Setahun itu bukan waktu yang singkat, dan ternyata kami sudah setahun beralih ke mobil listrik. Selama setahun ini, kami hanya mengeluarkan sekitar 10.410 baht (sekitar Rp4.750.889,78) dan perjalanan yang kami tempuh sudah sekitar 10.000 kilometer lebih.
Untuk sebagian besar orang, mungkin 10 ribu km itu bisa ditempuh dalam waktu beberapa bulan saja. Kami memang tidak terlalu banyak bepergian. Selama setahun ini, kami juga belum jadi mencoba membawa mobil ini ke luar kota. Alasannya jelas karena kami malas nyetir jauh-jauh.
Di tulisan ini, saya akan mencatat perincian pengeluaran kami khususnya untuk biaya isi baterai mobil MG4 selama setahun.
Contents
Biaya mengisi baterai selama setahun
Kami bisa mengetahui pengeluaran dengan cukup detail, karena selama setahun ini kami masih tetap belum memasang charger mobil di rumah. Untuk mengisi baterai mobil listrik, kami harus menginstal aplikasinya. Di setiap aplikasi kami bisa melihat sejarah pengisian baterai, berapa menit, dan biayanya.
Selama setahun ini, kami hanya pernah isi baterai menggunakan 3 jenis layanan. Sebenarnya sekarang ini hanya 1, karena 2 yang pertama membutuhkan waktu lebih lama untuk charging. Pilihan yang ada sekarang ini juga tersedia di hampir semua pom bensin PTT.
Saya akan tuliskan detailnya sekalian catatan buat kami.
MG
Tempat isi baterai pertama kali yang kami kenal sudah pasti yang ada di tempat penjualannya yaitu di dealer MG. Lokasinya tidak jauh dari rumah dan kami melewatinya setiap habis menjemput anak-anak.
Karena membeli mobilnya di akhir Agustus, kami baru perlu mengisi baterai itu setelah memasuki September. Kami mengisi baterai di MG mulai bulan September sampai dengan Oktober. Akan tetapi tempat di tempat ini hanya bisa mengisi baterai untuk 1 mobil saja, jadi terkadang sudah berencana isi baterai, malah gagal karena slotnya tidak tersedia.
Kalau dilihat dari sejarahnya, kami mengisi 9 kali di MG di bulan September dengan rata-rata mengisi 40 menit. Kenapa di bulan pertama sering banget mengisi? Karena kami masih sering takut banget kehabisan baterai. Jadi, kami memilih mengisi sebelum di bawah 40 persen.
Lagipula, kalau mobilnya sampai di bawah 30 persen, akhirnya akan jadi butuh waktu lebih lama untuk mengisinya. Makanya di bulan Oktober kami hanya mengisi baterai 2 kali dan sampai 1 jam lebih setiap mengisi.
Ide awalnya, kami mengisi baterai sekalian lewat, setelah menjemput anak-anak. Akan tetapi, masalah slot charging yang tidak selalu tersedia dan anak-anak yang sering tidak sabar menunggu lama walau ada es krim dan cemilan, membuat kami merasa perlu mencari tempat lain untuk isi baterai.
Ruang tunggu MG ini sebenarnya menawarkan es krim, cemilan, dan kopi gratis sebagai bagian dari layanan pelanggan. Tetapi harus menunggu sekitar 1 jam setelah lelah dari kegiatan belajar ternyata bukan ide yang baik.
Sekitar akhir September kami sudah menemukan tempat mengisi baterai lainnya yang bisa lebih cepat dan ternyata ada banyak di sekitar rumah.
Mengisi baterai di Mall
Di Airport plaza, tersedia 8 slot untuk mengisi baterai. Kami hanya pernah mencobanya sekali. Biaya mengisi baterai di mall tergolong mahal: 60 baht per jam. Dalam waktu sejam itu, hanya bisa mengisi sekitar 11 persen batere.
Teorinya memang harusnya mengisi batere di mall ini bisa jadi alternatif kalau kesulitan mencari parkir dan berniat berlama-lama di mall. Akan tetapi, karena di mall tersebut biasanya parkir gratis dan tidak terlalu ramai, rasanya rugi mengisi baterai di sana. Lagi pula, kami sekarang ini tidak pernah berlama-lama di mall.
EV Station Plus dari PTT
Kami memang baru menemukan tempat isi batere ini belakangan. Tetapi setelah tahu bahwa mengisi baterai di tempat ini bisa lebih cepat, kami tidak pernah lagi mengisi baterai di tempat lain. Lagipula, tempat mengisi baterai ini ada setidaknya 3 tempat dengan radius kurang dari 4 kilometer dari rumah.
Selama setahun, kami mengisi baterai di EVPluz yang ada hampir di semua pom besin PTT (seperti pertaminanya Indonesia). Total sekitar 55 kali kami mengisi baterai sejak 28 September 2023 sampai 24 Agustus 2024 kemarin. Dalam waktu 11 bulan di EVPluz, kami hanya menghabiskan 9041.75 baht.
Biaya bensin kami sebelum EV
Kalau ditanya berapa penghematan yang kami dapatkan dari beralih ke mobil listrik, jelas berasa penghematannya. Sebelum kami beralih ke mobil listrik, dengan kegiatan antar jemput anak-anak, kami menghabiskan sekitar 1000 baht setiap minggunya.
Seandainya itu dibulatkan dan tidak ada pengeluaran perjalanan jauh menggunakan mobil bahan bakar minyak, kami butuh mengeluarkan biaya sekitar 52 ribu baht.
Dari sini saja sudah terlihat perbandingan antara biaya bahan bakar mobil biasa dengan mengisi baterai mobil listrik. Biaya bahan bakar kami berkurang sekitar 78 persen sejak menggunakan mobil listrik.
Biaya Perawatan
Selama setahun ini kami tidak mengeluarkan biaya yang berarti untuk perawatan. Apalagi di awal kami mencuci mobil sendiri. Sekarang ini karena musim hujan (dan berbagai alasan lain) kami agak jarang mencuci mobil.
Pemeriksaan 6 bulan sebelumnya juga hanya sekitar 300 baht. Sisanya digratiskan.
Biaya menderek mobil ke bengkel beberapa waktu lalu karena kami tinggal mudik tanpa memanaskan mesin juga gratis.
Pajak mobil dan asuransi mobil masih dicover selama 3 tahun ini. Jadi kami juga tidak mengeluarkan biaya ekstra.
Masih bisa lebih irit…
Sejauh ini, kesimpulan dari menggunakan mobil listrik itu ya irit di kantong. Irit banget malah.
Kami memperhatikan kalau mengisi baterai itu ada jam padat dan jam kosong. Untuk jam kosong dan akhir pekan, tarif yang dikenakan lebih murah. Kalau kami bisa disiplin isi baterai setiap akhir pekan, kami pasti bisa lebih hemat lagi.
Salah satu cara lain menghemat sebenarnya menggunakan wall charger di rumah. Ada subsidi khusus untuk mengisi baterai mobil listrik di Thailand, apalagi kalau dilakukan di malam hari saat orang-orang diasumsikan sudah tidur dan tidak menggunakan banyak listrik lagi. Sayangnya sampai sekarang kami belum bisa memasang wall charger karena berbagai aturan dalam memasangnya belum bisa kami penuhi.
Cerita hari ini cukup dulu untuk mencatat seberapa irit menggunakan mobil listrik. Kesempatan lain akan saya sambung dengan berbagai cerita pengalaman selama setahun menggunakan mobil listrik.
Oh, kalau di Indo, pengisian daya pada malam hari tuh lebih mahal tarifnya, ka Ris..
Jadi aktivitas pelistrikan lebih baik di siang hari. Hhohoo..
Oh kalau beli mobil full listrik begini, uda incl sama baterenya kah?
Kemarin coba tanya-tanya ke dealer, katanya ada yang dipinjami, katanya batere itu mahal. Kalau mau dipinjami selain jatuhnya lebih hemat, nanti juga ada biaya perawatan. Kalau mau ganti, gak perlu beli, cukup bilang aja..
Kalau jatuhnya lumayan hemat, asik juga yaa..
hehehe, jadi no worries apalagi ada charger dimana-mana.