Font adalah sebuah karya seni yang memiliki hak cipta. Jadi rasanya aneh jika sebuah institusi pendidikan mengharuskan penggunaan font tertentu untuk laporan, tesis atau tugas. Font seperti Times New Roman, Courier New, dll bukanlah font yang gratis, dan pengguna sistem operasi gratis seperti BSD dan Linux tidak bisa menggunakannya (setidaknya tidak dengan mudah, lihat catatan di akhir tulisan ini).
Tentunya kewajiban memakai font tertentu adalah untuk membuat tampilan yang lebih seragam. Ada setidaknya beberapa cara untuk melakukan hal ini:
1. Pakailah font yang gratis, salah satu cara termudah adalah dengan menginstall Openoffice yang akan menginstall beberapa font gratis dengan berbagai typeface.
2. Jangan meminta font spesifik, tapi mintalah font dalam keluarga tertentu atau tentukan sekumpulan font yang kompatibel (misal: jangan nyatakan Arial, tapi nyatakan Arial atau Helvetica, jangan nyatakan Times New Roman, tapi nyatakan Times atau Times New Roman. Memang hal ini akan menyebabkan font menjadi kurang seragam, tapi cukup mirip.
3. Buatlah font baru(baik dengan outsourcing, atau membuat sendiri jika institusi tersebut punya jurusan desain) dan buatlah menjadi public domain, atau lisensikan kepada civitas academica institusi tersebut.
Berapa harga sebuah font? tergantung, bisa mulai gratis, sampai ratusan dolar. Hak cipta melindungi suatu file font, tapi tidak melindungi “reverse engineering” (font dicetak, lalu dibuat ulang secara digital), jadi ada banyak font “ripoff” (hasil reverse engineering) yang harganya murah, namun memiliki kualitas yang jelek. Font yang “asli” dengan kualitas yang baik umumnya harganya di atas $50 (meski beberapa font “asli” harganya kurang dari itu). Perbedaan kualitas font ini terutama terlihat ketika font ditayangkan di layar (ada informasi “hinting” yang memberi tahu font renderer bagaimana merender font pada resolusi rendah).
Dan berikut ini adalah cerita mengenai font “Standar” Windows (Times New Roman, Arial, Verdana, dll) dan penggunaannya di Linux:
Microsoft pernah menyebarkan webcore fonts yang meliputi font “standar” Windows (Times New Roman, Courier new, Verdana, dll), tapi saat ini sudah menghentikan distribusinya. Lisensi Microsoft menyatakan bahwa file .exe yang diberikan boleh disebarkan ulang dalam “bentuk yang tidak dimodifikasi”. Pengguna Linux masih bisa mendapatkan font ini dan menginstallnya dengan cara tertentu, dan mengeset aneka program untuk menggunakan font tersebut (tidak semua program menggunakan sistem font milik X Window, misalnya Latex menangani fontnya sendiri).
Lalu apa masalahnya bagi pengguna Linux? Masalahnya font juga punya versi, dan versi yang bisa dipakai oleh pengguna Linux adalah versi yang lama. Versi font yang lebih baru mungkin mengandung karakter yang tidak bisa ditampilkan dengan versi font yang lama. Tampilan font juga mungkin bisa sedikit berbeda (setidaknya di layar, karena adanya hinting) dari satu versi ke yang lain.
Microsoft beralasan bahwa penghentian distribusi font dilakukan karena pengguna sudah mendapatkannya secara default di Windows, dan updatenya bisa didapat melalui Internet Explorer(IE) yang gratis. Sayangnya Windows adalah produk komersial (harus membayar), dan IE juga memiliki restriksi mengenai “kegratisannya”. Meski (secara teknis) pengguna Linux bisa menjalankan IE dengan menggunakan WINE (semacam emulator Windows), namun lisensi Microsoft menyatakan bahwa IE hanya gratis jika Anda memiliki lisensi Windows. Jadi sebenarnya fontnya tidak gratis.
Saya berharap para designer di Indonesia juga memperhatikan masalah hak cipta font ini, dan bahkan bisa menciptakan font baru.
Yang lebih parah lagi, di petunjuk tugas ditulis : dokumen harus diketik menggunakan MS-Word 🙂
Beberapa distro Linux (arau komunitasnya) sudah menyediakan fasilitas untuk install Microsoft TTF, tapi yang di install cuma fon-font umum saja seperti Times New Roman, Arial, dan Comic, sedangkan untuk font aneh-aneh seperti Brittanic Bold tidak ada.
Sialnya judul skripsi mesti ditulis pake font aneh-aneh itu.
Terpaksa saya “nyolong” font dari Windows laptop Ibu saya. Kemudian di paste di /usr/share/fonts/truetype/
—
Anton Hermansyah
jadi jika saya download dan install font windows seperti time new roman,, apakah termasuk menyolong lisensi???