Joshua 4 tahun 1 bulan

Joshua sekarang ini sudah 4 tahun 1 bulan. Kemampuan bicara Joshua sebenarnya cukup normal dalam arti dia bisa mengucapkan kalimat dengan jelas, bahkan bisa membaca. Tapi kemauan dia berkomunikasi kadang-kadang masih agak kurang untuk anak seusianya. Walau kami di rumah ngobrol dengan bahasa Indonesia, Joshua memilih untuk berbicara dengan bahasa Inggris. Akhirnya daripada dia tidak mau berkomunikasi, kami pun mengikuti kemauannya dengan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Joshua senang belajar tapi tidak suka diajak ngobrol. Baru belakangan ini dia mulai ada kemajuan yang cukup banyak dalam hal berkomunikasi. Kalau dulu, dia tidak selalu mau menjawab kalau ditanya sesuatu. Sekarang ini dia sudah mulai lengkap dalam tanya jawab. Dia juga mulai suka menirukan kata-kata dalam bahasa Thai atau bahasa Indonesia yang dia dengar. Tapi kalau dia yang memulai percakapan, dia akan selalu menggunakan bahasa Inggris.

Kadang-kadang kalimat Joshua banyak yang menirukan dari game yang dia mainkan, tapi kadang kami kaget dengan kemampuan dia mengingat sesuatu. Misalnya beberapa waktu lalu, dia tahu kami menonton serial TV Elementary. Hari minggu kemarin, waktu saya dan Joe lagi nonton Elementary dia turun dari atas dan bertanya: “Are you watching Elementary?” padahal dia baru datang sebentar banget. Jadi sepertinya dia mengenali tokohnya dan ingat kami pernah nonton sebelumnya.

Lalu contoh lain, papanya lagi ngikutin serial Stranger Things di Netflix. Biasanya kalau kami lagi nonton, Joshua bisa cuek aja gitu mainan lego atau apalah yang ada dan gak tertarik untuk ikut nonton. Eh kemarin dia malah nangis ngeliatnya pas ada kejar-kejaran. Terus pas papanya mau nonton episode berikutnya dia bilang: “I dont want to see Stranger Things, I want to see Paw Patrol”. Nah loh, kalimatnya panjang amat ya buat yang jarang ngomong hehehe.

Sekarang Joshua juga sudah bisa memberi tahu maunya dengan jelas: “Papa let’s go up and play upstairs”. Dia paling senang main di kamar kerja papanya. Tadi sore, saya ajak turun dengan iming-iming ipad dia jawab gini: “No, I don’t want to play ipad, I want to play domino upstairs”. Terus saya bilang: “Mama mau masak di bawah, Joshua bawa aja mainannya turun”. Dia jawab: “I want to play up here”. Saya bilang lagi: “Ya udah kamu main di atas sendiri ya, mama turun”. Dia larang sambil duduk depan pintu dan bilang: “Mama don’t go, mama upstairs.”

Lanjutkan membaca “Joshua 4 tahun 1 bulan”

Pentingnya Periksa Kesehatan Mata

Saya baru menggunakan kacamata sejak awal tahun 2018. Karena tidak biasa dan tidak selalu merasa butuh, saya hanya memakainya saat membaca. Belakangan ini rasanya tidak nyaman kalau tidak menggunakannya, tapi ketika dipakai rasanya mulai kurang nyaman juga terutama kalau pencahayaannya berlebihan ataupun kurang. Jadi serba salah ya rasanya.

Hari Sabtu akhir Juni lalu, setelah menunda beberapa kali akhirnya kami punya kesempatan ke dokter mata. Sebenarnya kalau untuk alasan ganti kacamata saja, bisa saja langsung ke banyak toko kacamata, ini yang saya lakukan ketika pertama kali bikin kacamata. Tapi karena dari cerita Joe ada teman yang harus operasi mata karena tidak aware sebelumnya dan saya baca anjuran memeriksa mata secara rutin di atas umur 30, maka saya pikir sekalian periksa deh. Ini pengalaman pertama periksa mata ke dokter spesialis mata.

Pemeriksaan awal kita diminta untuk membaca angka di papan yang berjarak sekitar sekian meter. Mata diperiksa gantian mata kanan dan kiri. Saya juga boleh menggunakan kacamata yang saya pakai sekarang ini.

Pemeriksaan berikutnya, mata kanan dan kiri diperiksa tekanannya dengan air puff tonometry. Pemeriksaan tekanan pada mata ini awalnya bikin saya kaget, karena tiba-tiba ada seperti udara disemprotkan ke mata. Tapi waktu periksa mata kiri saya sudah tidak kaget lagi. Hasil pemeriksaan awal dikonsultasikan oleh dokter spesialis.

Hasil pemeriksaan tekanan mata, ternyata mata kanan saya tekanannya di atas normal sedangkan mata kiri masih batas wajar. Untuk meyakinkannya, di dalam ruang dokter saya diperiksa lagi dengan alat tonometry yang lebih tinggi akurasinya. Sebelum di cek dengan alat berikut ini saya di berikan anastesi dulu matanya. Rasanya cuma agak lengket dikit tapi kurang dari 30 menit efek anastesi nya sudah hilang. Hasil pemeriksaan dengan alat yang lebih canggih ini juga hasilnya masih sama, mata kanan tekanannya lebih tinggi dari batas normal.

Lalu pertanyaan berikutnya oleh dokter kapan terakhir kali saya periksa mata dan apakah di keluarga saya ada yang punya penyakit glaukoma. Kondisi tekanan pada bola mata yang tinggi ini disebut ocular hypertension merupakan salah satu indikasi yang perlu diwaspadai sebagai kemungkinan mengarah menjadi glaukoma.

Apa sih glaukoma itu? Perasaan pernah dengar tapi gak pernah benar-benar cari tau. Ternyata glaukoma itu kerusakan saraf mata yang diakibatkan tekanan tinggi pada bola mata dan kalau tidak diobati bisa mengakibatkan kebutaan. Gejala glaukoma ini sering tidak terdeteksi kalau kita tidak pernah memeriksakan kesehatan mata sebelumnya dan baru disadari ketika mulai mengalami kehilangan penglihatan. Kalau sudah sampai terjadi pengurangan kemampuan melihat, mata kita tidak bisa dikembalikan untuk bisa melihat seperti semula lagi. Penyakit ini berbeda dengan rabun yang bisa diatasi dengan kacamata.

rumahsakitnya punya gadget keren nih buat periksa mata

Berikutnya, saya disarankan untuk diperiksa lebih lanjut dengan alat yang ada di rumah sakit. Saya diberikan nomor telepon rumah sakitnya untuk membuat janji memeriksa ketebalan kornea (OCT Test) dan Test lapang pandang (Visual Field Test). Kedua test ini diperlukan sebelum mengambil kesimpulan tindakan perawatan yang perlu dilakukan.

Setelah menelpon rumahsakit, saya disuruh datang hari kamis pagi jam 9. Rasanya cukup lama menunggu hari Kamis tiba. Hari Kamis pagi, saya diantar Joe ke rumah sakit dan Joe lanjut ke kantor. Untungnya gak lama menunggu saya dipanggil untuk diperiksa, jadi gak sampai lama resah sendirian hehehe.

Pemeriksan OCT berlangsung sangat cepat, gak sampai 5 menit rasanya. Berikutnya pemeriksan Visual Field Test yang cukup lama. Masing-masing mata diminta melihat 1 titik kuning dan kalau melihat ada cahaya blinking kita diminta memencet tombol. Pemeriksaan 1 mata berlangsung sekitar 10 menit. Jadi untuk 2 mata pemeriksaan 20 menit. Hasilnya pegel mata pegel pinggang karena kebetulan posisi mesinnya agak lebih tinggi dan kaki saya agak menggantung. Boleh berkedip selama pemeriksaan, tapi kalau fokus mata berpindah dari titik kuning, pemeriksaan harus diulang dari awal. Untungnya saya bisa lulus periksa tanpa mengulang. Kebayang kalau udah 9 menit tau-tau harus ulang dari awal hahaha. Mata agak berair karena kelamaan berusaha ingat fokus di 1 titik.

Setelah pemeriksaan selesai, saya dikasih lembaran hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan ke dokter klinik yang merujuk ke rumah sakit. Jadi saya gak bisa langsung tahu hasilnya saat itu juga. Biaya untuk 2 test tersebut plus administrasi rumahsakit sekitar 2200 Baht. Lumayan mahal ya, tapi lebih penting mengetahui kondisi kesehatan mata daripada mikirin duit kan.

Sore harinya, saya ke klinik mata lagi untuk konsultasi hasil pemeriksaan dari rumah sakit. Hati agak deg deg an dikit tapi ya optimis matanya masih bisa lihat. Worst case, kalau memang harus diobati ya diobati untuk mencegah kebutaan. Best case, matanya masih sehat dan gak perlu diobati apa-apa, tapi ya dijaga jangan dipaksa memakainya.

Seperti biasa, setelah mendaftarkan diri di klinik dilakukan pemeriksaan membaca angka dan air puff tonometry. Hasil pembacaan air puff tonometry hari Kamis sore, kanan dan kiri sama-sama dalam batas normal. Hati mulai tenang dan optimis matanya masih sehat.

Setelah mengantri sekitar 20 menit menunggu giliran ketemu dokter, saya bisa semakin lega karena berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah sakit, semuanya masih normal. Ketebalan kornea normal, test lapang pandang juga normal dan hasilnya tidak ada vission loss.

Lega rasanya, tapi saya jadi bertanya-tanya, apa kira-kira penyebab pemeriksaan hari Sabtu sebelumnya bisa lebih tinggi dari normal. Kalau penjelasan dokter bilang, mata kita ini tekanannya seperti gelombang, ada titik rendah dan titik tinggi. Kemungkinan hari Sabtu lalu itu tekanan mata kanan saya sedang ada di titik tinggi, sedangkan di hari Kamis bisa jadi lagi di titik rendah. Lalu saya tanya lagi: apakah ini ada hubungannya dengan tekanan darah? kalau kata dokter sih nggak, walaupun menurut yang saya baca kalau tekanan darah terlalu tinggi bisa juga mengakibatkan gangguan penglihatan. Tapi ya dokter lebih tau lah ya.

Terus berikutnya gimana? ya sudah saya disarankan untuk datang periksa lagi tahun depan. Menurut dokter, pemeriksaan setiap tahun itu cukup baik, minimal dalam 4 tahun ke depan sebaiknya diperiksa. Apabila dalam waktu 5 tahun pemeriksaan mata saya hasilnya tidak ada gejala tekanan tinggi seperti hari Sabtu lalu, maka saya tidak perlu kuatir akan terkena glaukoma.

Glaukoma ini biasanya penyakit keturunan, tapi ada kalanya juga infeksi, penyumbatan pembuluh darah, peradangan atau terpapar zat kimia bisa menjadi penyebab penyakit ini. Semakin tua, resiko terkena glaukoma juga semakin meningkat.

Pelajaran dari ke dokter mata kali ini adalah: periksa mata secara rutin itu penting untuk mendeteksi apabila ada penyakit sejak awal. Menjaga kesehatan mata juga lebih baik dari pada mengobati. Kalau mata sudah lelah ya jangan dipaksa juga. Oh ya, kalau memang sudah harus dibantu dengan kacamata untuk membaca, mata jangan dipaksakan bekerja tanpa kacamata, karena itu juga bisa mengakibatkan kerusakan lebih parah lagi.

Ujian Taekwondo Jonathan

Yay Sabuk Merah

Hari ini Jonathan ujian ganti sabuk taekwondo. Tidak terasa sekarang sudah sabuk merah. Sistem sabuk Taekwondo yang diikuti Jonathan mulai dari putih-kuning-kuning hijau-hijau-hijau biru – biru – biru coklat – coklat – coklat merah dan sekarang merah. Gak terasa tak jauh lagi tau-tau bakal sabuk hitam. Sistem warna sabuk ini tergantung dari klubnya masing-masing, tapi garis besarnya ya sama.

Jonathan ikut taekwondo sejak kami homeschooling sekitar 2 tahun lalu. Kelas ini menjadi bagian dari pelajaran olahraga selain untuk sosialisasi. Walau ada beberapa teman yang silih berganti, tapi ada juga beberapa teman yang seumuran dengan Jonathan dan latihan di hari yang sama. Biasanya di hari menjelang ujian ganti sabuk, semua anak akan semakin rajin latihan dan jadi lebih sering main juga sebelum pelajaran dimulai. Ujian di adakan di hari yang sama untuk semua siswa dan biasanya diadakan setiap 3 bulan.

Lanjutkan membaca “Ujian Taekwondo Jonathan”

Joshua dan ABC

Belakangan ini, kami mulai jarang ajak Joshua ke mall karena terakhir ke mall suka ga susah diajak pindah tempat, sementara kalau ke mall itu kan gak bisa cuma diam di 1 tempat saja karena biasanya ya ke mall itu buat anter Jonathan taekwondo sambil beli ini dan itu.

Hari ini Joe gak bisa anter Jonathan, jadi saya yang harus anter Jonathan ke kelas taekwondonya. Kelas taekwondonya ini lokasinya di mall Central Airport Plaza, dan ya Joshua gak bisa ditinggal karena di sini kami gak punya orang lain yang bisa dititipin Joshua di rumah.

Tadinya saya sempat mikir, aduh ini Joshua diajak ngapain ya beberapa jam di mall. Ternyata, karena udah cukup lama gak ngemall, malah nemu ada beberapa mainan gratisan yang berubah dan malah jadi bisa bikin Joshua cukup lama bermainnya.

Dari semua mainan yang ada, tema permainan Joshua selalu membentuk ABC dan 123. Mainan di mall tadi juga akhirnya ga jauh-jauh dari membentuk huruf dan angka. Ini saya posting sekalian siapa tau bisa jadi ide ngajakin anak main. Oh ya, semua ini bukan saya yang ajarin tapi, Joshua aja selalu kreatif mainan apa aja dijadikan bentuk huruf dan angka.

bisa tebak Jonathan yang mana?
Lanjutkan membaca “Joshua dan ABC”

Bahasa Thai: Vokal yang Berubah Bentuk

Masih ingat semua 28 bentuk vokal dalam bahasa Thai? nah dari antara 28 itu ada 7 yang berubah penulisannya ketika memiliki konsonan akhir. Cara mengejanya juga berubah ketika mereka berubah bentuk, tapi jangan kuatir, aturan pembacaannya tidak berubah, hapalan sebelumnya masih berlaku hehehe.

Sebelum masuk ke penjelasan perubahan, ada 3 istilah baru yang perlu kita ingat-ingat

  1. ไม้หันอากาศ dibaca maai han aa kaat merupakan lambang (–ั)
  2. ไม้ไต่คู้ dibaca maai tai khuu merupakan lambang (–็)
  3. พินทุ์อิ dibaca phin-thu i merupakan lambang yang biasanya di atas vokal pendek i (–ิ)

Jadi vokal apa saja yang berubah dengan adanya konsonan akhir?

Vokal -ะ (a pendek) berubah menjadi (–ั) mai hanakat

contoh:

ก+ะ+บ→กับ dibaca kap dengan nada rendah

Vokal โ-ะ (o pendek) tidak dituliskan.

Ketika membaca 2 konsonan berurutan, biasanya ada vokal o pendek yang tidak dituliskan diantaranya

ก+โ-ะ+บ→กบ dibaca kop dengan nada rendah

Vokal เ-ะ (e pendek) menghilangkan ะ dan digantikan dengan maaitaikhuu (–็)

ป+เ-ะ+น → เป็น dibaca pen dengan nada tengah

Vokal เเ-ะ (eh pendek) menghilangkan ะ dan digantikan dengan maaitaikhuu (–็)

ข+แ-ะ+ง →แข็ง  dibaca kheeng dengan nada naik

Vokal –ัว (uaa panjang) menghilangkan maai hanakaat

Bentuknya jadi hanya menggunakan ว (w) sebelum konsonan akhir, tapi bentuk ini tetap dibaca sebagai bunyi uaa panjang.

น +–ัว+ด→นวด dibaca nuaat dengan nada turun

บ+–ัว+ก→บวก dibaca buaak dengan nada rendah

Vokal เ-อ (ee panjang) menghilangkan อ dan digantikan dengan phinthu i (–ิ)

บ+ เ-อ+ก→เบิก dibaca beek seperti ngambek dengan bunyi e lebih panjang dan nada rendah.

ก+ เ-อ+ด→เกิด dibaca geet dengan nada rendah

Vokal อือ (euu panjang) dituliskan tanpa อ diakhir

ล+อือ+ม→ลืม dibaca leuum dengan nada tengah

Semoga lebih jelas kalau dibaca contohnya berulang-ulang ya. Aturan ini nantinya akan banyak ditemukan ketika membaca tulisan Thai. Aturan pembacaanya masih sama dengan aturan terakhir yang saya tuliskan mengikuti aturan penulisan dengan konsonan akhir.

Kalau kurang jelas dengan penjelasan saya, bisa coba juga lihat penjelasan dari situs ini.

Rangkuman 7 vokal yang berubah bentuk, sumber http://www.activethai.com

Tidak semua vokal bisa memiliki konsonan akhir. Nanti di tulisan berikutnya akan saya tuliskan. Semoga belum bosan mempelajari aturan penulisan bahasa Thai ya. Masih banyak yang belum ditulis hehehe.

Bahasa Thai: Konsonan Akhir Penentu Nada

Ketemu lagi di seri tulisan bahasa Thai. Hari ini saya akan menambahkan 1 hal sederhana yang perlu diingat, untuk sebuah silabel yang memiliki konsonan akhir, maka nada untuk membacanya akan tergantung dari jenis konsonan akhir dan bukan lagi pada vokalnya kecuali untuk silabel yang berawalan konsonan rendah.

Konsonan akhir dalam bahasa Thai disebut tua sakot (ตัวสะกด) cara membacanya tua dengan nada tengah dan sa-kot dengan nada rendah-nada rendah.

Kita cek dulu apa saja sejauh ini yang sudah kita pelajari dari huruf-huruf bahasa Thai dan aturan membacanya.

Kita sudah tahu ada 44 konsonan yang terdiri dari:

  • Konsonan Tengah 9 huruf
  • Konsonan Tinggi 11 (1 tidak dipakai lagi)
  • Konsonan Rendah 24 (1 tidak dipakai lagi)

Dari 44 konsonan ini, beberapa konsonan menghasilkan bunyi yang sama, dan ada beberapa yang berubah bunyi jika diletakkan di akhir silabel

  • 21 bunyi jika diletakkan di awal silabel
  • 8 bunyi jika diletakkan di akhir silabel

Ada 28 huruf vokal, di bagi dalam 4 grup, dari 24 vokal, 12 disebut vokal pendek dan 12 disebut vokal panjang yang bentuk dan bunyinya mirip dengan vokal pendek. Ada 4 vokal ekstra yang selalu dikategorikan vokal panjang dan silabel yang menggunakan vokal ekstra ini tidak bisa memiliki konsonan akhir.

Kita sudah tahu juga kalau kombinasi kelas konsonan dan panjang pendeknya vokal akan menentukan nada baca dari sebuah silabel.

KonsonanVokal PendekVokal Panjang
Konsonan Tengah Nada RendahNada Tengah
Konsonan Tinggi Nada RendahNada Menaik
Konsonan RendahNada TinggiNada Tengah

Untuk silabel yang memiliki konsonan akhir, bentuk konsonan akhir menentukan nada dari silabel tersebut. Dari posting ini, kita ketahui ada 2 kelompok bunyi konsonan akhir yaitu bunyi konsonan mati (p,t,k) dan bunyi konsonan hidup (n,ng,m, y,w).

Formulasi aturan membacanya jadi berubah sebagai berikut dan selanjutnya lihat contoh:

Silabelvokal
apapun
Vokal
panjang
Vokal
pendek
Konsonan
awal
konsonan
akhir hidup
konsonan
akhir mati
konsonan
akhir mati
Tengahnada tengahnada rendahnada rendah
Tingginada naiknada rendahnada rendah
Rendahnada tengahnada turunnada tinggi

Untuk semua kelas konsonan awal + vokal panjang ataupun pendek + akhiran hidup (n, ng, m, y, w) silabel yang dihasilkan dibaca dengan mengikuti aturan pembacaan vokal panjang.

Contoh:

  • กะ+น→กัน dibaca kan dengan nada tengah
  • จา+น →จาน dibaca jaan dengan nada tengah
  • ดา +ว →ดาว dibaca daaw dengan nada tengah
  • ถุ+ง →ถุง dibaca thung dengan nada naik
  • สา+ม → สาม dibaca saam dengan nada naik
  • วะ+น →วัน dibaca wan dengan nada tengah
  • ทา+ง→ทาง dibaca thaang dengan nada tengah

Untuk silabel berawalan konsonan tengah dan tinggi ketika menggunakan bunyi konsonan akhiran mati (p,t,k) maka silabel tersebut dibaca mengikuti aturan baca vokal pendek terlepas dari vokal apapun yang digunakan.

Contoh:

  • กา+บ→กาบ dibaca kaap dengan nada rendah
  • กะ+บ→กับ dibaca kap dengan nada rendah
  • บา+ ท→บาท dibaca baat dengan nada rendah
  • ถู+ก →ถูก dibaca thuuk dengan nada rendah

Untuk silabel yang berawalan konsonan rendah +vokal pendek+ akhiran mati (p,t,k) dibaca dengan nada tinggi

Contoh:

  • นะ+ด→นัด dibaca nat dengan nada tinggi
  • พะ+ด→พัด dibaca phat dengan nada tinggi

Silabel yang berawalan konsonan rendah + vokal panjang + akhiran mati (p,t,k) dibaca dengan nada menurun

  • มา + ก → มาก dibaca maak dengan nada menurun
  • พู + ด → พูด dibaca phuut dengan nada menurun

Ada yang bingung? jangan lupa pegangan hahaha, memang kalau cuma baca begini pasti deh bingung, lebih mudah itu kalau liat contohnya setelah kita ingat huruf mana kelas mana dan bacanya bagaimana.

Belajar bahasa itu ya begitu, banyak yang harus diingat. Untuk bahasa yang tulisannya tidak sama dengan tulisan bahasa kita, ya butuh lebih banyak lagi hapalannya. Kalau belum ingat dengan kelas konsonan, jenis vokal dan bunyinya masing-masing memang semuanya jadi terasa banyak banget yang harus diingat, tapi kalau sudah ingat tiap tahapan yang ada, lama-lama juga bisa ingat lebih banyak lagi.

Mungkin ada yang memperhatikan kenapa huruf vokal pendek a ketika ada konsonan akhir cara penulisannya berubah dari samping kanan ke atas konsonan awal, ya memang begitu aturannya. Nanti akan ada saatnya saya akan bahas bentuk-bentuk penulisan vokal yang berubah.

Sekarang semakin banyak silabel yang bisa dibaca dari tulisan Thai, tapi tentunya setelah kita mengingat hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya. Sampai bertemu di tulisan berikutnya.

Ngeblog Yuk!

Tulisan seputar blog sudah sering kami tuliskan di sini, tapi gak ada salahnya topik ini dituliskan berkali-kali. Banyak teman-teman saya yang dulu rajin ngeblog, sekarang ini sudah gak ngeblog dengan berbagai alasan. Alasan yang paling sering adalah: gak tau mau nulis apa.

Sejak ngeblog rutin hampir tiap hari sejak akhir 2018, saya juga sering gak punya ide mau nulis apa. Padahal ada banyak sekali hal yang ingin diceritakan pada dunia. Tapi dengan bertanya ke beberapa orang, akhirnya sejauh ini hampir tiap hari ada yang saya tuliskan.

Terkadang saya pikir, aduh ntar orang-orang bosan kali ya membaca tulisan saya tiap hari. Atau terkadang saya pikir: kayaknya topik soal ini sudah pernah dituliskan. Tapi kalau diperhatikan, bahkan situs berita online saja, jaman sekarang ini terutama untuk berita yang sedang jadi topik hangat akan mengulang 80 persen teks beritanya dan menambahkan sekitar 20 persen informasi tambahan, yang mana 5 persennya sudah tercakup di judul. Jadi tidak ada yang salah dengan mengulang topik, selama ada hal yang baru di dalamnya.

Apa saja sih yang bisa dituliskan di blog? Ya sebenarnya bisa apa saja. Sekarang ini, kalau ada hal yang ingin kita pertanyakan, reflek pertama adalah mencari tau di internet. Pertanyaan-pertanyaan kita tidak selalu terjawab di situs resmi dari produk misalnya terkait produk tertentu. Kadang-kadang blog atau forum tanya jawab sering jadi sumber informasi juga terutama misalnya mencari review dari suatu produk.

Kita bisa menuliskan sekitar kota kita, apa saja tempat wisata yang kita sudah kunjungi, mulai dari harga tiket masuk, promosi yang ada sampai informasi apakah tempat itu bisa nyaman untuk yang bawa stroller atau kursi roda. Lalu kira-kira tempat itu ada menyediakan makanan apa saja dan kisaran harga berapa.

Selain informasi tempat wisata, kita bisa juga menuliskan warung makan favorit keluarga kita. Iya warung makan juga boleh di tuliskan kok, ga harus restoran mahal yang udah punya nama. Sukur-sukur warung makan itu jadi ramai dan kita bantu penjualnya dapat rejeki lebih dan jadi hits.

Kita bisa menuliskan pengalaman kita ketika mengurus surat-surat penting, bisa juga menuliskan review kinerja dari petugas tempat pembuatan surat-surat tersebut, sekalian tuliskan kritik dan saran juga bisa, siapa tahu bos nya baca kritik dan saran kita dan jadi masukan untuk kemajuan lembaga tersebut. Kritik dan saran tetap memperhatikan kaidah jangan sampai ada yang merasa pencemaran nama baik ya.

Menuliskan tulisan yang super lengkap memang butuh effort, tapi kadang-kadang sebelum tulisan menjadi lengkap ya dimulai dengan informasi yang penting-pentingnya. Kalau mau menulis blog gak harus super lengkap, tuliskan saja fakta apa yang kita tahu. Kalau kita tidak tahu pasti nanti bisa jadi itu rumor dan tau-tau berkembang jadi hoax.

Kalau nulis curhat boleh gak di blog? ya ini sih terserah saja ya, kalaupun curhat ya dibatasi tetap memperhatikan UU ITE dan juga jangan terlalu banyak informasi pribadi dituliskan di blog. Jangan lupa, kalau tulisan di blog bisa dibaca siapa saja. Kalau misalnya curhat soal bos di kantor dan tau-tau bos baca gimana hayo!

Selain hal-hal seputar kita, lebih baik lagi kalau punya blog dengan topik tertentu. Nah kalau memang punya keahlian bidang tertentu dan dituliskan seperti masak, kerajinan tangan, berbagi tips jalan-jalan nah itu semua bisa jadi malah jadi sumber penghasilan nantinya. Misalnya nih, Joe nulis soal keisengannya ngoprek sesuatu, terus ada yang butuh orang dengan keahlian tersebut, nah jadilah dapat kerjaan ekstra kan.

Saya gak bilang ngeblog itu selalu akan jadi uang ya, tapi kalau mau fokus ngeblog untuk menghasilkan uang juga bisa. Ada banyak penulis yang berawal dari ngeblog ataupun blogger profesional sekarang ini.

Berbagi informasi yang memang kita tahu secara pasti lebih baik daripada berbagi informasi hasil gunting tempel dari orang lain. Jadi, dengan semangat berbagi informasi yang benar, ngeblog yuk!