Masih lanjutan catatan setahun menggunakan MG4 EV, kali ini mau menuliskan catatan pengalaman ketika mobil ini harus masuk bengkel karena tidak mau menyala setelah ditingal liburan seminggu ke Legoland di bulan April 2024.
Cerita tentang masuk bengkel ini memang belum sempat dituliskan, karena waktu itu rasanya nano-nano, abis liburan kok malah ribet sama urusan bengkel, mau rileks kok jadi stress lagi. Nah sekarang sudah tenang, dan sebelum lupa mendingan saya tuliskan juga di sini.
Contents
Mobil ditinggal seminggu bukan yang pertama kali
Di bulan April, kami pergi jalan-jalan ke Legoland dan Singapur selama seminggu. Ketika kami kembali dari jalan-jalan, eh ternyata mobilnya tidak mau menyala sama sekali.
Sebenarnya ini bukan kali pertama kami tinggalkan mobil tanpa dinyalakan selama beberapa hari. Di bulan Oktober 2023, kami juga meninggalkan mobil selama seminggu ketika kami pulang ke Medan. Waktu itu memang ketika pergi, batere mobil masih banyak karena baru diisi, dan ketika kembali, sorenya kami langsung gunakan untuk pergi ke Night Safari.
Nah, ketika kami pergi di bulan April, karena pengalaman di bulan Oktober mobil bisa ditinggal seminggu dan tidak ada masalah, kami juga merasa santai. Perbedaannya, ketika kami pergi, baterai mobil sepertinya sudah kurang dari 50 persen. Entah ada hubungannya atau tidak, tetapi ketika kami kembali dan keesokan harinya ingin menggunakan mobil, mobilnya nggak mau nyala.
Mencoba Jump Start Sendiri
Awalnya kami pikir masalahnya ada di batere besarnya, siapa tau dia kehabisan sehingga tidak mau menyala. Ketika saya telepon ke toko tempat kami membeli, kami disarankan mencoba menjumpstart batere keringnya seperti halnya mobil biasa.
Memang MG4 EV ini ada 2 baterai, selain baterai yang dicharge dengan listrik, ada juga baterai aki seperti mobil biasa. Kami mencoba menjumpstart dengan meminta tolong pada tetangga yang punya mobil dan punya kabel jump start.
Awalnya sepertinya mobil mau menyala, tetapi pada akhirnya mobilnya tetap tidak mau menyala. Hari sudah menjelang sore, kami putuskan untuk menelpon bengkel lagi dan disarankan untuk menelpon road assistance MG.
Pengalaman dengan Road Assistance MG
Salah satu tawaran dari pelayanan purna jual dari MG di Thailand adalah layanan road assistance yang tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu alias selalu tersedia setiap saat.
Berbeda dengan call centre lainnya, panggilan ke nomor 1267 ini tidak terlalu lama walaupun tidak instan. Pelayanan dalam bahasa Inggris juga tersedia, jadi saya bisa menjelaskan masalah dengan mudah.
Tidak lama kemudian saya mendapat SMS yang memberitahukan kalau nomor saya sudah menghubungi call center dan akan ada mekanik yang datang untuk membantu ke rumah. Jika memang benar saya diminta memberi respon dan juga memberikan alamat di mana saya berada.
Selanjutnya akan ada lagi konfirmasi yang memberikan lokasi si mekanik dan estimasi berapa menit lagi dia akan tiba.
Nah bagian estimasinya ternyata meleset, ketika menerima SMS, saya pikir tidak jauh nih lokasi si mekanik dari saya. Eh ternyata waktu tunggunya ada 2 kali lipat dari waktu yang saya perkirakan.
Mekanik datang dan sempat mencoba menjumpstart lagi dengan batere aki yang dia bawa. Dia juga mencoba berbagai kemungkinan. Sayangnya usahanya gagal. Akhirnya mekanik melaporkan usahanya gagal dan menyarankan untuk membawa mobil ke bengkel terdekat (tempat kami membelinya).
Karena tidak bisa dipakai juga, akhirnya saya menyetujui agar mobilnya di bawa saja ke bengkel. Saya dihubungi lagi dari pihak road assistance untuk konfirmasi apakah saya bersedia mobilnya diderek ke bengkel.
Berikutnya saya menunggu mobil derek datang dan karena saya berharap urusan bengkel tidak lama, saya juga ikut ke bengkel dengan naik mobil derek juga.
Dipinjemin Mobil Pengganti
Harapan mobil selesai dengan cepat tidak terkabul. Hari itu saya pulang naik Grab ke rumah. Keesokan harinya, karena tidak ada kabar, saya menelpon ke bengkel tempat mobil berada. Saya meminta kepastian berapa hari mobil akan ada di bengkel dan apa masalahnya.
Awalnya mereka susah sekali memberi kepastian, sampai saya mempush mereka dan bilang, kalau memang tidak ada kepastian, saya butuh pinjaman mobil, karena saya nggak mau naik grab setiap kali.
Sebenarnya, mereka tidak punya kewajiban meminjamkan mobil pengganti. Tetapi saya berhasil meyakinkan bengkel untuk meminjamkan mobil sampai kami mendapatkan mobil kami kembali (karena bengkelnya MG store yang sama dengan tempat kami membeli mobil dan baru membawa mobil untuk servis di bulan Maret).
Kami dipinjami mobil MG HS yang masih menggunakan gasoline. Sempat terjadi drama babak tambahan karena mobil yang dipinjamkan sudah sangat low bensinnya. Memang sih, mbak petugas bilang kalau kami butuh mengisi bahan bakar sendiri selama dipinjamkan, tetapi karena antara bengkel dan rumah kami tidak ada pom bensin (emang deket sih), kami pikir mampir dulu ke rumah untuk kemudian isi bensin kemudian kalau mau pergi lagi.
Keputusan pulang dulu ke rumah salah banget, karena akhirnya mobilnya nggak mau nyala juga dengan alasan bensinnya tidak cukup untuk menyalakan mesin.
Haduh, sempat merasa agak emosi juga, tapi ya emosi tidak menyelesaikan masalah. Kalau mobil tidak ada bensin, solusinya adalah ya diisi bensinnya. Saya telepon road assistance lagi dan singkat cerita mereka mengirimkan orang yang mengantar gasoline ke rumah.
Mungkin ada yang akan heran kenapa ga beli sendiri aja biar cepat? Lah, mau pergi beli pakai apa? Jerigen ga punya, kendaraan kami cuma ada mobil. Masa iya bawa-bawa bensin jalan kaki? Mending telepon road assistance kan. Karena ternyata untuk setiap mobil, ada jatah bensin gratis 5 liter pertama. Lumayan kan!
Cerita agak memalukan gara-gara terbiasa pakai EV
Ada satu kejadian yang lucu tapi sebenarnya agak memalukan ketika kami naik mobil hibrid yang dipinjamkan. Mobil MG4 EV yang kami miliki biasanya ketika naik ke bagian supir, tidak perlu memencet tombol apapun, mesin akan menyala dan juga suaranya hampir tidak kedengaran.
Nah, waktu kami pulang dari Night Safari (naik mobil pinjaman setelah diisi bensinnya), kami sempat stress karena mobilnya tidak menyala lagi! Terus tau-tau kok rasanya mobilnya mundur. Untungnya tidak ada pohon atau apapun di belakang mobil.
Saya sempat sedikit panik dan berpikir: masa saya harus menelpon ke road assistance lagi? Kok ya ga habis-habis nih urusan mobil ga mau menyala mesinnya.
Dalam keadaan agak panik, saya memutuskan untuk keluar dari mobil, karena mobilnya juga terasa panas dan AC tidak terasa apa-apa. Saat keluar dari mobil, saya baru menyadari kalau mobil yang kami naiki itu tidak ada suara sama sekali, padahal ketika pergi ada suara walau lebih halus darpada mesin biasa.
Yup, ternyata kami lupa untuk menekan tombol START untuk menyalakan mesin mobil. Begitulah, kami sudah sangat terbiasa untuk masuk mobil dan langsung duduk di kursi pengemudi. Untuk mobil EV, kami tidak perlu memencet apapun, mobil akan langsung menyala. Nah, di mobil pinjaman ini kami lupa kalau kami masih harus memencet tombol START untuk menyalakan mesin mobil. Selain itu, tentu saja mobil ini masih ada suaranya kalau dibandingkan mobil listrik.
Lega sekali rasanya ketika mobil menyala kembali dan kami bisa pulang tanpa harus memanggil road assistance lagi.
So far so good
Penjelasan tentang kenapa mobil kami lama di bengkel bukan karena ada kerusakan parah atau ada suku cadang harus diganti, tetap lebih kepada tenaga ahli yang menangani mobil listrik ini belum banyak. Pihak bengkel perlu menunggu instruksi dari pusat (yang punya orang yang lebih ahli buat menangani mobil listrik).
Ternyata hanya perlu mereset sesuatu, tetapi terkadang sebelum mereset, mereka perlu melakukan langkah untuk memastikan garansi tidak terganggu dengan penekanan tombol reset tersebut.
Sehari saja kami memakai mobil pinjaman, karena keesokan harinya kami ditelpon untuk mengambil mobil kami yang sudah bisa menyala lagi.
Masih belum jelas penyebab pasti kenapa mobilnya tidak bisa menyala sama sekali dan bahkan tidak bisa dijump-start dengan aki seperti mobil lainnya. Tetapi setelah kejadian di bulan April, kami sudah pernah pergi meninggalkan rumah seminggu dan mobilnya bisa tetap menyala.
Semua biaya bengkel dan mobil derek bebas biaya karena merupakan bagian dari layanan purna jual.
Sejauh ini dari sisi biaya bahan bakar dan layanan purna jual dari MG cukup memuaskan buat kami. Mudah-mudahan begitu sampai seterusnya.