Punya banyak hobi itu menyenangkan, kita ga sempat bosan karena selalu ada ide untuk melakukan sesuatu (catat ini hobi bukan profesi). Di bulan Desember ini, saya bertambah hobi baru lagi. Sebenernya bukan hobi baru banget sih, tapi sesuatu yang sudah ditunda-tunda melakukannya sejak dulu.
Semasa kecil sampai remaja, saya sering bantuin ibu untuk masak kue di bulan Desember (setelah kuliah karena merantau ke kota lain otomatis ga pernah bantuin lagi). Kue apalagi kalau bukan kue kering untuk menyambut natal dan tahun baru. Tapi oven di rumah saya hanya dipergunakan sekali setaun saja, atau sesekali ketika ada arisan di rumah. Memasak kue di bulan Desember bukan kegiatan yang menyenangkan, karena kami menyediakan kue bukan untuk 1 toples saja, tapi berkilo-kilo tepung dan berbagai jenis kue disiapkan dalam waktu beberapa hari. Yang pasti seharian bisa bermandi tepung deh.
Pengalaman masa kecil ditambah dengan beberapa buku cerita yang sering menggambarkan betapa menyenangkan ketika seorang ibu memasakkan kue untuk anak-anak yang berkunjung membuat saya selalu ingin bisa memasak kue kering kapan saja dalam jumlah sedikit, bukan kue berkilo-kilo seperti untuk jualan ataupun disimpan untuk menyambut tamu bertahun baru.
Awal menikah, keinginan membeli oven belum ada, apalagi karena alasan akan pindah ke Chiang mai, rasanya ga pengen juga masak kue kering. Lalu ketika sampai di Chiang Mai, sempat ada keinginan membeli oven, tapi apa daya dapurnya kecil sekali. Akhir tahun lalu, ketika kami sudah pindah ke unit yang dapurnya lebih besar keinginan untuk membeli oven hadir lagi, tapi…kok rasanya saya lebih memilih beli mesin jahit ya.
Setelah ditunda selama setahun, akhirnya tahun ini beli oven juga. Oven listrik karena di sini ga bisa pake kompor gas. Dan seperti khayalan jaman doeloe, oven itu terletak di dapur dan ‘ready’ untuk dipakai kapan saja saya mau. Akhirnya dimulailah hobi baru browsing resep dan praktek resep yang mudah tapi tetep sehat. Pada dasarnya, jenis kue yang ingin saya bikin adalah kue yang bisa terhidang dalam waktu singkat, dengan jumlah bahan yang tidak banyak, dan tidak perlu dihias atau beberapa langkah sebelum dihidangkan.
Setelah seminggu memiliki oven, rasanya cukup senang. Saya sudah bisa membuat muffin dalam waktu less than 1 hour (mulai dari menyiapkan bahan sampai muffin terhidang), dan bisa membuat cookies dalam waktu kurang dari 2 jam. Untuk membuat cookiesnya masih butuh latihan, so far ukuran cookiesnya masih belum bisa rata dan kadang bentuknya kurang menarik :p. Bahan utama yang dipakai ya oatmeal dan kismis, jadi kue-kue ini cocok buat sarapan dan ga terlalu berbahaya untuk kesehatan hehehe.
Yang jelas masak muffin dan cookies ternyata gampang banget, ga butuh mixer dan ga butuh aneka hiasan. So far seperti yang saya bayangkan di buku-buku cerita yang pernah saya baca ketika kecil :D. Untuk detail cerita resep dan gimana cara bikinnya silakan liat di blog masakan pemalas aja.
kuenya keliatan enak…pengin…
hilda: gampang looh bikinnya, klo punya oven bikin yuk yuk