SosMed, Dulu dan Sekarang

Ini masih nyambung dengan nostalgia dulu dan sekarang e-mail, tapi sekarang mau bahas jejaring pertemanan alias sosmed. Masa awal internet mulai bisa dipakai umum, dengan segala pembahasan positif dan negatif, kebanyakan orang masih menjaga anonimitas. Sekarang ini dunia online sudah jadi ekstensi keberadaan kita di dunia nyata.

Pertama kali join jaringan pertemanan Friendster. Friendster awalnya jauh berbeda dengan Facebook sekarang. Jari kita menambahkan teman, dan diharapkan kita memberi testimony mengenai teman kita tersebut. Friendster berusaha menggabungkan platform blog juga ke jaringan pertemanannya, saya juga sempat ngeblog di Friendster, tapi pada akhirnya saya memilih kembali ke blog ini.

Lanjutkan membaca “SosMed, Dulu dan Sekarang”

E-mail, Dulu dan Sekarang

Saya punya e-mail pertama dulu di layanan e-mail gratisan yahoo. User id e-mail pakai nick name karena merasa anonimity di Internet itu penting. Sempat punya beberapa e-mail gratisan dari layanan lainnya termasuk forwarder supaya e-mailnya lebih singkat ataupun terasa lebih keren. Dari sekian banyak alamat e-mail yang dipakai, yang akhirnya bertahan ya cuma yang pertama dibuat itu. E-mail itu bertahan karena user id nya dipakai juga untuk Yahoo Messenger. 

credit: foto dari huffpost.com
Lanjutkan membaca “E-mail, Dulu dan Sekarang”

Kota Mana di Indonesia?

Awal datang ke Chiang Mai kami ga kepikiran bakal tinggal lama dan betah di sini. Waktu itu kontrak kerja Joe diawali dengan 4 tahun, dan karena kami baru menikah dan belum punya anak, ya saya bilang sama Joe kalau kita tinggal di sini sampai kalau anak-anak masuk SD. Waktu itu saya belum tahu apa itu homeschooling dan tidak terpikir bakal betah di kota yang bahasanya susah dibaca dan susah diucapkan.

Saya gak tahu, kapan persisnya kami akhirnya merasa betah di Chiang Mai dan malah mulai prefer stay di sini daripada pulang. Masalahnya, kalau ditanya: kapan pulang dalam arti kapan kembali ke Indonesia? saya sekarang tergantung pekerjaan Joe saja. Sekarang ini kontrak kerja Joe sifatnya permanen alias selama masih mau kerja di perusahaan di sini. Tapi jawaban yang kami belum bisa tentukan adalah: kalau pulang ke Indonesia bakal tinggal di mana?

Lanjutkan membaca “Kota Mana di Indonesia?”

Produk Makanan Homemade atau Pabrikan?

Belakangan ini banyak orang mulai aware dengan kesehatan. Salah satu faktor yang diperhatikan selain berolahraga ya makanan yang dikonsumsi. Banyak yang klaim produk makanan homemade lebih sehat dibanding pabrikan.

Kadang-kadang produk homemade dijual agak mahal dibandingkan produk pabrikan dengan alasan karena bukan diproduksi secara massal maka harga produksinya juga lebih mahal, bahan bakunya juga pilihan. Tapi ada juga beberapa produk tanpa brand yang malah jadi lebih murah. Alasannya? karena mereka ga harus bayar untuk ijin produksi ataupun marketing produk. Kadangkala orang langsung cepat bikin kesimpulan homemade pasti lebih baik. Benar ga sih begitu?

Lanjutkan membaca “Produk Makanan Homemade atau Pabrikan?”

Cerita Kehidupan part 1

Hari ini akhirnya manggil tukang pijet lagi ke rumah, sebenarnya pegal-pegal sisa perjalanan minggu lalu sudah hilang, tapi ya kalau dipijat kan biar tambah enak badannya hehehe. Ngobrol-ngobrol dengan tukang pijat merupakan salah satu kesempatan saya berlatih berbahasa Thai, karena dia gak bisa bahasa Inggris sama sekali.

Kami mengenalnya sudah lama, dari sejak saya ga bisa bahasa Thai sampai akhirnya bisa mengerti banyak mendengarkan ceritanya. Jadi kepikiran untuk menuliskan kisah kehidupannya. Sebenarnya yang bikin menarik dari kisah kehidupannya adalah, dia pernah diramal, katanya sepanjang hidupnya dia akan hidup susah dan harus bekerja keras. Coba bayangkan kalau udah tau duluan hidup bakal susah kira-kira reaksi kita bagaimana?

Lanjutkan membaca “Cerita Kehidupan part 1”

Belajar Bahasa

Buat kebanyakan orang di Indonesia, dari kecil mereka sudah bisa paling tidak dua bahasa: Bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya. Sebagai orang Batak Simalungun, saya cuma mengerti sedikit dan gak bisa bilang klaim saya bisa bahasa Simalungun. Bahasa yang digunakan di rumah itu ya bahasa Indonesia.

Bahasa Inggris

Bahasa pertama yang saya pelajari selain bahasa Indonesia itu bahasa Inggris. Saya ingat, sejak kelas 1 SMP saya ikut kursus belajar bahasa Inggris. Saya ikut kursus dekat rumah, seminggu 2 kali sekitar 2 jam.

Di kelas bahasa Inggris, pelajarannya di mulai dengan percakapan, lalu mulai diberi beban spelling, dictation dan grammar. Saya merasa kemampuan bahasa Inggris saya biasa-biasa saja walaupun waktu masa kuliah saya banyak juga membaca textbook dalam bahasa Inggris.

Lanjutkan membaca “Belajar Bahasa”

Thanksgiving Day, Loy Kratong dan Yi Peng Festival di Chiang Mai

Hari ini, hari Kamis ke-4 dalam bulan November, orang Amerika merayakan Thanksgiving Day. Hari ini, malam bulan purnama di bulan ke-12 kalendar Lunar Thai, orang Thailand merayakan Loy Kratong. Loy kratong juga diikuti dengan Yee Ping Festival yang jatuh pada malam bulan purnama bulan ke-2 kalendar Lanna. Hari ini 22 November 2018, bukan hari libur di Thailand, walaupun banyak kegiatan berlangsung terutama di sepanjang sungai.

Di Chiang Mai, banyak expat dari berbagai negara dan tentunya juga banyak yang dari Amerika. Sangkin banyaknya, di Chiang Mai sampai ada konsulat Amerika segala. Hari ini beberapa restoran yang biasa menyajikan makanan Amerika dan hotel memanfaatkan momen yang ada untuk menjual paket dinner Thanskgiving Day, dan buat yang lokasinya dekat dengan sungai Ping, mereka memanfaatkan untuk menjual tiket makan malam perayaan Loy Kratong dan Yi Peng Festival.

Dampak dari beberapa perayaan jatuh di hari yang sama yang paling terasa adalah: banyak jalanan macet. Kalau saja ga punya kegiatan wajib, rasanya lebih baik ga usah kemana-mana. Akses jalan ke rumah kami, yang terdekat itu melewati daerah sungai Ping, dan kalau sudah begini, harus siap-siap kena macet.

Lanjutkan membaca “Thanksgiving Day, Loy Kratong dan Yi Peng Festival di Chiang Mai”