Hari ini Jonathan berulang tahun ke-13, kalau kata orang-orang sih, resmi jadi teenager itu setelah umur 13. Mungkin akan ada yang bertanya: bagaimana rasanya punya anak teenager? Hmm… baru sehari punya anak teenager, so far so good dan bersyukur untuk kebaikan Tuhan selama membersamai anak dari bayi sampai teenager ini.
Beberapa hal masih sama seperti tahun sebelumnya terutama tentang jalan pagi sambil bermain Pikmin dan juga mengikuti tantangan Bebras di pekan Bebras. Bedanya sih, kalau biasanya kebagian mengerjakan tantangan Bebras itu tepat di hari ulang tahun, tahun ini tantangan Bebrasnya sehari sebelum ulang tahun.
Dibandingkan tahun sebelumnya yang masih berasa hawa pandemi, tahun ini bisa dibilang semua sudah terasa normal dan banyak kegiatan di luar rumah. Perbedaan yang paling berasa di tahun ini adalah, Jonathan semakin banyak kegiatannya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Mulai pertengahan tahun ini, Jonathan dan Joshua mengikuti grup homeschool yang setiap hari seperti sekolah dan tentunya lebih banyak teman. Sejak awal tahun ini, Jonathan juga mengikuti kegiatan grup remaja di gereja. Selain mengikuti kegiatan ibadah di hari Minggu, ada pertemuan remaja setiap Kamis sore (sebelumnya hari Rabu). Sekali sebulan juga ada kegiatan bersama dengan remaja di hari Sabtu untuk kerja bakti ini dan itu. Sibuk deh pokoknya.
Hari ini, kami tanyakan apa yang ingin Jonathan lakukan untuk merayakan ulang tahunnya. Siapa tahu dia ingin tiup lilin bersama teman di grup homeschool. Tetapi dia bilang, tidak usah tiup lilin, karena teman-temannya juga tidak ada yang pernah bawa kue atau tiup lilin ketika berulang tahun. Ternyata, hari ini dia kebagian giliran untuk berbagi cerita tentang tokoh Alkitab di grup homeschool nya. Jadi tadi malam, dia sudah mempersiapkan dan ketika saya tanya sih semua berjalan lancar. Teman-temannya membelikannya kue kecil di kantin sekolah, pastinya tahun ini lebih banyak yang mengucapkan selamat berulang tahun walaupun tidak ada tiup lilin.
Sore hari, saya bertanya apakah Jonathan mau membawa kue ke acara kumpulan remaja gereja? Karena kebetulan hari ini hari Kamis dan akan ada kegiatan belajar Alkitab bersama. Jonathan tetap bilang nggak usah bawa kue. Dia tidak tahu kalau kami sudah membeli kue ulang tahun untuk tiup lilin. Jadilah tahun ini kami tetap merayakan tiup lilinnya hanya bersama keluarga saja. Jonathan merasa surprise karena dia pikir tahun ini tidak akan ada tiup lilin. Kami memang sengaja membelinya tanpa sepengetahuannya.
Selesai tiup lilin, kami memesan pizza untuk makan malam. Kami juga sekalian memesan pizza untuk Jonathan bawa sebagai cemilan di kegiatan remaja gereja. Tentu saja Jonathan lebih setuju membawa pizza daripada tiup lilin bersama teman, mungkin kalau udah remaja, tiup lilin itu berasa kurang keren kali ya, hehehe.
Di usia ke-13 ini, kami juga mulai mengajarkan Jonathan untuk mulai serius berinvestasi. Selama ini sebenarnya kami sudah mulai mengajarinya, tetapi semuanya tidak dicatat. Kali ini, kami menawarkan memberi hadiah dalam bentuk uang tunai dan memberitahukan berbagai hal yang bisa dia lakukan dengan uangnya tersebut. Jonathan memutuskan sebagian besar disimpan jangka panjang, dan sebagian kecil disimpan di tempat yang lebih mudah dipakai. Semuanya akan dicatat dalam spreadsheet, karena investasinya masih belum bisa pakai nama sendiri.
Kami juga menjanjikan mulai memberikannya uang saku mingguan, selama ini memang kami tidak pernah memberikan uang saku, karena toh dia kemanapun kami antar jemput sendiri. Tetapi, persiapan namanya remaja bakal nambah banyak maunya, lebih baik dikasih uang saku yang nantinya bisa disimpan menambah tabungan atau kalau dia ingin beli benda mahal seperti game atau gadget yang ingin dia beli, dia harus menggunakan uangnya sendiri.
Tidak terasa tahun-tahun berjalan dengan cepat, tanpa disadari tau-tau nanti sudah harus merantau melanjutkan studi. Semoga saja bisa mandiri kalaupun nanti jauh atau dekat dari kami.
Selamat ulang tahun Jonathan, bertambah umur bertambah tanggung jawab. Semoga saja Jonathan bertumbuh menjadi anak yang tetap takut akan Tuhan dan menemukan apa bidang yang benar-benar diminati.
