Hari Sabtu, tanggal 25 Juni 2016 kami memutuskan untuk pergi keliling Jakarta plus ke monumen nasional alias monas. Sebelum ke monas, kami naik bus keliling jakarta (TransJakarta) yang gratis. Jonathan suka sekali
Busnya cukup sepi di hari Sabtu, mungkin karena bulan puasa. Kami bisa leluasa memilih tempat duduk.
Sebagai bagian dari berbagi rejeki, kami menggunakan jasa foto di Monas. Hasil fotonya lumayan
Sekaligus tidak butuh bantuan orang untuk memfoto kami semua:
Untuk menuju puncak monas, kami harus naik turun tangga banyak sekali. Ibu saya yang sudah lemah (diabetes) agak kesulitan untuk menghadapi semua tangga yang ada (ini sebelum naik ke puncak). Bahkan di toilet pun ada tangganya (dua tingkat), plus di toilet wanita sandal harus dilepas tapi tidak diberi sandal pengganti jadi naik tangganya licin karena agak basah (ini kata Risna).
Setelah melihat-lihat sebentar, kami antri naik monas. Meski di bawah kelihatan sepi, ternyata antriannya panjang.
Untungnya di situ ada Free WIFI
Fast forward beberapa jam kemudian, kami naik lift. Kecepatan lift untuk sampai ke atas gedung kira-kira 1 menit, dan kembali lagi juga satu menit, plus waktu keluar masuk juga sekitar 1 menit. Kapasitas lift sekitar 10 orang. Jadi tiap kali 10 orang naik lift, sekitar 3-4 menit lagi liftnya baru akan kembali.
Begini padatnya dalam lift.
Dan suasana di dalam puncak monas seperti ini. Ada jeruji di sekelilingnya, jadi akan sulit untuk loncat dari tempat ini.
Pulangnya kami sudah kelaparan. Untung Shinta yang baik hati masih mau menunggu kami. Jonathan langsung nempel ke tante Shinta dan dengan senang hati disuapin
Plus pulangnya diberi oleh-oleh buatan Shinta (yang hari itu juga kami habiskan)
2 thoughts on “Jakarta dan Monas”