Tahapan Kegelisahan Saya di Masa Pandemi

Halo September!

Titanic dan Covid-19 (foto dari reddit.com)

Hari ini sudah awal September, dan tentunya walau pandemi masih melanda dunia, kita sudah bisa berkegiatan dengan mengadaptasi kebiasaan baru untuk menjaga tetap aman. Paling aman memang di rumah saja, tapi tentunya kita manusia tidak bisa dikurung di rumah saja dan butuh berkegiatan di luar rumah.

Kalau dulu, di awal merebaknya corona virus di Cina, kita bisa menonton dari jauh betapa mencekamnya sepertinya si virus itu. Orang-orang sangat takut keluar rumah dan kalaupun keluar rumah benar-benar membungkus badan supaya jangan sampai tertular. Sekarang, saya dengar komentar beberapa teman bilang kalau di Indonesia sudah hampir normal, di mana orang-orang kebanyakan tidak memakai masker walau orang terinfeksi masih bertambah banyak setiap hari.

Lanjutkan membaca “Tahapan Kegelisahan Saya di Masa Pandemi”

Bunga Liar di Halaman

Kemarin, saya memperhatikan ada sekuntum bunga berwarna pink tumbuh di halaman rumah. Saya tidak pernah menanam bunga ini, dan saya belum pernah melihat bunga ini di halaman sebelumnnya. Memang, sekarang ini Chiang Mai sedang sering hujan. Rumput di halaman yang baru dipotong minggu lalu, sudah tinggi lagi. Rumput liar juga tumbuh sangat subur.

Ada 1 bunga di antara rumput liar yang tumbuh subur sehabis hujan

Melihat ada sekuntum bunga di tengah-tengah halaman, saya langsung tertarik mencari tahu jenis apakah bunga ini. Dipikir-pikir, bunga ini cantik sekali, coba kalau tumbuhnya lebih dari 1, mungkin halaman rumah kami akan terlihat lebih indah lagi walau banyak rumput liarnya.

Cantik ya, bunga lili hujan merah jambu
Lanjutkan membaca “Bunga Liar di Halaman”

Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?

Topik tantangan menulis KLIP minggu ini mengenai Merdeka sebagai Wanita. Grup KLIP memang isinya wanita semua, yang mana sebagai wanita punya multi peran. Ada yang sudah menikah dan menjadi istri, lalu sudah punya anak dan juga berperan sebagai ibu, lalu juga ada yang berprofesi di kantor. Semuanya itu dilakukan tanpa melupakan kalau dirinya sebagai wanita yang tidak punya kekuatan super, tapi mampu melakukan tugas multi peran tersebut.

Sabda Alam yang dipopulerkan kembali oleh White Shoes & the Couples Company tahun 2006

Pertama kali mendengar kata merdeka sebagai wanita, yang terpikir oleh saya adalah: Siapa yang menjajah wanita? Kenapa tidak merdeka? Lalu saya teringat dengan sebuah lirik dari lagu lama yang diciptakan Ismail Marzuki tahun 1956 dan sudah didaur ulang beberapa kali. Dari hasil pencarian Google, saya bahkan baru tahu kalau judulnya adalah Sabda Alam. Saya tahunya Sabda Alam itu lagunya Chrisye doang, hehehe. Ayo coba disimak lagunya…

Lanjutkan membaca “Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?”

Pilih Fungsi atau Warna?

Kenapa pensil warna ada banyak sekali warnanya? Karena dunia ini penuh dengan warna. Dengan adanya aneka warna, kita bisa melihat berbagai hal yang indah. Melihat warna tertentu, terkadang bisa membawa perasaan tertentu.

Banyak orang juga sangat menyukai warna tertentu sehingga semua benda yang dimilikinya akan didominasi dengan warna tersebut. Ada yang ketika membeli sesuatu, bersedia mengunjungi berbagai toko supaya mendapatkan warna yang dia mau. Ada juga yang bersedia membayar lebih mahal untuk mendapatkan warna yang dirasa lebih dari yang lain.

Lanjutkan membaca “Pilih Fungsi atau Warna?”

Menyayangi Anak dengan Merdeka

Topik tantangan menulis KLIP minggu ini adalah “Merdeka dalam Menyayangi Anak”. Awalnya saya pikir, “Emang ada ya, yang tidak merdeka menyayangi anaknya?” Ternyata setelah dipikir-pikir lebih lanjut, ada loh yang tidak merdeka.

Namanya manusia, tidak ada yang cara berpikirnya sama. Selalu ada saja yang tanpa disadari berusaha memberi saran sampai keharusan tentang segala sesuatu termasuk cara menyanyangi anak.

Sejak anak masih di dalam kandungan,  selain banyak yang mengucapkan selamat, akan selalu ada orang menyambung berkomentar begini, “nanti melahirkannya harus usahakan lahiran normal ya, jangan mau Caesar karena bla bla bla …..”

Lanjutkan membaca “Menyayangi Anak dengan Merdeka”

Menambahkan Teman di Sosial Media

Belakangan ini, ada banyak sekali permintaan pertemanan di media sosial saya. Biasanya, kalau saya tidak mengenal orang tersebut, sudah pasti tidak akan saya terima. Saya akan melihat foto profilnya dan melihat teman yang sama untuk mencoba mengingat darimanakah kira-kira orang tersebut menjadi lingkar sosial saya. Kalau saya tidak kenal namanya, tidak ingat wajahnya, dan ketika melihat profilnya pun tidak mengingatkan pada apapun, biasanya tidak akan saya terima.

Ada 51 permintaan pertemanan yang tidak direspon

Kalau dulu, orang-orang bilang dunia maya itu bisa dipisahkan dengan dunia nyata. Walaupun memang di dunia maya, bisa menjadi tempat pecitraan dan tidak bisa mendeskripsikan seseorang secara penuh di dunia yang sebenarnya, tapi buat saya dunia maya itu sudah tempat bertemu secara virtual dengan teman-teman yang memang saya kenal.

Saya termasuk jarang mengupdate media sosial saya, tidak semua tulisan di blog ini saya bagikan lagi ke halaman media sosial saya. Tapi tetap saja rasanya tidak aman kalau ada orang yang tidak benar-benar saya kenal atau mengenal saya menjadi teman di sosial media.

Lanjutkan membaca “Menambahkan Teman di Sosial Media”

Merdeka Finansial ala Saya

Hari ini mau nulis topik tantangan KLIP tentang merdeka finansial. Kalau dari hasil googling, ada berbagai definisi dan tips sehubungan dengan financial freedom ataupun financial independence. Tapi, saya juga punya definisi sendiri tentang kemerdekaan finansial ini.

Pohon Uang? (Sumber https://mightyinvestor.com/financial-freedom-quotes/)

Seperti halnya kemerdekaan menjadi diri sendiri, kemerdekaan finansial juga ada batasannya. Jadi merdeka itu bukan berarti bebas tanpa batas, tapi justru keleluasaan dalam keterbatasan. Keterbatasan karena uang bukan dari daun-daun yang tinggal petik di pohon.

Merdeka finansial menurut saya bukan ketika kita punya uang yang sudah tidak bisa dihitung lagi karena punya investasi yang sangat besar sehingga dalam setiap detiknya nilainya sudah berubah dan selalu bertambah. Karena walaupun mungkin ada saja orang-orang yang seperti ini, saya tidak pernah bercita-cita seperti itu.

Lanjutkan membaca “Merdeka Finansial ala Saya”