Saya memakai Mi Smart Band sejak tahun 2019 di mulai dengan Mi Band 3 dan upgrade sampai ke Mi Band 5 akhir Juli 2020. Saya merasa fitur yang tersedia sudah lebih dari cukup. Walaupun Mi Band 6 sudah launch sejak akhir bulan Maret 2021, saya tidak merasa perlu ganti.
Fitur penting sejak pandemi
Lalu kemarin terpikir lagi, ketika membaca Mi Band 6 dilengkapi SpO2 tracking atau yang dikenal dengan mengukur kadar saturasi oksigen di dalam darah. Saya pun langsung memutuskan untuk upgrade ke Mi Band 6.
Dibandingkan membeli alat ukur SpO2, harganya terkadang bisa lebih mahal daripada membeli jam tangan Mi Band seri ke-6 ini. Selain fitur SpO2 ini, ada beberapa alasan lain kenapa saya akhirnya memutuskan upgrade.
RISC-V (baca: Risk Five) adalah instruction set architecture (ISA) yang sifatnya terbuka, jadi yang mengimplementasikan ISA ini tidak perlu membayar royalti ke pihak tertentu. Ini tidak seperti ARM atau x86 di mana yang mengimplementasikan perlu membayar royalti. Mirip dengan ARM, ada berbagai versi ISA ini yang bisa dipakai mulai dari microcontroller sampai desktop.
Nezha single board computer
Beberapa tahun terakhir sudah mulai ada yang mengimplementasikan RISC-V versi microcontroller (pernah saya bahas di sini) dengan harga relatif murah. Ini hanya bisa menjalankan Linux versi non-MMU. Kemudian sudah ada yang membuat versi desktop (SiFive HiFive Unmatched) tapi masih mahal. SBC dari Beaglebone sudah dibuat tapi masih untuk developer. Tapi bulan Mei lalu ada SBC baru yang relatif murah (99 USD) dan sudah bisa dipesan dari AliExpress.
Di bulan Juni ini, Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog hadir dengan tema artikel berupa Film Keluarga bergenre Family (Keluarga) atau bercerita tentang keluarga dengan genre bebas.
yuk para mamah gajah yang suka menulis, bergabung ngeblog di MGN
Sebenarnya ada banyak sekali pilihan di berbagai platform streaming seperti Netflix, HBO dan yang terbaru masuk ke Thailand Disney Hotstar. Sepanjang bulan Juni, kami juga sudah menonton beberapa film dengan tema keluarga ini.
Akhirnya, pilihan jatuh untuk mereview film “The Mitchells vs. The Machines” ini berdasarkan saran pak suami dan juga berdasarkan respon dari anak-anak ketika menonton. Anak-anak juga suka aja sih menonton film yang ada robotnya, walaupun dalam film ini robotnya bukan seperti cerita storybot.
You don’t have to be INCREDIBLE to save THE WORLD.
Hari ini, akhirnya saya menuliskan review buku “The Story of my Life” yang dituliskan oleh Helen Keller di masa mudanya. Buku ini, sudah pernah saya baca dulu di tahun 2008, tapi saat itupun saya tidak menuliskan isi dari buku ini.
Yuk ikutan ngeblog di Mamah Gajah Ngeblog
Kali ini, sebagai bagian mengikuti Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog, saya jadi teringat lagi dengan buku ini. Tema tantangan bulan April 2021 ini adalah mengenai buku dan perempuan yang menginspirasi.
Hari ini mau cerita tentang benda yang sebenarnya tidak pernah dipikirkan sebelumnya dan bahkan tidak pernah mencoba mencarinya. Tapi kebetulan terlihat di timeline dari salah satu market place. Karena terlihat menarik dan harganya tidak terlalu mahal, kami pun mencobanya.
Kelihatan tipis kawatnya, tapi cukup kuat loh buat narik pintu
Siapa yang sering banget mengingatkan anaknya untuk menutup pintu? Misalnya pintu ke dapur, ataupun pintu kamar mandi? Atau pintu kamar ketika AC menyala. Nah penutup pintu otomatis seperti ini bisa jadi solusi.
Setelah lama tidak menulis review buku, saya ingin menuliskan buku yang belum lama saya baca, sekaligus juga jadi catatan di blog bahwa saya masih rajin membaca buku fiksi tapi malas menuliskannya. Saya suka buku jenis science fiction, tapi tidak eksklusif membaca buku jenis itu, buku jenis apa saja akan saya baca kalau menarik.
Tahun lalu saya menghabiskan banyak waktu membaca buku 1-5 The Dresden Files karangan Jim Butcher. Isinya tentang penyihir, vampir, dan berbagai hal supernatural lainnya. Masih ada 12 lagi buku di seri itu, tapi saya sudah mulai bosan, jadi tidak diteruskan.
Cormoran Strike buku 5 (Troubled Blood)
Awal tahun ini saya baru sadar bahwa Robert Galbraith (nama pena JK Rowling) sudah menerbitkan buku kelima serial Cormoran Strike beberapa bulan sebelumnya. Biasanya saya sudah memesan duluan di Kindle supaya dapat notifikasi, tapi kali ini sepertinya terlewat. Saya sudah membaca buku ini dari sejak terbit beberapa tahun lalu, dan selalu mengikuti seri terbarunya.
Buku seri Cormoran Strike ini adalah jenis buku detektif untuk orang dewasa, cara berceritanya sangat mengingatkan saya pada seri Agatha Christie (salah satu posting pertama di blog ini adalah tentang buku Agatha Christie yang saya baca). Intinya adalah mewawancara banyak orang untuk menemukan jawaban atas suatu misteri. Settingnya modern, jadi pencarian bukan hanya dilakukan secara manual tapi juga menggunakan Facebook dan sumber online lainnya. Ada kisah romance yang menyangkut Strike dan Robin yang bikin gemes karena sampai buku 5 masih belum ada progress yang berarti.
Sesekali menulis review drakor lagi di blog ini. Kalau biasanya nulis drakor yang direkomendasikan, kali ini saya mau menuliskan drakor yang bikin saya berhenti menontonnya. Saya tidak sedang mengajak berhenti nonton loh ya, tapi cuma cerita saja kenapa saya memutuskan berhenti menontonnya walaupun rating drama yang sudah 8 episode ditayangkan ini semakin tinggi setiap episodenya.
Namanya selera tontonan, beda itu biasa. Jadi kalau kamu termasuk yang suka banget sama drakor ini, mungkin tidak usah meneruskan membaca tulisan saya.