Kebanyakan teman seangkatan saya sudah jarang yang merakit PC. Bahkan kalau dipikir-pikir yang memakai PC (di rumah, bukan di kantor) juga semakin sedikit, kebanyakan hanya punya laptop saja. Saya sendiri sampai saat ini merasa lebih nyaman bekerja di PC yang cepat dengan layar besar dan keyboard mekanis.
Sekarang saya memesan berbagai komponen PC dari jib.co.th atau kadang beli offline jika kebetulan barang yang hendak dibeli tersedia di toko JIB di Airport Plaza. Jika membeli online prosesnya sangat mudah dan cepat. Setelah selesai membayar, barang akan segera dipack, dan saya akan dikirimi URL video pengepakannya. Sayangnya karena jauh dari Bangkok, jadi tetap butuh 2 hari sampai barangnya diterima di Chiang Mai.
Sebenarnya saya mulai malas membongkar PC, memasang komponen baru, mengetes, setting BIOS, memindahkan sistem operasi dsb, tapi saya lebih malas lagi dengan berbagai alternatifnya. Beberapa alternatifnya adalah:
- membawa semua ke toko, memberi instruksi dan menunggu sampai semua selesai, pulang ke rumah (capek, tetap harus memasang ulang kabel), perlu memberi tahu password ke teknisi (atau membantu mengisi password setiap kali dibutuhkan)
- membeli komputer baru yang lebih baik (tetap harus memindahkan data/program ke komputer baru)
- mendatangkan teknisi: saya nggak akan sabar memberi tahu apa yang harus dilakukan, memberi tahu password, dsb
Jadi meskipun saya kurang suka, merakit dan mengupgrade PC tetap saya lakukan sendiri. Contoh beberapa hal yang menyebalkan ketika merakit PC:
- memasang CPU cooler
- memasang kabel untuk power/reset/LED HDD/Power, ribet karena kecil
- mengatur kabel. padahal saya sudah memakai PSU dengan kabel modular
- memasang backplate. Tapi sekarang tidak lagi, karena sebel sering menyakiti tangan, saya putuskan untuk tidak memasang benda ini. Memang berisiko menambah debu yang masuk, tapi saya lebih memilih membersihkan debu daripada memasang benda ini
Sekarang mau cerita konfigurasi desktop saat ini:
- Casing Chaser MK I (saya beli tahun 2013)
- Storage M2.NVME 1 TB untuk Windows
- CPU Intel Core i5 9400F 2.9 GHz (terpikir membeli Core i9, tapi perbedaan performancenya kurang signifikan untuk use case saya)
- Banyak harddisk
- Ram DDR4 32 GB
Alasannya cukup panjang, tapi sekarang saya memakai Desktop Windows dan sebuah server Linux. Keduanya saya pakai bekerja. Meskipun rasanya agak ekstrim bekerja dengan dua komputer, tapi menurut saya ini workflow paling enak. Desktop dipakai untuk pekerjaan interaktif, dan Linux dipakai untuk berbagai server (samba, mongo, mysql, http, dsb) dan untuk kompilasi yang memakan waktu lama (compile kernel, compile ROM Android).
Spesifikasi server sekarang:
- Casing nggak jelas beli second hand
- SSD 1 TB untuk Linux
- CPU: AMD Ryzen 5 2600X Six-Core Processor
- RAM DDR4 16 GB
- Banyak harddisk
Pemilihan berbagai komponen saya dasarkan pada pengukuran: dengan melihat task manager (windows) dan top (Linux). Dengan memperhatikan tool, umumnya kita bisa melihat apakah kita butuh lebih banyak memori (free memori selalu rendah atau pemakaian swap tinggi), butuh CPU yang lebih baik (CPU usage selalu tinggi), atau butuh SSD/NVME (nilai “wa” di top tinggi, atau akses disk tinggi di task manager).
Untuk CPU saya mendasarkan pemilihan pada benchmark dari http://cpubenchmark.net/ . Pertimbangan lain adalah harga, saya tidak mau menghabiskan uang 2X lipat jika performance yang didapatkan hanya bertambah sedikit (lebih baik menunggu sampai harga turun).
Perlu diperhatikan juga program spesifik yang kita pakai, contohnya IDA Pro butuh waktu lama untuk mendecompile fungi kompleks, tapi proses dekompilasi ini tidak multi thread, dan juga tidak memakai 100% CPU. Jadi memakai CPU yang 2x lebih cepat sama sekali tidak membantu mempercepat proses dekompilasi.
Sekedar tips, jika ingin merakit PC dan ingin melakukannya jangka panjang, maka:
- belilah casing yang bagus, akan tahan lama
- belilah PSU yang bagus dan modular, walau kabel tetap berantakan tapi sedikit lebih baik
- belilah keyboard yang bagus (kalau suka mekanis, beli yang mekanis) karena akan tahan lama
Demikian cerita singkat ngalor-ngidul mengenai merakit dan mengupdate PC. Berikutnya saya perlu menambah storage di Thinkpad X230 saya.