Selamat ulang tahun istriku yang pintar

Hari ini adalah ulang tahun Risna, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, saya ingin menuliskan sesuatu untuk mengenang hari ini. Karena hari ini bukan hari libur, kami merayakan ulang tahun Risna bersama keluarga kami saja. Sepulang saya kerja, kami langsung menuju ke Airport Plaza untuk makan malam di Oishi, dan diteruskan dengan membeli kue ulang tahun coklat eskrim.

Makan malam di Oishi
Lanjutkan membaca “Selamat ulang tahun istriku yang pintar”

Banjir Datang Lagi di Chiang Mai (Oktober 2024)

Baru beberapa hari rasanya Chiang Mai kembali normal setelah dilanda banjir yang menjadi banjir terparah selama kami di Chiang Mai. Ternyata, setelah jalanan kering, rumah-rumah pada bersih, jalanan sudah dibuka, sampah sudah diangkut, dan semua terasa hampir normal, curah hujan yang masih tinggi ternyata memutuskan kalau banjir mampir lagi ke Chiang Mai dan sekitarnya. Dan kali ini lebih tinggi dari sebelumnya.

Saya pikir tulisan catatan banjir 2024 akan menjadi tulisan tentang banjir terakhir tahun ini, ternyata peringatan masih akan ada hujan karena musim moonsoon yang sebelumnya diduga ga usah khawatir banjir itu meleset. Yaaa namanya manusia, kita berharap yang terbaik, tapi kalau terjadi yang tak sesuai perkiraan, terima saja dan cari solusinya.

Banjir 5 Oktober 2024 di Chiang Mai (Sumber: Chiang Mai News)

Kami aman di pengungsian

Kami baik-baik saja dan aman di tempat kering dan mudah-mudahan tetap kering sampai banjir berlalu. Pasokan makanan juga aman, karena kami kembali mengungsi di daerah old city, di depan warung makan Indonesia. Staycation jilid ke-2 juga deh. Kami nggak tahu juga apakah air masuk ke rumah atau tidak, nanti diupdate lagi kalau sudah kembali.

Lanjutkan membaca “Banjir Datang Lagi di Chiang Mai (Oktober 2024)”

Yang Tersisa Setelah Banjir

Setelah banjir pergi, air memang surut, tetapi ada banyak hal yang disisakan oleh banjir. Air yang kalau sedikit menjadi sesuatu yang kita butuhkan ternyata kalau terlalu banyak menjadi sesuatu yang sifatnya bisa merusak.

Paksu bilang gini, “Di musim kering, kita berharap turun hujan supaya tidak kekeringan. Di musim banjir begini, setiap melihat hujan selalu ada rasa was-was apakah akan menyebabkan banjir lagi. Manusia memang susah untuk merasa cukup.”

Sebelum berkepanjangan, langsung aja deh membahas apa yang tersisa setelah hujan.

Tumpukan karung ini butuh waktu dan ekstra kerja keras untuk memindahkannya
Lanjutkan membaca “Yang Tersisa Setelah Banjir”

Bukan Mengungsi tetapi Staycation

Kalau dari kemarin saya bercerita tentang kondisi banjir di Chiang Mai, kali ini saya mau menuliskan cerita staycation dadakan dengan alasan mengungsi dari banjir.

Kami bukan orang yang suka staycation. Packing baju itu terasa merepotkan kalau hanya pindah menginap dari tempat yang tak jauh dari rumah. Berbeda ceritanya ketika kai memutuskan untuk menginap di tempat yang lebih aman dari kepungan banjir, jadi lebih ada alasan gitu loh.

Keputusan untuk mengungsi ini bisa dibilang bukan hanya karena stres melihat air yang mulai hampir masuk rumah, tetapi juga karena mulai ada rasa bosan dengan pilihan makanan yang ada di rumah. Sebenarnya kami masih punya cukup persediaan makanan seandainya bertahan di rumah, tetapi ya anggaplah pergi dari rumah ini untuk mengelola emosi supaya nggak jadi tambah stres.

Lanjutkan membaca “Bukan Mengungsi tetapi Staycation”

Catatan Banjir di Chiang Mai

Sebelum menuliskan tentang catatan banjir di Chiang Mai selama kami di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk semua teman-teman dan keluarga yang sudah mendoakan kami selamat dari bencana banjir ini. Saat ini kami sudah aman di rumah, rumah juga sudah bersih, air sungai sudah surut dan jalanan yang kemarin terendam dan ditutup sudah mulai dibuka kembali. Semua berangsur normal kembali.

Bertahun-tahun tinggal di Chiang Mai, baru kali ini rumah kami terancam kemasukan air. Saya sebut terancam, karena airnya memang sudah sampai masuk ke halaman dan tinggal sedikit lagi sampai ke pintu rumah.

Supaya ingat, saya akan menuliskan lagi beberapa fakta tentang banjir di Chiang Mai yang baru saya perhatikan setelah mengalami kebanjiran di 2024 ini.

Lanjutkan membaca “Catatan Banjir di Chiang Mai”

Hal yang harus dilakukan Pasca Banjir (27 September 2024)

Hari Jumat 27 September 2024, air di komplek rumah mulai surut. Walaupun ada hujan di pagi hari, menjelang siang matahari mulai menampakkan diri dan cukup terik.

Ada berita di bagian lain dari Chiang Mai terjadi banjir bandang karena air dari hujan yang turun di daerah hutan dan gunung Doi Suthep yang tidak mampu diserap oleh hutan tersebut. Tetapi kabarnya air tersebut tidak mempengaruhi ketinggian sungai Ping.

Sekitar sehabis makan siang, kami bisa melihat kalau jalan di depan rumah sudah bisa dilalui mobil walaupun masih agak sedikit basah. Maka kami memutuskan untuk segera pulang.

Lanjutkan membaca “Hal yang harus dilakukan Pasca Banjir (27 September 2024)”

Mengungsi dari Banjir (26 September 2024)

Hari ini kami memutuskan mengungsi setelah air mulai masuk ke halaman rumah dan terlihat beberapa sentimeter lagi masuk ke rumah.

Malam sebelumnya air memang mulai naik dan menggenangi jalan. Sudah ada pengumuman kalau ketinggian air akan mencapai rekor tertinggi baru (5,1m) dari sejarah banjir di Chiang Mai. Air juga mulai masuk merembes dari sela-sela karung pasir.

Air mulai menerobos karung pasir
Lanjutkan membaca “Mengungsi dari Banjir (26 September 2024)”