Sebenernya Hari Kartini bukan hari libur, tapi setiap tahun diperingati secara Nasional, apa yang menarik dari hari Kartini buat gw sebagai wanita?? Hmm..sebenernya ga ada yang heboh2 banget, toh dari kecil di sekolah gw ga pernah ada perayaan hari kartini yang mengharuskan gw make kebaya , toh sampe hari ini tiap hari kartini gw ga pernah memaksakan diri sanggulan :P, tapi gw inget waktu TK gw pernah make seragam Polwan, masuk tipi dan bawain deklamasii tentang Ibu Kartini. Kalo gw ga salah kata2nya begini:
Wahai Wanita Indonesia
Bangkitlah! Maju!
Kobarkan semangat Ibu Kartini
Yang gw inget satu bait itu doang, dan itu udah berpuluh tahun lalu, masih inget segitu juga dah bagus 😛 Kalo gw pikir-pikir, Kartini pernah ga yah punya motivasi biar terkenal ketika melakukan apa yang dia lakukan itu? apapun motivasinya tapi saat ini nama ibu Kartini benar-benar Harum, bahkan semangatnya perlu ditiru. Semangatnya bukanlah semangat memakai kebaya dan bersanggul, bukan juga semangat membuat pria harus ikut masak di dapur (ini kata orang yang sangat feminis) tapi kalo menurut gw pribadi semangat yang perlu di tiru adalah semangat untuk maju dan semangat untuk belajar, semangat untuk tidak lagi ketinggalan dari kaum pria dan semangat untuk tidak menjadi burung dalam sangkar emas.
Well..gw ga sedang kampanye emansipasi wanita, gw sedang mencoba memiliki semangat ibu Kartini, semangat untuk belajar dan semangat untuk maju. (Walau kerjaanya adalah dokumentasi program ancur yang kata Joe mendingan mrogram ulang daripada buat dokumentasiya :P)
Sebenarnya agak bertentangan kalo Hari Kartini justru dirayakan dengan memakai kebaya, bukankah salah satu ide Kartini dalam surat-suratnya adalah menafikan kendala budaya yang dianggapnya mengukung keberadaan perempuan, termasuk di dalamnya kebaya dan aturan-aturan kolot kejawian.
Kalau boleh bertanya,berapa banyakkah perempuan Indonesia yang merayakan Kartini dengan membaca ide-ide yang tertuang dalam bukunya? Mungkin tak banyak.