Martupol dan Adat Pernikahan Simalungun

Martupol adalah sebuah acara perjanjian pernikahan di Gereja (dalam hal ini GKPS), di mana calon mempelai harus membacakan janji akan menikah, menandatangani surat perjanjian, dan sekaligus sebagai pengumuman
kepada jemaat gereja kalau ada yang mau protes (speak now or forever hold your peace).

Tanggal 19 Januari 2007 kemarin, acara martupol sudah kami jalani dan berjalan dengan baik. Selesai acara gereja, kami menjalani acara adat batak, khususnya simalungun berupa acara pajabu parsahapan dan maralop yang disederhanakan. Walaupun gue pernah punya keinginan untuk tidak menjalani semua itu, tapi dalam rangka menyenangkan hati orangtua kami jabani juga ritual adat yang sebagian besar tidak kami mengerti (tujuannya sudah dimengerti, tapi tetep aja merasa ribet). Beberapa foto-foto martupol bisa dilihat di album foto. Oh ya, katanya sih kalau jaman belum beragama, setelah acara maralop, secara adat pasangan itu sudah resmi menikah, tapi karena kami sudah beragama, ya..tetep aja kami resmi menikahnya setelah diberkati di gereja. Sekarang ini anggap sajalah kami bertunangan (tanpa cincin hehe).

Oh ya, buat yang mau datang tanggal 27 Januari 2007 (ke gereja ataupun gedung resepsi), sekarang sudah di upload peta untuk mengetahui arah jalannya. Acara resepsi yang diadakan juga masih merupakan rangkaian acara adat batak Simalungun. Oke deh, doakan kami, dan semoga tidak nyasar di jalan ya :), see you there…

Penulis: Risna

https://googleaja.com

17 thoughts on “Martupol dan Adat Pernikahan Simalungun”

  1. Dear Kak Risna & Joe …
    Selamat berbahagia … aku juga merasakan bahwa Tuhan selalu punya rencana indah buat kita semua…

  2. age pe lang ibotoham aha artini adat na domma idalankon ibagas
    pesta ai…pantas do ham bangga bani orangtuamu alani sidea tetap do
    mandalanhon adat simalungun ai….
    gw juga lahir bukan di tanah simalungun lagi (tepatnya gw lahir di Brisbane, Aus)
    tapi karena ortu masih tetap menggunakan adat dan bahasa simalungun gw sangat bangga
    karena itu…SELAMAT….SEMOGA BAHAGIA SELALU…..BRAVO SIMALUNGUN

    1. jago ma ham mar bahasa simalungun lahir i australia da,, dong do partuppuan simalungun i australia ongga do dohot au ijai dohot do ham

  3. Hi Felix, coba baca komentar saya di postingnya Rhisna/Joe yang satu lagi, tentang adat batak – di situ saya merefer ke adat batak toba, jadi maap2 ya buat rhisna/joe kalau termsnya agak berbeda dengan batak simalungun :))) http://blog.compactbyte.com/?p=54

  4. boleh bertanya? klo perempuan batak menikah dengan lelaki non batak dan tidak diberi marga, apa konsekuensi ke depan nya, scara adat batak? Satu lagi, saya baru tahu bisa tetap memakai adat batak untuk pernikahan tanpa memberi marga pada si lelakinya. Bole dijelasin ndak secara garis besar, klo bersedia saja. Terima kasih.

  5. martumpol bukan adat simalungun, mungkin di simalungun adalah mangalop ting-ting. Jadi antara agama dan adat sebenarnya sinkron dan tidak rebed, hanya kita generasi muda ingin yang simpel dan praktis saja. Jika kita sadari adat simalungun itu amat sangat mendidik kita agar sabar, dapat menghadapi orang lain, dan mampu menghargai orang lain. Rumitnya adat simalungn menurut kita yang muda ini, berarti beberapa disiplin kehidupan yang sesuai denganajaran agama kita langgar. Bukankah agama yang ada juga di domnasi adat dimana agama itu muncul pertama sekali? Horas, hita simalungun, sonari ma panorangni hita generasi lebih memperdalam pengetahuan adat ni simalungun, ase ulang magou. ulang be martumpol be tapi marpadan/mangalop ting-ting ma.

  6. bantuin dong..

    aku mo nikah ma cowok batak. aku sama skali ga tau gimana prosesinya.
    tolong kasih gambaran dong…

    terima kasih

  7. knp c kadang adat simalungun di satu tempat ko berbeda dgn tempat lain?

    mase boi sonai..

    jadi anggo sonai kasusni,naijahan ai do na sibonaran???

  8. To.Jhon
    Haganup do adat Simalungun ai bonar,
    Secara umum, adat ampa marga aima sada pengakuan. Ise do halak simalungun, aima halak na mangaku, marsahap anjaha maradat simalingun.
    Adat simalungun umumni tarbagi 3 bagian besar :
    – Simalungun Atas ( Silima Kuta, Purba sekitarni)

  9. To.Jhon
    Haganup do adat Simalungun ai bonar,
    Secara umum, adat ampa marga aima sada pengakuan. Ise do halak simalungun, aima halak na mangaku, marsahap anjaha maradat simalingun.
    Adat simalungun umumni tarbagi 3 bagian besar :
    – Simalungun Atas ( Silima Kuta, Purba sekitarni)
    – Siamlungun Raya ,Panei ,Siantar ampa Sekitarni
    – Simalungun Bandar, dan sekitar ni

    Jadi bahasa ni sonai do homa, dipengaruhi suku sekitar, otomatis adatni pe sonai ma homa. Boi do ai asal intini adat ai lang magou.

    Mis : marpadan ===== Martuppol
    Hiou ====== Ulos
    Panganan adat ta dayok, hambing do ==== babi
    ampa na legan.

    Ase hu banta na generasi muda, mari kita jalin komunikasiase Simalungun on lebih bersatu anjaha sada.

    Hita lang berasal hun Samosir, halani ai ase baca hita buku penyebaran penduduk, dari pantai do hu pegunungan.
    ai ma lobei pasal ai dahkam.

  10. Diatei tupa ma bamu ham R S Purba, bangga do au bani pandapot mu ai.
    Aima harapan ta pandapot ni Putra-putri Simalungun ke depan
    ase songon hatani namatua :

    hiou suri-suri
    rigad i pandudaan,
    age pe ija diri.
    ingat bani kebudayaan.

    andar do balattuk,
    suttagi sijoloman
    marsukkun bani na patut,
    ase dear dapot balosan

  11. This is true. Batak culture is very rich and diverse, making Batak culture admired and even there there are also many area attractions.

    Regards
    Jegez Love Batak

  12. Adat lang dong nasalah..
    Tetapi halakni do na slah na mandalankon adat ai..
    Ai do mase timbul perubahan na baru bai adat SIMALUNGUN…

Tinggalkan Balasan ke Sarmulia Sinaga,STBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.