Sejak beberapa tahun terakhir ini Jonathan minta diberi cerita sebelum tidur. Awalnya saya memberi cerita-cerita yang memang saya hapal (misalnya kisah kura-kura dan kelinci yang berlomba lari), lalu kadang saya membaca sesuatu dari buku. Tapi sejak Jonathan bisa lancar membaca bukunya sendiri, ceritanya sekarang berubah: tentang topik apa saja.
Dongeng di malam hari ini jadi kesempatan bagi Jonathan untuk mendapatkan perhatian penuh dari saya karena adiknya tidur bersama mamanya. Tapi beberapa hari terakhir ini Joshua sepertinya mulai penasaran juga dan ikut masuk kamar kakaknya untuk ikut mendengarkan cerita.
Kadang saya cerita tentang masa lalu saya di kampung. Hidup tanpa listrik, tanpa telepon, menggunakan kayu bakar, rumah dengan dinding bambu. Buang air di kali depan rumah. Segala pengalaman saya setelah itu juga saya ceritakan, termasuk juga sampai bisa masuk ITB. Untuk berbagai kenakalan, misalnya menghack kampus dan hampir DO, saya ceritakan juga tapi dengan penjelasan bahwa itu tidak baik, dan setelah peristiwa itu saya tidak melakukan hal semacam itu lagi.
Berbagai fakta tidak penting yang pernah saya ketahui juga ternyata menarik bagi Jonathan. Setelah membaca buku Murderous Math, Jonathan ingin tahu trik matematika apa yang saya tahu, dan saya ingat tentang perpangkatan 2 untuk bilangan yang berakhiran 5 (5 pangkat 2, 25 pangkat 2, dst). Caranya: ambil bilangan sebelum angka 5 (anggap ini X), kalikan dengan (X+1) dan tambahkan akhiran 25. Contohnya 35×35, 3 x 4 = 12, jadi hasilnya: 1225.
Di lain kesempatan saya membahas tentang sejarah komputer. Pembahasannya bisa ke mana-mana, dari mulai sejarah transistor sampai bahasa pemrograman. Waktu saya cerita tentang KIM-1, Jonathan tertarik sekali dan ingin mencobanya di emulator. Keesokan harinya saya menemukan website emulator KIM-1, dan dia memasukkan satu digit demi satu digit program (dari Internet) untuk menampilkan jam.
Kadang saya bercerita panjang lebar demi mengajari Jonathan untuk memahami sebuah lelucon. Contohnya dalam pelajaran sainsnya dia belajar tentang bebatuan dan ada dibahas sedikit tentang penggunaan dinamit untuk tambang. Saya kemudian menjelaskan tentang bahan peledak C-4, hanya supaya dia mengerti joke: If A is for Apple and B is for Banana then what is C for? Plastic Explosives. Untungnya Jonathan cukup cerdas jadi dia bisa langsung paham dan tertawa dengan joke-joke semacam itu.
Masalah cerita sebelum tidur ini mengingatkan saya dulu waktu kecil diberi banyak dongeng oleh nenek. Dulu saya hanya mendengarkan saja, berbeda dengan Jonathan yang banyak bertanya. Sekarang ini berbagai pertanyaannya belum ada yang aneh, saya belum tahu nanti di masa depan akan seperti apa pertanyaan-pertanyaan yang diajukannya.
Mantap pak, gimana kabar Jonathan?
SehatĀ²? Hehe