Beberapa hari lalu, di KLIP ada kutipan yang sangat menohok untuk beberapa orang yang punya tumpukan draft untuk diposting tapi gak jadi-jadi diposting.
Kutipannya begini: “Tulisan yang baik adalah tulisan yang selesai.” – Rella.
Setiap hari ketika menyetir, saya melewati sebuah jalanan yang memiliki rambu kecepatan maksimum 90 km per jam, dan jalan itu diawasi oleh kamera.
Di Thailand memang ada batas kecepatan maksimum. Jalanan tersebut diawasi kamera, dan jika kita melanggar batas kecepatan dan tertangkap kamera, kita akan dikirimi surat cinta ke rumah untuk membayar denda.
Banyak blogger pemula yang bertanya lebih baik membuat blog di WordPress atau Blogspot? Kalau dulu mungkin saya akan menjawab sama saja. Karena memang sebelum kami memakai wordpress di blog ini, saya cukup lama memakai blogspot.
Tapi, setelah sekian lama tidak menggunakan editor blogger.com nya si blogspot dan hari ini menggunakannya kembali, jawaban saya sebelumnya akan saya ubah.
Sudah beberapa hari ini, menulis cuma jadi draft di google doc, hari ini kepikiran pengen membahas kutipan dari drakor “Because This is My First Life”. Saya tidak akan menuliskan tentang drakornya, karena tentang drakornya sudah saya tuliskan di Drakor Class.
Kutipan yang ingin saya bahas hari ini bisa dimaknai tanpa menonton drakornya, tapi dari drakor ini memang ada banyak sekali yang bisa dikutip untuk direnungkan.
Sejak pandemi di tahun 2020, ada banyak sekali kegiatan menjadi online termasuk kelas belajar yang biasanya diberikan secara tatap muka, berganti menjadi kelas online. Berbagai materi mengenai mendidik anak, menulis, optimasi blog termasuk desain Canva lalu lalang di sosial media saya. Mulai dari kelas gratis sampai berbayar dengan variasi harga yang beragam. Satu-satunya efek positif dari pandemi buat saya adalah mendapat kesempatan mengikuti berbagai kelas dan kegiatan hanya dengan modal koneksi internet dan gak perlu keluar biaya untuk sampai ke lokasi.
Sesekali menulis review drakor lagi di blog ini. Kalau biasanya nulis drakor yang direkomendasikan, kali ini saya mau menuliskan drakor yang bikin saya berhenti menontonnya. Saya tidak sedang mengajak berhenti nonton loh ya, tapi cuma cerita saja kenapa saya memutuskan berhenti menontonnya walaupun rating drama yang sudah 8 episode ditayangkan ini semakin tinggi setiap episodenya.
Namanya selera tontonan, beda itu biasa. Jadi kalau kamu termasuk yang suka banget sama drakor ini, mungkin tidak usah meneruskan membaca tulisan saya.
Hari ini pikiran lagi kurang fokus, terus tiba-tiba terpikir dengan satu pertanyaan yang mungkin jawabannya jelas, tapi iseng mencari di Google, kok jawabannya jadi tidak jelas. Nah, marilah kita tuliskan saja siapa tau jadi jelas diakhir tulisan ini.