Camping Trip Doi Inthanon (Jan 2025)

Tidak pernah terpikir sebelumnya kalau akhirnya kami bisa berkemah yang beneran tidur di tenda dan bukan model glamping (glamour camping). Tempatnya memang tempat khusus berkemah. Cocok untuk orang yang gak punya pengalaman berkemah seperti kami.

Area perkemahan yang menyediakan tenda untuk disewa

Dari dulu saya sering diajak teman untuk berkemah. Tapi waktu itu saya pikir saya ga akan kuat untuk tidur beralas tipis dan di tenda yang akan terasa dingin sekali. Saya juga gak mau repot memikirkan misal anak-anak bangun tengah malam minta ke toilet. Setelah anak-anak besar, barulah kami mempertimbangkan untuk mencoba berkemah. Ternyata mereka menyambut baik dan malah sangat bersemangat sekali pingin pergi lagi.

Makanya nih setelah bulan Januari 2025, tanggal 17 dan 18 kami pergi untuk pertama kali ke Doi Intanon, hanya berjarak 2 minggu, sekitar tanggal 1 dan 2 Februari kami pergi lagi ke Doi Pui.

Doi dalam bahasa Thai artinya gunung. Jadi kami pergi ke 2 arah gunung yang berbeda yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kota Chiang Mai.

Lanjutkan membaca “Camping Trip Doi Inthanon (Jan 2025)”

KL Trip (Day 5 &6): Akhir 2024 dan Awal 2025

Sebenarnya cerita ini terasa sudah terlalu lama baru dilanjutkan sekarang. Tetapi ya tetap saja akan dituliskan. Sudah banyak antrian cerita menunggu sepanjang 2025 yang sudah 2/3 melalui bulan Maret.

Ceritanya aslinya panjang banget, tapi garis besarnya akan diceritakan sambil membagikan beberapa foto mewakili akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025 yang kami habiskan di Kuala Lumpur.

Lanjutkan membaca “KL Trip (Day 5 &6): Akhir 2024 dan Awal 2025”

KL Trip (Day 4): Museum Ilusi, Pavilion, dan Berjaya Time Square Theme Park

Melanjutkan cerita jalan-jalan di KL. Tanggal 30 Desember 2024 merupakan hari ke-4 kami berada di KL. Kami mulai merencanakan perjalanan yang berbeda arah dari sebelumnya. Kalau 3 hari pertama perjalanan kami selalu ke arah Petronas, kali ini kami memilih berjalan ke arah sebaliknya.

Setelah menemukan adanya pedestrian walkway, kami semakin semangat berjalan-jalan. Karena perjalanan bisa semakin mudah gak banyak harus menyeberang jalan.

Tujuan hari ke-4 ada 2 yang utama, dan berakhir menjadi 3 tempat karena ternyata searah. Kami berencana ke Museum of Illusions dan juga ke Berjaya Times Square Theme Park dan karena melewati Pavilion, kami singgah juga untuk makan siang dan makan sore di sana.

Kami belum membeli tiket masuk untuk museum ilusi maupun theme park dan berencana membeli langsung di lokasi saja karena kami belum tau lokasi persisnya.

Museum Ilusi

Sempat bingung mencari lokasi Museum of Illusions, ternyata ada kecil tulisannya udah di seberang jalan
Lanjutkan membaca “KL Trip (Day 4): Museum Ilusi, Pavilion, dan Berjaya Time Square Theme Park”

Tips Memakai LLM

Ketika saya masuk kuliah, Google belum ada (saya masuk kuliah Agustus 1998, Google baru didirikan September 1998), dan baru beberapa bulan kemudian memakai Google. Karena saya mengikuti perkembangan Google dari awal, saya jadi tahu Google-Fu (skill untuk mencari di search engine). Tapi sampai sekarang, masih banyak yang tidak tahu cara mencari di search engine dengan baik.

Era search engine akan segera beralih ke Large Language Model (dan juga generative AI lainnya). Sudah lebih dari 2 tahun ChatGPT dirilis, dan masih banyak juga yang belum memakai AI dengan optimal, padahal bisa memudahkan hidup.

Isi artikel ini tujuannya untuk user biasa, tidak menjelaskan internal sebuah LLM, sekedar berbagai fitur yang mungkin tidak diketahui user. Artikel ini juga tidak akan menjanjikan segala macam janji bombastis seperti “ini 5 prompt yang akan mengubah hidup Anda”.

Ini dihasilkan dengan ideogram
Lanjutkan membaca “Tips Memakai LLM”

KL Trip (Day 3): Aquaria, Taman KLCC, dan GKBI

Waktunya melanjutkan cerita liburan tahun baru kemarin. Hari ke-3 kami di KL merupakan hari Minggu terakhir di tahun 2024. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami merencanakan perjalanan lebih baik supaya tidak harus menunggu sebelum bisa masuk ke tempat wisata. Apalagi hari itu kami sudah berencana untuk berkebaktian di Gereja Kristen Berbahasa Indonesia (GKBI) yang diadakan sore hari.

Rencana pagi itu adalah pergi mencari Aquaria yang menurut Google Maps sangat dekat dari penginapan, lanjut makan siang dan kembali ke penginapan. Sore hari baru keluar lagi untuk ke gereja.

Kami sudah memesan tiket untuk masuk Aquaria. Sengaja memilih agak pagi, supaya tidak terlalu banyak orang. Kami berangkat agak awal juga, karena walau katanya dekat, siapa tahu nyasar atau malah kehujanan kalau berangkat kesiangan.

Menemukan Pedestrian Walkway

Petunjuk cukup jelas

Saat mencari Aquaria ini, kami menemukan pedestrian walkway yang menjadi jalan yang paling sering kami lalui selama di KL. Andai kami tau tempat ini lebih awal, mungkin kami tidak perlu sampai kehujanan.

Lanjutkan membaca “KL Trip (Day 3): Aquaria, Taman KLCC, dan GKBI”

Menulis di Hari Spesial

Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami ke-18. Kalau dingat-ingat, saat saya berulang tahun ke-18, saya sudah tidak tinggal di rumah orang tua lagi dan sudah tinggal di tempat kos di Bandung. Artinya saya sudah lebih lama tinggal dengan suami (dan anak-anak) daripada saya tidak di rumah orang tua saya.

Makan malam bersama, plus mama saya juga di hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-18

Saya bersyukur untuk ulang tahun pernikahan ke-18 ini, apalagi mama saya masih bisa ikut merayakan di Chiang Mai. Mama saya juga pernah ada di Chiang Mai saat kami ulang tahun pernikahan ke-12 di tahun 2019 yang lalu.

Lanjutkan membaca “Menulis di Hari Spesial”

18 Tahun Menikah

Kadang ketika ingin menuliskan tentang ulang tahun pernikahan, biasanya saya sudah terpikir satu topik tertentu yang ingin saya tulis. Tapi tidak semua hal bisa dituliskan, atau setidaknya belum bisa dituliskan sekarang. Biasanya saya posting mengingat masa sekian tahun menikah, kali ini saya ingin menuliskan sedikit tentang rencana masa depan.

Tenang dan Bahagia

Walaupun dulu kami tidak pernah diburu untuk segera menikah oleh orang tua, kami sadar bahwa jika kami menikah di usia terlalu lanjut, maka belum tentu bisa melihat anak-anak tumbuh, apalagi melihat cucu. Kami bukan orang yang menikah muda (dulu saya 27 dan Risna 30), jadi dulu ingin segera memiliki anak, tapi baru diberi ketika kami sudah 4 tahun menikah.

Masak sarapan bareng

Dari dulu kami terpikir untuk memiliki lebih dari satu anak, dengan harapan supaya mereka tidak kesepian, baik ketika kecil maupun nanti ketika dewasa. Supaya anak-anak mereka punya paman dan bibi. Hampir 5 tahun setelah anak pertama lahir, kami dikaruniai anak kedua.

Lanjutkan membaca “18 Tahun Menikah”