Saya tertawa membaca Digg yang ini. Bukan hanya karena komiknya tapi juga komentar-komentar orang-orang "aneh".
foto diambil dari : http://i39.tinypic.com/24w7ed0.jpg
Saya menertawakan diri saya sendiri. Saya menertawakan orang-orang seperti saya yang suka nyampah di Internet dan menghabiskan waktu begitu banyak di depan komputer yang terhubung dengan Internet. Apakah hidup saya begitu menyedihkan sehingga saya lebih suka berinteraksi dengan orang-orang di belakang layar komputer daripada pergi keluar rumah untuk merasakan kemacetan lalu lintas (eh di Chiang Mai ga macet sih), atau udara yang berpolusi yang kabarnya cukup berbahaya belakangan ini?
Sejujurnya saya ga terlalu pintar bersosialisasi. Saya tidak pula pintar berbasa basi. Social networking ataupun blog dan microblogging membantu saya untuk mengetahui kabar teman-teman saya. Saya merasa tidak perlu repot-repot bertanya apa kabar atau sudah makan atau belum karena biasanya mereka sudah akan memberitakan ke seluruh dunia mereka sudah makan dan apa kabarnya. Bahkan saya bisa tahu cuaca di beberapa kota dengan membaca plurk mereka :).
Anyway, kebalikan dari saya dan kebanyakan orang seperti saya, kemarin ada percakapan menarik dari orang yang udah melek internet tapi tidak menganggap social networking itu hal yang perlu. Beliau bertanya: "ngapain sih orang di Facebook? apakah orang-orang sangat senang mengiklankan dirinya di Internet? Ah betapa membosankan membaca begitu banyak informasi tentang apa saja yang dilakukan orang-orang".
Kalau dipikir-pikir lagi, semua orang punya tingkat narsisme dalam dirinya masing-masing. Makanya tak cukup hanya 1 social networking yang diikuti, tak cukup pula mengupload foto yang sama ke satu tempat. Tak cukup pula untuk memberitakan kabarnya hanya di satu media. Saya merasa dengan begitu orang-orang merasa menjadi terhubung.
Di kala iseng, saya suka mencari berita tentang sanak saudara dan teman-teman. Ya saya mencari tau dengan membaca update-an yang dituliskannya di semua situs pertemanan yang diikutinya. Jadi di masa depan, ketika saya bertemu di ruang chatting dengan seorang teman yang sudah lama tak bertemu, saya tak akan mengeluarkan pertanyaan sejenis: "udah punya pacar belum?" atau "sudah menikah belum?" atau "udah punya anak berapa?" atau "nama anaknya siapa saja?", karena umumnya informasi tersebut bisa saya dapatkan di situs pertemanan. Saya bisa langsung bertanya dengan hal-hal yang ga disebutkan disana, misalnya: "waktu liburan ke Hongkong beli benang ga?", atau: "ih ke Thailand kok ga singgah ke Chiang Mai". Hehehe…itu pertanyaan contoh 🙂
Anyway, mungkin buat sebagian orang, orang seperti saya ini orang aneh, tapi buat orang sejenis saya orang yang ga kenal internet itu yang aneh. Oh ya, ada lagi sih yang aneh menurut saya, ketika orang-orang melupakan gunanya email- sms dan atau private message, dan menanyakan hal-hal pribadi di muka umum. Ya itu, sejenis pertanyaan: "kapan kawin" padahal jelas-jelas status orang tersebut single, atau menanyakan nomor telepon si A kepada si B, atau…ngegosipin si C di depan orang banyak. Intinya hal-hal yang ga semua orang perlu tahu sih.
Akan tetapi, banyak juga orang yang tidak menjadi dirinya sendiri di Internet. Orang yang suka plagiat tulisan orang lain tanpa memberi kredit misalnya, atau orang yang menciptakan karakter baru seolah-olah orang itu exist. Bahkan saya baca baru-baru ini ada kasus orang yang dirinya di palsukan di internet berdasarkan fakta-fakta yang dia upload di situs pertemanan miliknya.
Ah tulisan ini jadi panjang, beginilah kalau mulai dari satu titik ke titik lain pikiran mengembara tak berhenti. Kesimpulannya siapa yang aneh? Saya, Anda atau mereka? Semua tergantung dari cara melihatnya saja 🙂