Rasanya lama sekali ga update blog ini, dan rasanya kehabisan energi buat mengupdate cerita. Banyak hal yang terjadi tiba-tiba dalam hidup ini, dan memang begitulah hidup. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau lusa.
Sekarang ini sedang mendengarkan sebuah audiobook yang judulnya Stumbling on Happiness, buku yang menarik. Bukan fiksi atau novel, bukan buku selfhelp tapi merupakan buku sains dan psikologi. Bahasanya agak berat dan di beberapa bagian membahas struktur otak dan hubungannya dengan apa yang kita bayangkan. Tapi secara keseluruhan bukunya bisa dimengerti.
Dari dulu saya mengerti bahwa kebahagiaan itu adalah pilihan. Banyak hal yang membuat kita punya alasan untuk bersedih, mengeluh, mengomel dan melakukan atau memikirkan hal-hal negatif lainnya, tapi pada dasarnya dalam hidup selalu ada pilihan untuk berbahagia. Yaa memang akan ada saatnya dimana kita akan merasakan duka atau penderitaan, tapi semua itu bukan alasan untuk tidak bersyukur dengan apa yang diterima dalam hidup ini sampai hari ini.
Ada begitu banyak pelajaran yang saya dapat di Medan, 5 hari di “ruang tunggu” ICU yang bukan berupa ruang tunggu yang layak. Tidur dengan beralas tikar tipis, ditemani nyamuk dan udara pengap ditambah dengan asap rokok oleh penunggu pasien lainnya yang mungkin memiliki kekhawatirannya sendiri. Saya tidak ingin mengingat 5 hari itu secara detail, tapi pengalaman 5 hari itu bukan hal yang mudah untuk dilupakan.
Saya kagum dengan para dokter dan perawat dan paramedis yang bertugas di ICU, mereka sangat terbiasa dengan kehidupan dan kematian. Mereka sangat terbiasa dengan rundungan duka dan berbagai cara keluarga pasien menghadapi duka. Mungkin mereka tidak terbiasa, tapi mereka terlatih untuk melakukan tugasnya apapun yang terjadi.
Satu hal yang pasti, apapun yang terjadi dalam hidup ini pasti atas seijin Tuhan. Manusia bisa berencana tapi Tuhan yang menentukan. Saat ini negeri Indonesia sedang dirundung duka juga, saya bisa merasakan duka itu seperti duka saya juga. Saya ikut bersedih dengan semua keluarga yang kehilangan orang yang dikasihinya dalam bencana di Padang 30 September kemarin. Dunia ini pun lagi dirundung bencana, begitu banyak korban bukan hanya jiwa tapi juga materi.
Mari kita merenung dan berdoa, mengambil hikmah dari semua yang terjadi. Mensyukuri hari ini kita masih diberi hidup dan segala hal yang ada pada kita. Mari kita berdoa untuk keluarga yang sedang berduka, semoga Tuhan saja yang memberikan kekuatan serta penghiburan. Mari kita berdoa juga untuk para relawan dan paramedis yang terjun membantu para korban agar mereka juga tetap dipelihara Tuhan, diberi kekuatan dalam menjalankan tugas mulianya. Mari kita berdoa dan mengucap syukur untuk hari ini, karena kita masih diberi waktu. Mengisi hidup dengan hal yang berguna agar kita bisa menyumbangkan apa yang kita bisa untuk saudara-saudara kita yang sedang susah dimanapun mereka berada.