Sebagian orang ingin menghosting sendiri berbagai hal di rumah (atau kantor kecil), baik itu web, email, maupun layanan lain. Biasanya koneksi ISP tidak akan memberikan IP publik yang statik tanpa membayar ekstra (biasanya mahal), jadi biasanya banyak trik digunakan supaya server rumah bisa diakses dari luar.
Sebagai catatan sebelum menggunakan trik yang ada di sini: pertimbangkan memakai VPS atau dedicated server. Membuat server di rumah punya banyak kelemahan jika Anda tidak mengerti apa yang Anda lakukan:
- Koneksi internet dan pasokan listirk di rumah biasanya kurang reliable dibanding data center
- Jika salah konfigurasi, hacker bisa lebih mudah masuk ke jaringan rumah
- Mengkonfigurasi semuanya sendiri cukup melelahkan/membuang banyak waktu
Dynamic DNS
Beberapa layanan tertentu seperti web cukup memakai dynamic DNS dan tidak perlu server eksternal tambahan. Artinya sebuah nama domain selalu diupdate IP-nya dengan IP terbaru saat ini. Untuk mengupdate ini bisa digunakan berbagai layanan Dynamic DNS dan server di rumah perlu diinstall software untuk mengupdate pemetaan nama ke IP.
Gambarannya kira-kira seperti ini:
Masalah dengan pendekatan ini adalah: akan ada jeda ketika ada update nama ke IP. Jeda ini karena DNS server akan mengcache informasi IP. TTL terkecil yang bisa diset biasanya 30 detik dan berbagai layanan DNS biasanya mengeset waktu minimumnya 1 menit. Jadi ketika ada pergantian IP, sekitar 1 menit kemudian kita baru bisa mengakses nama tersebut dengan IP baru.
Lanjutkan membaca “Server rumah dengan IP publik”