Kenapa Masih Ngeblog

Alkisah, sekitar bulan Oktober di tahun 2000 saya mulai jadi blogger. Postingnya menggunakan blogspot.com. Sekitar tahun 2004, Joe ngajakin ngeblog bareng aja, biar dia yang urusin hosting, template dan lain sebagainya. Saya pikir lumayan ya saya ga usah mikirin hal-hal teknis, kalau mau nulis ya nulis aja. Eh tapi, ternyata karena ga harus “ngurusin” blog, beberapa tahun malahan saya jadi malas nulis dan sempat diingetin Joe buat mulailah menulis lagi.

Kenapa saya bisa tahu persis kapan saya mulai ngeblog? karena walaupun blog lama itu sudah ditutup, arsipnya masih ada dan bisa saya lihat. Tulisan saya dulu sangat personal dan emosional hahahah. Contoh tulisan personal dan gak penting adalah: dari membaca arsip blog lama, saya bisa tahu kapan saya beli hp siemens kuning m35. Isi postingnya juga ya cuma beberapa baris, seperti status facebook saja hehee. Gak penting banget ya.

Setahun terakhir ini, saya kembali rajin ngeblog. Awalnya, memaksakan diri dengan ikutan grup yang memberikan tantangan minimum 1 posting 1 minggu. Menulis blog itu sebenarnya gampang, gak ada aturan baku, apalagi kalau blog pribadi. Tapi menulis di media yang kita gak tahu siapa saja yang membaca, kita perlu memperhatikan jangan sampai tulisan kita menjadi boomerang ataupun terlalu banyak memberikan informasi yang tidak seharusnya jadi konsumsi umum.

Pernah ada pernyataan soal blog itu hanya trend sesaat. Setelah kemarin blogwalking di blog saya sendiri dan menemukan hampir semua teman ngeblog dulu sudah gak ngeblog lagi, saya pikir ada benarnya kegiatan ngeblog itu trend sesaat, sekarang ini sudah digantikan dengan kegiatan posting ke sosial media yang juga trendnya berganti-ganti. Tapi blog itu sendiri (sebagai media) bukan trend sesaat, masih banyak blog menarik hingga saat ini. Sekarang ini saya menemukan ada banyak sekali blogger yang aktif mengajak menulis/kegiatan literasi.

Banyak blogger yang sangat serius, serius hanya menulis topik tertentu dengan tata bahasa yang benar. Serius membangun imagenya di kalangan penulis, dan banyak juga blogger yang akhirnya jadi penulis buku . Penulis buku juga banyak yang tetap ngeblog sebagai sarana untuk mempromosikan bukunya. Akhirnya ngeblog ini gak jauh-jauh dari dunia literasi.

Dalam 15 tahun ngeblog bareng, kami juga punya beberapa blog yang kami coba pisahkan untuk membahas topik tertentu. Semua tulisan kami itu ada yang masih tetap dipublish, walaupun blognya sudah tidak di update lagi. Saya punya 2 blog lain yang sepertinya tidak akan di update lagi, tapi isinya masih berguna jadi dibiarkan saja gak ditutup.

Waktu anak-anak lahir, Joe juga bikinkan blog masing-masing, tapi akhirnya kami kurang rajin untuk mengupdatenya (selain kadang ada rasa kuatir kalau terlalu banyak upload foto anak atau cerita soal anak, nanti ada yang salah gunakan foto-fotonya dan atau jadi melanggar privasi anak).

Sekarang ini kami memutuskan untuk lebih banyak mengisi blog ini saja. Joe masih akan menulis hal-hal super teknis di blog nya yang lain, dan hal-hal agak teknis di sini. Saya masih akan menulis berbagai topik random yang belakangan ini mulai terkategori antara kehidupan di Chiang Mai, bahasa Thai, kdrama, homeschooling, dan seputar anak-anak. Joe juga masih akan menuliskan hal-hal non teknis di sini. Topik non teknis yang ditulis dengan style orang teknis contohnya ini nih: susahnya jadi hantu cewek film Jepang. Terus, ada yang tahu gak kalau tulisan Jadilah Bintang ini bukan tulisan saya.

Ada banyak cerita tentang blog ini, kepikiran 15 tahun ini nulis apa ja sih? banyak topik yang sama ditulis berulang kali. Banyak juga hal yang sekedar opini dituliskan dan waktu saya baca lagi, opini saya belum berubah dan bahkan hampir menuliskan hal yang sama lagi. Kadang-kadang karena tidak ada topik khusus, saya malah kesulitan mencari ide tulisan. Ada hari-hari di mana saya punya banyak hal yang pengen saya tuliskan, tapi tidak ada waktu, ada juga hari-hari di mana saya punya banyak waktu tapi gak punya ide tulisan.

Sebelum menuliskan tulisan ini, saya iseng membaca-baca random tulisan kami yang lama. Membaca juga komentar-komentar yang mungkin dulu kelewat gak pernah saya baca. Saya baru ingat pernah menulis protes soal persepsi mengenai cerita romantis, dan ternyata banyak komentar yang saya belum baca.

Dari tulisan di blog ini, kami juga sering mendapatkan beberapa pertanyaan dari orang-orang non batak yang akan menikah dengan orang batak. Tapi karena kasus tiap orang beda, kami mana bisa sih kasih patokan soal nikah aja atau jangan nikah hehehe.

Beberapa tahun lalu ketika saya masih belum aktif menulis lagi, kami bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Chiang Mai. Waktu bertemu dia bilang gini: mbak, mas, nulisnya sering-sering dong, saya senang pas ketemu blognya jadi lebih kebayang Chiang Mai itu seperti apa.

Seberapa randomnya tulisan kami, senang kalau ada yang mendapatkan informasi atau sekedar perspektif baru. Semoga tahun ini bisa tetap konsisten menulis setiap hari dan bisa semakin banyak berbagi cerita, opini dan pandangan dalam hidup ini.

Manfaat Menghomeschool Anak

Udah lama gak cerita soal homeschoolingnya Jonathan. Beberapa minggu lalu, Jonathan dan Joshua ikutan summer camp jadi kegiatan homeschoolingnya diliburkan. Campnya itu mulainya jam 9 pagi dan selesai jam 3 sore. Waktu mereka ikut camp, setiap pagi jadi terasa lebih berat dari hari-hari sekolah di rumah.

Biasanya, kegiatan homeschool di rumah mulai jam 9 -an, tapi tidak ada waktu tempuh jadi ya seselesainya makan mandi baru mulai. Nah kalau kegiatannya bukan di rumah, otomatis pagi-pagi jadi harus lebih awal melakukan semuanya supaya tidak terlambat sampai ke tujuan.

Jadi terpikir, ternyata homeschooling itu jauh lebih santai daripada kirim anak ke sekolah. Selain masalah flexibilitas waktu, saya merasakan beberapa manfaat lain dari menghomeschool anak. Manfaat yang ingin saya tuliskan di sini bukan untuk anak, tapi untuk kami orangtuanya. Setidaknya ini yang kami rasakan.

Fleksibilitas

Kegiatan homeschooling kami biasanya hanya 4 hari seminggu, mulainya jam 9 pagi dan selesai jam 12 siang. Kalau Jonathan lagi agak bengong, ya kadang baru diselesaikan sekitar jam 1 siang (setelah dia selesai makan). Sekarang ini Joshua belum saya berikan pelajaran yang terstruktur, untuk Joshua setiap harinya intinya bermain dan bermain. Mau mainan mobil-mobilan, lego, playdough, piano, berantakin rumah, coret-coret di papan tulis, bebasss asalkan gak gangguin kakaknya.

Lanjutkan membaca “Manfaat Menghomeschool Anak”

Download video Youtube

Dulu waktu kami sampai di Chiang Mai, kecepatan internet kami hanya 1 MBPs dan waktu itu kebetulan karena faktor tertentu Youtube sedang diblokir di Thailand. Setelah ada Youtube kami bisa streaming dengan lancar dan waktu itu belum pernah butuh download video dari Youtube.

Tapi kemudian ternyata ada banyak alasan kenapa kami jadi butuh download video Youtube. Di jaman kami memakai tablet Blackberry Playbook, Youtube hanya bisa dimainkan jika terhubung ke Internet via WIFI jadi mau tidak mau harus mendownload video agar bisa dibuka offline ketika sedang jalan di luar.

Dulu ada beberapa video yang disukai Jonathan dan videonya tiba-tiba diremove dari Youtube. Pelajaran berikutnya: jika memang ada video yang dirasa “penting”, maka sebaiknya perlu didownload. Ini juga berguna jika internet mati sementara (walau cukup jarang).

Sekarang Youtube mobile sudah memiliki fitur untuk mendownload video tertentu (tidak semua video bisa didownload). Fitur ini cukup berguna, terutama jika ingin bepergian tanpa akses Internet sementara (misalnya dalam penerbangan), tapi secara umum kurang berguna untuk sehari-hari.

Mendownload video dari Youtube juga berguna karena video bisa dimainkan bebas iklan setelah download. Di browser jika kita memakai uBlock Origin kita bisa memblok iklan dari Youtube, tapi di Android/iOS kita tidak bisa memakai ini. Sebenarnya ada berbagai cara untuk melihat video youtube tanpa iklan, tapi ini main kucing-kucingan dengan Google dan sekarang lebih sering gagal. Jadi download video adalah cara paling efektif menonton bebas iklan untuk video panjang.

Dulu saya sempat memakai berbagai website dan extension untuk membantu mendownload video youtube, tapi semuanya tidak tahan lama. Video downloader yang saya pakai selama beberapa tahun terakhir ini adalah: youtube-dl. Ini berbasis command line, walau ada juga yang membuatkan interfacenya. Selain bisa dipkai mendownload video Youtube, youtube-dl juga bisa digunakan mendownload video dari berbagai situs video lainnya.

Perlu diperhatikan bahwa mendownload video ini tidak sepenuhnya legal, jadi sebaiknya jangan diupload lagi ke situs lain. Hasil download video tidak saya bagikan ke orang lain dan hanya untuk keperluan sendiri.

Dongeng

Sejak beberapa tahun terakhir ini Jonathan minta diberi cerita sebelum tidur. Awalnya saya memberi cerita-cerita yang memang saya hapal (misalnya kisah kura-kura dan kelinci yang berlomba lari), lalu kadang saya membaca sesuatu dari buku. Tapi sejak Jonathan bisa lancar membaca bukunya sendiri, ceritanya sekarang berubah: tentang topik apa saja.

Dongeng di malam hari ini jadi kesempatan bagi Jonathan untuk mendapatkan perhatian penuh dari saya karena adiknya tidur bersama mamanya. Tapi beberapa hari terakhir ini Joshua sepertinya mulai penasaran juga dan ikut masuk kamar kakaknya untuk ikut mendengarkan cerita.

Kadang saya cerita tentang masa lalu saya di kampung. Hidup tanpa listrik, tanpa telepon, menggunakan kayu bakar, rumah dengan dinding bambu. Buang air di kali depan rumah. Segala pengalaman saya setelah itu juga saya ceritakan, termasuk juga sampai bisa masuk ITB. Untuk berbagai kenakalan, misalnya menghack kampus dan hampir DO, saya ceritakan juga tapi dengan penjelasan bahwa itu tidak baik, dan setelah peristiwa itu saya tidak melakukan hal semacam itu lagi.

Lanjutkan membaca “Dongeng”

Joshua dan Piano (2)

Joshua (3 tahun 10 bulan) gaya belajarnya unik, dia tidak suka diajarin berlama-lama. Kalau dia tertarik, dia yang akan minta kita berkali-kali menyanyikannya. Kalau tidak tertarik, ya dia tidak akan bisa dipaksa. Setelah bulan Februari dia belajar lagu Mary had a little lamb, dan mengerti untuk mencari do-re-mi-fa-so-la-si-do di tuts piano, saya mencoba mengajarkan dia lagu ABC (yang nadanya sama dengan twinkle-twinkle little star).

Awalnya ketika saya ajarkan, dia hanya mau menyanyikannya dan tidak mau mencoba sendiri.Dia malah menyuruh saya yang main berkali-kali. Saya suruh dia menirukan, tapi dia malah pura-pura ga melihat. Kalau saya berhenti main, dia tarik tangan saya dan letakkan di tuts piano dan bilang: lets sing it again. Setelah itu dia pergi dan bernyanyi tanpa mau mendengarkan kalau diajarin. Karena saya pikir dia tidak tertarik, ya sudah saya tidak paksa.

Beberapa hari belakangan ini, dia tertarik lagi dengan piano. Dia mulai dengan mencari d0-re-mi lagi. Saya mengajarkan lagu ABC dengan menyanyikan solmisasi (do-d0-sol-sol-la-la-do), nah Joshua ternyata ingat kata-katanya. Waktu dia menemukan piano mainan kecil (yang dibeli seharga 60 baht), dia langsung mengerti melihat ada tulisan do-re-mi nya di tutsnya. Setelah mencoba-coba sendiri beberapa kali, dia bisa 1 bait pertama.

Setelah itu saya mencoba mengenalkan mana tuts do dan sol di piano. Beberapa kali dia menolak untuk diajari. Dia memang tipe yang lebih suka coba-coba dan cari tau sendiri. Eh usahanya berhasil, kemarin dia sudah bisa membunyikan lagu ABC di piano kecilnya.

mainan piano kecil
Lanjutkan membaca “Joshua dan Piano (2)”

Talk Nerdy to Me: The World in Facts, STATS, and Geeky Graphics

Jonathan agak mirip dengan saya waktu masih seusianya: suka belajar dan menghapalkan banyak fakta baru. Jadi ketika saya melihat ada buku Talk Nerdy to Me di Big Bad Wolf book sale, saya langsung terpikir untuk membelinya.

Sudah beberapa kali dia membaca secara random halaman-halaman di buku ini. Buku ini sekedar berisi fakta/infografis berbagai hal. Contohnya: mengenai gunung berapi, tenaga nuklir, ruang angkasa, bahkan soal agama-agama di dunia.

Lanjutkan membaca “Talk Nerdy to Me: The World in Facts, STATS, and Geeky Graphics”

Joshua dan Osmo

Osmo ini dulu dibeli sebagai hadiah ulang tahun Jonathan yang ke-6. Joe pernah menuliskan reviewnya di sini. Mainan Osmo ini mainan di iPad, tapi ada mainan fisiknya.

Sejak tahun lalu, Joshua sudah tertarik pingin ikutan mainan Osmo kalau melihat Jonathan main. Tapi karena dia belum bisa dibilangin untuk rapihkan setelah main, dan mainan ini banyak bagian kecil-kecilnya, saya jarang kasih Joshua main. Mainan Osmo ini sudah lama tidak dimainkan juga dengan Jonathan. Supaya tidak hilang begitu saja, mainan ini saya simpan agak jauh dan memang jadinya agak lupa.

Beberapa hari ini Joshua ingat lagi dengan Osmo, memang belakangan ini kami kasih kesempatan Joshua main iPad lagi. Awalnya dia tertarik dengan mainan Osmo Number. Joshua ini kalau main, seringnya gak mau diajarin, dia suka aja bikin cara main sendiri. Harusnya mainnya itu di depan ipadnya. Bisa untuk belajar penjumlahan ataupun perkalian. Tapi Joshua bikin sendiri mainannya dengan kepingan-kepingan Osmo Numbers. Misalnya bisa dilihat di gambar.

Sebelum sampai ke susunan seperti di gambar, dia menyusun mulai dari 1, lalu 1+1 = 2, dan seterusnya. Kadang-kadang saya heran, kok ya dia sabar banget ya mainan begini hahaha.

Lanjutkan membaca “Joshua dan Osmo”