Kindle

Dari dulu saya suka membaca buku elektronik di PDA, jadi sejak jaman Palm OS sekitar 10 tahun yang lalu, Pocket PC, Symbian, Sony Reader, dan terakhir Kindle. Nah di posting ini saya cuma mau cerita mengenai Amazon Kindle.

Kindle adalah ebook reader (pembaca buku) dari Amazon. Pembaca buku ini sudah dirilis sejak tahun 2007 untuk Amerika, sedangkan secara internasional baru mulai awal 2010. Ada banyak seri kindle, hampir semua (kecuali Kindle Fire) memakai layar e-ink (elektronic ink) yang nyaman di mata dan baterenya tahan berminggu-minggu.

Buku-buku untuk kindle bisa dibeli di amazon, dan akan dikirimkan secara elektronik. Untuk versi Kindle 3G, pengiriman bisa dilakukan via jalur seluler, sedangkan untuk seri WIFI, pengiriman akan dilakukan jika ada WIFI. Bisa juga bukunya kita download ke PC, lalu dicopykan ke kindle via USB.

Amazon juga menyediakan Kindle for PC, for Android, iOS (iPhone/iPod Touch/iPad). Fiturnya hampir sama dengan device kindle yang dijual oleh Amazon. Jadi jika tidak punya uang untuk membeli Kindle, kita masih bisa menggunakan Kindle for PC untuk mendownload dan membeli buku dari Amazon. Amazon juga menyedikan Cloud Reader, supaya kita bisa membaca buku dari browser.

Kami sendiri agak jarang memakai kindle for PC karena capek membaca di depan layar komputer.

Sebagai catatan: meski tersedia internasional, saat ini Indonesia dan Singapore belum termasuk negara yang didukung. Kemarin teman saya tidak bisa mendownload Kindle For PC dari Indonesia. Sekarang ini saya tinggal di Thailand, dan Kindle Internasional baru didukung di Thailand sejak tahun lalu. Tentunya walaupun tidak didukung resmi, ada saja orang yang menjual Kindle di Indonesia, dan Anda bisa memasukkan buku (baik secara legal maupun tidak).

Lanjutkan membaca “Kindle”

Review NAS D-Link DNS-320

Sebenarnya sudah lama punya benda ini, dan pengen nulis mengenai benda ini, tapi selalu lupa. Kemarin ada yang comment minta review ini, jadi inget lagi untuk mereview DNS-320 ini. Sebelumnya saya sudah punya beberapa Network Attached Storage (NAS) untuk porting FreeBSD, sebagian besar saya dapatkan gratis.

NAS ini cukup powerful, CPU ARM 800 Mhz dan RAM 128Mb. NAS saya sebelumnya cuma memiliki RAM 32 MB dan hanya 200 Mhz, dan hanya punya port 100mbps. NAS ini bisa menampung 2 harddisk 3.5″ (harddisk desktop), bisa dalam mode RAID, atau dianggap jadi 2 harddisk terpisah. Port Ethernetnya sudah gigabit, jadi menyalin file dari dan ke NAS bisa dilakukan sangat cepat. Harga benda ini sekitar 3000 baht (99 USD) waktu saya beli sekitar 6 bulan yang lalu.

Lanjutkan membaca “Review NAS D-Link DNS-320”

Lagi-lagi pindah hosting

Belum ada 2 bulan sejak saya hosting di csoft.net sekarang sudah kembali lagi ke prgmr. Di bulan pertama, layanan csoft.net bagus sekali, tapi kemudian mulai banyak masalah, pertama salah satu situs diblok karena terlalu banyak request, lalu saya dipindah ke server lain, dan sudah dua kali disk spacenya habis. Niatnya pindah ke csoft.net adalah supaya saya tidak memikirkan masalah backup dan menjaga server tetap hidup dan selalu menggunakan software terbaru (jika ada masalah bug keamanan).

Ternyata hosting 25 USD/bulan (26.3 USD dengan pajak) ini sangat tidak memuaskan. Hal yang mengecewakan adalah: saya berjualan software TinyController memakai hosting itu, jadi ketika situsnya down, artinya ada pembeli potensial yang batal mencoba atau membeli software saya. Saya juga sering tidak sabar menunggu admin membereskan masalah.

Setelah mempertimbangkan banyak hal: ternyata saya lebih suka VPS, meski harus repot, saya bisa mengambil tindakan apapun dengan cepat, dan tidak perlu kesal menunggu beberapa jam sampai sebuah masalah diselesaikan. Saya mengambil 2 paket VPS, yang satu memakai RAM 1 GB (192 USD/tahun), yang satu 512 Mb (115.2 USD/tahun), atau sekitar 25.7 USD/bulan. Bagusnya saya mendapatkan 2 IP (tapi saya meminta 1 extra IP dengan biaya 5 USD, jadi saya punya 3 IP).

Lanjutkan membaca “Lagi-lagi pindah hosting”

iPod Nano Pengganti

Sekitar 6.5 tahun yang lalu, adik-adik saya (Aris dan Yosi) memberi hadiah sebuah iPod Nano generasi pertama. Ceritanya sudah pernah saya posting di blog ini. Tidak berapa lama kemudian layarnya pecah tiba-tiba, tapi itu dianggap cacat produksi, sehingga mendapat ganti yang baru.

iPod nano hadiah dari adik tersebut sudah menemani saya cukup lama. iPod nano tersebut bisa jadi USB disk, lalu saya install RockBox sehingga fungsionalitasnya bertambah (bisa untuk main game, dsb), pernah juga untuk mendengarkan CD belajar Bahasa Thai. Terakhir masih dipakai untuk memperdengarkan musik pada Jonathan (dihubungkan ke speaker).

Bulan November 2011, Apple mengumumkan bahwa sebagian iPod Nano generasi pertama ternyata cacat produksi, dan berisiko meledak baterenya. Produk ini sudah sangat lama, tapi ternyata apple mau mengganti produk ini. Setelah dicek, ternyata serial number saya termasuk yang cacat produksi. Sempat beredar berita bahwa penggantinya adalah iPod generasi pertama juga, tapi refurbished. Saya pikir: wah bagus juga kalau dapat pengganti, walaupun hanya refurbished. Ternyata rumor itu tidak 100% benar, sebagian mendapatkan pengganti berupa iPod Nano generasi pertama, tapi sisanya mendapat pengganti berupa iPod Nano generasi keenam, alias iPod Nano terbaru.

Di Thailand sini, proses penggantiannya masih kurang jelas, jadi iPod nano saya kirim kembali ke Indonesia (titip ke mamanya Risna) untuk ditukarkan oleh adik saya. Hari ini iPodnya sudah diambil, dan memang benar penggantinya adalah iPod Nano generasi ke-6 yang kapasitasnya 8 GB (tadinya iPod generasi pertama saya hanya 2GB). Ternyata hadiah dari adik-adik saya ini sangat awet sampai sekarang 🙂

Beberapa barang kecil dari dealextreme

Meskipun di posting sebelumnya saya menyatakan bahwa beli barang elektronik murah itu bisa berbahaya, tapi saya biasanya nekat aja 🙂

Akhir bulan Desember saya kembali memesan beberapa barang dari situs Dealextreme (saya sudah pernah membahas situs ini di posting ini), barangnya baru sampai tanggal 10 Januari. Paketnya seperti ini:



Kalau dari dekat:

Lanjutkan membaca “Beberapa barang kecil dari dealextreme”

Waspada membeli barang elektronik murah

Saya suka barang elektronik yang harganya murah, benda-benda yang tidak bermerk, misalnya saya banyak membeli barang dari DealExtreme. Tapi saya sadar bahwa benda murah bisa berbahaya. Beberapa contohnya adalah:

  1. Cat bisa mengandung timbal. Sangat berbahaya untuk anak kecil.
  2. Batere dalam peralatan elektronik bisa meledak. Untuk benda dengan batere AA/AAA atau batere jam, mungkin tidak apa-apa.
  3. Adaptor bisa merusak benda lain. Contohnya lihat ini. Contoh lain: saya pernah mendapati card reader sangat murah yang merusak SD Card.

Dan mungkin masih banyak bahaya yang lain.

Jadi jika ingin membeli benda elektronik atau akssori elektronik yang aman: carilah benda yang tidak perlu dipegang terlalu sering, hanya menggunakan batere kapasitas kecil (atau tanpa batere) , tidak terhubung ke benda mahal (jika benda tersebut punya potensi merusak). Contoh benda yang menurut saya cukup aman: kabel, jam meja (saya punya dengan indikator temperatur), dan benda-benda hiasan lainnya.

Sebenarnya tidak ada jaminan 100% bahwa merk terkenal pasti aman, tapi biasanya mereka punya quality control yang lebih baik. Selain itu, jika ada masalah, biasanya mereka bisa dituntut dengan mudah. Contohnya adalah dalam kasus batere iPod Nano yang cacat, yang ada kemungkinan meledak, akhirnya diganti gratis oleh Apple.

Aplikasi Mobile (untuk developer)

Ada beberapa yang baru mulai akan belajar mobile development, dan bertanya ke saya: saya harus belajar teknologi yang mana? Sayangnya pertanyaan ini sulit dijawab, karena menurut saya jawabannya adalah “tergantung”. Tergantung waktu Anda, dana Anda, dan risiko yang ingin Anda ambil. Saya akan coba enumerasi satu persatu teknologi yang ada. Saat ini ada teknologi yang “common” bagi semua, yaitu HTML, ini akan saya bahas terakhir.

Pertama Anda bisa belajar Objective C untuk memprogram iOS (iPod Touch, iPhone, iPad). Ini adalah OS mobile yang paling menjanjikan (dalam hal keuntungan materi). Ratusan orang sudah mendapatkan jutaan dollar, ribuan developer mendapatkan ratusan ribu dollar. Tapi perlu dicatat juga: puluhan ribu developer lain tidak mendapat apa-apa, atau mendapat uang yang sedikit sekali. Anda perlu investasi hardware yang cukup mahal, dan jika ingin aplikasinya selalu teruji di hardware terbaru, Anda perlu membeli hardware baru setiap kali ada versi iPhone/iPad yang muncul. Pemrograman harus dilakukan di OS X. Artinya harus berinvestasi uang untuk membeli MacBook atau iMac (atau investasi waktu mengoprek Hackintosh sampai berjalan dengan baik).

Jika Anda menguasai objective C, ilmunya (sebagian) bisa dipakai untuk mengembangkan aplikasi desktop di OS X juga, tapi secara umum, pasar untuk aplikasi desktop Apple jauh dibawah aplikasi mobile Apple. Sebenarnya selain Objective C, ada yang namanya MonoTouch, Anda bisa memprogram iOS menggunakan .NET (aplikasi ini berbayar, jadi investasi ekstra lagi).
Lanjutkan membaca “Aplikasi Mobile (untuk developer)”