Buat sebagian orang, menulis fiksi itu hal yang mudah. Kenapa? karena bisa menyalurkan imajinasi seluas mungkin dan tidak harus masuk akal. Selalu ada pembelaan: namanya juga fiksi. Lalu, kalaupun ceritanya terkadang mirip dengan kisah seseorang, bisa kasih disclaimer kalau semua kemiripan tokoh dan nama hanya kemiripan semata. Teorinya, menulis fiksi itu gampang, segampang berangan-angan di siang bolong.
Tapi buat saya, menulis fiksi itu sulit. Sudah banyak membaca cerita fiksi, sudah banyak menonton drama dan film-film. Sudah banyak melatih imajinasi. Tapi, berkomentar dan menuliskan apa yang kurang atau lebih dari suatu karya fiksi itu tidak sama dengan menghasilkan karya fiksi sendiri.
Lanjutkan membaca “Susahnya Menulis Fiksi”