“Tahun baruan ngapain aja? di rumah aja?” itu pertanyaan yang paling banyak kami dapatkan kemarin (dan biasanya jadi pertanyaan standar juga sih hehe). Seperti halnya hari Natal, tahun baruan kali ini adalah kali pertama kami di Chiang Mai. Pengen tahu juga gimana sih kegiatan menyambut tahun baruan di Chiang Mai.
Kalau di Indonesia, umumnya yang beragama Kristen pergi ke gereja pada tanggal 31 Desember dan tanggal 1 Januari untuk mengucap syukur masih bisa sampai ke penghujung tahun dan juga bisa memasuki tahun yang baru. Sebagai anak rantau, saya pernah harus jalan kaki sepanjang jalan Dago bandung di malam tahun baru karena saya terlalu malam pulang dari gereja :(. Banyak orang yang begitu menikmati bermacet-macet di jalan sambil mengagetkan orang lain dengan bunyi terompet atau melemparkan petasan ke orang yang lewat (nasib deh jadi pejalan kaki). Kalau bukan terpaksa saya tidak pernah ikut dalam kegiatan bermalam tahun baruan yang jenis macet dan berisik itu, paling-paling ke gereja dan makan kue di rumah, nyam.
Di Chiang Mai, gereja yang kami ikuti tidak mengadakan kebaktian tutup tahun ataupun kebaktian tahun baru (setidaknya itu yang kami ketahui). Tapi Joe dan saya tetap berdoa berdua di pergantian tahun 2008 menuju 2009. Oh ya, tanggal 31 Desember dan tanggal 1 Januari merupakan hari libur di Thailand, jadi sejak tanggal 31 kami sudah bisa menikmati hari libur. Karena masih ada beberapa hal yang perlu di beli urusan jaringan internet dirumah, kami pun cuci mata ke toko “gadget” sekalian makan siang. Banyak toko yang tutup, toko langganan kami juga tutup :(. Ada lagu yang diputar berulang-ulang tentang tahun baru (dalam bahasa Thai). Well..ternyata hanya sedikit orang ke toko elektronik menjelang tahun baru.
Lanjutkan membaca “Old and New”