Banyak yang sudah berkecimpung di dunia IT, tapi masih sering bingung dengan masalah nama domain sampai hosting, di tulisan ini saya akan berusaha menjelaskan dengan sederhana. Hal yang membuat bingung adalah karena satu perusahaan kadang menyediakan semua layanan sekaligus.
Masalah satu perusahaan melakukan banyak hal yang sama ini bisa dianalogikan dengan tukang jahit. Jika saya ingin membuat baju di tukang jahit, saya akan menyerahkan saja semuanya, termasuk membeli bahan, mengukur dsb, bahkan andaikan ada jasa laundry setelah jahitannya selesai, akan saya minta lakukan sekalian. Padahal untuk yang mengerti kain, mereka bisa membeli kain sendiri. Sebagian orang punya polanya sendiri, sehingga tukang jahit tinggal memotong dan menjahitkannya. Sebagian mungkin datang cuma ingin minta tolong bagian tertentu karena tidak punya mesinnya di rumah.
Nama domain dan registrar
Kita membeli nama domain di sebuah registrar. Ini sekedar seperti mendaftarkan nama perusahaan pada pemerintah. Mereka sekedar mengecek: namanya sudah dipakai atau belum dan memberi hak untuk memakai nama perusahaan itu. Dengan membeli domain, kita cuma memiliki hak untuk memakai nama itu. Sama seperti pemerintah yang sekedar memberi hak memakai nama perusahaan saja, kita tetap perlu menyewa (atau membeli) kantor sendiri, mendaftarkan nomor telepon, dsb.
Saat ini ada jasa mendirikan perusahaan, mulai dari jasa notaris, sampai memberikan alamat kantor (dishare dengan banyak peruashaan lain) dan nomor telepon. Kebanyakan jasa hosting domain memberikan layanan lengkap seperti ini, tapi saya ingin menjelaskan di sini tiap langkahnya supaya jelas.
Ketika registrasi domain (membeli domain), kita akan diminta mengisi data diri, dan apa nama domain yang kita mau. Setelah membeli, kita dapat nama domainnya, dan diberi isian: mau diisi dengan name server mana . Jadi tugas dan fungsi registrar hanya itu saja.
Nanti akan saya jelaskan apa itu name server (atau lebih lengkapnya: name server pada DNS). Analogi sederhana setting DNS seperti ini: ketika mendaftarkan nama perusahaan, akan ditanya nomor kontaknya, jika ada yang bertanya nama perusahaan ini (alamatnya di mana, teleponnya berapa, dsb) siapa yang harus dihubungi.
Kalau kita tidak mengisi name server mana yang akan dipakai, maka domain itu terdaftar tapi tidak bisa diakses. Biasanya karena registrar juga punya layanan lain, ini akan diisi secara default dengan name server milik perusahan tempat Anda membeli domain.
Jangan bingung jika ditanya dua name server, tujuannya adalah supaya ada cadangan kalau salah satu tidak bisa diakses.
Nama domain ini bisa ditransfer ke registrar lain. Biasanya kita akan diminta mendapatkan key dari registrar lama, untuk dimasukkan ke registrar baru. Registrar yang baik tidak akan menghalangi proses ini, tapi yang nakal akan berusaha mempersulit proses pindah domain ke registrar lain.
Lanjutkan membaca “Mengenal Registrar, Domain, DNS, dan web hosting”