Crochet: Work in Progress

Hobi lama yang akhirnya dimulai lagi tahun ini adalah merajut. Setelah ditunda-tunda, akhirnya mulai juga. Ini salah satu hasil dari punya komunitas lokal yang ketemu sekali seminggu. Setelah berhenti memegang jarum rajut selama hampir 10 tahun, akhirnya hari ini merupakan hari dengan jam terbang merajut paling lama hehehe. Eh tapi jangan salah, ini bukan hasil hari ini saja, merajutnya sudah dimulai dari 2 minggu lalu, tapi dipegangnya sedikit demi sedikit hehehe.

triangle shawl crochet – work in progress

Merajut shawl triangle ini atas saran seorang teman di grup merajut. Segitiganya dimulai dari ujung yang palig kecil, lalu bergerak makin lama makin lebar. Hasilnya memang bikin semangat, karena di awal, terasa cepat pertambahan barisnya. Makin lama pertambahan barisnya makin lama karena segitiganya makin lebar hehehe.

Shawl segitiga ini belum selesai, baru kepakai 1 gulung lebih dikit benang 100 gram. Nantinya berhenti kalau dirasa besarnya sudah sesuai kalau dipakai. Mudah-mudahan benangnya gak butuh lebih dari 3 gulung, karena stok benangnya dari awal juga cuma punya 3 gulung.

tampak belakang

Hobi merajut ini cocok dipadukan dengan hobi menonton. Hari ini kami tidak keluar rumah karena udaranya super panas sampai 40 derajat celcius, padahal katanya sudah masuk musim hujan. Saya bisa duduk manis di ruang tv, pasang ac, merajut sambil nonton kdrama hahaha.

Setelah berhenti lama merajut, saya merasakan kecepatan merajut saya jauh berkurang. Terus ada terasa pegal juga di lengan atas dari menggerakkan jarum rajut. Pergelangan tangan sih masih baik-baik saja. Katanya sih merajut ini banyak manfaatnya, selain untuk menghasilkan produk rajutan, katanya ada beberapa manfaat lain dari merajut, antara lain:

  • merajut ini ada pelajaran matematikanya: kalau kita merajutnya baju, adakalanya harus menghitung ukuran badan lalu dicari tau berapa rata-rata tusukan yang dibutuhkan untuk panjang yang dibutuhkan berdasarkan jenis benang yang dipakai.
  • merajut ini baik untuk relaksasi, mengurngi stress dan juga memberikan kebahagiaan ketika melihat keindahan dari hasil karya kita
  • merajut ini mencegah pikun, karena ketika merajut, ada hitungan dan hapalan patternnya
  • merajut juga dipakai untuk melawan dementia dan treatment orang yang mengalami PTSD
  • merajut juga bagus untuk menurunkan berat badan, dengan merajut kita jadi fokus dengan rajutan dan tidak memikirkan makanan melulu. Kalau hobi nonton doang, biasanya kita cari cemilan, kalau nonton sambil merajut, tangannya sibuk bekerja jadi gak bisa sambil ngambil camilan hehehe.
  • merajut ini bagus juga untuk membuat kita aktif secara sosial, seperti saya misalnya, biasanya malas buat keluar rumah, tapi kalau buat ketemu teman merajut semangatnya lebih tinggi walaupun gak selalu bisa.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat merajut yang lainnya, tapi segitu juga dah lebih dari cukup untuk meneruskan hobi merajut ini.

Efek negatif dari merajut juga ada sih, misalnya jadi hobi menumpuk benang dan selalu merasa kekurangan benang, tapi akhirnya gak sempat-sempat dipakai hehehe. Nah fase menumpuk benang ini buat saya sudah lewat, sekarang ini pengen memanfaatkan tumpukan benang yang masih disimpan selama ini saja. Semoga tahan godaan untuk tidak menambah tumpukan lagi hehehe.

Sekolah Ideal?

Tahun ajaran baru di Thailand untuk sekolah dengan kurikulum Thai baru saja dimulai minggu ini. Sedangkan untuk sekolah Internasional, tahun ajaran baru akan dimulai nanti sekitar akhir Juli atau awal Agustus. Di kalangan teman-teman saya di Indonesia juga sepertinya mulai sibuk dengan pendaftaran tahun ajaran baru. Ada yang anaknya lulus SD dan akan masuk SMP. Ponakan saya juga ada yang akan masuk SMP dan SMA. Melihat obrolan mengenai pencarian sekolah membuat saya berpikir sendiri dengan berbagai pendapat tentang sistem sekolah.

Sebenarnya apa sih yang dicari orangtua dari sebuah sekolah? kenapa sebuah sekolah bisa lebih populer daripada sekolah yang lain? Kenapa sekolah ada yang mahal dan ada yang mahal banget? Kenapa sekarang ini ada kecenderungan memasukkan anak sekolah swasta walau untuk cari biayanya orangtua harus banting tulang mencari duitnya? Di Chiang Mai sini misalnya, kenapa ada banyak sekali sekolah Internasional, bilingual dan sekolah swasta? Memang ada banyak expat tinggal di sini, tapi siswa sekolah Internasional bukan hanya anak-anak expat, anak Thai juga banyak, dan sekolah Internasionalnya menurut saya terlalu banyak hehehe.

Sebagai orangtua yang pernah galau mencari sekolah, ada beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum mendaftarkan anak ke sebuah sekolah. Berikut ini merupakan opini saya dan sedikit komentar dengan keadaan sekolah yang saya amati di sini maupun seandainya kami tinggal di Indonesia.

Lanjutkan membaca “Sekolah Ideal?”

Merayakan Ulang Tahun Joe

Hari ini ulang tahun Joe alias papa nya Jonathan dan Joshua. Seperti biasa, ulang tahun buat kami tidak harus tiup lilin dan tidak harus beli kado. Kalaupun beli kado, biasanya ditanya dulu maunya apa dan bisa saja kadonya gak dibeli di hari ulang tahunnya. Mungkin buat sebagian orang, jadi kurang seru ya karena pas hari H kayak gak ada yang berkesan. Tapi buat kami ulang tahun itu artinya menikmati waktu bersama keluarga. Kami mengajarkan hal ini ke anak-anak, supaya mereka gak menuntut selalu bikin perayaan ulang tahun atau menuntut hadiah ulang tahun.

Setiap keluarga bisa membuat tradisi merayakan ulang tahun masing-masing. Mungkin buat sebagian besar orang tradisinya adalah meniup lilin tepat di hari pergantian hari, selama 15 tahun kenal Joe, kami tidak pernah tiup lilin tepat pergantian hari. Jangankan pas pergantian hari, ulang tahun kami seringnya tidak potong kue ataupun tiup lilin kok. Paling kalau masih bangun kami akan mengucapkan selamat ulang tahun dan berdoa syukur sama. Seringnya sih nunggu jam 12, ucapin selamat, baru deh tidur. Tadi malam Joshua juga gak mau tidur sampai papanya ulang tahun hehehe. Tradisi yang pasti untuk kami merayakan ulang tahun itu ya kebersamaan sebagai keluarga.

Biasanya, kalau lagi gak banyak kerjaan di kantor, Joe akan ijin setengah hari, lalu kami makan siang di luar dilanjutkan bawa anak jalan-jalan. Atau bahkan bisa juga ijin meliburkan diri seharian hehehe. Tapi hari ini karena lagi banyak kerjaan, Joe cuma bisa ijin pulang lebih cepat beberapa jam.

Seperti tahun lalu, kami merayakannya hanya dengan makan di luar. Di buka dengan makan honey chocolate toast plus es krim, dilanjutkan dengan makan malam (rusak deh diet). Tadinya mau naik kereta gratisan juga di mall, tapi keretanya masih menunggu agak lama sebelum jalan. Karena kami udah merasa lapar kami ga jadi deh naik keretanya hehehe.

Saya bersyukur diantara kesibukannya bekerja dan hobi ngopreknya, Joe masih menyediakan waktu buat main sama anak-anak. Setiap keluar rumah juga dia yang sibuk ngejar-ngejar Joshua hehehe. Buat orang yang gak kenal Joe, mungkin mikirnya dia kerja mulu seharian, tapi nggak kok, dia masih banyak juga santai-santai dan nonton film seri. Makanya mau aja diajakin nonton kdrama teknis seperti Phantom hehehe. Joe juga masih mau berbagi tugas dengan saya, seminggu 2 kali mengantar Jonathan ke taekwondo, dan seminggu sekali nemanin Joshua di rumah saat saya nganterin Jonathan berenang.

Beberapa hadiah ulang tahun Joe itu dia beli sendiri (dengan persetujuan saya tentunya). Beberapa yang saya ingat itu dia beli Network Attached Storage, pernah juga upgrade prossesor, iseng ngoprek Wii, dan kalau liat dari memory facebook ternyata kami beli mobil 4 tahun yang lalu juga sebelum ultahnya Joe, jadi bisalah dianggap hadiah ultah beli sendiri juga ya hahahaha. Untuk hadiah tahun ini sudah ada rencana upgrade komputer, tapi masih belum selesai menimbang-nimbang apa yang mau dibeli.

Tahun ini, Joe dapat hadiah istimewa. Salah satu keisengannya ngoprek dan menuliskan hasil oprekan membawa rejeki ekstra. Pekerjaanya masih prototipe tapi hari udah dikirim “hadiah”nya. Tapi karena kata Joe pekerjaaanya belum bisa diceritakan, tunggu aja kapan-kapan dia ceritakan hehehe. Saya sih ikut senang, karena kalau Joe dapat rejeki artinya rejeki saya juga.

Selamat ulang tahun buat suamiku sayang, semoga di umur yang baru bisa semakin banyak berkarya dan walaupun sibuk berkarya selalu sediakan waktu untuk kami.

Belajar Piano dengan App

Note: tulisan ini merupakan opini pribadi berdasarkan pengalaman belajar piano menggunakan aplikasi Simply Piano dari JoyTunes, saya tidak dibayar untuk menuliskan ini.

Sejak Jonathan belajar piano di kursus, sebenarnya saya sudah ikut-ikutan belajar piano. Tapi saya gak punya kemampuan memainkan musik sama sekali. Dari dulu takut sama not toge (not balok), dan cuma kenal do re mi karena pernah ikut paduan suara di gereja. Saya gak bisa juga mencari tau lagu itu seperti apa kalau belum pernah dengar sebelumnya, jadi bisa dibilang saya menghapalkan nadanya setelah diajarkan.

Lanjutkan membaca “Belajar Piano dengan App”

Buku: Bila Hidup Sebuah Permainan, Inilah Aturannya

Judul bukunya panjang banget ya hahaha, udah judul sepanjang itu, masih ada lagi lanjutan judul kecilnya: sepuluh aturan untuk menghadapai tantangan hidup.

Buku ini saya beli tahun 2004 di toko buku mahasiswa di kampus. Buku terjemahan terbitan Gramedia ini sebenarnya tipis, cuma 152 halaman, tapi butuh waktu lama buat saya untuk mencernanya. Hampir semua baris bisa di jadikan kutipan dan juga saya garis bawahi hehehe.

Isi buku ini secara keseluruhan garis besarnya ada di dalam halaman depan berikut ini dengan judul sepuluh aturan untuk jadi manusia.

Buku ini termasuk kategori selfhelp. Isi bukunya memberikan penjelasan lebih detail mengenai tiap aturan. Kalau dilihat dari daftar isinya, kira-kira itulah poin-poin dari setiap aturannya. Tapi bagaimana maksud dari setiap poinnya? ya itulah yg dijelaskan dalam paragraph-paragraph yang ada dalam buku ini.

Setelah membaca buku ini, saya agak bertanya-tanya kenapa penulis memberi judulnya bila hidup ini sebuah permainan, inilah aturannya. Judul lebih singkat seperti judul rangkuman diatas juga sudah mencerminkan isi buku ini. Dan lagi, saya kurang setuju kalau hidup ini sebuah permainan hehehe, tapi saya mengerti maksudnya penulis intinya mau menuliskan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan, ada hal-hal dasar yang perlu kita pahami supaya kita tidak langsung menyerah kalah.

Anda memiliki sebuah tubuh

Ya tiap orang cuma punya satu tubuh, jadi untuk itu kita harus bisa menerima diri sendiri, menghargai diri sendiri, menghormati diri sendiri dan juga tidak lupa menikmati hidup dengan panca indra yang ada dalam tubuh kita. Kesimpulan saya: dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Pelajaran akan disajikan kepada Anda

Terimalah pelajaran itu dengan tangan terbuka, tentukan pilihan dari pelajaran yang tersaji, terimalah kalau keadilan dalam hidup ini bukan berarti sama rata sama rasa, dan muliakanlah diri Anda dengan segala kekurangan yang ada. Kesimpulan saya: terimalah kalau lagi diajar supaya bisa belajar.

Tidak ada kesalahan, yang ada hanya pelajaran

Kita belajar lebih banyak dari apa yang kita anggap kegagalan daripada kesuksesan. Untuk memudahkan proses belajar, kita perlu menguasai pelajaran dasar mengenai welas asih, sikap memaafkan diri sendiri maupun orang lain, etika memperlakukan orang lain seperti bagaimana kita ingin diperlakukan, dan rasa humor untuk menertawakan kesulitan yang ada dan jangan malah jadi stress berkepanjangan. Kesimpulan saya: lagi-lagi harus terus belajar, lebih mudah berteori daripada pelaksanaanya nih.

Sebuah pelajaran diulang terus sampai anda menguasainya

Belajar tidak pernah selesai, jadi adakalanya kita harus berserah diri (terima nasib) lagi di”hajar”, punya komitmen untuk terus belajar sampai menguasainya, punya kerendahan hati dan kelenturan supaya bisa ngerti apa sih yang harus dipelajari. Kesimpulan saya: kalau belum lulus ya harus mengulang pelajaran lagi, jadi siswa abadi.

“Di sana” tidak lebih baik daripada “di sini”

Banyak yang berpikir akan bahagia kalau punya A, B, C atau berada di suatu tempat tertentu. Padahal seharusnya kita mensyukuri saja dengan apa yang kita punya sekarang, jangan terikat dengan suatu materi atau suatu tempat, merasa kelimpahan dengan apa yang dia miliki (bukan apa yang diingini), berdamai hidup di masa ini (bukan hari kemarin atau hari esok). Kesimpulan saya: apa yang ada sekarang ini udah yang terbaik.

Orang lain hanya cermin dari dirimu

Penilaian kita terhadap orang lain sebenarnya cerminan dari cara berpikir kita. Kita perlu punya toleransi terhadap orang lain, karena setiap orang tidak bisa memakai standar kita. Melihat orang lain dengan perspekftif yang lebih jernih, belajar untuk menyembuhkan luka batin di diri sendiri supaya lebih bisa menerima orang lain dan mendukung orang lain sebagai bentuk mendukung diri sendiri. Kesimpulan saya: ketika kita menilai orang lain, sebenarnya kita sedang berkaca ke diri sendiri dan menetapkan standar kita ke orang lain tersebut.

Apa yang anda perbuat dengan kehidupan Anda, tergantung kepada Anda

Aturan ini sebenarnya udah cukup jelas, manalah kita menggantungkan perbuatan kita kepada orang lain. Kita harus menerima tanggungjawab penuh untuk setiap kelakuan kita, melepaskan hal-hal yang terasa menghambat, membuang ketakutan yang ada, percaya dengan kekuatan diri sendiri dan berani untuk mengambil resiko dalam petualangan hidup. Kesimpulan saya: tetap optimis, Kamu Bisa!

Semua jawaban ada dalam diri Anda

Kita perlu mendengarkan diri sendiri, percaya pada diri sendiri, dan mengumpulkan ilham dari dalam diri sendiri. Bagian ini agak terlalu teoritis, terlalu banyak hal yang mengalihkan perhatian jadi tidak mudah mencari jawaban dari dalam diri sendiri. Kesimpulannya saya: fokus!

Anda akan lupa semua ini di saat kelahiran Anda

Aturan yang ini saya gak paham dan terkesan biar jadi 10 aturan saja. Lah jelas-jelas pas kita lahir kita baru akan menerima pelajarannya, jadi harusnya bukan lupa pada saat kelahiran, tapi lebih tepat pelajaran dimulai di saat Anda dilahirkan. Protes aja ya, sana bikin buku sendiri kalau mau bikin aturan sendiri hehehe.

Baca buku selfhelp begini sebenarnya gak selalu membantu buat saya, karena terkadang bahasanya muter-muter dan terlalu mengawang-awang. Buku ini berusaha menjelaskan ke sasaran, tapi mungkin karena buku terjemahan ada bagian di mana saya merasa kurang bisa memahami bukunya. Tapi kalau disuruh baca buku versi bahasa Inggrisnya, kayaknya kapan-kapan aja deh heehehe.

Semoga dari review buku ini, walaupun banyak bagian yang kurang bisa dipahami, bisa mendapatkan hal-hal untuk direnungkan dalam menghadapi tantangan hidup. Kalau mau lebih detail penjelasannya, silakan cari bukunya, saya gak yakin masih ada di gramedia hehehe.

Review: Kumon Thai

Catatan: Tulisan ini merupakan review mengenai belajar membaca dan menulis bahasa Thai di Kumon Thailand, saya tidak dibayar untuk tulisan ini.

Sejak Homeschool, Jonathan saya ikutkan kelas Kumon Thai sebagai bagian dari belajar membaca dan menulis bahasa Thai. Awalnya saya tahu Kumon itu untuk Matematika dan Bahasa Inggris saja, eh ternyata ada juga untuk pelajaran bahasa Thai.

Setelah ikutan tes, Jonathan mulai dari level paling awal Word Building Block (7A) dan sekarang sudah sampai level Sentence Building Block (B I) dalam waktu 2 tahun. Lama? ya nggak juga, karena setiap level itu diulang sampai anaknya bisa lulus testnya untuk naik level. Jadi dipastikan anaknya memang sudah mampu untuk naik level.

Lanjutkan membaca “Review: Kumon Thai”

Manfaat Ikut Komunitas Spesifik

Dahulu kala (duh kayak mau nulis dongeng) saya mengikuti banyak sekali miling list alumni. Mulai alumni SMA, alumni Kuliah, alumni angkatan dan grup-grup besar lainnya. Bergabung di komunitas online dengan terlalu banyak orang ternyata tidak cocok untuk saya. Bukan saya gak suka bergabung dalam sebuah komunitas, tapi sekarang ini saya menyadari kalau saya lebih suka gabung dengan komunitas yang spesifik.

Sekarang ini, komunitas online yang saya ikutin di Facebook grup ataupuan WhatsApp Grup lebih sedikit dan lebih terarah topiknya, antara lain: komunitas merajut, komunitas menulis, komunitas homeschooling dengan kurikulum yang sama dan juga ga ketinggalan komunitas penggemar kdrama hahaha. Oh ya saya bergabung juga di komunitas orang Indonesia di Chiang Mai karena jumlah kami hanya sedikit di sini dan tentunya supaya gampang kalau ada yang butuh info seputar Chiang Mai.

Lanjutkan membaca “Manfaat Ikut Komunitas Spesifik”