Evolusi

Hampir di semua milis yang topiknya umum (milis ITB, milis angkatan, dll), di slashdot, dll, hampir selalu ada orang yang mempertanyakan teori evolusi. Biasanya teori penyanggah dinamakan Creationism, yaitu bahwa segala sesuatu diciptakan sudah seperti itu adanya, baik orang Kristen maupun Islam, keduanya punya tokoh yang dijadikan panutan (misalnya di kristen mengikuti tokoh-tokoh answers in genesis, dan di Islam ada Harun Yahya). Posting seperti itu biasanya akan menimbulkan debat yang cukup panjang.

Banyak orang yang terlibat debat, tapi cuma menghabiskan waktu. Sebagian menganggap masalah evolusi vs kreasi ini sangat penting, karena dasar agama (dengan interpretasi mereka) terletak pada apakah evolusi itu benar atau tidak. Sebagian lagi menganggap masalah ini tidak terlalu penting karena ini hanya masalah interpretasi kitab suci. Sebagian berdebat karena hanya ingin berdebat agar terlihat pintar (dan mungkin tidak ingin disebut sebagai “keturunan monyet”).


Saya nggak ingin terlibat dalam debat semacam itu. Bagi saya tidak penting jika Tuhan menciptakan manusia secara langsung atau melalui evolusi, itu tidak akan mengubah bagaimana saya akan menghabiskan sisa hidup saya. Bagi saya Tuhan punya kemampuan untuk melakukan apapun sesuai kehendakNya.

Saya suka dan tidak memiliki masalah melihat film-film yang berhubungan dengan evolusi, misalnya X-Men dan Serial Heroes. Apa yang kita ketahui semuanya masih terbatas saat ini, dan mungkin pertanyaan itu bisa terjawab dengan pasti di masa depan, jadi saya tidak mengerti kenapa banyak orang yang sangat senang berdebat dan membuat dirinya seolah-olah pintar, padahal dia tidak pernah melakukan apapun yang berguna. Saya ingin sekali melihat hasil kerja seseorang yang mau menghabiskan waktu berjam-jam untuk membalas email debat: cobalah buat web site, software, buku, atau apapun yang menunjukkan ide dan kebolehan Anda.

Sedikit melenceng: bagi Anda yang hidup di bidang perkomputeran, tentunya tahu mengenai emulator sistem. Dengan emulator, kita bisa menjalankan sebuah sistem di atas sistem lain (misalnya menjalankan Nintendo di PC, mengemulasikan PC dalam PC [misal VmWare, Virtual PC], dll). Jika kita adalah sebuah program yang berjalan, kita tidak akan tahu apakah kita berada dalam sistem hardware asli atau berada dalam emulator (jika sistem emulasi sempurna, maka kita tidak akan bisa menggunakan blue pill maupun red pill).

Saya percaya bahwa jika kita adalah sebuah program, Tuhan bisa membuat emulator yang sempurna untuk semua manusia, yang membuat kita tidak mungkin mengenal Dia, jika bukan Dia yang memperkenalkan diri pada kita. Segala pikiran kita mengenai Tuhan yang diajarkan oleh orang lain, atau dari Kitab Suci mungkin bisa salah kita mengerti.

Saya cuma berharap agar kita lebih sedikit berdebat, dan lebih banyak berkarya.

6 thoughts on “Evolusi”

  1. Eh apa hubungan Red Pil and Blue Pil dengan kehidupan kita?
    Memang… kita tidak dapat membedakan hidup di Alam bener or Emulator one?
    dan relasi dengan perdebatan ttg genesis itu gimana?

    dan kalo ada orang yang pekerjaannya debat gimana, seperti pengacara, filsafat .. bukannya perdebatan mereka itu sangat berguna, dan sering kali mereka bisa mengubah hidup sesorang even.. umat manusia.

    There is a big difference between a debate as a dialectical process and as just kicking around.

  2. Pertama: as written ‘Sedikit melenceng’, jadi sebenarnya hubungan antara evolusi dan emulator agak jauh. Tapi bisa disambung2in, misalnya gini:

    Kita nggak tau apakah kita hidup di alam nyata atau bukan, dan segala macam ‘fakta’ yang kita ketahui, ‘persepsi’ kita mengenai duinia ini, dan ‘sensory input’ yang kita rasakan, mungkin bukan yang sebenarnya. Mungkin Tuhan menaruh fosil untuk menguji iman manusia, mungkin Tuhan menciptakan manusia melalui evolusi. Kita saat ini belum tahu pasti mengenai hal yang diperdebatkan itu, tapi banyak yang memperdebatkannya (masih bagus kalo yang memperdebatkan itu ahlinya, banyak orang awam yang hanya ikut2an). Orang yang gak tau apa-apa yakin sekali dengan pengetahuannya, seperti cerita mengenai beberapa orang buta yang berusaha mendeskripsikan gajah, lalu bertengkar antara mereka sendiri (ada yg bilang gajah kayak tiang krn dia megang kakinya, ada yg bilang kayak kipas krn dia megang kupingnya, dll).

    Kalau kita berada dalam dunia yang bukan sebenarnya (emulasi/mimpi/whatever), dan dunia itu diciptakan Tuhan yang sempurna, maka kita tidak akan bisa bangun dengan red pill (dalam security: mendeteksi apakah kita dalam emulator), atau mengendalikan kenyataan dengan blue pill (dalam security: membalikkan agar dunia emulasi kita kendalikan). Jika Tuhan ingin kita tahu, maka hanya Dia yang bisa memberi tahu, kita tidak bisa mencari tahu sendiri. Bagi saya, karena saya nggak bisa tahu, maka saya tidak terlalu peduli mana yang benar apakah evolusi atau kitab suci secara literal.

    Descartes pernah membahas mengenai masalah persepsi ini secara lebih detail.

    As written above: “Banyak orang yang terlibat debat, tapi cuma menghabiskan waktu”, debat yang saya maksud adalah yg cuma wasting time.

    PS: Aku nggak suka ama orang yg comment anonym.

  3. maaf pak yo, saya sebetulnya “agak suka” berdebat soal hal2 “spt ini”. tapi skali lg maaf, saya nggak bisa nangkap isi post ini (kurang to the point arahnya).

    ps: buat yg laen, bukan saya yg nulis komen anonim diatas. bisa dicek IP saya tuh…

  4. aku gak pintar teori evolusi, apalagi isi kitab suci.

    aku cuma mau bilang: kalau anda mengaku orang beragama, maka anda wajib untuk tidak mempercayai evolusi — sekalipun anda seorang ilmuwan atau penggila buku-buku sejarah dan iptek. tapi kalau anda ingin tetap berdebat dan ngotot bahwa manusia memang awalnya adalah monyet, maka kusarankan segera ambil dompet anda, keluarkan ktp dari dalamnya, lalu bakar; pergilah ke kantor lurah dan mintalah dibuatkan sebuah ktp baru dengan kolom agama dibiarkan kosong.

    sederhana bukan?

    salam untuk semuanya — yang beragama maupun yang tidak beragama; yang percaya penuh pada TUHAN maupun yang masih ingin mendebat TUHAN.

    jarar siahaan
    http://www.batak.in

  5. maaf pak yo, saya sebetulnya “agak suka” berdebat soal hal2 “spt ini”. tapi skali lg maaf, saya nggak bisa nangkap isi post ini (kurang to the point arahnya).

    ps: buat yg laen, bukan saya yg nulis komen anonim diatas. bisa dicek IP saya tuh…

    https://vishalvoid.com

Tinggalkan Balasan ke AzharBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.