Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 4)

Ini merupakan bagian terakhir dari seri posting ini yang membahas episode 15 sampai 20. Di akhir seri ini adegan hacking yang dilakukan semakin sedikit dan fokus lebih pada cerita. Walau demikian, adegan hackingnya tetap lebih meyakinkan dari “hacker wannabe” dengan tag yang sempat trending di masa setelah pemilu ini.

Fokus akhir cerita masih ke software security/antivirus yang diberi backdoor. Kasus ini sangat mungkin terjadi seperti dalam berita tentang antivirus Kaspersky yang dicurigai dipakai menghack NSA. Sebagai catatan: cerita tentang Kaspersky di dunia nyata bahkan lebih seru dari di film ini.

Ada bagian mereka mengambil rekaman dari dashcam mobil. Setahu saya tidak ada dashcam yang bisa menyimpan video sampai puluhan hari, apalagi yang diakses adalah SD card yang menempel di dash cam. Andaikan ada sistem yang bisa menyimpan jangka panjang, kemungkinan medianya adalah harddisk (atau data ditransmit ke server ketika sampai di garasi).

Ada adegan waktu koneksi internet tiba-tiba mati: program yang dilihat adalah PRTG Traffic Grapher yang cukup masuk akal. Penyebab trafficnya tiba-tiba berhenti agak kurang masuk akal yaitu DDOS, seharusnya tiba2 ada traffic besar. Kecuali ada bug di firewallnya yang justru mematikan koneksi ketika ada serangan.

Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 4)”

Panasnya Chiang Mai di bulan April

Setiap tahun di bulan April, saya sudah tahu Chiang Mai itu panas, tapi saya sering lupa karena kami biasanya traveling di bulan April. Tulisan ini saya tulis dengan niatan biar ingat tahun depan jadwalin kabur dari Chiang Mai sebelum musim polusi dan super panas ini di mulai. Polusi dan panas yang tak berkesudahan ini membuat ide menulis juga hilang (alesan deh).

Biasanya, menjelang Songkran, akan ada hujan sekitar beberapa hari berturut-turut untuk menyejukkan udara yang panas jadi agak mendingan. Tapi ya, tahun ini aduhai ga ada hujan sama sekali. Sepanjang 2019 baru ada 2 kali hujan di Chiang Mai yang saya tahu, tapi itu cuma berlangsung beberapa tetes aja di lokasi kami dan polusi udara tak kunjung berkurang. Di daerah sekitar Chiang Mai malahan beritanya sampai kekeringan air dan banyak tanaman dan hewan kekeringan juga.

Bersyukur sebenarnya ada teknologi pendingin AC, dulu di Indonesia perasaaan baik-baik saja hidup tanpa AC, sejak tinggal di sini kayaknya kalau musim panas begini AC ga menyala duh kok rasanya ga bisa bernapas dengan lega. Kadang-kadang kalau di mobil, udah atur biar suhunya paling dingin sekalipun, tetep aja rasanya masih panas kalau duduknya di depan. Tapi gak mungkin kan nyuruh Jonathan yang nyetir di depan hahahaha.

Biasanya juga, di hari Jumat Agung sekitar sore hari jam 3 akan ada mendung dan hujan walau cuma sebentar. Saya ingat beberapa kali hal ini terjadi entah di Indonesia ataupun di Thailand. Sempat berharap hari ini akan ada hujan, tapi ternyata harapannya belum jadi kenyataan.

Waktu libur Songkran kemarin, kami sukses cuma ke mall dan sisanya di rumah saja. Di satu sisi, liburan di rumah saja itu hemat dan bisa istirahat, tapi di sisi lain, kok rasanya kalau di rumah saja gak berasa liburannya, karena sehari-harinya saya juga ya di rumah ngurusin anak-anak.

Suhu udara sudah seminggu ini berkisar di atas 30 derajat celcius sampai 41 derajat celcius. Kalau melihat prakiraan cuaca 10 hari ke depan, ya sepertinya masih akan seperti ini dan tetap gak ada harapan hujan. Di Lampang (sekitar 1 jam perjalanan dari Chiang Mai), kabarnya hari ini suhu udara mencapai 44 derajat celcius.

Kalau sudah begini, pastinya tagihan listrik bulan ini akan naik tajam dibanding bulan-bulan sebelumnya. Saya ingat, beberapa tahun lalu suhu udara masih agak panas sampai November. Musim hujan datang tapi udara tetap panas. Semoga tahun ini musim panasnya gak berkepanjangan seperti waktu itu.

Kalau masih panas juga gimana dong? ya… mungkin menjadwalkan liburan kali ya ke mana kek yang adem hehehe. Di Medan dan Depok kabarnya udaranya juga lagi panas, tapi ada hujan yang datang dan pergi. Saya udah minta dikirimin ke sini sebenernya hujannya, tapi katanya tukang gojeknya masih ngetem makanya ga sampai-sampai hahaha.

Sebenarnya musim panas ini masih mendingan dibandingkan musim dingin. Kalau dingin sekali, kami gak punya penghangat ruangan. Musim panas ini kami masih bisa ngadem nyalain AC dan mengurangi beraktifitas di luar rumah.

Udara yang panas ini juga sangat-sangat membantu cucian cepat kering. Cuci baju juga tambah bersih, soalnya airnya yang ditampung di tanki jadi panas waktu masuk ke mesin cuci (mesin cuci kami bukan model yang bisa menghangatkan air panas). Cuci piring juga jadi lebih bersih, kalau ada bekas masakan yang berminyak, jadi lebih cepat menghilangkan bekas minyaknya hahahhaa. Satu lagi penghematan di musim panas adalah, kami gak harus nyalain mesin pemanas air di kamar mandi, karena airnya udah panas (tanki air kami kena panas matahari sore).

Kalau ngomongin panas matahari begini, jadi agak kepikiran, coba yaaa panel surya udah murah, harusnya dipasang aja tuh di atap rumah, terus energi dari matahari dikonversi jadi listrik disimpan ke batere, terus disalurkan untuk nyalain AC. Kalau kata Joe, mudah-mudahan nanti kalau udah mampu punya rumah sendiri bisa tuh direncanakan bikin seperti itu, dan mudah-mudahan pada waktu itu teknologinya semakin mantap dan harganya makin terjangkau.

Aduh jadi kemana-mana deh. Ya demikian sekilas laporan cuaca dari Chiang Mai heehhe.Mulai garing kayak kerupuk di goreng kering sama cuaca panas nih.

Tambahan 20 April 2019: Ternyata walaupun prakiraan cuaca bilang kemungkinan hujan cuma 20 persen, hari ini hujan turun super deras (badai) sekitar 1 jam. Di beberapa tempat di Chiang Mai ada pohon tumbang dan pemadaman listrik. Akhirnya hujan yang tertunda itu datang juga. Setelah hujan udaranya cuma sebentar adem, sekarang udah tetep panas lagi hehhee, tapi ya lumayanlah daripada nggak sama sekali.

Pilih-pilih Mie Instan

Hari ini sewaktu belanja mencari keperluan anak-anak, mata ini tertuju ke deretan mie instan yang terpajang di rak. Terlepas dari berbagai berita mengenai mie instan yang kabarnya begini dan begitu, kami masih tetap mengkonsumsi mie instan sesekali. Prinsipnya, apapun yang kebanyakan memang tidak baik, tapi kalau masih sesekali ya masih oke-oke aja.

Sejak beberapa tahun lalu, kami menemukan Indomie goreng tersedia di Thailand, tentunya dengan harga lebih mahal daripada di Indonesia. Tapi ternyata kalau dibandingkan dengan harga ramen dari Korea, harga Indomie goreng masih lebih murah.

Ini postingan sekedar iseng, saya lagi iseng aja pengen banding-bandingin mie instan yang bisa dibeli di Chiang Mai. Saya ga akan membahas semua jenis mie instan, tapi ya saya tulis yang tadi saya beli saja hehehe. Saya akan bahas perbandingan Indomie goreng dari Indonesia, Ramen Jajangmyon Samyang dan Ramen Cheese Ottogi dari Korea dan Mama mie muusap dari Thailand. Dari keterangan yang ada di kemasan, 2 mie pertama ada label halalnya, sedangkan 2 yang berikutya tidak ada. Oh ya, jajang ramen ini juga jenisnya stir fry noodle tapi di rebus bukan di goreng hehehe.

Andaikan Indomie kari ayam ada di jual di Thailand, saya udah pasti gak pake iseng-iseng nyobain berbagai mie instan ini karena udah jelas juaranya Indomie kari ayam, tapi karena adanya cuma Indomie goreng, itupun jadilah buat lepas kangen sesekali hehehe. Di sini kayaknya lebih banyak mie ramen dari korea daripada mie instan dari Indonesia. Mungkin lebih banyak orang Korea merantau ke Thailand ya daripada orang Indonesia. Padahal ramen koreanya lebih mahal.

Ramen Korea aneka rasa dan merk, baru nyoba 2 jenis dari sebanyak ini

Nah, sebelum masuk ke perbandingan 4 mie instan, saya juga menemukan ada Indomie goreng dalam cup di sini. Harganya tentunya lebih mahal daripada Indomie goreng dalam bungkusan. Ih coba ya pop mie gitu masuk sini, jangan cuma Indomie gorengnya aja. Ngomong-ngomong, apakah di Indonesia juga sekarang ada Indomie goreng dalam cup?

Indomie goreng dalam Cup, harga satuan 29 baht

Nah sekarang kembali ke topik utama. Pembahasan pertama tentunya yang paling disukai dan termasuk anak-anak mau makanya: Indomie Goreng. Harga satuannya antara 15 baht sampai 17 baht. Tersedia di Tesco Lotus, Tops dan 7 eleven. Gak ingat apakah ada di Big C. Beberapa waktu lalu di 7 Eleven pernah ada promosi harganya turun jadi 10 baht saja (saya langsung borong belinya hahaha). Oh ya, karena saya lagi malas berhitung, saya kasih tahu saja hari ini 1 baht itu 444 rupiah, jadi hitung sendiri ya berapa rupiahnya hehehe (waktu kami baru datang 1 baht itu 275 rupiah).

Nah sekarang lihat harga Cheese Ramen, 1 nya 46 baht, bisa dapat berapa indomie goreng tuh! Secara kemasan memang cheese ramen ini lebih berat (111 gram) dibandingkan Indomie goreng yang cuma 85 gram. Secara tekstur, ramen korea ini mie nya agak mirip dengan tekstur indomie rebus. Jadi not bad lah ya, cuma ya tetep aja mahal hehehe. Untuk Ramen jajang tidak ada dijual kemasan satuan, mereka menjual 1 pack isi 5 seharga 98 baht, jadi kira-kira 1 bungkusnya 20 baht. Mama mie muusap yang produksi thailand saya beli pack isi 10 seharga 53 baht, jadi harga perbungkusnya sekitar 6 baht.

Dari informasi mengenai nutrisinya, Indomie goreng ini 85 gram per bungkus dan memberikan 420 kilokalori. Sedangkan cheese ramen 111 gram memberikan 470 kilokalori. Jajang ramen 80 gram memberikan 320 kilo kalori. Mama mie muusap yang paling ringan nih, 60 gram menghasilkan 250 kilo kalori. Jadi memang yang paling murah itu paling ringan dan paling sedikit memberi tenaga. Tapi kalau dimakannya pakai telur, udah cukuplah ya mama mie juga hehehe.

Nah berikutnya masalah rasa. Pertama kali saya mencoba cheese ramen itu karena saya pikir Joshua akan suka. Ternyata, entah kenapa dia gak suka sama sekali. Padahal Joshua itu masih mau makan Indomie kari ayam, mama mie dan Indomie goreng. Jonathan sih suka aja, tapi kata dia rasanya agak terlalu pedas (padahal perasaan gak dicampurin cabenya). Untuk jajang ramen, karena baru nemu hari ini saya belum suruh anak-anak coba, tapi tadi saya penasaran dan masak deh 1 bungkus. Isinya cuma mie dan seperti kecap. Rasanya terlalu manis, tapi tekstur mie nya mirip dengan tekstur Indomie. Tekstur mama mie itu agak berbeda dengan tekstur indomie, menurut saya agak terlalu tipis dan kurang sip (gak tau gimana mendeskripsikannya). Tekstur cheese ramen sebenarnya mirip dengan tekstur Indomie rebus, tapi mungkin Joshua ga suka karena masalah rasa.

Di bungkusan jajang ramen tidak ada petunjuk cara memasaknya, tapi saya asumsi aja masaknya direbus kayak nyiapin mie goreng, lalu airnya ditiriskan dan dicampur deh dengan sausnya. Sekilas nih kalau dilihat walau beda cuma 5 gram dibandingkan indomie goreng, tapi perasaan dikit banget deh. Oh ya, tadi saya iseng aja karena ada wortel di rumah, saya rebus mienya campur wortel dikit.

Rasa jajang ramen ini menurut saya terlalu manis. Mungkin lain kali bisa dikurangi campuran sausnya biar ga terlalu manis. Besok-besok bisa dicoba ke Joshua siapa tau dia mau makan juga. Pernah sekali pesan jajangmyeon di restoran korea, Joshua ga mau nyoba sama sekali, mungkin juga tampilannya gak menarik jadi dia ogah duluan hehehehe.

Nah demikian pembahasan mie instan hari ini. Yang pasti Indomie tetap juaranya, harganya juga pertengahan lah hehehe. Kalau beli dari Indonesia sih harga Indomie rasaya jadi murah daripada beli di sini hehehehe. Tapi jangan sering-sering makan mie instan, ini sih buat makanan sesekali kalau lagi kehabisan ide mau masak apa bolehlah hehehehe.

Pemilu 2019: Bahagia itu Sederhana

Hari ini, 17 April 2019. Pesta Demokrasi terbesar sedang berlangsung di Indonesia. Melihat timeline hari ini hati rasanya bahagia. Belum jam 11 siang, udah hampir semua yang saya kenal menunjukkan jari ungu nya di timeline. Sejauh ini semua acara pencoblosan berlangsung tenang dan damai.

Beberapa posting menyatakan kalau melihat orang-orang ke TPS pakai baju bagus. Ada yang bilang ini pemilu rasa Lebaran. Tapi memang sayapun harus mengakui, timeline saya di medsos hari ini sungguh lebih ramai daripada Natal dan Tahun Baru digabung dengan Hari Raya.

Karena masih penasaran apakah cuma di timeline saya saja yang adem ayem, sayapun mencari berita di kompas dan detik. Hasilnya, semua berlangsung baik dan semoga tetap baik sampai nanti hasil penghitungan suara keluar.

Kalau timeline adem begini, perasaan jadi ikutan senang dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik semakin besar. Masyarakat semakin pintar dalam berdemokrasi. Semoga yaaa sampai hari ini berakhir semua berita positif saja yang ada.

Ayo Indonesia, tunjukkan kamu bisa memilih dengan damai. Jangan karena sedikit berita pengalaman-pengalaman pemilu di beberapa tempat di luar negeri, lalu jadi ribut-ribut melulu. Pengalaman kami di Thailand sih sangat baik, mulai dari sosialisasi sampai surat suara kembali ke PPLN Bangkok semua berjalan baik.

Hari ini merupakan hari bahagia buat kita semua, karena Indonesia memilih wakilnya untuk 5 tahun ke depan. Siapapun yang terpilih, kita dukung dan semoga bikin bangsa kita lebih jaya lagi.

Hari ini setelah sekian lama, rasa optimisme muncul lagi. Terimakasih untuk semua panitia pemilu, terimakasih untuk badan pengawas pemilu, terimakasih untuk teman-teman volunteer yang menjaga di TPS, terimakasih untuk rakyat Indonesia yang memilih dengan damai. Sekarang saatnya berdoa, siapapun yang terpilih nantinya akan mewakili suara kita untuk membawa Indonesia semakin maju.

Sukseskan Pemilu 2019

Besok 17 April 2019, akan diadakan pemilu serentak di seluruh Indonesia. Buat teman-teman yang sudah terdaftar dan punya hak pilih, jangan sampai tidak menggunakan hak pilihnya. Jadilah bagian dari sejarah bangsa. Mungkin ada yang merasa, ah 1 suara hilang gak ada artinyalah, siapapun presidennya gak ngefek kok buat saya. Wah, ini sih pola pikir yang salah. Siapapun presiden terpilih tentunya kita akan dukung, tapi masa gak merasa bangga kalau bisa bilang saya jadi bagian dari pesta demokrasi Indonesia. Soal siapa yang terpilih itu apakah pilihan kita atau bukan, itu persoalan belakangan. Kalau kita gak milih, itu namanya kita ga perduli dengan nasib bangsa sendiri.

Saya gak suka ribut-ribut politik, saya termasuk yang pegel liat orang-orang debat kusir di sosmed ataupun saling berkata kasar karena perbedaan pendapat dalam pilihannya. Siapapun pilihan Anda, jangan sampai besok gak berangkat untuk menggunakan suara Anda. Gunakan hak suara Anda dan pastikan suara kamu sah!

Ada banyak alasan kenapa kita harus ikut memilih:

  1. Menggunakan hak pilih sebagai warga negara. Sebagai WNI, ya kita perlu memilih siapa yang akan menjadi wakil kita menjalankan roda pemerintahan di Indonesia. Dalam pemilu kita bukan cuma memilih presiden dan wakilnya, tapi kita juga memilih anggota legislatif yang menentukan arah kebijakan dan ngecek kerjaan Presiden. Dulu pernah belajar, kalau legislatif dan eksekutif itu sifatnya ya saling mengecek satu sama lain. Jadi bukan cuma presiden dan wakil yang penting, memilih anggota legislatif yang jelas program kerjanya juga penting (bukan cuma buat tidur di rapat yang ada).
  2. Pemilu besok di Indonesia merupakan pemilu terbesar di dunia yang diadakan dalam 1 hari. Kita memilih presiden dan wakilnya dan anggota legislatif di hari yang sama untuk pertama kalinya. Jadi, kita bisa jadi bagian dari sejarah dunia, bukan bagian dari sejarah Indonesia saja.
  3. Dengan memilih eksekutif dan legislatif, walau 1 suara tapi sudah berarti untuk masa depan bangsa.
  4. Dulu pahlawan kita berjuang untuk membebaskan negeri dari penjajah, nah sekarang kita ga harus angkat senjata bambu runcing atau bedil di medan perang, tapi tinggal coblos surat suara untuk memperjuangkan masa depan bangsa ke arah yang lebih baik.
  5. Abis nyoblos di Indonesia bisa santai-santai sama keluarga, dan rasanya ada banyak penawaran diskon yang menarik dengan menunjukkan jari ungu hasil nyoblos.

Beberapa tips untuk berpartisipasi di hari pemilu:

  • Datang pagi ke TPS, semakin cepat selesai tugas memilih, semakin cepat bisa santai dengan keluarga
  • Pahami cara memilih yang benar, jangan sampai surat suara tidak sah, kalau rajin bisa cari tau cara memilih yang benar banyak beredar di sosmed, kalau nggak ya besok dengerin deh penjelasan panitia dengan seksama
  • Awasi pemilu dan laporkan kalau ada kecurangan, kalau punya waktu lebih hadiri perhitungan suara di TPS anda memilih
  • Jangan kampanye di hari pemilu, ingat asas LUBER dalam pemilu jadi jangan juga paksa orang lain supaya pilihannya sama dengan pilihan Anda
  • Hargai kerja keras panitia, mereka jadi panitia karena mereka mau kerja ekstra untuk menyukseskan pemilu, nah kita tinggal datang milih tujuannya juga sama. Jadi jangan ada perasaan menuduh ah panitia pengen menyukseskan orang tertentu.

Harapan saya, apapun pilihan Anda, dan siapapun yang akan menjadi Presiden RI terpilih untuk 5 tahun mendatang, semua program kerjanya berjalan dan membawa kemajuan untuk bangsa Indonesia. Rakyatnya juga bisa aman tentram gak debat kusir lagi di medsos hehehe.

Selamat memilih Indonesia!

Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 3)

Mulai dari episode 7, jumlah hacking dan tool hacking yang muncul semakin sedikit, jadi untuk bagian 3 ini episode yang dibahas lebih banyak: dari 7 sampai 14. Ada laporan teknis yang muncul sekilas, dan dibuat cukup meyakinkan dengan screenshot program di dalamnya.

Ada juga adegan akuisisi data dari ponsel.

Sementara itu ketika mengakses komputer orang lain (secara tidak legal) dan butuh akses browser history, Yoo Kang-mi memakai BrowserHistorySpy.

Ada sedikit omongan teknis tentang ARP attack, tapi tidak detail diceritakan.

Lanjutkan membaca “Hacking di Serial Phantom/Ghost/유령 (bagian 3)”

Sedia Back-up Sebelum Hilang

Kemarin, waktu lagi asik ngobrol dengan teman di WhatsApp, tiba-tiba messagenya gak kunjung terkirim. Saya pikir koneksi internet di rumah lagi terputus. Buka-buka Facebook, isinya kok ga berubah ya. Coba buka instagram malah ga bisa sama sekali dengan pesan yang mengatakan tidak ada koneksi internet. Sempat agak heran, karena jelas-jelas saya sedang streaming film dan artinya koneksi internet baik-baik saja. Setelah saya nanya Joe, baru deh ketauan kalau bukan internet rumahnya yang bermasalah, tapi layanan Facebook, WhatsApp dan Instagram yang notabene dimiliki oleh 1 perusahaan yang sama yang sedang down.

Setelah Joe kasih tau kalau layanannya yang down, saya jadi googling, dan ternyata tepat sebulan sebelumnya Facebook juga mengalami masalah yang sama dengan alasan ada perubahan konfigurasi server yang mengakibatkan beberapa hal jadi tidak bisa diakses sama sekali.

berita facebook down

Saya tau kebanyakan orang mungkin tidak bermasalah dengan layanan down ini, tapi untuk orang yang memasang iklan di FB atau mungkin mengandalkan WhatsApp untuk berkomunikasi masalah pekerjaan, pastinya berasa kerugian walau itu cuma 2.5 jam.

Layanan online itu ya begitu resikonya. Makanya saya memilih untuk tidak hanya pakai WA tapi juga Telegram dan Line di handphone saya. Ya mungkin akan ada alasan: tapi hp saya dah penuh memorynya, atau tapi hp saya sudah lambat banget. Kalau begitu, ya pakai sms aja deh hehehe.

Buat perusahaan sebesar FB, layanan down ini bisa saja terjadi. Beberapa waktu lalu di bulan Maret, MySpace tanpa sengaja menghilangkan semua musik yang diupload user-nya sebelum 2015 waktu sedang memindahkan server. Kebayang ya kalau misal kita menyimpan musik karya kita di sana untuk back-up tapi malahan hilang. Nangis berhari-hari juga ya tetep aja ga kembali datanya.

Saya jadi ingat, pada suatu masa account e-mail saya juga pernah dihapus admin karena salah informasi, yang tentunya menghapus seluruh inbox saya. Namanya sudah dihapus, ya ga bisa dikembalikan lagi, jadilah saya hanya bisa merelakan saja. Untungnya waktu itu tidak ada data yang terlalu penting yang saya butuhkan dan saya masih punya salinan berkas yang saya anggap penting.

Hidup di era digital ini memang memanjakan kita dengan berbagai kemudahan, memory handphone penuh kita back-up foto ke layanan online seperti google photos. Menyimpan tulisan juga bisa di google drive. Banyak juga yang menyimpan kenangan foto di Facebook ataupun instagram. Lalu kalau tiba-tiba account dihapus, hilanglah semuanya dalam waktu sekejap mata.

Pelajaran dari memakai layanan online ya untuk data yang kita anggap penting, kita harus tetap punya salinannya secara offline. Kalau dulu waktu masih kuliah saya ingat diajarkanya misalnya kita bisa mempunyai salinannya di usb terpisah atau compact disk. Tapi semuanya itu juga bisa hilang kalau gak hati-hati menyimpannya. Akhirnya ya tetap harus punya beberapa salinan untuk data super penting.

Data digital ini sangat mudah diduplikasi, sangat mudah dimodifikasi dan sangat mudah juga dihapus. Dan semua itu bisa terjadi bukan karena sistem yang salah, tapi kadang-kadang faktor kelalaian manusianya juga. Terus gimana dong? ya jangan mengandalkan 1 layanan saja.

Salah satu alasan kenapa saya akhirnya lebih suka bercerita di blog daripada di media sosial FB walaupun gak banyak yang komen adalah, karena blog ini dikelola sendiri (alias Joe yang urusin). Inipun pernah beberapa kali bermasalah kalau server tempat kami hosting error. Tapi dari pengalaman, kami selalu membackup blog ini di server terpisah dari tempat hosting, jadi kalau hostingnya misalnya tiba-tiba menghapus semua data di server, data kami tetap ada salinannya.

Hidup di era digital akan lebih nyaman kalau kita tidak hanya mengandalkan layanan tertentu saja. Selalu punya cadangan/salinan untuk semua yang kita anggap penting.