Dipakai sayang, disimpan saja?

Beberapa hari ini, di salah satu milis rajut yang saya ikuti ada diskusi mengenai: kenapa sih kalau saya memberikan hasil rajutan berupa discloth (lap piring), si penerima menyimpannya di lemari, dan merasa sayang memakainya, padahal saya buat untuk dipakai bukan dipajang.

Lalu ada komentar lain: kalau ada yang memberi sesuatu kepada saya, maka saya akan pakai benda itu sampai rusak. Dengan demikian yang memberi akan merasa  senang, karena barang pemberiannya dihargai dan digunakan sesuai fungsinya.

Saya sendiri memilih menggunakan barang yang diberikan sesuai fungsinya. Saya bayangkan saya akan sedih kalau hasil jahitan saya buat Joe ga dipakai malah dipajang karena sayang. Saya akan sedih kalau hasil karya saya dipakai oleh lemari. Makanya saya juga jadi ikut bertanya-tanya kepada orang yang tidak memakai pemberian sesuai fungsinya. Kalau sudah begitu boleh diminta lagi aja gitu biar dikasih ke yang lain yang lebih membutuhkan hehehe.

Ah ya, jadi tiba-tiba terpikir begini. Katanya pemberian itu ga boleh di kasih lagi ke orang lain. Hmm…sebenernya kalau kasusnya dikasih tapi ga dipakai boleh aja kali ya diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Bagaimana menurut kamu?

Gajah Santa

Masih ingat gajah santa ini? Foto ini diambil tahun lalu pake HP Nokia E51

Dan tahun ini gajah yang sama menjadi santa lagi. Tapi dekorasinya agak sedikit berbeda. Bisa dilihat di foto dibawah ini yang diambil beberapa hari lalu pake HP Nokia 5800

Tanpa terasa setahun hampir berlalu, udah mau natal lagi.

Fish Spa

Pertama kali tau soal fish spa ini di film Ugly betty. Alkisah salah seorang tokoh ingin memiliki kaki yang baguuuus, jadi dia merelakan dirinya digigitin ikan. Lalu beberapa waktu lalu melihat di chiang mai ada juga tanda fish spa. Jadi penasaran rasanya kayak apa sih. Kebetulan kulit mati di kaki saya sudah waktunya dibersihkan hehehe.

Begitu kaki dicelupkan, ikan-ikan langsung datang rebutan

Lanjutkan membaca “Fish Spa”

Jejaring Sosial dan Blog

Saya perhatikan sejak saya terpaku dengan facebook, keinginan untuk menulis blog jadi berkurang. Cerita-cerita yang biasanya saya tuliskan di blog, malah ditulis di facebook. Saya liat ternyata bukan cuma saya yang meninggalkan blog dan betah di facebook, saya tidak sendirian.

Buat saya, facebook merupakan jejaring sosial yang cukup sukses mempertemukan saya dengan teman-teman masa kecil. Saya belum pernah bertemu teman smp saya di friendster ataupun multiply, tapi sekarang ini saya sudah menemukan banyak teman smp saya di facebook. Saya akui facebook cukup sukses membuat semua orang bahagia bernostalgia dan berbagi kebahagiaan. Lanjutkan membaca “Jejaring Sosial dan Blog”

Jejaring Sosial dan Jualan

Entah siapa yang memulai tapi sepertinya jejaring sosial sekarang ini penuh dengan dagangan. Sebenarnya pada masa orang mulai jualan di MP saya ga pernah merasa keberatan, malahan sering nongkrongin dan merasa mudah untuk meninggalkan pesan dan pertanyaan di sana. Akan tetapi ketika tukang jualan mulai bergeser ke facebook dan dengan rajinnya suka nge’tag’in foto-foto jualannya ke foto2 saya ataupun teman-teman saya, rasanya kok jadi terganggu ya.

Saya sering upload hasil karya (bukan jualan di facebook) dan saya juga sering promosi untuk toko online saya, tapi rasanya jualannya tetep aja di luar facebook. Memang sih sering kali tiap upload hasil karya banyak yang akan berkomentar maupun meminta (entah kalau saya kasih tag harga bakal mo beli atau ga :p)

Mungkin begitu kali ya awalnya orang-orang yang cuma mau jadiin situs pertemanan jadi ruang pamer terus dimintain akhirnya kasih tag harga terus lama-lama jadi deh jualan di situs pertemanana. Daan akhirnya teman = target jualan (kok rasanya kayak MLM aja ya).

Anyway, setelah multiply skrg facebook diserbu tukang jualan, abis ini apa lagi ya…

Siapa bilang Windows itu gampang?

Menurut saya Windows itu sulit dan merepotkan. Sebelum ada yang menuduh saya fanatik Linux/OS X, saya mau cerita dulu bahwa saya pemakai Windows dari sejak Windows 3.1. Saya juga bukan sekedar pemakai, tapi sudah mendevelop beberapa aplikasi Windows, dan bahkan pernah memprogram device driver. Windows Mobile dan Windows CE pun pernah saya pakai (mendevelop aplikasi set top box). Saya juga pernah menjadi admin beberapa puluh komputer dengan OS Windows (jadi saya tahu scripting di Windows  juga).

Hari ini, setelah sekian lama, saya menginstall Windows 7. Dan sekarang saya teringat lagi betapa banyak hal yang mengesalkan dari sejak mulai instalasi. Ada beberapa driver tambahan yang selalu harus didownload dan diinstall. Setelah instalasi selesai, saya juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Saya perlu menginstall banyak program untuk bisa mulai produktif. Mulai dari aplikasi kecil seperti browser yang lebih baik (Chrome, Firefox atau Opera), download manager (Free Download Manager), lalu aplikasi untuk koneksi ke server (Winscp dan Putty). Kemudian perlu 7-zip untuk membuka aneka macam arsip. Untuk memutar video perlu menginstall mplayer dan VLC. Untuk berkomunikasi saya perlu pidgin (plus bonjour agar gampang chat di jaringan lokal).

Lanjutkan membaca “Siapa bilang Windows itu gampang?”