Cerita Mengurus Ijin Tinggal di Thailand

Hari ini, saya mau membuat sekedar catatan untuk diingat, kalau kami berhasil mendapat ijin tinggal untuk 2 tahun ke depan di Thailand. Namanya bertamu di negeri orang, kami harus minta ijin dulu untuk tinggal. Setiap negara punya aturan yang berbeda-beda.

Di Thailand sini, kebanyakan yang kami kenal, ijin tinggalnya (visa) itu dikeluarkan paling lama 1 tahun, ijin kerja juga 1 tahun. Awal kami tinggal di Chiang Mai, kami juga harus mengurus perpanjangan ijin tinggal setiap tahun. Tapi sejak 4 tahun lalu, Joe mendapat ijin kerja 2 tahun sehingga ijin tinggal untuk yang bekerja dan keluarganya juga bisa diurus setiap 2 tahun.

Lanjutkan membaca “Cerita Mengurus Ijin Tinggal di Thailand”

Nulis Apa Hari Ini?

Pertanyaan yang setiap hari saya tanyakan selain pertanyaan mau makan apa hari ini, ya tentang mau menulis apa. Ternyata, walaupun sudah menulis hampir setiap hari sepanjang 2020, mencari ide tulisan itu buat saya masih tidak selalu mudah.

Sudah sering hampir menyerah dan tidak menulis, tapi masih berhasil juga mengalahkan kemalasan dan tetap menulis.

Pertama buka dulu laptopnya, lalu mulailah menulis
Lanjutkan membaca “Nulis Apa Hari Ini?”

Antara Kebersihan dan Sampah Plastik

Hari ini, di gereja diadakan Perjamuan Kudus. Di Chiang Mai, gereja memang sudah dibuka kembali dengan protokol kesehatan yang masih harus dipatuhi. Saya ingat, beberapa minggu lalu ada himbauan dari depan untuk tetap taat aturan selama ibadah walau merasa Thailand sudah aman. Pemakaian masker tetap wajib, termasuk saat bernyanyi. Pengukuran suhu tubuh dan pemakaian hand sanitizer juga tersedia di setiap pintu masuk gereja.

Roti dan anggur untuk perjamuan kudus dalam kemasan sekali pakai

Untuk kegiatan sakramen Perjamuan Kudus dilakukan penyesuaian juga. Sebelumnya, biasanya menggunakan gelas kecil yang bisa dipakai berulang setelah dicuci lalu, gelas anggur dan roti diantarkan ke tempat duduk jemat.

Lanjutkan membaca “Antara Kebersihan dan Sampah Plastik”

Api, Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan

Kemarin malam, saya kaget mendapatkan pesan WA dari mama saya diawali dengan kata-kata: “rumah di Medan kebakaran.” Masih dalam pesan yang sama, ternyata kelanjutannya adalah rumah tersebut persis di belakang rumah kami, dan pemadam kebakaran masih bekerja untuk memadamkan apinya.

sedia fire extinguisher di rumah

Setelah membaca pesan secara lengkap, kekagetan saya berkurang sedikit, tapi efek kejut di awal kalimat sempat membuat jantung saya berdetak lebih kencang agak lama. Singkat cerita, api berhasil dipadamkan, tapi rumah yang terbakar itu kondisi kerusakannya 80 persen terlalap api. Rumah kami hanya kena dinding pagar bagian luar saja gosong, puji Tuhan api tidak menyebar ke rumah lainnya.

Lanjutkan membaca “Api, Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan”

Belajar Jarak Jauh

Pandemi sudah berlangsung berbulan-bulan, dan belum diketahui sampai kapan berakhir. Walaupun tidak bisa sekolah tatap muka seperti biasa, pendidikan tidak bisa berhenti dan harus mulai dipikirkan bagaimana bentuk belajar jarak jauh yang tidak selalu harus menggunakan internet, gawai, dan yang terpenting, bagaimana setiap siswa bisa tetap belajar sesuatu dari rumah.

Illustrasi belajar jarak jauh (gambar dari Shutterstock)

Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan berbagai metode belajar jarak jauh yang sudah ada, dan apa kira-kira kelebihan dan kekurangan dari metode belajar jarak jauh. Saya tidak spesifik membahas belajar jarak jauh untuk siswa sekolah di masa pandemi ini. Kegiatan belajar jarak jauh yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kegiatan di mana pengajar dan siswa yang belajar tidak secara fisik berada dalam lokasi yang sama dalam waktu yang sama.

Ada beberapa hal yang mudah-mudahan bisa diadaptasi untuk kegiatan belajar para siswa sekolah yang sekarang ini tidak bisa belajar di sekolah dan bertatap muka dengan guru-guru.

Lanjutkan membaca “Belajar Jarak Jauh”

Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian

Drama “The Greatest Love” ini merupakan drama terbaik di tahun 2011. Saya baru menontonnya di tahun 2020 karena tentu saja tahun 2011 saya belum menjadi penonton Kdrama.

Poster “The Greatest Love” dari Wikipedia

Selesai menonton drama ini, saya pikir bisa sekalian nih mereview drama dan menghubungkannya dengan topik tulisan kokoriyaan 26 bersama teman-teman di grup drakor dan literasi tentang artis multitalenta atau serba bisa.

Ceritanya

Drama ini berkisah tentang seorang wanita Gu Ae-jung (diperankan oleh Gong Hyo-jin) yang pernah menjadi idol dan merupakan anggota paling tenar dari girl band yang dia ikuti. Tapi karena satu dan lain hal, grup mereka bubar dan karena dia yang meminta grupnya bubar, maka pemirsa jadi membenci dia. Biasa banget ya, dari yang dicintai dan paling populer jadi yang paling dihujat oleh pemirsa.

Lanjutkan membaca “Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian”

Cerita Belanja Online

Jaman sekarang, belanja online sudah menjadi hal yang biasa dan semakin mudah dilakukan. Penjual tidak harus membangun aplikasinya sendiri karena sudah banyak tersedia marketplace yang yang memberikan subsidi dan berbagai penawaran untuk menarik pembeli menjadi pengguna layanannya.

Kalau dulu berbelanja online hanya bisa dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, saat ini sudah ada banyak cara mudah membayar, bahkan ada pilihan untuk membayar ketika menerima barangnya. Kami juga termasuk salah satu yang sering dimanjakan dengan berbelanja online.

Hari ini saya mau cerita pengalaman baru-baru ini dengan seorang penjual di salah satu marketplace tersebut.

Lanjutkan membaca “Cerita Belanja Online”