Ini adalah pengalaman saya merecover data dari sebuah hard disk (bukan SSD) yang partisinya memakai filesystem NTFS (New Technology Filesystem) yang umum dipakai Windows saat ini (di masa depan Microsoft mungkin akan memakai ReFS/Resilient File System). Metode yang saya pakai untuk recovery ini mungkin berguna untuk beberapa kasus, tapi tidak semua kasus, tergantung jenis kerusakan yang terjadi.
Harddisk yang rusak
Kerusakan pada Hard disk
Bentuk kegagalan (failure) hard disk berbeda dengan SSD, jadi harap dicatat bahwa banyak hal di tulisan ini yang tidak berlaku untuk SSD. Hard Disk memiliki komponen mekanis: head dan platter dan juga komponen elektronik (controller). Controller hard disk adalah PCB yang memiliki CPU dan RAM dan menjalankan firmware hard disk.
Saya paling tidak suka mengerjakan hal-hal yang berulang atau yang langkahnya panjang jika melibatkan tablet, ponsel atau apapun yang melibatkan komputer. Tool otomasi iOS masih cukup terbatas dibandingkan dengan PC dan Android (kecuali jika dijailbreak). Walau demikian ada beberapa aplikasi (Shortcuts, Pythonista, dan iSH) yang bisa mengotomasi cukup banyak hal di iOS/iPadOS tanpa perlu jailbreak.
Shortcurts + Widgets
Shortcuts
Shortcuts merupakan aplikasi bawaan di iPhone sejak iOS 13, dan juga tersedia untuk iPadOS dan macOS. Kita bisa menyusun perintah-perintah yang akan dikerjakan oleh sebuah shortcut ketika ditekan. Bentuk shortcut yang paling sederhana adalah meluncurkan aplikasi dengan parameter tertentu.
Ketika membuat posting Cloudflare Tunnel, banyak yang bertanya dan membandingkan ini dengan berbagai teknologi lain. Nah di posting ini saya akan membahas beberapa teknologi lain seputar tunnel dan VPN .
Wireguard
Ini adalah teknologi VPN yang sederhana dan cepat. Spesifikasinya cukup pendek dan sudah diimplementasikan di kernel berbagai sistem operasi, clientnya tersedia di berbagai sistem operasi juga, termasuk di iOS dan Android. Saya bahas sedikit tentang Wireguard dulu karena ini jadi dasar untuk Tailscale.
Wireguard ini cukup sederhana sehingga bisa dipakai untuk IOT, misalnya sudah ada implementasi Wireguard untuk ESP32. Tapi bagian ini tidak akan saya bahas sekarang, mungkin di posting lain.
Wireguard hanya menangani koneksi dari satu titik ke titik lain. Contoh: saya bisa setup server wireguard, lalu client pertama bisa konek ke server itu. Client lain juga bisa konek ke server situ. Atau bisa saya set Wireguard di dua server supaya keduanya seolah-olah di jaringan yang sama.
Ada beberapa keterbatasan Wireguard: jika client pertama ingin konek ke client kedua, maka koneksi dilakukan melalui server (tidak bisa langsung dari client pertama ke kedua). IP sebuah server harus fixed IP, jika memakai dynamic DNS dan IP server berubah di tengah-tengah koneksi, maka kita perlu disconnect lalu reconnect dengan IP yang baru.
Setup Wireguard tidak terlalu sulit (jika dibandingkan openvn misalnya), tapi juga tidak sederhana untuk orang awam. Perlu setup server, perlu setup key, copy paste key, distribusi konfigurasi dengan membuat file atau menggenerate QR (untuk mobile), dsb. Sudah ada beberapa proyek untuk menyederhanakan interface ini, tapi tetap tidak semudah teknologi yang lain.
Blog ini sudah 19 tahun umurnya. Hari ini blognya pindah ke server rumah, memakai tenaga surya (belum seluruh rumah memakai tenaga surya, tapi server dan modem internetnya bertenaga surya). Dulu kami mulai blog ini menyewa shared hosting yang cuma 5 ribu rupiah per bulan, lalu naik ke level harga lebih tinggi, sampai memakai VPS, dan bahkan dedicated server.
Blog ini sekarang dihost di Orange Pi 5.
Dari dulu saya memakai dedicated server karena ada proyek-proyek yang saya kerjakan. Ada proyek yang saya ceritakan di sini (misalnya BarInstall dan Tinycontroller) dan banyak yang tidak dituliskan. Dulu dedicated server 20an USD/bulan sudah cukup, tapi sekarang harga bulanan dedicated server makin naik. Hosting dedicated termurah ada di Eropa (Hetzner, Online.net), tapi di Eropa harga listrik makin mahal, jadi tahun lalu semua menaikkan harga.
Walau mahal, akhir-akhir ini saya masih hosting blog di dedicated server karena sekalian dipakai di proyek lain. Sekarang ini karena saya tidak lagi ada proyek yang butuh dedicated server dengan spesifikasi tinggi, saya tidak ingin membayar server mahal cuma untuk blog saja. Setelah banyak pertimbangan, akhirnya hostingnya dipindahkan ke rumah saja sekalian memakai tenaga matahari.
Ini merupakan pengembangan dari eksperimen website bertenaga matahari di akhir tahun 2021. Waktu itu saya bereksperimen dengan satu blog kecil bertenaga surya memakai Pi Zero W. Sekarang bukan cuma satu blog kecil, tapi hampir semua website yang kami miliki sudah pindah ke rumah, dengan tenaga surya. Plus modem fiber optiknya juga bertenaga surya.
Sekarang ini berbagai device sudah dengan gampang dicharge dengan USB-C. Bahkan laptop lama dan berbagai device lain pun bisa kita charge dengan USB-C menggunakan berbagai adaptor yang memakai standard Power Delivery. Tapi standard Power Delivery (PD) menggunakan USB ini agak membingungkan, karena ada beberapa versi standard ini berbagai device hanya mengikuti sebagian standard saja.
Di tulisan ini saya ingin membahas sedikit tentang USB PD. Cakupan tulisan hanya tentang standard PD, memilih adaptor dan power bank, serta bagaimana kita bisa memakai USB PD untuk membuat sendiri adaptor untuk berbagai device yang kita miliki.
Sebelumnya saya perlu memberi peringatan: bekerja dengan listrik bisa berbahaya, bahkan ketika menggunakan arus searah sekalipun. Selain berbahaya untuk manusia, kesalahan dalam catudaya peralatan (kesalahan polaritas, tegangan, dsb) bisa menyebabkan device yang Anda miliki rusak. Jadi mohon baca dulu mengenai safety ketika berurusan dengan listrik.
Sejak memakai bel rumah yang tidak perlu batere, kami sudah berhasil menyelesaikan masalah lupa mengganti batere bel wireless di pagar. Tapi ada masalah baru: tukang paket sering memakai motor dan malas turun dari motor untuk menekan bel rumah. Mereka biasanya akan membunyikan klakson, menunggu kami keluar.
Paket!!!
Saya sering tidak mendengar tukang paket, apalagi kalau sedang di kamar atas . Risna juga sering tidak dengar jika sedang memasak. Jadi kadang tukang paketnya perlu nelpon agar kami keluar.
Khusus untuk Pos dari Thailand Post Office, mereka tidak pernah menelpon mereka punya opsi kalau kami tidak di rumah: menaruh surat agar kami mengambil di kantor pos, atau dititipkan ke tetangga. Kalau kami tahu ada paket hari itu (dari statusnya yang delivered), maka kami perlu tanya ke tetangga.
Baru-baru ini saya mulai mengupgrade jaringan di rumah ke 2.5 Gbps. Ini sekedar catatan mengenai: kenapa 2.5GbE (kenapa tidak 5GbE atau 10GbE), dan hardware yang dipilih saat ini serta pengalaman yang saya alami dalam proses upgrade ini.
TP-Link 2.5Gbps Switch
Catatan singkat: huruf b kecil artinya bit, jadi 1Gbps = 1 milyar bit per detik. Satu byte sama dengan 8 bit, B besar menyatakan byte. Jadi kecepatan 1 gigabit per second (1 Gbps) setara dengan 125 MBps (megabytes per second). Tapi karena ada overhead header ethernet, header IP, header TCP, dsb, kecepatan realnya kurang dari 125 MBps(dari pengalaman: sekitar 100-110 MBps).