tulisan hari ini masih ada hubungannya dengan ngomongin kdrama. Salah satu formula kdrama itu dalam ceritanya tokoh utamanya punya pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan. Beberapa kdrama terakhir yang saya tonton, selalu aja ada unsur si tokoh tidak punya memori sebelum umur tertentu. Ada yang efeknya jadi terpecah kepribadiannya, ada juga yang sering diganggun mimpi buruk, ada juga yang karena lupa sama sekali dia jadi pribadi dewasa yang baik-baik saja dan ceria.

Dari nonton kdrama dan cara mereka mendramatisir trauma masa kecil ini (ada yang umur 5 tahun, 7 tahun, atau bahkan 15 tahun). Saya terkadang jadi mikir sendiri. Bersyukur saya tidak mengingat punya trauma apapun di masa kecil, tapi kadang jadi bertanya-tanya, apa saya termasuk kategori melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan dan hanya mengingat yang menyenangkan saja? Saya tidak bisa mengingat semua hal dengan detail dari masa kecil saya. Saya tidak ingat umur berapa saya mulai bisa naik sepeda, saya tidak ingat siapa saja nama teman bermain saya waktu masih kecil, tapi saya ingat saya dulu sering nangkapin ikan kecil-kecil diparit depan rumah hahahaha.

Respon terhadap trauma masa kecil yang saya suka dari kdrama adalah kalau mereka tidak berlama-lama dalam mode sedih, marah atau mempersalahkan orang lain. Saya lebih suka kalau ceritanya tokohnya bisa tetap bersyukur dengan keadaan sekarang walaupun masa lalunya mungkin menyedihkan. Tidak cuma di film, dalam kehidupan ini pun saya berusaha untuk tidak terlalu terpaku dengan apa yang sudah lewat dan sudah terjadi dan tetap bersyukur untuk hari ini, waktu ini, sekarang ini dan berharap hari esok dan masa depan bisa lebih baik lagi.

Jadi ingat dengan buku 10 aturan dalam hidup. Katanya hidup ini adalah pelajaran yang tidak ada habisnya. Kita akan mendapatkan pelajaran yang sama terus menerus sampai kita lulus dari pelajaran tersebut dan setiap pelajaran itu tidak bisa diskip tapi harus diselesaikan. Mungkin yang namanya trauma itu seperti pelajaran yang belum lulus juga, dan kita dinyatakan lulus kalau sudah bisa menerima dan move-on dari hal yang kita anggap trauma.

Ah ini tulisan random bener ya, bukan tulisan dari ahli-nya soal trauma hehehe. Tapi kalau dipikir-pikir, kalau kita merasa hidup ini gak maju-maju karena sesuatu di masa kecil/masa lalu, ada baiknya juga kita selesaikan dulu dan berdamai dengan masa lalu. Kalau memang kita merasa ada andil orang lain yang membuat kita jadi trauma, mungkin bisa dicoba dengan jurus memaafkan dan melupakan. Teorinya gampang yaaaa, tapi ya sebenarnya daripada kita terus menerus dalam lingkaran trauma, bukankah memaafkan itu lebih baik dan supaya kita bisa move-on juga? Kalau udah dimaafkan ya udah dilupakan, jangan tiap ada masalah kembali ke reffrein kayak lagu.

Kalau dari contoh kdrama, sepertinya tidak ingat dengan pengalaman kurang menyenangkan itu merupakan anugerah. Dengan tidak ingat dan lupa, kita tidak mengalami mimpi buruk dan tidak terus menerus dalam lingkaran masalah. Tapi ya kalau memory buruknya muncul lagi, ya diselesaikan dan menerima hal yang sudah terjadi tidak bisa diubah lagi, yang bisa kita lakukan itu ya untuk hari ini, untuk sekarang ini dan demi masa yang akan datang.

Kalau level traumanya memang sudah sangat mengganggu sampai kita merasa depresi dan tidak bisa bekerja dengan baik, sebaiknya cari bantuan ke profesional. Trauma dan depresi itu gangguan yang tidak bisa dianggap enteng dan gangguan kesehatan yang serius. Memaafkan dan move-on itu tidak selalu gampang, kadang kita butuh bantuan profesional untuk menemukan cara memaafkan dan move-on.

Udah tulisannya segini dulu, buat teman-teman di Indonesia yang sedang merencanakan mudik dan atau liburan, hati-hati di perjalanan dan selamat melepas rindu dengan keluarga dan handai tolan.

Waffle Instan

Beberapa waktu lalu beli waffle maker, nyobain bikin pakai resep sendiri tapi kok ya gak berhasil. Nyoba pakai tepung pancake instan juga kurang sip. Waktu belanja beberapa waktu lalu melihat ada tepung waffle instan juga ternyata. Jadi ya dengan niat mencoba marilah kita masak.

Di dalam kotak ada 2 kemasan masing-masing 200 gram. Di belakang kotak ada petunjuk untuk menanbahkan 1 telur dan 120ml air untuk 200 gram tepung instan. Kalau tepung pancake instan instruksinya tambahkan susu dan telur, mungkin memang beda campuran tepungnya. Aduk-aduk sebentar, setelah rata ya masak di atas waffle maker yang sudah dipanaskan.

Awalnya saya suka gak sabar pengen lihat sudah selesai belum, padahal lampu indikator waffle makernya juga belum mati. Lama-lama jadi tau kira-kira berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya. Adonan 200 gram tepung waffle instan ini hasilnya kira-kira 3 kali masak alias 6 lembar waffle. Cukuplah untuk cemilan anak-anak. Kalau lebih banyak dari itu nanti jadi cemilan papa mamanya hehehe.

Baru selesai masak, saya letkakan di meja. Belum disuruh eh tau-tau udah ada yang ambil. Tadinya saya pikir adonannya akan kurang manis, jadi mau saya olesin nutella lagi, eh tapi ternyata manisnya udah cukup dan Joshua nyemil 2 hahaha.

diam-diam nyomot habis 2 hahahaha

Sebenarnya masih penasaran pengen bikin adonan sendiri, tapi kalau harus menakar sendiri emang lebih ribet, jadi ya kalau untuk cemilan sesekali boleh juga sedia tepung waffle instan di rumah. Telur biasanya kan selalu ada juga. Lain kali mau cobain makan wafflenya pake es krim, pasti lebih nikmat lagi hahaha.

Waffle maker yang saya beli ini hasilnya juga terlalu tipis dan garisnya tidak tipis kalau dibandingkan dengan waffle maker yang bulat. Tapi ya kemaren nyoba beli waffle makernya juga karena murah hehehe. Kabarnya waffle ini bisa dicampur dengan berbagai buah ataupun sayuran di blender ke adonannya untuk menyelipkan nutrisi sayuran ke anak-anak. Tapi saya belum coba, kapan-kapan kalau sudah dicoba akan saya ceritakan lagi.

Review dan Rating

Kenapa saya suka menulis review/opini tentang sebuah produk/layanan? Karena sebelun membeli sesuatu, menonton film, membaca buku atau mencoba sesuatu saya suka mencari tahu apa pendapat orang lain terlebih dahulu. Review yang saya tuliskan sudah tentu bersifat opini pribadi, karena saya tidak selalu bisa membandingkan produk tersebut dengan produk sejenis. Dengan membaca review dari orang lain saya mendapat gambaran dari yang mau saya beli, jadi saya menulis review juga untuk membantu orang lain yang mencari informasi mengenai produk tertentu.

Saya juga sering memperhatikan berapa bintang peringkat yang paling banyak diberikan orang-orang. Khusus untuk layanan restoran/penginapan saya juga sering membaca bagian komentar negatifnya. Hal ini tentunya untuk mencari tahu apakah kemungkinan terburuk yang dihadapi kalau membeli produk tersebut. Namanya opini, tiap orang bisa jadi memiliki pendapat yang berbeda-beda untuk sebuah produk, tapi kalau kebanyakan orang kasih bintang 5 tapi ada juga yang kasih bintang 1, saya simpulkan mungkin dia lagi kurang beruntung saja, atau memang punya standar lebih tinggi dari orang kebanyakan.

Berbeda dengan kebiasaan mencari tahu review yang kurang bintang, saya malah jarang menuliskan sesuatu yang menurut saya tidak saya sukai. Tapi sejauh ini, saya tidak pernah menemukan produk yang bikin saya ingin mereview kejelekan sebuah produk habis-habisan sih. Kalaupun ada produk yang biasa-biasa saja, biasanya ya paling kasih bintang pertengahan dengan komentar apa yang bikin bintangnya berkurang.

Bagaimana dengan memilih film yang ingin ditonton? Nah kalau ini sih biasanya saya membaca reviewnya setelah selesai menonton, karena biasanya review film itu lebih seru dibaca kalau ada spoilernya hehehe. Jadi apa yang membuat saya memutuskan menonton sebuah film? ya biasanya liat trailernya, lalu baca ringkasan ceritanya, lihat siapa yang main, dan kalau itu film seri seperti kdrama saya tonton episode pertamanya.

Teman saya bilang: jangan menilai sebuah film seri dari 1 episode, tapi buat saya kalau episode 1 tidak membuat saya tertarik menonton lanjutannya, ya mending nonton serial lain hehehe. Ada juga kalau beberapa menit pertama sudah bikin saya tak tahan menontonnya karena jalan cerita yang terlalu lambat, ya udah saya berhenti menontonnya. Kalau ada sedikit rasa penasaran, saya akan tonton episode terakhirnya dulu sebelum akhirnya kembali ke depan. Saya memang gak terlalu terganggu dengan spoiler, karena buat saya yang penting itu jalan ceritanya bukan akhir ceritanya saja.

Kalau baca buku lain lagi yang menentukan. Biasanya saya baca buku kalau judulnya menarik dan banyak review dari orang-orang. Pernah juga saya baca bukunya supaya gak ketinggalan kalau temen lagi ngobrol. Duluuuuu saya gak tertarik dengan Harry Potter. Tapi karena teman-teman saya kalau ngumpul sibuk membahas Harry Potter, saya jadi mencoba baca. Walaupun bacanya tersendat-sendat karena waktu itu saya belum terbiasa baca buku dalam bahasa Inggris, akhirnya saya selesai juga membacanya dan jadi mengerti kalau teman saya lagi seru ngobrol. Ternyata setelahnya, pas ketemu sama Joe jadi bisa melanjutkan membaca buku Harry Potter bareng waktu buku berikutnya keluar hehehhe.

Selain film dan buku, yang sering saya baca reviewnya itu aplikasi. Biasanya sebelum menginstal sebuah aplikasi di handphone, saya suka baca reviewnya juga untuk melihat kalau mencoba versi gratisnya apakah akan sangat terganggu dengan iklannya atau tidak. Beberapa aplikasi bisa tetap dipakai tanpa bayar, beberapa aplikasi meminta kita memasukkan informasi kartu kredit untuk mendapatkan masa percobaan gratis dalam periode tertentu. Untuk aplikasi yang meminta informasi pembayaran di awal biasanya tidak jadi saya pakai dan saya cari aplikasi sejenis.

Hampir kelupaan, duluuuu saya suka membaca review gadget. Masa di mana smart phone terlihat sangat smart dengan variasi harga yang bisa sangat terasa, penting untuk membaca rincian spesifikasi mana yang paling optimal dengan harga terjangkau. Sekarang ini saya sudah gak terlalu baca lagi karena biasanya sudah tau mau gadget apa dan budget berapa. Selain itu biasanya hal begini saya serahkan sama Joe, saya tinggal pakai hehehe.

Untuk review tempat wisata ataupun penginapan, kami tidak terlalu sering juga jalan-jalan kecuali di Chiang Mai, jadi yang saya tulis lebih ke cerita jalan-jalannya bukan reviewnya hehehe.

Kadang-kadang mereview sesuatu ini terkesan mempromosikan sesuatu tanpa dibayar. Memang kalau banyak yang memberi review positif tentunya banyak yang akan memilih produk tersebut, tapi tentunya sebuah produk dapat banyak review positif karena memang cukup baik, bukan karena orang lain ikut-ikutan saja. Saya sih gak keberatan mempromosikan produk yang saya rasa berguna tanpa dibayar, sukur-sukur produk itu akan semakin baik dikemudian hari dan harganya juga bisa semakin terjangkau.

Nostalgia di Sekolah Dasar

Hari ini saya sedang melatih diri untuk mencoba mengingat seberapa ingatan saya sekarang tentang masa kecil saya. Kalau mengingat secara spesifik, rasanya kok sulit, tapi ada beberapa hal yang saya ingat secara random.

Saya gak pernah diberi uang jajan dari kecil. Waktu SD kelas 1, lokasi sekolah itu dekat dari rumah jadi saya bisa jalan kaki. Orang tua saya gak pernah memberi saya uang jajan. Saya juga ga punya kebiasaan jajan. Ada sih warung-warung di depan sekolah, ada juga yang jual mainan, tapi saya tidak pernah punya keinginan untuk membeli apa-apa.

Nah tapi seperti pernah saya tulis sebelumnya, waktu SD kelas 1, tanpa saya mengerti beberapa teman menyerahkan uang jajannya 100 rupiah sehari ke saya karena mereka menyontek PR dari saya. Saya sudah gak ingat lagi PR jaman SD itu kayak apa ya? rasanya saya gak pernah juga berlama-lama ngerjain PR. Biasanya bahkan pulang sekolah saya tinggal main-main saja. Uang yang diberi teman saya itu ya saya kumpulin aja. Kalau sudah banyak saya tukar dengan lembaran uang 1000-an ke mama saya. Uangnya saya kumpulkan di dompet di rumah.

Setelah kelas 3 SD, saya diberikan ongkos becak atau bemo untuk sekolah karena kami pindah rumah agak jauh dari sekolah. Saya ingat kelas 3 SD itu saya masuk sekolah jam 1 siang sampai jam 5 siang. Iya saya sekolahnya SD Negeri Inpres yang bangkunya gak cukup untuk semua kelas masuk bersamaan. Jadi kelas 1 itu masuk sekolah jam 10 – 12, kelas 2 masuk jam 7.45 – 12, kelas 3 – 5 masuk siang jam 1- 5, lalu kelas 6 SD masuk pagi lagi.

Kelas tertentu saya bisa sharing becak dengan kakak saya, sisanya ya saya kadang jalan kaki setengah jalan supaya bayar angkotnya lebih murah dan sisanya saya kantongi. Ada kalanya juga saya naik sepeda ke sekolah. Saya gak ingat umur berapa saya bisa mahir naik sepeda, tapi saya ingat sering naik sepeda itu kelas 4 atau 5 SD.

Saya ingat, kadang-kadang ada les tambahan dari gurunya untuk acara sekolah, misalnya menari atau les tambahan ketika kelas 6 SD. Les tambahan ini wajib. Jadi sekolah pagi sampai jam 1, semua disuruh pulang dulu lalu datang lagi jam 3- 5. Saya ingat kadang-kadang saya bermain sepeda cukup jauh juga dengan teman-teman saya sepulang dari les tambahan. Tapi kalau sekarang ditanya daerah mana dulu sepedaanya, saya gak ingat lagi hehehe.

Ada memor yang juga saya ingat banget, waktu itu datang dokter untuk vaksinasi gratis. Saya yang sebenarnya takut bilang ke guru kalau menurut orangtua saya, saya sudah dapat imunisasi lengkap, jadi saya gak perlu lagi disuntik. Ada beberapa teman yang juga gak ikut imunisasi lagi, dan kami mengetawai teman-teman yang nangis ketika disuntik (padahal sendirinya kabur hahahha).

Memori paling berkesan waktu kelas 6 SD itu ketika saya masuk TV untuk acara cerdas cermat, walaupun kami kalah dan cuma dapat juara 3. Nah tapi hadiahnya dipakai sama kepala sekolahnya dan gak dikasihin ke kami huhuhuhu. Saya ingat banget kalau saya ajak 2 teman saya yang ikutan tim cerdas cermat untuk menghadap kepala sekolah meminta hadiah yang diberikan, tapi ya waktu itu saya belum bisa menang argumen lawan kepala sekolah hehehehe.

Gimana dengan teman-teman masa SD, masih ada yang ingat? Yang saya ingat paling teman yang masuk ke SMP yang sama. Teman yang ikut cerdas cermat bahkan sampai SMA masih ketemu lagi walau cuma 1 orang yang sekelas sama saya. Sekarang masih kontak? masih sama 1 orang, yang 1 lagi nggak tau kabarnya. Ada beberapa nama teman-teman SD yang masih saya ingat, tapi waktu saya coba cari di FB saya tidak menemukannya.

Salah satu hal yang juga lucu kalau diingat, waktu SD itu pertemanan bisa dari deket banget lalu jadi musuhan (eskete), terus nanti baikan lagi dan jadi deket banget lagi. Penyebab musuhannya apa? saya ga ingat lagi. Namanya juga anak-anak ya, hal-hal kecil aja bisa bikin ribut.

Setelah menulis beberapa kenangan SD ini, ada banyak kenangan lain muncul di kepala, misalnya kenangan masak air sampai gosong di ruang guru, berantem sama temen 1 kelompok karena masalah pinjam tip-ex, jadi mata-mata di kelas yang suka disuruh guru mencatat siapa yang ribut ketika guru perlu keluar ruangan sebentar. Di suruh membantu ibu guru nulis di papan tulis (padahal tulisan saya gak bagus-bagus amat). Bikin guru berantem karena saya sebel dijadiin kurir bolak balik buat menyampaikan pesan mereka ke guru lain (ini sebenarnya dasar aja gurunya hubungannya udah ga bagus, terus ngapain juga saya harus mondar mandir menyampaikan pesan dengan awalan: kata bu A bla bla bla).

Ternyata memori itu bekerjanya butuh dipancing ya, kalau udah ingat 1 hal, bisa jadi kemana-mana hahahhaa. Sepertinya tulisan random ini harus diakhiri sebelum tambah random lagi :). Menyenangkan juga mengingat-ingat masa kecil, siapa tau nanti ada teman SDN 060855 nyasar ke blog ini dan ingat saya hehehe.

Crochet: Work in Progress

Hobi lama yang akhirnya dimulai lagi tahun ini adalah merajut. Setelah ditunda-tunda, akhirnya mulai juga. Ini salah satu hasil dari punya komunitas lokal yang ketemu sekali seminggu. Setelah berhenti memegang jarum rajut selama hampir 10 tahun, akhirnya hari ini merupakan hari dengan jam terbang merajut paling lama hehehe. Eh tapi jangan salah, ini bukan hasil hari ini saja, merajutnya sudah dimulai dari 2 minggu lalu, tapi dipegangnya sedikit demi sedikit hehehe.

triangle shawl crochet – work in progress

Merajut shawl triangle ini atas saran seorang teman di grup merajut. Segitiganya dimulai dari ujung yang palig kecil, lalu bergerak makin lama makin lebar. Hasilnya memang bikin semangat, karena di awal, terasa cepat pertambahan barisnya. Makin lama pertambahan barisnya makin lama karena segitiganya makin lebar hehehe.

Shawl segitiga ini belum selesai, baru kepakai 1 gulung lebih dikit benang 100 gram. Nantinya berhenti kalau dirasa besarnya sudah sesuai kalau dipakai. Mudah-mudahan benangnya gak butuh lebih dari 3 gulung, karena stok benangnya dari awal juga cuma punya 3 gulung.

tampak belakang

Hobi merajut ini cocok dipadukan dengan hobi menonton. Hari ini kami tidak keluar rumah karena udaranya super panas sampai 40 derajat celcius, padahal katanya sudah masuk musim hujan. Saya bisa duduk manis di ruang tv, pasang ac, merajut sambil nonton kdrama hahaha.

Setelah berhenti lama merajut, saya merasakan kecepatan merajut saya jauh berkurang. Terus ada terasa pegal juga di lengan atas dari menggerakkan jarum rajut. Pergelangan tangan sih masih baik-baik saja. Katanya sih merajut ini banyak manfaatnya, selain untuk menghasilkan produk rajutan, katanya ada beberapa manfaat lain dari merajut, antara lain:

  • merajut ini ada pelajaran matematikanya: kalau kita merajutnya baju, adakalanya harus menghitung ukuran badan lalu dicari tau berapa rata-rata tusukan yang dibutuhkan untuk panjang yang dibutuhkan berdasarkan jenis benang yang dipakai.
  • merajut ini baik untuk relaksasi, mengurngi stress dan juga memberikan kebahagiaan ketika melihat keindahan dari hasil karya kita
  • merajut ini mencegah pikun, karena ketika merajut, ada hitungan dan hapalan patternnya
  • merajut juga dipakai untuk melawan dementia dan treatment orang yang mengalami PTSD
  • merajut juga bagus untuk menurunkan berat badan, dengan merajut kita jadi fokus dengan rajutan dan tidak memikirkan makanan melulu. Kalau hobi nonton doang, biasanya kita cari cemilan, kalau nonton sambil merajut, tangannya sibuk bekerja jadi gak bisa sambil ngambil camilan hehehe.
  • merajut ini bagus juga untuk membuat kita aktif secara sosial, seperti saya misalnya, biasanya malas buat keluar rumah, tapi kalau buat ketemu teman merajut semangatnya lebih tinggi walaupun gak selalu bisa.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat merajut yang lainnya, tapi segitu juga dah lebih dari cukup untuk meneruskan hobi merajut ini.

Efek negatif dari merajut juga ada sih, misalnya jadi hobi menumpuk benang dan selalu merasa kekurangan benang, tapi akhirnya gak sempat-sempat dipakai hehehe. Nah fase menumpuk benang ini buat saya sudah lewat, sekarang ini pengen memanfaatkan tumpukan benang yang masih disimpan selama ini saja. Semoga tahan godaan untuk tidak menambah tumpukan lagi hehehe.

Kdrama: Hyde Jekyll, Me

Kdrama Hyde Jekyll, Me ini merupakan drama tahun 2015 yang diperankan Hyun Bin (sebagai Mr Goo dan Robin) dan Han Ji-Min (sebagai Jang Ha-Na). Film ini merupakan salah satu film yang waktu itu menurut saya agak berbeda dari kdrama lain yang saya tonton. Saya mulai menonton krama akhir tahun 2018, jadi bisa dibilang, saya masih berkenalan dengan kisah-kisah dalam kdrama waktu itu. Kesan saya waktu itu bisa dibaca di posting ini.

sumber: dari internet

Karena lagi bosan nonton kisah kdrama yang begitu-begitu saja, saya merasa butuh cerita yang ada variasi. Setelah mencoba melihat beberapa film lain tapi gak merasa kliknya, akhirnya saya pilih nonton ulang HJM. Oh ya, walau genre drama ini romance, comedy dan drama, menurut saya comedy-nya kurang banyak dibandingkan porsi drama kehidupan. Ada beberapa bagian yang terasa lambat dan terlalu sedih, tapi ya kalau dipikir-pikir begitulah kehidupan, gak bisa terus-terusan happy juga dan pasti ada bagian sedih-sedihnya.

Nonton ulang kdrama itu mungkin buat sebagian orang gak menarik lagi, tapi ternyata saya banyak lupanya hehehe, dan setelah menonton ulang jadi melihat kalau plot dalam Hyde Jekyll, Me ini ada banyak scene standar yang sering muncul dalam kdrama lainnya.

Walaupun ada banyak plot standar dalam drama ini, banyak juga hal-hal yang menarik bisa dilihat dalam drama ini. Berikut ini beberapa scene standar kdrama yang muncul dalam Hyde Jekyll, Me (saya akan berusaha gak kasih spoiler detail hehehe).

  • Dalam Kdrama, kalau ada 2 pria dan 1 wanita, maka pada akhirnya 1 pria akan tersingkir. Uniknya dalam film ini, 2 pria yang rebutan wanita diperankan oleh orang yang sama. Kisahnya si pria punya kepribadian yang sangat bertolak belakang dan mereka tertarik dengan wanita yang sama. Nah, walau akhirnya udah ketebak, tapi waktu nontonnya, saya jadi gak bisa memilih karakter mana yang akan jadi happy ending dengan tokoh wanitanya. Kalau pemerannya beda, kita bisa tau hampir 100 persen kdrama genre romance berakhir dengan tokoh utama wanita dan pria happy ending. Kalau mereka gak happy ending ya pasti ending menggantung.
  • Dalam drama ini, ada bagian di mana si wanita harus tinggal di rumah yang sama dengan si pria. Kalau udah sering nonton kdrama pasti bisa sebutkan paling tidak 5 drama yang mengambil plot seperti ini.
  • Tokoh pria dan wanita pada awalnya saling membenci, lalu berubah jadi saling suka. Ini juga udah jadi salah satu resep pembuatan kdrama sepertinya.
  • Salah satu tokohnya orang kaya dan tokoh lawannya orang biasa saja dan dalam cerita ini malah pegawainya. Ada yang merasa baru dengan hal ini?
  • Ada scene jatuh dari tangga dan si pria reflek menolong si wanita, lalu scene-nya di freeze beberapa detik hehehhe.
  • Ada beberapa peristiwa walau si pria sebel sama si wanita, tapi secara kebetulan berada pada waktu dan tempat yang tepat untuk menolong. Pertolongan kecil-kecil yang bikin si wanita jadi terbayang-bayang hahaha.
  • Ada scene salah satu tokoh sakit, dan tokoh yang lainnya merawat karena yang sakit gak mau di bawa ke dokter.
  • Tokoh utama wanita dan pria sudah pernah ketemu sebelumnya di masa mudanya.
  • Ada scene si wanita di gendong sama si pria.
  • Ada scene melakukan kebodohan sewaktu kebanyakan minum-minum. Bagian minum-minum ini selalu muncul dalam setiap kdrama, saya gak tau juga apakah memang di Korea sana semua orang terbiasa minum-minuman beralkohol.
  • Ada scene fireworks!
  • ada yang mau ditambahkan?

Awalnya saya merasa 20 episode itu terlalu banyak, karena dalam 10 episode pertama saja hampir semua hal sudah dibeberkan dan si tokoh wanita sudah mengetahui soal pria yang dia pikir kembar itu ternyata adalah orang yang sama. Tapi ternyata, memang butuh 20 episode untuk menguraikan ceritanya secara tuntas.

Saya belum pernah ketemu dengan orang yang punya kepribadian ganda. Kasus ini sangat langka dan saya hanya pernah tahu dari membaca buku saja. Dalam drama ini dikisahkan, kepribadian baru muncul karena trauma masa kecil dan keinginan untuk bertahan hidup. Salah satu garis besar yang diceritakan dalam 10 episode pertama bagaimana si tokoh utama mengkonfrontasi traumanya dan berdamai dengan diri sendiri.

Selain cerita romance, dalam drama ini ada tokoh jahatnya yang ingin mencelakai tokoh utamanya dengan alasan merasa menjadi korban dan mendapat perlakuan tidak adil di masa lalu. Penjahat utamanya udah ketahuan buat penonton cukup awal, tapi butuh beberapa episode untuk menceritakan bagaimana 2 kepribadian si pria akhirnya bekerjasama untuk mencari tahu siapakah orang jahatnya. Sekitar episode 15, si tokoh jahat bisa ketangkap. Tokoh pria bisa mengetahui siapa tokoh jahatnya tidak lepas dari bantuan si tokoh wanita juga tentunya, dan ini membuat si wanita jadi makin dekat dengan 2 kepribadian tokoh pria.

Setelah penjahat ketangkap, harusnya bisa dong episode 16 selesai semua cerita. Kan bisa saja dipercepat saja, entah itu happy ending atau ending menggantung. Tapi penulis cerita kayaknya gak mau menyelesaikan cerita terburu-buru. Setelah kisah trauma dan penjahat tertangkap, barulah dimulai penyelesaian romancenya. Siapakah karakter yang akan bertahan sampai akhir dan apakah endingnya benar-benar bahagia untuk penonton hahahaha.

Nah 4 episode terakhir bukan melulu cerita romance doang, masih ada lagi permasalahan orang yang ingin mendapatkan keuntungan kalau dia bisa membuat si tokoh pria diketahui umum punya kepribadian ganda. Mulai dari menyuruh wartawan mewawancarai dengan pertanyaan jebakan, sampai menyuruh orang menabrak mobil dari belakang supaya si tokoh pria dimintai identitasnya oleh polisi.

Lalu bagaimana penyelesaiannya? apakah akhirnya publik mengetahui kalau Mr Goo dan Robin itu orang yang sama? Lalu siapa yang akhirnya akan dipilih oleh Jang Ha-na? Hahaha nah untuk ini silakan nonton sendiri ya.

Kalau menurut saya sih, drama ini menyelesaikan semua permasalahan secara tuntas dan detail. Dulu saya merasa endingnya agak dipaksakan, setelah saya nonton ulang, saya jadi berubah pikiran dan merasa endingnya sudah tepat dan tidak terkesan terburu-buru penyelesaiannya.

Drama ini merupakan drama pertama saya nonton drama yang diperankan Hyun Bin, saya bisa melihat dia langsung memerankan 2 karakter. Kalau gak disebutkan bahwa dia punya kepribadian ganda, saya mikir karakter Mr.Goo dan Robin itu diperankan oleh 2 orang yang berbeda. Memang pembedanya cuma dari tatanan rambut, pemilihan baju dan ekspresi wajah. Nah ekspresinya beda banget! Karakter yang satu sangat kaku dan serius, karakter satunya lagi sangat santai dan murah senyum. Abis nonton ini. saya liat Hyun Bin di Secret Garden juga memerankan 2 karakter. Jempol buat Hyun Bin, aktingnya keren hehehe.