Di Thailand, operator yang saya pakai (TrueMove) hanya memiliki beberapa paket Blackberry. Paket full biayanya sebesar 599 baht (hampir 180 rb rupiah) dan akan naik menjadi 690 baht (205 ribu rupiah) mulai bulan depan. Sebenarnya saya agak jarang memanfaatkan fitur selain chat (terutama BBM/YM) dan Email. Sesekali saya mengakses web (terutama Wikipedia) ketika di jalan. Ketika di rumah atau di kantor, saya dapat mengakses Wifi kecepatan tinggi (dan lebih enak mengaksesnya dari desktop).
Nah untuk menghemat, saya mulai beralih ke paket chat + email, yang hanya 199 baht/bulan (sekitar 60 ribu rupiah). Penghematan yang lumayan, selisihnya bisa untuk menyumbang Free Software Foundation. Tapi kadang saya tetap perlu mengakses web. Saya bisa saja membayar ekstra dengan membayar biaya GPRS, tapi saya menggunakan solusi sendiri: web by email. Pengalaman saya 11 tahun yang lalu ternyata sekarang kembali berguna.
Dulu, tahun 1999 saya pernah menerjemahkan dokumen Accessing the Internet by E-mail FAQ ke Bahasa Indonesia (masih ada yang menyimpan mirrornya, misalnya di sini). Dokumen tersebut adalah dokumen gratis yang tersedia untuk semua orang di Internet. Kira-kira ketika semester 3 kuliah di ITB, saya menerjemahkan dokumen tersebut dan mengirimkannya ke maintainernya karena saya merasa dokumen tersebut akan berguna juga untuk orang lain.
Jadi ceritanya begini: dulu ketika koneksi internet belum selancar sekarang ini, email masih lebih banyak dipakai dan lebih reliable. Beberapa orang membuat semacam “gateway” untuk WWW, FTP, Gopher, dsb. Jadi jika saya ingin mengakses suatu situs (misalnya suatu artikel slashdot), saya bisa mengirim email yang berisi URL situs tersebut, dan saya akan mendapat balasan isi halaman website tersebut via email.
Tergantung koneksi saat itu (dan faktor lain, seperti ukuran balasan), saya bisa mendapat balasan dalam waktu relatif singkat (dalam menit) bisa juga lama (keesokan harinya). Karena sifat protokol email (ada retry otomatis), maka saya cukup mudah mengakses internet, email besar juga bisa diterima di malam hari, ketika tidak banyak pengguna lab (saat itu lebih cepat daripada menggunakan program wget di latar belakang).
Kalau jaman sekarang, Anda mungkin sering menemui orang di milis yang minta dikirimi “mentahan program”, atau minta di “copy paste kan” isi artikel di web, karena dia hanya mengambil paket email. Biasanya ada orang baik yang akan membantu orang tersebut. Nah gateway email kerjanya seperti “orang baik” tersebut, tapi sifatnya otomatis.
Sayangnya saat ini server-server gateway tersebut tidak tersedia lagi. Dokumen tersebut juga berhenti dipelihara sejak 2002 (karena web sudah sangat umum). Untungnya saat ini sudah tersedia banyak modul dalam berbagai bahasa untuk bisa membuat sendiri server serupa dalam waktu singkat. Sekitar dua minggu sebelum anak saya lahir, saya mengimplementasikan email gateway menggunakan Google AppEngine dalam Python. Tapi ternyata ada beberapa kelemahan Google Appengine, misalnya saya tidak bisa mengirimkan email dengan extensi .jad atau .cod (jika ingin mendownload aplikasi via email).
Ketika saya di rumah sakit — meskipun saat itu saya menggunakan paket data full — program akses web via email ternyata tetap berguna. Saya sering berlalu lalang di rumah sakit, dan ketika menunggu lift saya kadang ingin mencari informasi mengenai hal-hal yang diceritakan oleh dokter. Meski memiliki 8 lift, karena rumah sakitnya besar, saya sering perlu menunggu lift dan menunggu sampai lantai tujuan. Karena rumah sakit berada di wilayah yang relatif padat, koneksi web via EDGE tidak selalu lancar (walau ada WIFI di kamar rumah sakit). Ketika keluar masuk lift, browsing sering terganggu. Jadi saya lebih suka mengirimkan email, dan menunggu mendapatkan email berisi isi web/wiki ketika ada signal.
Weekend ini saya menulis ulang program saya dalam Perl dan saya jalankan di server saya sendiri. Kenapa Perl? karena lebih hemat memori dan lebih cepat, serta modul yang tersedia untuk tujuan ini lebih banyak. Sekarang saya juga menambahkan akses ke kbbi dan juga RSS. Akses KBBI sebenarnya tidak terlalu sering saya butuhkan (tapi adik saya kadang perlu, jadi saya buatkan saja, hanya menambah beberapa baris program saja).
Saya kurang suka mengikuti banyak milis via mail di blackberry, karena kebanyakan milis jumlah noise to signal rationya sangat tinggi (dengan kata lain: lebih banyak sampahnya dibanding konten yang berguna). Jadi untuk mendapatkan berita yang menarik, saya lebih memilih RSS. Sudah ada beberapa layanan RSS to email, misalnya Feed My Inbox (gratis hanya 5 feed saja, lebih dari itu bayar), dan FeedMailer (gratis, dengan iklan).
Saya kurang puas dengan kedua layanan tersebut. Feed My Inbox menurut saya terlalu mahal (5 usd/bulan, hanya sedikit lebih murah dari paket BB Email sebulan), sedangkan feedmailer hanya akan mengirim tiap hari sekali (ini percuma, karena saya akan bisa mengakses RSS secara full di desktop rumah di malam hari/pagi hari).
Saya akhirnya menginstall rss2email di server saya. Program tersebut bisa dikonfigurasi via command line atau via web. Karena saya sudah membuat program gateway email, sekalian saja saya tambahkan fitur managemen via email. Jadi sekarang saya bisa subscribe/unsubscribe feed via email.
Untuk berbagai layanan lain, biasanya sudah ada yang memikirkan. Misalnya flickr, picasa, facebook, dsb, mereka sudah menyediakan fitur posting via email. Mengupdate status facebook, twitter, plurk, dsb juga bisa dilakukan dengan ping.fm (via email/chat). Jadi saya tidak perlu lagi menulis apapun untuk layanan-layanan tersebut. Satu-satunya yang masih terpikir adalah membuat akses twitter by email (seperti tweetymail.com, tapi saya belum terlalu perlu ini.
Server saya hanya saya buka untuk saya sendiri, dan beberapa anggota keluarga. Karena jika saya buka untuk umum (dan gratis) pasti akan menyebabkan overload di server saya (dan akan dianggap sebagai sumber spam). Program seperti yang saya buat sebenarnya mudah sekali diimplementasikan oleh programmer. Saya sedang mempertimbangkan, apakah orang awam banyak yang mau memakai layanan ini dengan biaya rendah (misalnya dengan biaya 10 rb/bulan atau 100 rb/tahun). Kalau ada beberapa orang (misalnya sekitar 20 orang) saya bersedia membuka layanannya untuk umum.
Dibandingkan layanan jaman dulu (harus mengerti/menghapal syntax), sekarang ini penggunaan server bisa dibantu dengan program GUI (tidak sulit membuat program ini di Blackberry). Jadi pengguna cukup menjalankan program untuk meminta informasi via menu. Ini seperti SIM toolkit di HP yang mengirim SMS berdasarkan menu yang kita pilih.
Sebelumnya saya tidak pernah terpikir bahwa keisengan 11 tahun yang lalu akan menemukan kegunaan lagi sekarang. Saya pernah berpikir: program gateway mail ke web tidak akan diperlukan lagi (itu sebabnya saya tidak mengupdate terjemahan saya, plus waktu itu saya diangkat jadi admin di informatika ITB, dengan akses Internet yang lebih leluasa). Saya tidak menyangka akan ada device yang hanya bisa mengakses email saja tanpa akses web. Ternyata di saat sekarang ini, program semacam itu masih bisa berguna karena keterbatasan paket data yang membuat BB saya hanya bisa “email saja”.