Surat buat para perokok

Di setiap bungkus rokok ataupun di setiap iklan rokok selalu ada peringatan pemerintah bahwa merokok itu berbahaya. Bahkan ada aturan iklan tivi untuk rokok tidak boleh menunjukkan ada orang yang merokok. Terus gw tau juga kalo VJ MTV terikat kontrak ekslusif dan tidak boleh membawa acara yang sponsornya rokok (walaupun MTV aneh, merokok atau narkoba ga boleh tapi dia malah ngiklanin kondom). Eh sebelum ngelantur kemana2 gw bukan mo nyorotin MTV, gw cuma sedang menyoroti orang2 yang merokok yang pada umumnya adalah orang2 yang sudah dikuasai oleh rokok sehingga mereka selalu merasa tidak berdaya kalau ga merokok (sorry buat yang merasa orang2 tak berdaya itu). Lanjutkan membaca “Surat buat para perokok”

Polling Presiden via SMS, Fatwa Perempuan, oh politik…

Gw udah pernah nulis tentang polling via sms yang menurut gw agak aneh dengan bolehnya 1 orang mengirimkan pilihan beberapa kali. Gw udah tau kalo untuk acara seperti AFI atau Indonesian Idol cara itu sah2 aja, karena semakin banyak kita mengirimkan jawaban semakin besar kemungkinan kita memenangkan undian (setiap jawaban yang masuk mendapat nomor undian). Yang gw pengen komentarin sekarang adalah adanya polling capres dan cawapres via sms yang banyak belakangan ini, sampe2 koran Kompas buat karikatur Akademi Fresien Indonesia (sistem pemilihannya pake polling juga sih :p). Gw cuma pengen tau , apakah sistem polling untuk presiden itu sama aja dengan sistem polling AFI? kalo misalnya sama aja, berarti polling2 itu ga lebih dari ajang kampanye, mempengaruhi rakyat untuk memilih karena bisa saja masyarakat mikir oh..si X banyak pendukung ya udah pilih si X saja. Lanjutkan membaca “Polling Presiden via SMS, Fatwa Perempuan, oh politik…”

More : Tentang Kartu As

Sebelum menuliskan komentar tentang kartu As dari telkomsel, ada yang merhatiin ga kalo iklan matrix yang 9 keberuntungan di 2 pilihan itu kan makenya kartu remi juga dan yang paling depan gambarnya As juga dong, dan yang ditulis di As matrix adalah Free Abonemen (hihihi…ini sih barusan di kasih tau ama Joe, sebelumnya gw ga merhatiin :P)

Ada beberapa komentar orang setiap kali gw bilang : Eh elu ga cobain kartu As? at least untuk temporary, mumpung gratis nih?, jawaban itu antara lain : Lanjutkan membaca “More : Tentang Kartu As”

Kartu As dari Telkomsel (duh jadi marketing lagi deh)

Akhirnya…setelah Telkomsel di pandang sebelah mata karena free roaming boong2annya yang hanya bisa sesama Telkomsel doang, Telkomsel terpaksa mengeluarkan kartu As nya untuk memenangkan hati pelanggan yang selama ini ngedumel kemahalan roaming 😛 hehehe…sekarang ada kartu yang bener2 free roaming, jangkauan luas, gratis sms buat sesama kartu As sampe 31 Juli 2004 :D. Lanjutkan membaca “Kartu As dari Telkomsel (duh jadi marketing lagi deh)”

Menurunkan Standar

Sepertinya banyak orang sudah lupa apa artinya ujian, dan apa artinya nilai, dan mungkin juga banyak yang sudah melupakan apa gunanya kita bersekolah. Renungan ini bermula dari nilai batas UAN 4.0 yang dipermasalahkan sampai ketika saya diminta membuat soal untuk ujian pemrograman berorientasi objek.

Banyak orang yang tidak setuju dengan adanya UAN, antara lain alasannya adalah: tidak adil bagi orang di pulau Jawa dan di luar Jawa, tidak baik jika kita hanya berorientasi pada nilai saja, dll.
Lanjutkan membaca “Menurunkan Standar”

Kalah jadi Abu Menang jadi Arang

Masih tergerak untuk ngomentarin tentang “sistem” di Indonesia dan ga jauh2 dari politik dengan Pemilu yang sedang marak, gw pengen ngomentarin tentang penjebolan situs KPU oleh seorang “hacker” yang konon mendapat pekerjaannya di Danareksa juga “berkat” ngehack situs Danareksa. Bukan rahasia kalo kadang2 orang yang suka menganggu sistem daripada di kerasin mendingan diajak kerjasama menjadi penjaga sistem, jadi…daripada jadi maling, mendingan orang itu disuruh jadi satpam dan nangkap maling lain 😛 dan kalo udah gitu, biasanya tantangan udah ga ada lagi deh. Lanjutkan membaca “Kalah jadi Abu Menang jadi Arang”

Politik oh politik…

Akibat tayangan tipi yang setiap hari selalu ada debat terbuka dan sejenisnya tentang pemilu, capres, cawapres dan juga orang2 yang duduk di legislatif, gw mau tak mau menonton juga dan mencoba menyimak beberapa komentar. Yang gw heran adalah ada banyak komentar yang kesannya bertentangan dengan fakta sejarah, pada saat dulu gw belajar tentang adanya 3 partai di Indonesia itu dianggap stabil dibandingkan jaman negara RIS (Republik Indonesia Serikat) yang katanya akibatnya waktu itu kabinet yang sering berganti sehingga program kabinet tidak sempat berjalan, sehingga disebutkan 3 partai adalah ideal buat Indonesia. Nah..sekarang, setelah ada banyak partai lagi, disebutkan sebagai kebangkitan demokrasi di Indonesia, padahal rasanya kabinet jadi sering berganti2 lagi, dan program kabinet rasanya jadi ga jalan juga tuh. Jadi sebenernya mana yang lebih baik, banyak partai atau hanya sedikit partai??? Lanjutkan membaca “Politik oh politik…”