Gw udah pernah nulis tentang polling via sms yang menurut gw agak aneh dengan bolehnya 1 orang mengirimkan pilihan beberapa kali. Gw udah tau kalo untuk acara seperti AFI atau Indonesian Idol cara itu sah2 aja, karena semakin banyak kita mengirimkan jawaban semakin besar kemungkinan kita memenangkan undian (setiap jawaban yang masuk mendapat nomor undian). Yang gw pengen komentarin sekarang adalah adanya polling capres dan cawapres via sms yang banyak belakangan ini, sampe2 koran Kompas buat karikatur Akademi Fresien Indonesia (sistem pemilihannya pake polling juga sih :p). Gw cuma pengen tau , apakah sistem polling untuk presiden itu sama aja dengan sistem polling AFI? kalo misalnya sama aja, berarti polling2 itu ga lebih dari ajang kampanye, mempengaruhi rakyat untuk memilih karena bisa saja masyarakat mikir oh..si X banyak pendukung ya udah pilih si X saja.
Atau kalau dipikir dengan cara lain, dari sekian banyak masyarakat Indonesia yang nonton tivi, berapa persen sih yang punya HP, dan berapa persen dari yang punya HP yang mau ikut2an ngirim SMS buat ikutan polling, dan berapa persen lagi yang ngirim SMS untuk semua orang berkali2 :P. Gw sebagian salah satu dari orang Indonesia yang punya HP (bahkan punya beberapa nomer) ga pernah berniat sedikitpun ngirimin SMS buat milih presiden, ntar..suara gw cukup pas pemilu aja, ngapain juga gw buang2 duit untuk polling2 yang menurut gw ga berguna itu. Mungkin ada yang bilang gunanya untuk melihat peta kekuatan sementara, kata gw sih yakin itu cukup representatip?? jangan2 itu ga lebih dari sebuah kesia-siaan seperti halnya IT KPU yang harganya lumayan mahal tapi ga berguna banyak :(.
Kemarin gw dapat info tentang jumlah voting yang masuk untuk Indonesian Idol itu mencapai ratusan juta itungannya, padahal itu belum final, kalo final mungkin bisa Milyar penghasilannya yah. Bisa di itung berapa uang yang beredar setiap mingguya untuk setiap jenis acara yang meminta voting2 itu. Gw jadi mikir gini, kalo misalnya ada sebuah program bayar hutang negara dengan melibatkan kontribusi dari segenap masyarakat Indonesia yang demen ngirim SMS polling itu, caranya setiap SMS yang masuk misalnya 2000 rupiah, secara total di kumpulkan untuk membayar utang negara yang trilyunan ini, trus kalo ada sisanya di pake buat dana pembangunan negara, kira2 ada yang masih mau ngirim ga yah ? bilanglah semakin banyak ngirim dapat undian juga, tapi misalnya terkumpul bbrp trilyun di alokasikan hadiahnya dengan anggaran 1 Milyar kek. Kira2 perusahaan selular pada mau ga yah kerjasama membuat sistem itu berhasil? tapi kira2 kalo udah begitu ada jaminan ga yah uangnya ga di korupsi? seperti yang gw denger di acara kursi panas ada yang bilang 80% pejabat di negara ini korup (gw lupa yang ngomong yang jelas dia juga korup ups maksud gw pejabat juga) Dari info yang gw dapat, korupsi itu udah jadi budaya, makanya ga bisa di berantas, orang yang dulu menyuap tentunya pengen disuapin sekarang (ups..tulisan gw ini ntar ga bakal dituntut kan yah, takut nih….)
Anyway…gw pengen komentar juga tentang begitu banyak dikotomi yang menjadi isu yang di kembangkan dalam pemilu capres dan cawapres ini, mungkin yang ngembangin lawannya. Ada isu militer dan non militer, ada isu gender perempuan dan laki-laki, ada isu agama, macem2 deh. Kapan yah para politikus di Indonesia bisa mengajukan argumen tanpa memandang SARA, ga memandang golongan, ga memandang gender, kapan yah para politikus Indonesia bisa bertanding dengan memandang kemampuan bukan karena dia militer maka dia akan militerisme, bukan karena dia perempuan maka haram bila dipilih, kalo kita harus milih bukan militer dan bukan perempuan, ga sekalian aja bikin isu pilih yang tidak berdosa? wah kalo milih yang ga berdosa, ga ada dong yang bisa di pilih, semua manusia kan berdosa :P. Well..ga mau komentar banyak2 tentang politik , gw cuma pengen memilih orang yang emang menurut gw mampu membawa negara ini ke keadaan yang lebih baik, tanpa harus di rongrong sepanjang dia memerintah. Sebenernya setiap pasangan capres dan cawapres pasti cukup baik andai saja mereka memang mau memberantas korupsi secara bersih di mulai dari dirinya sendiri. Oh ya ada argumen yang gw denger dari 2 orang capres kita, mungkin yang nonton acaranya pasti tau. Amien Rais bilang : Semuanya tergantung sistem, kalau sistemnya korup pasti orangnya juga korup, jadi SISTEM nya yang harus di perbaiki. Sedangkan SBY bilang : Sistem itu di buat oleh manusia, semuanya di mulai dari diri sendiri, jika setiap orang memperbaiki dirinya dan tidak korup maka sistem pasti menjadi bersih juga. Terserah mau setuju yang mana, gw sih lebih setuju kita mulai dari hal yang kecil, kalau kita setia untuk perkara kecil, kita pasti bisa juga untuk perkara besar. Seperti banyak orang yang terjun ke sebuah sistem yang korup mungkin di awal bercita2 masuk ke sistem memperbaiki sistem tapi akhirnya malah jadi ikutan korup, siapa yang salah? sistem? well…kata gw sih tetep aja dia yang salah, kalo tau ga tahan mental jangan sok2an deh 😀
Ugh..gw udah terlalu banyak komentar, sorry kalo ada yang ga setuju dengan pendapat gw, gw cuma sedang berusaha menganalisis keadaan dengan mempertanyakan beberapa hal yang terlihat sama padahal tidak sama.