Cukup sering aku ketemu orang yang menganggap kalau belajar Informatika itu nggak perlu. Bahwa jurusan apapun bisa belajar bikin program komputer dan terjun ke dunia IT. Menurut orang-orang tersebut, belajar 4 tahun kuliah informatika nggak terlalu berguna. Menurutku itu salah.
Kalau hanya ingin membuat program bisnis sederhana, atau membuat aplikasi web biasa, memang sembarang orang bisa belajar dengan cepat, tapi untuk aplikasi yang besar dan rumit, segala ilmu yang dipelajari di kuliah informatika sangat perlu.
Saya akan memberikan beberapa contoh aplikasi yang cukup besar, dan ilmu apa saja di Informatika yang diperlukan.
Contoh pertama adalah membuat DBMS berbasis SQL. Memang, seumur hidup programmer, belum tentu mereka akan membuat program semacam ini. Saya cuma mau mencontohkan program yang dipakai sehari-hari yang ternyata cukup banyak membutuhkan ilmu informatika.
Untuk membuat DBMS SQL, berarti harus memiliki parser untuk parsing SQL, dan berarti harus mengetahui teknik kompilasi (yang dasarnya adalah otomata). Hasil parsing adalah parse tree yang harus diproses sesuai dengan statement SQL yang diberikan (proyeksi/seleksi, union, dll), berarti teori basis data juga diperlukan.
Data tentunya harus disimpan di file (ilmu arsitektur komputer atau sistem berkas), dan struktur data harus dirancang dengan baik agar DBMS-nya optimal (kuliah struktur data diperlukan), atau jika tidak optimal, setidaknya harus mendukung konsep ACID dalam basis data.
Bagaimana jika data perlu diakses bersama? pengaturan multi tasking diperlukan (ada di kuliah konkuren atau sistem informasi). Bagaimana jika servernya boleh ada di komputer lain dalam jaringan? (ilmu networking diperlukan)
Dan list tersebut masih terus bertambah jika servernya mendukung sinkronisasi atau load balancing dalam jaringan (ilmu distributed system diperlukan).
Kita ganti dengan contoh lain: Aplikasi bisnis yang besar. Kalau diminta merancang (belum sampai level implementasi) suatu jaringan besar seperti yang dimiliki oleh Visa atau MasterCard, terbayangkah hal-hal yang harus ditangani? Coba kita lihat list berikut:
- Bagaimana menangani data transaksi yang jumlahnya milyaran?
- Bagaimana melakukan konversi mata uang seluruh dunia secara realtime?
- Bagaimana cara menangani transaksi yang berbeda wilayah waktunya? bagaimana proses settlementnya, dll?
- Bagaimana komunikasi antar program yang ada di aneka bank?
Ini cuma sebuah list singkat, tapi tanpa dasar informatika yang baik, bisakah aplikasi sebesar itu dibuat?
Contoh lain adalah aplikasi kritis: bagaimana merancang aplikasi penerbangan yang reliable, tidak pernah hang, terbukti kebenarannya, memproses data dari banyak sumber secara konkuren?
Saya sudah cukup banyak melihat aplikasi yang dibuat dan “asal jalan”, dan kadang khawatir jika suatu saat aplikasi-aplikasi tersebut suatu saat akan error, dan menimbulkan kerusakan yang besar.
Merancang aplikasi (atau sistem berbasis komputer) dengan baik, mengimplementasikan dengan benar, dan bahkan mendokumentasikan hal tersebut, semuanya butuh ilmu informatika yang benar (dan menyeluruh).
Bisa memprogram dalam suatu bahasa tidak sama dengan menguasai seluruh ilmu informatika.
Bener sekalee, Bu Dosen, Aplikasi asal jalan ?? –> Jangan2x OGS Shipping System yah :))
yah kali loe bisa bantuin kenapa server di kantor gue ini sering down sehingga
menghambat transaksi jual beli ataupun transfer produk grmbl…. $#^@#%@$%@$#@
*dari anak informatika yang bodoh hehehe*
Benar sekali, tetapi di atas itu semua perlu ada yang namanya blue print. Ada beberapa yang saya kenal, memang sangat ahli dibidang memprogram aplikasi, tetapi saat ditanya gimana blue printnya, bingung deh. Aplikasi kalau sudah dibangun dan kemudian dia leaving, dan ternyata tidak ada blue printnya kan, keteter juga :). So, blue print dulu, kemudian planning mikir pakai apa, prosedur apa, baru ngecode 🙂 habis itu baru deh buat dokumen.
syukurlah ndak dalamin coding program njelimet kek gituan, perlu waktu belajar yg panjang disertai pengalaman juga di lapangan, banyak juga yg gagal….:)
ngomongin apaan yah ?…gak ngeh babar blas tuh….makanya klo da ilmu tuh dibagi biar yg bego ky saya jd tau. Bukannya dipamerin ke orang orang yang gak ngeh kek saya ini
Wah… ini semua tdk benar…. saya hanya lulusan sma, saya belajar komputer di beberapa tempat. Tahun 95 saya udah mengajar di lembaga pendidikan komputer, pernah menjadi dosen pembimbing di sebuah perguruan tinggi. Saat ini bekerja di sebuah instansi pemerintah. Teman2 S1 di kantor tdk bisa membuat sebuah aplikasi, padahal disini saya udah membuat hampir 3 buah program besar yang semuanya membutuhkan keahlian Pemrograman, Database, Jaringan, Server dan lain2. Itu semua tidak saya dapatkan dikuliahan. Malahan saya sudah banyak membatu membuatkan program dan membimbing mahasiswa s1 bahkan s2. Memang saya masih merasa banyak kekurangan. Tapi dari contoh tadi, bisa saya sebutkan ilmu tidak hanya ada di bangku kuliah. Tamatan S1 atau S2 ilmu komputer banyak yg tidak bisa apa2, seperti di kantor saya. Saya tidak sombong hanya menunjukan ini lho keadaan bangsa kita, contoh lah pemrakarsa2 ilmu komputer banyak yg tdk mempunyai gelar sarjana tapi berhasil seperti Bill Gates. Kalau negara dan bangsa kita masih memikirkan gelar sarjana di bandingkan skill, kapan negara kita bisa maju.
Seperti sudah saya tulis, sekedar aplikasi bisnis (jaringan, server, basis data, dsb), itu sangat basic dan praktis dan bisa dipelajari siapa saja. Hal-hal yang berhubungan dengan teori tidak terlalu diperlukan di situ.
Mengenai klaim Anda, bisa dibuktikan kah dengan merilis hal2 yg sudah Anda buat?
tapi kalo mau di pikir masih banyak s1 dan s2 yang bisa membuat program aplikasi dari pada lulusan sma
setuju ma mas ivan
Dukun aja bisa nyembuhin penyakit tanpa bejar kedokteran
belum lagi anggota DPR/MPR
ya ga?
iya betul dukun bisa nyembuhkan orang sakit . .tapi coba pikir , yang mana lebih banyak pasiennya , dukun kah atau dokter , ,dan yang mana gedungnya lebih besar rumah dukun kah atau rumah sakit, , yang mana kah yang lebih sukses dukun kah atau dokter , ,jelas jawabannya dokter. . .lihat dan berfikir secara umum hehehe maaf
all about you is no comment…
😕
ITU TIDAK BENAR…KALO G AD ORANG YANG MAKE JURUSAN INFORMATIKA..TRUS GIMANA ORANG MPELAJARI TEKNOLOGI DUNIA..HIDUP IT….
BUT IF WITHOUT IT WE NOT SMART LIKE NOW…
:wink::eek::lol::mrgreen: Bagus banget gw sangat setuju dengan pendapatnya lagi pula apa salahnya kita kalau belajar toh nanti hasilnya kita pula yang akan menikmati ok good luck
mmohon maaf, bolehkan saya minta izin untuk memposting tulisan ini di web kami.soalnya ini amat sangat berharga sebagai pendorong kamid alam belajar.mohon klalu engizinkan emailpada saya..
Anggapan orang bahwa bljar IT itu bisa di luar kuliah memang benar, kenapa? karena:
1. tutor n referensinya udah sangat banyak di internet, mulai dari konsep, hingga teknik pemrogramanya, dibandingkan dengan yg ada d KAMPUS.
2. media pmbelajaranya cukup dengan satu buah PC, yang notabene jmn skrg orang2 dah sngat lazim dgn nyang nmanya PC, dan hmpir d setiap rumah ada.
3. perbandingan hasil pmbelajarannya bisa lngsung kita ketahui dari hasil pekerjaan yg sedang kita kerjakan, contoh bikin program, klaw error berarti salah, klaw ga error berarti bener.
4. resikonya kecil, maksudnya coba klaw jur. kimia or kedokteran or fisika menggunakan sistem pembelajaran sendiri tanpa ada yg bimbing, apa kita mau menanggung resikonya (bisa2 kamar kita meledak lagi….hehehe), ngertikan maksudnya, atau jur. sosial yg kita pelajari di luar kampus, apakah ada indikasi benar salahnya ketika kita belajar, kan nggak ada, tetap harus ada pembimbing untuk memberikan pendapat yg benar, harus ada studi banding. Nah kbetulan utk bagian IT ini pembimbing utk memberikan pndapat (benar atau salah), studi banding, gurunya dan segala macemnya sudah diwakilkan oleh yg namanya komputer.
Jadi bukan maksudnya bidang studinya gampang, tapi media dan situasi belajarnya sangat mendukung untuk bisa dilakukan sendirian. Tetep aja kan yg namanya belajar itu ga gampang, tetap ada aja yg “kuat” atau yg “ga kuat”.
Emang apa sih yg ngebedain blajar d kampus dgn di luar, cuma pembimbing aja yg ngebedain, sisanya sama aja “BELAJAR”. emang ketika yg namnya sekolah itu blum ada, orang2 sblmnya dikatakan bodoh, nggak kan, malah banyak yg menjadi pelopor bidang ilmu yg akan berkembang, contoh gampangnya gini aja PIRAMIDA, suku MAYA dengan ilmu penanggalanya dan masih banyak lagi, emangnya mereka sekolah formal, kan enggak, mereka lebih ke eksperimen, pengalaman, melihat situasi alam, intinya belajar2 juga. begitu boz
jd ksimpulanya bukan BIDANG STUDINYA YG GAMPANG tp media BELAJARNYA yg praktis…..
….itu sih menurut saya…. (maaf klaw ada yg ga setuju)
Belajar Informatika dan belajar mrogram itu beda lho.
Memprogram hanya sebagian kecil dari informatika. Itupun perlu dibimbing. kalau membuat program yang input dan outputnya sama, ada seribu cara. Tapi cara mana yang paling baik? itu butuh seseorang yang membimbing, supaya:
1. Programnya cepat, teori mengenai algoritma (big O notation dsb) diperlukan.
2. Programmnya maintainable (terstruktur, terdokumentasi)
3. Programnya benar. Bukan cuma untuk input dan output yang di contoh, tapi untuk semua input dan output. Dan berbagai tingkat “benar” yang lain (benar jika dijalankan di sistem konkuren, dsb).
Kalau orang bisa membuat rumah di kampung tanpa arsitek, bukan berarti sekolah arsitek gak perlu kan? untuk membuat gedung tinggi dan indah, perlu arsitek. Tapi kebanyakan orang memandang “tukang bangunan” dan menganggap mereka yang jago karena bisa membuat rumah sederhana tanpa perlu merancang njelimet di atas kertas. Lalu banyak yang membanding2kan dengan arsitek atau insinyur sipil yang gak tau di mana letak toko pasir di kampung ini.
kenapa harus diperdepatkan masalah seperti itu, yg mau kuliah jur. informatika silahkan yang mau belajar sendiri silahkan nanti toh kita sendiri yang memperoleh. lebih baik kita satukan kemampuan entah orang ahli komputer dari jurusan infrmatika / secara otodidak, untuk memajukan teknologi indonesia, gak usah di masalain hal semacam itu.
kita maju bersama sama untuk kemajuan bangsa ini
setuju !!!!!